Anda di halaman 1dari 6

PERAN DAN KIPRAH

KEMENTERIAN / LEMBAGA PEMERINTAH KE DEPAN


MENUJU WORLD CLASS BUREAUCRACY

Disusun oleh :
B. Nureny Mulia Pranata, SE. (04)
Iman Riswandi, S.T., M.T. (12)
Muhammad Rahmad Arafah, S.E., M.Tr.A.P. (17)

TUGAS KELOMPOK II
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN XXXII
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
TAHUN 2023

0
PERAN DAN KIPRAH KEMENTERIAN / LEMBAGA
PEMERINTAH KE DEPAN MENUJU WORLD CLASS BUREAUCRACY

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan birokrasi yang efektif,


efisien, transparan, dan akuntabel dalam mengelola sumber daya publik dan melayani
masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya peran dan kiprah yang kuat
dari kementerian dan lembaga pemerintah dalam mengembangkan sistem birokrasi
yang modern dan berstandar internasional.
Impian pembangunan sistem birokrasi yang modern dan berstandar internasional
ini dituangkan oleh Pemerintah dalam Visi Reformasi Birokrasi dalam Grand Design
Reformasi Birokrasi Nasional yaitu “Terwujudnya Pemerintahan Kelas Dunia”.[1] Visi
tersebut menjadi acuan dalam mewujudkan pemerintahan kelas dunia, yaitu
pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi yang mampu menyelenggarakan
pelayanan prima kepada masyarakat dan manajemen pemerintahan yang demokratis
agar mampu menghadapi tantangan pada abad ke-21 melalui tata pemerintahan yang
baik pada 2025.
Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2020 – 2024 menjadi dokumen
perencanaan, pedoman, dan petunjuk teknis bagi pelaksanaan 8 (delapan) Area
Perubahan, yaitu Manajemen Perubahan, Penataan Peraturan
Perundangan/Deregulasi Kebijakan, Penataan Organisasi/Kelembagaan, Penataan
Tata Laksana, Penataan Sumber Daya Manusia Aparatur, Penguatan Akuntabilitas,
Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Road Map ini
sejalan dengan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas organisasi dan
kelembagaan sehingga dapat menjadi lebih terukur, adaptif, terintegrasi, berbasis merit,
transparan, efektif, efisien, dan berkelanjutan, menuju terwujudnya World Class
Bureaucracy.
Status sebagai world class bureaucracy bukan hanya sekadar gelar atau
penghargaan, tetapi juga mencerminkan kualitas pelayanan publik dan kinerja birokrasi

1
yang memadai. Oleh karena itu, peran dan kiprah kementerian dan lembaga
pemerintah di Indonesia harus terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan upaya tersebut meliputi
pengembangan sistem e-government yang modern, peningkatan kualitas sumber daya
manusia, memperkuat sistem pengawasan dan kontrol, meningkatkan keterbukaan dan
partisipasi masyarakat, dan mendorong inovasi dan transformasi digital.
Dengan melakukan peran dan kiprah tersebut, diharapkan Kementerian dan
Lembaga pemerintah dapat mengembangkan sistem birokrasi yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel sehingga mampu memberikan pelayanan publik yang
berkualitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

PEMBAHASAN

Untuk mencapai status sebagai world class bureaucracy, kementerian dan


lembaga pemerintah di Indonesia harus memiliki peran dan kiprah yang kuat dalam
mengembangkan sistem birokrasi yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Berikut beberapa peran dan kiprah yang dapat dilakukan:

1. Menetapkan Standar Kinerja yang Jelas


Untuk mencapai status sebagai world class bureaucracy, kementerian dan lembaga
pemerintah di Indonesia harus menetapkan standar kinerja yang jelas dan terukur.
Standar kinerja yang baik akan mempermudah pengukuran kinerja birokrasi dan
memberikan pedoman bagi pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pemerintahan publik adalah
produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas.[2]
Kinerja birokrasi yang baik akan mempengaruhi kualitas pelayanan publik dan
mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

2. Mengembangkan dan Menerapkan Sistem E-Government


Kementerian dan lembaga pemerintah harus mengembangkan dan menerapkan
sistem e-government yang modern dan terintegrasi.[3] Sistem e-government

2
memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan publik secara online dan
mempermudah akses informasi terkait pemerintah. Selain itu, sistem ini juga mampu
meningkatkan efisiensi birokrasi dengan mengurangi waktu dan biaya dalam proses
administrasi dan pengelolaan data.

