BAB I
PENDAHULUAN
Birokrasi mungkin bagi sebagian orang di Indonesia merupakan suatu prosedur yang berbelit-
belit, dari meja satu ke meja lainnya, yang ujung-ujungnya adalah biaya yang serba mahal.
Pendapat yang seperti itu tidaklah dapat disalahkan seluruhnya, namun demikian apabila
orangorang yang duduk dibelakang meja taat pada prosedur dan aturan serta
strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan
2
lembaga dan Pemda dibentuk Tim Reformasi Birokrasi pada masingmasing kementrian atau
Birokrasi tingkat kementrian atau lembaga dan Pemda terdiri dari tim
mampu diwujudkan.
dikutip dari harian Republika pada tanggal 16 febuari 2016 bahwa pada
tahun 2015 terdapat 225 terdakwa korupsi dari lingkungan pejabat atau
dibandingkan 2013 dan 2014. Pada 2013, terdapat 141 pejabat atau
pegawai negeri yang menjadi terdakwa korupsi, sementara 2014 ada 171
terdakwa.
5
5
pemerintahan.
(sumber http://www.bppk.kemenkeu.go.id)
Birokrasi saat ini harus memiliki pola pikir dan budaya kerja yang
publik. Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia
atau organisasi.
(budaya kerja) yang berlandaskan pada nilai luhur kearifan lokal pada
terinternalisasi di setiap unit kerja. Hal ini terjadi karena beberapa alasan.
sebagai studi kasus dalam penelitian ini dikarenakan BKD DIY memiliki
pikir dan budaya kerja yang berlandaskan pada nilai luhur kearifan lokal
pemerintahan DIY.
pada tahun 2014 sebanyak 45 orang, sedangkan pada tahun 2015 jumlah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Teori BirokrasiWeberian
dihindari dalam konsep negara modern. Hadirnyabirokrasi sebagai konsekuensi logis dari
welfare).Negara dituntutuntuk terlibat secara langsung dalam memproduksi barang dan jasa
negara memutuskan apa yang yang terbaik bagi rakyatnya. Untuk itunegara membangun
birokrasi.
masyarakatmenjadi penting. Olehkarena itu pelayanan bagian dari sektor publik juga
masyarakat.
dibutuhkanlah posisi birokrasidan aparatur sipil negarayang netral dan profesional dalam
menjalankannya.
suatu sistem pelayanan yang lebih efektif dan efisien danmelahirkan kebijakan publik yang
Dalam terminologi ilmu politik model birokrasi Weber tersebutmenganggap sebuah birokrasi
sebagai sebuah organisasi kolektif terdiri dari ejabat-pejabat yang secara jelas dan pasti dalam
konservatif, menurut weber birokrasi dibentukatas dasar netraldan tanpa adanya gangguan
12
diposisikan sebagai kekuatan yang netraldalam sebuah negarayang berkerja sesuai dengan
penting dalammemenuhi hajat hidup orang banyak tanpa memihak terhadap kelompok
bekerja atas dasar aturan ang berlaku, juga melahirkan pegawai birokrasi yang bekerja tanpa
birokrasi dilakukan atas dasar kemampuan yang dimilikinya, bukan atasdasar kekeluargaan
Konsepnetralitas birokrasi selain dari pandangan Weber ialah merujukpada huruf f pasal 2
UU No. 5 tahun 2014 secara eksplisit menyatakanbahwatidak berpihak kepada segala bentuk
birokrasi berdasarkan apayang ada pada undang-undang tersebut dapat diartikan bahwa
dapatdigambarkan bahwa ciri model utama netralitas politik birokrasi ialah aparatursipil
Untuk dapat melihat birokrasi secara netral, ada beberapa standar yangsudah ditentukandan
menjadi alat bagi kelompokkekuatan politikserta pengaruh apapun yang dapat merusak
sakralnya birokrasi.
