DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ada, termasuk kemudahan mendapatkan informasi, fasilitas dan tujuan yang
untuk memasuki era digital, sekarang perlu dilakukan dengan kerjasama semua
tersebar yang dapat disebarkan secara cepat dan luas. Apakah kemudian
simpang siur membuat negeri ini seolah penuh dengan hingar bingar berita yang
penguasa adalah satu kesatuan kemampuan untuk menjadikan bangsa ini bangsa
1
2
Dalam revolusi industri 4.0 digilitasi menjadi hal yang mutlak dilakukan,
terkait pelayanan publik digital melalui sistem informasi pelayanan publik (SIPP)
Sejalan dengan hal tersebut, perubahan yang dilakukan oleh pemerintah adalah
(good gavernance) serta mewujudkan pelayanan publik yang baik, efisien, efektif
dan berkualitas tentunya perlu didukung adanya Sumber Daya Manusia (SDM)
bertanggungjawab, adil, jujur dan kompeten dalam bidangnya. Dengan kata lain,
dan kompetensi sesuai kualifikasi bidang ilmu yang dimilikinya (Hasanah, 2019).
maka perlu didukung dengan sumber daya aparatur yang kompeten. Persoalan
aparatur memiliki tugas ganda, selain dituntut harus mampu memberikan layanan
pada masyarakat secara adil dan transparan, dan juga harus mampu menunjukkan
3
loyalitas, dedikasi dan etos kerja serta integritas yang tinggi (Gobel & Sofyan,
2019).
Sipil Negara (ASN) lingkup Badan Kepegawaian Negara wajib memahami dan
penting yang harus dicapai agar tidak ada lagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
asal kerja. Setiap ASN dituntut untuk memberikan kontribusi yang jelas dan
teknis kewilayahan mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.
mengembangkan potensi sumber daya manusia yang ada. Apalagi saat ini dengan
saat ini sudah mulai merambah ke berbagai bidang kehidupan dan tidak dapat
efisiensi kerja suatu organisasi atau instansi. Seiring dengan semakin pesat nya
informasi maka dari itu sumber daya manusia harus mampu beradaptasi untuk
kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) berbasis elektronik web yaitu e-kinerja yang
ini merupakan suatu sistem yang digunakan oleh pemerintah kabupaten/kota yang
digunakan untuk mengelola, menilai dan mengevaluasi kinerja PNS dalam kurun
waktu tertentu. E-kinerja dinilai mampu membentuk kinerja PNS menjadi lebih
disiplin, bertanggung jawab dan dapat bekerja sesuai dengan kegiatan kerjanya
masing masing. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi pada era ini
kinerja yang ada. E-kinerja merupakan salah satu upayah yang dilakukan oleh
5
jabatan dan analisis beban kerja, dan juga menjadi dasar dalam perhitungan
prestasi kerja. Latar belakang penerapan aplikasi e-kinerja harus dilakukan yaitu
karena adanya pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya dan tidak sesuai dengan beban kerja masing-masing pegawai. Selain itu
penempatan jabatan yang belum didasarkan pada kompetensi diri dan kompetensi
jabatan, penilaian kinerja yang dilakukan belum subjektif dan masih banyak
demikian hasil pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai tidak efektif, efesien,
Penerapan program e-kinerja melalui aplikasi ini juga menjadi salah satu
sebagai dasar perhitungan prestasi kerja dan pemberian insentif kerja serta
kepegawaian bagi pimpinan daerah. Dengan telah digunakannya sistem ini dengan
Aplikasi ini dapat memberikan informasi pada atasan secara cepat dan tepat
tentang efektifitas dan efisiensi jabatan serta unit kerja, prestasi kerja jabatan dan
unit kerja, jumlah kebutuhan pegawai, serta standar norma waktu kerja.