3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia


Kementerian dan lembaga pemerintah harus meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dengan memberikan pelatihan dan pengembangan yang terus-menerus
serta memastikan sistem karir dan penghargaan yang adil dan transparan. SDM
yang berkualitas akan mempengaruhi kinerja birokrasi dan kualitas pelayanan publik.
Selain itu, pemerintah juga perlu menerapkan sistem reward and punishment yang
jelas sebagai motivasi bagi pegawai untuk meningkatkan kinerja mereka. Terdapat 6
langkah yang dapat dilakukan guna terwujudnya SDM berkelas dunia yaitu kesatu
pengembangan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja ASN, kedua kaderisasi
kepemimpinan berbasis talent management, ketiga pengembangan talent pool
menuju ASN berkelas dunia, keempat implementasi rencana suksesi terintegrasi
sistem informasi ASN, kelima penyiapan infrastruktur untuk mendukung digitalisasi
dalam management ASN, dan keenam sinergitas antar instansi pusat dan daerah
yang berkesinambungan. [4]

4. Memperkuat Sistem Pengawasan dan Kontrol


Kementerian dan lembaga pemerintah harus memperkuat sistem pengawasan dan
kontrol dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan
anggaran publik dan melaksanakan pemeriksaan dan evaluasi secara berkala.
Sistem pengawasan dan kontrol yang kuat akan meminimalisir terjadinya tindak
korupsi dan penyimpangan dalam penggunaan anggaran publik. Selain itu, sistem ini
juga dapat memperbaiki kinerja birokrasi secara keseluruhan.

5. Meningkatkan Keterbukaan dan Partisipasi Masyarakat


Kementerian dan lembaga pemerintah harus meningkatkan keterbukaan dan
partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan dan penyelenggaraan

3
pelayanan publik dengan melibatkan publik dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan melibatkan masyarakat dalam proses ini, kementerian dan lembaga
pemerintah dapat memperoleh masukan yang berharga untuk mengembangkan
kebijakan dan pelayanan publik yang lebih baik. Pentingnya keterbukaan informasi
membuat pemerintah mengeluarkan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP).

6. Meningkatkan Koordinasi Antar Lembaga Pemerintah


Kementerian dan lembaga pemerintah harus meningkatkan koordinasi antar lembaga
pemerintah untuk meningkatkan sinergi dalam pelaksanaan program dan kebijakan
pemerintah. Ego Sektoral maupun Instansional harus diihilangkan dan mulai
melakukan sinergi melalui koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi yang baik secara
internal maupun eksternal antar instansi.[6]

7. Mendorong Inovasi Dan Transformasi Digital


Kementerian dan lembaga pemerintah harus mendorong inovasi dan transformasi
digital untuk mempercepat proses kerja dan meningkatkan efisiensi birokrasi. Agar
tranformasi digital dapat segera terwujud dalam proses bisnis pemerintahan maka
telah disusun Strategi percepatan transformasi digital yang dituangkan dalam Sistem
Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE).[5]

Dengan melakukan peran dan kiprah tersebut, kementerian dan lembaga


pemerintah dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengembangkan sistem
birokrasi yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

KESIMPULAN

Dalam mencapai status sebagai world class bureaucracy, kementerian dan


lembaga pemerintah harus memperbaiki kinerja birokrasi, tidak lagi bekerja seperti
biasa /ala kadarnya (don’t do business as usual) dengan melakukan berbagai upaya,
terobosan dan inovasi, seperti menetapkan standar kinerja yang jelas,

4
mengembangkan dan menerapkan sistem e-government, meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, memperkuat sistem pengawasan dan kontrol, meningkatkan
keterbukaan dan partisipasi masyarakat, serta meningkatkan koordinasi antar lembaga
pemerintah.
Dengan melakukan upaya tersebut, diharapkan kinerja birokrasi dapat
ditingkatkan sehingga dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini juga dapat
memperkuat daya saing Indonesia di tingkat internasional dan membawa Indonesia ke
arah pembangunan yang lebih baik. Oleh karena itu, peran dan kiprah kementerian dan
lembaga pemerintah di masa depan sangatlah penting untuk mencapai status sebagai
world class bureaucracy.

REFERENSI :
[1]. Perpres No 81 Tahun 2010, “Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 –
2025”, https://jdihn.go.id/files/4/2010pr081.pdf.
[2]. Dwiyanto, Agus, (2014), “Kabinet dan Reformasi Birokrasi: Tugas Presiden
Baru”.
[3]. Inpres No 3 Tahun 2003, “Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government”, https://jdih.kominfo.go.id/produk_hukum/
unduh/id/326/t/instruksi+presiden+nomor+3+tahun+2003+tanggal+9+juni+2003
[4]. Bima Haria Wibisana, 2018, “Enam Langkah Wujudkan SDM Berkelas Dunia”,
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/enam-langkah-wujudkan-sdm-
berkelas-dunia
[5]. Perpres No 95 Tahun 2018, “tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik”,
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/96913/perpres-no-95-tahun-2018
[6]. Humas MenpanRB, 2016, “Menuju Pemerintahan Berkelas Dunia, Yuddy
Kumpulkan Seluruh Sekjen”, https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/menuju-
pemerintahan-berkelas-dunia-yuddy-kumpulkan-seluruh-sekjen

Anda mungkin juga menyukai