Dengan begitu usaha untuk menciptakan tatakelola birokrasi yang ideal dapatdicapai dan
politik dalam jajaran stuktural birokrasi.Selain itujuga anggota birokrat tidak terikat secara
sumber sayamanusia yang profesional dalam bekerja tanpa pengaruh dan tekanan
politik, ini menunjukan bahwa merit sistem diterapkan secara efektifdengan mengacu kepada
governance.Keempat,
birokrasi merupakan alat negara untuk memberikan pelayan kepada sektor publik,dengan itu
kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.Salah satu cara yang untukmewujudkan hal tersebut
anggaran ataupun menggunakan sumber. daya yang lain. Dengan begitu akan lahir satu
kesatuan yang baik dari hilir sampaike hulur tentang sistem pengelolaan dan sistem kerja
birokrasi, hal mana maksuddari ini semua adalah proses untuk mewujudkan tata kelola
birokrasiideal.46
14
pemerintah. Hubungan ini disebut dengan hubungan dinas publik.Inti dari hubungan dinas
dan patuh terhadap perintah maupunlarangan.Patuh dan tuntuk atas segala perintah dan
larangan ini sebagaiwujudnyata dari jabatan yang diemban sebagai aparatur birokrasi.
contract sui generis, dalam teori ini menekankan apsek khusus bagi aparatursipilnegarauntuk
melaksanakan fungsi dan tanggung jawab sebagaipelayan publik.Artinya konsep merit sistem
sipil negara untuk menghasilkan pelayanan publik yang efektif dan efisien.Lebih lanjut dalam
kualifikasi,kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar tanpa menbedakanlatar belakang ras,
warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataukondisi kecacatan.
adanya konsep merit sistem sesuai denganpembentukan asas-asas dari netralitas. Dengan
melihat secara objektif dalamproses pengangkatan aparatur sipil negara dan tidak
15
organisasi.49
Sangat jelas bahwa peranannya merupakan sesuatu yang tidak mungkindilepaskandari tujuan-
negara dalam berbagai unit organisasipemerintah untuk mewujudkan pelayanan yang efektif
dan efisien.
yang khusus guna mencapai tujuanpembangunan. (3) Birokrasi pelayanan, yaitu unit
Bila dilihat dari konsepsi dasar tentang birokrasi sebagaimana yangdikemukanan oleh
birokrasi maupun birokrasi yang bersifat netral,maka sebernanya dari awal perdebatan
penghubung antara negaradengan masyarakat, agar dapat terjalin jalinan yang kondusif dalam
16
menghubungkan antara negara danmasyarakat dalam tatanan kehidupan sosial, sehingga akan
pentingnya netralitasdari birokrasi, karena dengan netralnya birokrasi dapat menjadi jembatan
negara.
Perjalanan antara birokrasi dan demokrasi merupakan dua sisi yangberbedatetapi tidak bisa
pelayanansektorpublik.
beradapada kategori rendah namun padawilayah yang lain adalah demokrasi yang dijalani
masih ada pada wilayah yanglebih rendah, maka birokrasi diletakkan sebagai instrumen dari
mengalami posisi yang buruk karena birokrasi tidaksepenuhnya menjalankan fungsi secara
Kedua,dalam wilayah kemandirian birokrasi untuk mengelola sumberdaya masih berada pada
kategori menengah, hal ini menunjukan belum adanyaperubahan pengelolaan birokrasi secara
signifikan, pada wilayah yang laindemokrasi juga masih belum mapan untuk menciptakan
sebuah sistem yang ideal.Perjalanan birokrasi sebagai penghubung kepentingan publik masih
melahirkansistem sentralistik.
kerja yang efektif dan efisien serta kualitas pelayanansektorpublik yang baik.Sedangkan
karakter birokrasi ini dapat dilihat sejak masatransisi demokrasi pada tahun 1998 sampai saat
sistem kerjabirokrasi yang kaku dan pasif perlu dilakukan reformasi birokrasi
menuju tata pemerintahan yang baik.Upaya secara serius ini agardapat dilihat dan rasakan
pemerintah.