6
sebelum diterapkan aplikasi e-kinerja para pegawai yang bekerja dengan posisi
yang sama, pemberian tunjangan kepada para pegawai yang disiplin bekerja dan
yang pegawai yang tidak disiplin dalam bekerja diberikan dengan jumlah yang
sehingga para pegawai yang tadinya disiplin dalam bekerja menjadi malas
menjadi lebih adil, dengan posisi kerja yang sama, pegawai yang rajin bekerja dan
yang malas bekerja tunjangan yang diberikan tidak lagi sama karena pemberian
Pemkot Makassar. Kerugian negara dalam kasus ini sebesar Rp 20 miliar, dari
total anggaran Pemkot Makassar 2017, sebesar Rp 70 miliar lebih. Disinilah peran
e-kinerja. E-kinerja berfungsi untuk memantau aktivitas para pegawai pada jam
kerja, apakah pegawai tersebut ada melakukan kegiatan atau tidak. Hal ini akan
diketahui oleh tim pemeriksa laporan kerja pegawai yang dilakukan setiap tahun,
setiap bulan, setiap minggu dan bahkan setiap hari. Kebijakan e-kinerja ini
7
menjadi motivasi bagi para pegawai untuk meningkatkan kinerjanya dan membuat
pegawai yang tadinya tidak disiplin dalam bekerja menjadi lebih rajin dalam
keinginan ini tidak sesuai dengan harapan karena pelayanan publik secara empiris
yang terjadi selama ini masih ditandai dengan hal-hal seperti berbelit-belit, mahal,
kualitas pelayanan publik ini merupakan parameter yang paling mendasar dalam
pemerintahan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diubah menjadi ‘output’ berupa produk barang atau jasa. Sumber daya tersebut
meliputi modal atau uang, teknologi untuk menunjang proses produksi, metode
Diantara berbagai macam sumber daya tersebut, manusia atau sumber daya
manusia (SDM) merupakan elemen yang paling penting (Priyono, 2010, p. 3).
Menurut (Hasibuan, 2017, p. 19) manajemen sumber daya manusia sebagai ilmu
dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
manajemen sumber daya manusia menurut (Susan, 2019) adalah suatu hal yang
untuk mencapai tingkat maksimal atau efektif dan efisien dalam mewujudkan
tujuan yang akan dicapai dalam perusahaan, seorang karyawan dan juga
masyarakat.
9
10
pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
bentuknya dapat diukur pada seberapa jauh organisasi mencapai kesatuan gerak
seluruh unit organisasi, seberapa besar komitmen pekerja terhadap pekerjaan dan
mampu membuat keputusan dengan cepat dan mengambil langkah dengan tepat,
serta seberapa tinggi tingkat kualitas `output’ yang dihasilkan organisasi (Priyono,
hubungan antar karyawan atau pekerja dengan organisasi atau perusahaan tempat
bekerja agar dapat terbangun sinergi yang baik, kokoh, dan mendatangkan
manfaat bagi kedua belah pihak, dalam sebuah organisasi atau perusahaan yang
tugas dalam mengelola manusia secara efektif dan efisien, agar memuaskan.
yang memfokuskan diri pada sumber daya manusia. Adapun fungsi manajemen
sumber daya manusia (MSDM) dengan singakatan POAC secara rinci diuraikan
a. Perencanaan (Planning)
kegiatan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
kecil, dengan cara membagi tugas agar bisa dikerjakan dengan mudah.
tugas masing-masing.
c. Penggerak (actuating)
d. Pengawasan (Controlling)
Sementara itu tujuan khusus sebuah departemen manajemen sumber daya manusia
adalah membantu para manajer lini atau manajer-manajer fungsional yang lain,
agar dapat mengelola para pekerja itu secara lebih efektif. Ada 4 tujuan
sebagai berikut:
a. Tujuan Sosial
b. Tujuan Organisasi
c. Tujuan Fungsional
13
organisasi.
d. Tujuan Individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dan tiap anggota organisasi atau
pemberhentian.
B. Kinerja Pegawai
1. Pengertian Kinerja
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
2018, p. 2) kinerja adalah hasil yang diperoleh suatu organisasi baik organisasi
tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama
Menurut (Kasmir, 2016, p. 182) kinerja adalah hasil kerja atau prilaku
kerja, jika kinerja berdasarkan hasil, maka dilihat adalah jumlah kualitas maupun
menjual barang yang telah ditargetkan. Menurut (Afandi, 2018, p. 83) secara
garis besar kinerja dapat dipahami sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh
yang bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika.
Menurut Moorhead dan Chung/Megginson, dalam (Basri & Saman, 2020) kinerja
bagi seorang pegawai yang dapat dilihat dari segi ketelitian dan kerapihan
pekerjaanpekerjaan baru.
menguntungkan.
e. Kreatifitas (Creativity)
f. Inovasi (Inovation)
g. Inisiatif (Initiative)
individu.
leader.
oleh rekan satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, keserataan
d. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja, atau infrastruktur yang
c. Energi, yaitu sumber kekuatan dari dalam diri seseorang. Dengan adanya
lebih tinggi.
18
e. Kompensasi, yaitu sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa
f. Kejelasan tujuan, yaitu tujuan yang harus dicapai oleh pegawai. Tujuan ini
harus jelas agar pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dapat terarah dan
kepada karyawan,
c. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan sengata yang diberikan oleh
d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja dan infrastruktur yang
dan internal.
kinerja.
a. Administrasi penggajian.
i. Pemberhentian karyawan.
tentang arah secara umum sifatnya luas, tanpa batasan waktu dan tidak berkaitan
4. Evaluasi Kinerja
sebagai berikut:
yang tinggi.
kegiatan yang hanya setahun sekali atau kegiatan yang dilakukan jika
a. Penilai
menilai kinerja ternilai. Hak dan kewajiban penilai untuk menilai kinerja
b. Mengumpulkan informasi
c. Kinerja
22
ternilai yang terdiri dari hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang
d. Ternilai
e. Dokumentasi.
Dokumentasi kinerja adalah apa saja yang ditulis pada manajer dan
Standar kinerja adalah ukuran, tolak ukur untuk mengukur baik buruknya
ternilai. Evaluasi kinerja hanya merupakan tujuan antara dan bukan tujuan
23
a. Secara objektif
secara:
dilakukan
b. Secara adil
dimiliki
yang berlaku.
c. Secara transparan
digunakan
yang disembunyikan
6. Indikator Kinerja
25
a. Kualitas
b. Kuantitas
Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu
harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap
c. Pelaksanaan tugas
d. Tanggung jawab
dikhususkan untuk memantau dan menilai kinerja dari pegawai secara langsung
dengan cara memasukkan data kerja harian ke dalam software untuk mendapatkan
persetujuan dari atasan. Disamping itu menurut (Putri et al., 2014) e-kinerja
menganilisi jabatan, beban kerja, unit maupun satuan kerja organisasi yang
merupakan dasar untuk menghitung prestasi kerja dan pemberian intensif kerja.
kualitas, menghemat watu, dan dapat memberi insentif yang efektif kepada
merupakan aplikasi berbasis internet dan android yang digunakan oleh Pemerintah
laporan kerja harian. Pembuatan aplikasi ini diharapkan mampu menjadi pemacu
para aparatur untuk meningkatkan kinerjanya serta menjadi salah satu pendukung
bagi pimpinan dalam mengambil keputusan terkait dengan kinerja pegawai, unit
daya manusia yang terangkum dalam sebuah aplikasi berbasis web. E-kinerja
mengukur kesuksesan sebuah sistem, diperlukan sebuah model. Model yang baik
27
adalah model yang lengkap tetapi sederhana (Mariana, 2006). Selain itu untuk
dalam beberapa periode waktu tertentu untuk menilai prestasi kerja seorang
ini adalah untuk meningkatkan performa kerja dari karyawan. Penilaian e-kinerja
2. Manfaat E-Kinerja
tugas kedinasan harian baik yang sesuai dengan tugas jabatan maupun
tugas jabatan dengan tugas kedinasan yang tidak sesuai untuk dilakukan
3. Mekanisme E-Kinerja
d. Evaluasi capaian target SKP secara periodik dan perilaku oleh pejabat
penilai
parameter lain
kedinasan harian
29
kedinasan harian.
sasaran individu.
keputusan.