pusat dan pemerintah daerah di Indonesia melahirkan jenismodel birokrasi yang cenderung
kaku dan bersifat sentralistik, sehingga membentuk budaya patologi birokrasi. Keadaaninidi
18
berimplikasi pada pelayan yangefektif dan efisien. Kondisi itu terlihat dari hasil kajian
Untuk itu perlu permbenahan secara serius yang mengarah pada reformasibirokrasi.Dalam
meningkatkan kualitas pelayan publik yang sesuai dengankebutuhan dan harapan masyarakat,
undang No. 25 Tahun2009 tentang pelayanan publik. Dalam pasal 2 UU tersebut pelayanan
proses yang radikal dalam merubah tata kelembagaan birokrasimupun budaya birokrasi.
karakteristik adaptif, berintegritas dan bersih dari korupsi,kolusi dan nepotisme serta mampu
melayani publik secara netral, sejahteramaupun memegangteguh nilai dasar dan kode etik
aparatur negara, dengan hasilakhir, yakni terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya saat mengurus dokumen resmi atau hl lain yang
berhubungan dengan lembaga, pasti kita dihadapkan dengan birokrasi. Lembaga yang bagus urusan
birokrasi akan gampang dan tidak berbelit-belit.Berbeda dengan lembaga yang pelayanan publiknya
buruk, maka birokrasi akan panjang, bertele-tele memakan banyak waktu dan biaya.Secara umum
birokrasi merupakan sistem administrasi yang terorganisasi dan tersusun secara berjenjang.
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kemendikbud), Birokrasi adalah sistem
pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan
jenjang jabatan.Fritz Morstein Marx mengatakan birokrasi adalah suatu bentuk organisasi yang
digunakan oleh sistem pemerintahan modern, guna menyelesaikan tugas tugas yang membutuhkan
para individu yang memiliki keahlian khusus (atau biasa disebut para spesialis), dan dilaksanakan
Sementara menurut Maximilian Weber birokrasi adalah suatu bentuk organisasi yang penerapannya
sangat berkaitan dengan misi yang akan dicapai. Keberadaan birokrasi ini bertujuan sebagai suatu
sistem otoritas, yang ditunjuk secara rasional oleh beberapa macam peraturan sebagai bentuk upaya
mengorganisir pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang.Birokrasi juga dioperasikan oleh
serangkaian aturan serta prosedur yang bersifat tetap. Terdapat rantai komando berupa hirarki
‘bawah.’Selain itu, birokrasi juga disebut sebagai badan yang menyelenggarakan Civil Service
(pelayanan publik). Birokrasi terdiri dari orang-orang yang diangkat oleh eksekutif, dan posisi mereka
ini ‘datang dan pergi. Artinya, mereka-mereka duduk di dalam birokrasi kadang dikeluarkan atau
tetap dipertahankan berdasarkan prestasi kerja mereka. Seorang pegawai birokrasi yang malas
biasanya akan mendapat teguran dari atasan, yang jika teguran ini tidak digubris, ia kemungkinan
besar akan diberhentikan dari posisinya. Namun, jika seorang pegawai menunjukkan prestasi kerja
21
yang memuaskan, ada kemungkinan ia akan dipromosikan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi
Tujuan Birokrasi
Birokrasi sejatinya bertujuan untuk melaksanakan administrasi, pelayanan publik serta kerjasama
Birokrasi dikatakan setiap organisasi yang berskala besar yang terdiri atas para pejabat yang diangkat,
di mana fungsi utamanya adalah untuk melaksanakan (to implement) kebijakan-kebijakan yang telah
Idealnya, birokrasi merupakan suatu sistem rasional atau struktur yang terorganisir yang dirancang
sedemikian rupa guna memungkinkan adanya pelaksanaan kebijakan publik yang efektif dan efisien.
– Menjalankan program atau kegiatan agar tercapainya visi dan misi pemerintahan
– Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan melakukan pembangunan secara netral serta
profesional.
Mengaplikasikan seluruh aspek manajemen pemerintahan. Mulai dari aspek perencanaan, koordinasi,
– Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses setiap layanan dan perlindungan.
Fungsi Birokrasi
Selain tujuan, birokrasi juga memiliki beberapa fungsi. Berikut adalah fungsi birokrasi menurut
Andrew Heywood.
kebijakan negara. Pertama, peran pembuatan kebijakan dalam mana peran ini ada di tangan politisi.