5. Indikator E-Kinerja
adalah:
pendukung meliputi: (1) Standar dan sasaran kebijakan yang jelas, (2)
Sumber daya meliputi SDM, dana, dan peralatan yang memadai, (3)
berjalan lancar, (5) Disposisi atau sikap para pelaksana yang taat aturan.
Faktor penghambat E -Kinerja adalah (1) lingkungan sosial, (2) politik, dan
(3) ekonomi.
(6) motivasi kerja tidak mampu memediasi hubungan antara e-kinerja dan
kinerja pegawai, dan (7) motivasi kerja tidak mampu memediasi hubungan
4. Penelitian (Negara & Rudy, 2017) yang berjudul “Kapabilitas Personal Dan
pada SKPD Dinas Pemerintah di Kota Banda Aceh, (2) Pelatihan e-kinerja
pada SKPD Dinas Pemerintah di Kota Banda Aceh, dan (3) Kapabilitas
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai, (2) Kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai, dan (3)
E. Kerangka Pikir
penilaian e-kinerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Rappocini Kota
Makassar. Saat ini sistem penilaian e-kinerja sangat memegang peranan penting
melakukan pengawasan kinerja serta penilaian kinerja PNS. Konsep e-kinerja juga
mengusung asas objekif, adil, dan transparan sehingga hal ini dapat memotivasi
F. Hipotesis Penelitian
hubungan antar dua variabel atau lebih. Hipotesis dalam peneltian ini adalah ada
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode analisis data yang digunakan
pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa suatu gejala tertentu. Dalam hal ini
hasil pengamatan yang diperoleh berupa data kuantitatif yang nantinya diolah
Tepatnya para pegawai tetap kantor camat. Penelitian ini berlangsung pada bulan
C. Desain Penelitian
34
35
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Pelaksanaan tugas
4. Tanggung Jawab
(Mangkunegara, 2017b,
p. 75)
1. Observasi
melibatkan diri atau berinteraksi pada kegiatan yang dilakukan subyek dalam
teknik ini akan diperoleh informasi dan data yang lebih jelas mengenai
2. Kuesioner
3. Wawancara
berbasis web yang dipergunakan untuk menganilisi jabatan, beban kerja, unit
maupun satuan kerja organisasi yang merupakan dasar untuk menghitung prestasi
kerja dan pemberian intensif kerja. Indikator penerapan aplikasi sistem penilaian
2. Kinerja Pegawai
(Mangkunegara, 2017b, p. 67) mengemukakan bahwa kinerja merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
a. Kualitas
b. Kuantitas
c. Pelaksanaan tugas
d. Tanggung Jawab
38
G. Instrumen Penelitian
penelitian tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen penelitian ini
menggunakan angket atau kuesioner yang diukur dengan skala likert. Skala likert
aturan yang ada sesuai pendekatan penelitian. Tujuan analisis data adalah
mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung di dalam data tersebut dan
suatu kegiatan yang dilakukan untuk memproses dan menganalisis data yang telah
Analisis kuantitatif merupakan suatu bentuk analisis yang diperuntukkan bagi data
data, dan uji hipotesis dengan bantuan komputer melalui program IBM SPSS 21
for windows.
mengenai variabel yang diteliti. Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata
(mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai standar deviasi dari data
kuesioner. Data tersebut antara lain: usia, latar belakang pendidikan, masa kerja,
jenis kelamin, dan data mengenai deskripsi dari setiap pernyataan kuesioner.
berikut : Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pernyataan tersebut
adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
dari suatu kuesioner. Suatu kuesioner reliabel atau handal jika jawaban terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013, p.