Kedua, peran pelaksanaan kebijakan dalam mana peran ini ada di tangan birokrat. Sebab itu, kerap
22
disebut bahwa suatu rezim pemerintahan disebut dengan “administrasi.” Misalnya administrasi Gus
Birokrasi menempati peran sentral dalam pemberian nasehat kebijakan kepada pemerintah. Ini akibat
birokrasi merupakan lini terdepan dalam implementasi suatu kebijakan, mereka adalah pelaksananya.
Sebab itu, masalah dalam suatu kebijakan informasinya secara otomatis akan terkumpul di birokrasi-
birokrasi.
Dalam tindak keseharian mereka, birokrasi banyak melakukan kontak dengan kelompok-kelompok
kepentingan di suatu negara. Ini membangkitkan kecenderungan “korporatis” dalam mana terjadi
kemudian menjadi “kelompok klien” yang dilayani oleh birokrasi negara. Pada satu ini “klientelisme”
ini positif dalam arti birokrasi secara dekat mampu mengartikulasikan kepentingan kelompok-
Namun, pada sisi lain “klientelisme” ini berefek negatif, utamanya ketika birokrasi berhadapan
dengan kepentingan-kepentingan bisnis besar seperti Bakri Group (ingat kasus Lapindo), kelompok-
kelompok percetakan dalam kasus Ujian Nasional di Indonesia, dalam mana keputusan pemerintah
4.Stabilitas Politik
Birokrasi berperan sebagai stabilitator politik dalam arti fokus kerja mereka adalah stabilitas dan
kontinuitas sistem politik. Peran ini utamanya kentara di negara-negara berkembang dalam mana
Birokrasi memiliki konsep dalam pelaksanaannya sesuai bidang masing-masing. Adapun beberapa
– Seluruh tugas pejabat telah diatur atas dasar aturan yang berkesinambungan.
23
– Seluruh tugas pejabat telah dibagi atas bidang-bidang yang berbeda, dan sesuai dengan fungsi-
fungsinya. Dimana masing-masing telah dilengkapi dengan syarat otoritas dan sanksi-sanksi.
– Setiap anggota yang berperan sebagai sumber daya organisasi, berbeda dengan anggota yang
– Setiap posisi, jabatan, atau kedudukan, telah tersusun secara hirarkis, dan disertai dengan rincian
– Setiap aturan yang selaras dengan pekerjaan selalu mendapatkan pengarahan, baik secara teknis
maupun secara legal. Dalam kedua kasus tersebut, manusia yang terlatih menjadi diperlukan.
– Pemegang jabatan, posisi atau kedudukan berbeda dengan jabatan atau kedudukannya.
– Administrasi dari sebuah birokrasi selalu berdasarkan pada dokumen-dokumen tertulis. Dan kondisi
ini cenderung menjadikan kantor (biro) sebagai pusat organisasi yang bersifat modern.
– Seluruh sistem otoritas legal dapat mencakup banyak bentuk. Namun bila ditinjau pada bentuk
aslinya, sistem tersebut tetap berada dalam suatu staf administrasi birokratik.
Selain itu, birokrasi memiliki beberapa ciri yang dapat kita kenali, yakni:
– Masing masing jabatan / posisi mempunyai area atau wilayah kompetensi tersendiri.
– Setiap pegawai negeri yang ditunjuk, ditentukan berdasarkan kualifikasi teknik ditunjukan oleh
– Setiap pegawai negeri akan menerima gaji tetap sesuai dengan jabatan atau kedudukannya.
– Pekerjaan itu adalah karier dan satu-satunya, atau setidaknya pekerjaan utamanya sebagai pegawai
negeri.
– Para pejabat berperan sebagai subjek yang bertugas mengontrol dan mendisiplinkan (setiap
bawahannya).
– Promosi (jabatan) ditentukan berdasarkan kemampuan individu yang memiliki kinerja diatas rata
rata.
24
BAB IV
KESIMPULAN
Birokrasi mungkin bagi sebagian orang di Indonesia merupakan suatu prosedur yang berbelit-
belit, dari meja satu ke meja lainnya, yang ujung-ujungnya adalah biaya yang serba mahal.
serta disiplin dan etos kerja yang masih rendah. ditata ulang atau diperbaharui. Reformasi
birokrasi dilaksanakan dalam. Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah.
pembangunan nasional. Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu. Birokrasi 2010–
2025. Pelaksanaan Reformasi birokrasi sudah diterapkan sejak 2010. 20 Tahun 2010. Hal ini
mendukung operasionalisasi Grand Design. melalui Keppres No. 23 Tahun 2010 tentang
TRBN diketuai oleh Menteri. bertanggung jawab kepada Ketua KPRBN. Dalam pelaksanaan
tugasnya,. reformasi birokrasi. Sedangkan TRBN dibantu oleh Unit Pengelola. Reformasi
Birokrasi Nasional (UPRBN). lembaga dan Pemda dibentuk Tim Reformasi Birokrasi pada
masingmasing kementrian atau lembaga dan Pemda. pengarah dan tim pelaksana. Ketua Tim
Pengarah adalah pimpinan. tertinggi terhadap upaya reformasi birokrasi. Sementara tim
pelaksana. instansi pemerintah. Ruang lingkup dari reformasi birokrasi yang. kehidupan
politik, sosial, ekonomi maupun kultural. dimensional yang tengah terjadi sampai saat ini.
mendaftar ulang di PUPNS. terjadi di Indonesia juga memiliki catatan tersendiri. Menurut
ICW. Pada 2013, terdapat 141 pejabat atau. 1. World Bank melalui Governance Index yang
88. 3. The Global Competitiveness Report 2013 – 2014 yang. berada paling bawah.
Singapura yang berada diurutan kedua,. Dari data tahun 2012, Government Effectiveness
Indeks. Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Jumlah sumber
daya manusia di Indonesia yang besar, apabila. menunjang laju pembangunan nasional yang
Upaya reformasi semakin kuat bergulir sejak. Yogyakarta juga memiliki budaya
sudah. Hal ini terjadi karena beberapa alasan. dalam pelaksanaannya. efektif masuk ke dalam
instansi-instansi sejak tahun 2013. pegawai ditingkat daerah. Sebagai instansi yang memiliki
tidak bisa dihindari dalam konsep negara modern. Untuk itunegara membangun sistem
masyarakatmenjadi penting. Olehkarena itu pelayanan bagian dari sektor publik juga
sebuah birokrasi sebagai sebuah organisasi kolektif terdiri dari ejabat-pejabat yang secara
jelas dan pasti dalam menjalankan tugas dan fungsiberdasarkan kewenangan serta
teratur dalamhubungan kerja yang secara berjenjang serta aturan prosedur dalam
birokrasi dibentukatas dasar netraldan tanpa adanya gangguan dari yang dapat merusak
netraldalam sebuah negarayang berkerja sesuai dengan aturan yang berlaku dalambidangnya.
orang banyak tanpa memihak terhadap kelompok terentu.Artinya siapapun yang memerintah
dalam sebuah negara birokrasi tetapmemberikan pelayan pada sektor publik secara efektif
daripendapat Weber tersebut melahirkan pegawai birokrasi bekerja atas dasar aturan ang
berlaku, juga melahirkan pegawai birokrasi yang bekerja tanpa adanyaintervensi dari
pengaruh kekuasaan. Untuk itulah proses pengisian jabatanpegawai birokrasi dilakukan atas
dasar kemampuan yang dimilikinya, bukan atasdasar kekeluargaan maupun pilihan politik.