40
48). Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah one shot atau pengukuran sekali
dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan. SPSS
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach
diperoleh tidak bisa langsung dilakukan. Hal ini disebabkan karena model regresi
harus diuji terlebih dahulu apakah sudah memenuhi asumsi klasik. Uji
a. Uji Normalitas
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi secara normal. Salah satu
cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
b. Uji Multikolinearitas
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
41
ortogonal. Salah satu cara mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu
model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation
Factor). Jika nilai tolerance> 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa
c. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Hipotesis
Y= α + β1X + e
Keterangan :
Y = Kinerja Pegawai
α = Konstanta
β1 = Koefisien regresi
e = error term
42
Uji hipotesis ini dilakukan melalui uji koefisien determinasi dan uji regresi
terhadap variabel dependen tidak kuat. Sedangkan Jika Kd mendekati satu (1)
dua cara yang dapat dipilih yaitu: Membandingkan t hitung dengan t tabel,
jika t hitung > t tabel maka hipotesis diterima. Sedangkan cara lain dengan
variabel dependen.
43
Desember Februari
Januari 2022 Maret 2022 April 2022
No Kegiatan 2021 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1 proposal
Seminar
2 proposal
Pelaksanaan
3 penelitian
dan analisis
Seminar
4
hasil
Seminar
5
tutup
JADWAL RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
44
Rajagrafindo Persada.
Larasati, S. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. CV. Budi Utama.
Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. UPP AMP YKPN.
Mangkunegara, A. P. (2017a). Evaluasi Kinerja. PT. Refika Aditama.
Mangkunegara, A. P. (2017b). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan
(11th ed.). PT. Remaja Rosdakarya.
Mangkuprawira, S., & Hubeis, A. V. (2017). Manajemen Mutu Sumber Daya
Manusia. Ghalia Indonesia.
Mariana, N. (2006). Pengukur-Pengukur Kesuksesan Sistem Informasi Eksekutif.
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIKA, XI(1), 30–37.
Mukti, D. R., Setyanti, S. W. L. H., & Farida, L. (2019). Penerapan Sistem
Penilaian Kinerja Berbasis E-Kinerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi. E-Journal
Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 6(2), 175.
https://doi.org/10.19184/ejeba.v6i2.11166
Natili, S. M. (2018). Analisis Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Pasangkayu
Kabupaten Mamuju Utara. Katalogis, 6(5), 158–173.
Negara, T. T. S., & Rudy, F. (2017). Kapabilitas personal dan Pelatihan E-Kinerja
terhadap Kepuasan Pengguna Sistem E-Kinerja pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Dinas Pemerintah Di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi, 2(1), 01–14.
Nur, A. C., Niswaty, R., & Aslinda, A. (2020). Kemitraan, Digitalisasi dan
Inovasi Kebijakan Publik di Era Globalisasi. Badan Penerbit UNM.
Nurhayati, E. (2019). Pengaruh Penerapan Sistem Penilaian E-Kinerja Dan
Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Di Kecamatan Semarang Timur
Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Penelitan Ekonomi
Dan Bisnis, 2(2), 79–91. https://doi.org/10.33633/jpeb.v2i2.2274
Pasolong, H. (2010). Teori Administrasi Publik. Alfabet.
Pratama, D. W., Murwaningsih, T., & Subarno, A. (2020). Penerapan E-Kinerja di
Dinas Perdagangan Kota Surakarta. Jurnal Informasi Dan Komunikiasi, 7(2),
21–28.
Priyono. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Zifatama Publisher.
Putri, K. E., Arfan, M., & Basri, H. (2014). Pengaruh Penerapan E-Kinerja dan
Penghargaan (Reward) terhadap Kinerja Aparatur Pengelolaan Keuangan di
46