Konsepnetralitas birokrasi selain dari pandangan Weber ialah merujukpada huruf f pasal 2
UU No. Netralitas birokrasi berdasarkan apayang ada pada undang-undang tersebut dapat
dapatdigambarkan bahwa ciri model utama netralitas politik birokrasi ialah aparatursipil
serta bebas dari intevensi dari berbagai kelompok.45. Dengan begitu usaha untuk
merupakan alat negara untuk memberikan pelayan kepada sektor publik,dengan itu
kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.Salah satu cara yang untukmewujudkan hal tersebut
anggaran ataupun menggunakan sumber. daya yang lain. Hubungan ini disebut dengan
hubungan dinas publik.Inti dari hubungan dinas publik tersebut adalah kewajiban bagi
maupunlarangan.Patuh dan tuntuk atas segala perintah dan larangan ini sebagaiwujudnyata
dari jabatan yang diemban sebagai aparatur birokrasi. Dengan begitu akanmenciptakan
kondisi yang positifdalam tataran birokrasi. Konsep ini sebagai jawabanbagaimana aparatur
sipil negara mempunyaikompetensi sesuai dengan jabatan yang di emban dalam posisi
menghubungkan antara negara danmasyarakat dalam tatanan kehidupan sosial, sehingga akan
kategori rendah namun padawilayah yang lain adalah demokrasi yang dijalani masih ada pada
wilayah yanglebih rendah, maka birokrasi diletakkan sebagai instrumen dari penguasan
posisi yang buruk karena birokrasi tidaksepenuhnya menjalankan fungsi secara semestinya,
pemerintah daerah di Indonesia melahirkan jenismodel birokrasi yang cenderung kaku dan
pelayanan birokrasi diIndonesia masih berjalan stagnan, bahwa birokrasi tidak senantiasa
kinerjan yang signifikan, sehingga berimplikasi pada pelayan yangefektif dan efisien. Untuk
meningkatkan kualitas pelayan publik yang sesuai dengankebutuhan dan harapan masyarakat,
prosesreformasi bukan proses yang radikal dalam merubah tata kelembagaan birokrasimupun
budaya birokrasi. Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya saat mengurus dokumen resmi
atau hl lain yang berhubungan dengan lembaga, pasti kita dihadapkan dengan birokrasi.
Sementara menurut Maximilian Weber birokrasi adalah suatu bentuk organisasi yang
penerapannya sangat berkaitan dengan misi yang akan dicapai. Birokrasi terdiri dari orang-
orang yang diangkat oleh eksekutif, dan posisi mereka ini ‘datang dan pergi. Birokrasi
sejatinya bertujuan untuk melaksanakan administrasi, pelayanan publik serta kerjasama antar
lembaga maupun negara. Birokrasi dikatakan setiap organisasi yang berskala besar yang
terdiri atas para pejabat yang diangkat, di mana fungsi utamanya adalah untuk melaksanakan
(to implement) kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh para pengambil keputusan
aspek perencanaan, koordinasi, pengawasan, prefentif, represif, evaluasi, dan lain lain. Selain
tujuan, birokrasi juga memiliki beberapa fungsi. Berikut adalah fungsi birokrasi menurut
29
kebijakan dalam mana peran ini ada di tangan politisi. Sebab itu, kerap disebut bahwa suatu
negara. Birokrasi berperan sebagai stabilitator politik dalam arti fokus kerja mereka adalah
stabilitas dan kontinuitas sistem politik. Birokrasi memiliki konsep dalam pelaksanaannya
sesuai bidang masing-masing. – Seluruh tugas pejabat telah dibagi atas bidang-bidang yang
berbeda, dan sesuai dengan fungsi-fungsinya. – Setiap aturan yang selaras dengan pekerjaan
selalu mendapatkan pengarahan, baik secara teknis maupun secara legal. Dalam kedua kasus
tersebut, manusia yang terlatih menjadi diperlukan. – Administrasi dari sebuah birokrasi
selalu berdasarkan pada dokumen-dokumen tertulis. Dan kondisi ini cenderung menjadikan
kantor (biro) sebagai pusat organisasi yang bersifat modern. – Seluruh sistem otoritas legal
DAFTAR PUSTAKA
1. https://pelayananpublik.id/2020/02/03/apa-itu-birokrasi-pengertian-tujuan-ciri/
2. https://www.academia.edu/18266090/
MAKALAH_POLITIK_DAN_BIROKRASI_DI_INDONESIA
3. https://edubirdie.com/conclusion-generator
4.