1, (2013) 1-6 1
Abstrak—Selama beberapa tahun terakhir ini, Provinsi Jawa itu antara lain ditetapkannya Instruksi Presiden Republik
Timur telah mengembangkan e-Government sebagai bentuk Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan Dan
dukungan program kerja yang dibuat oleh pemerintah Indonesia. Strategi Nasional Pengembangan e-Government, dan di dalam
Sehingga Provinsi Jawa Timur membangun e-Government dengan instruksi tersebut terdapat empat pilar yang perlu memperoleh
tujuan untuk menuju good governance yang mengharap adanya perhatian untuk e-Government yaitu infrastruktur, konten,
peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih
baik dari pelayanan masyarakat. Salah satu tantangan yang
aplikasi dan Sumber Daya Manusia. Studi kasus tugas akhir
dihadapi adalah bagaimana menilai keberhasilan atau efektivitas ini adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena
e-Government. Mengingat masyarakat yang merupakan fokus Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencanangkan Provinsi
tujuan oleh pemerintah, pendekatan kualitas layanan menawarkan Jawa Timur sebagai media e-Government untuk ke depannya
kerangka yang cocok untuk menilai keberhasilan dan efektivitas (2).
dari e-Government dalam fungsinya sebagai pelayanan Dalam mengetahui analisa kualitas layanan e-Government
masyarakat. dengan menggunakan skala dimensi e-Govsqual (3). E-
Diskusi kelompok yang dilakukan untuk menentukan atribut Govsqual dipilih karena di dalam atribut di tiap dimensi
dimensi e-Govqual agar sesuai dengan situasi dan kondisi e- penilaiannya sudah tercakup semua faktor-faktor yang
Government Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Setelah atribut mempengaruhi penilaian kualitas pelayanan yang dibutuhkan
ditentukan, maka survei dilakukan untuk menilai kualitas
oleh masyarakat sebagai konsumen pemerintah. Tetapi tidak
pelayanan e-Government. Penilaian menggunakan analisis Gap,
untuk mengetahui jarak antara target capaian dengan penilaian semua atribut dimensi yang dinilai mewakili dari e-
masyarakat. Kemudian dari hasil analisis tersebut dibuat Government di Provinsi Jawa Timur, sehingga perlu adanya
rekomendasi berdasarkan jurnal pendukung. penentuan dari atribut dimensi tersebut. Harapan dari
Hasil dari penyusunan tugas akhir ini diharapkan dapat penentuan hasil dimensi tersebut adalah kerangka model
membantu Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengetahui penilaian kualitas yang sesuai dengan e-Government di Jawa
kualitas pelayanan website e-Government yang sudah Timur. Sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa
dimplementasikan. Selain itu, diharapkan rekomendasi perbaikan memiliki pengukuran nilai kualitas tersendiri untuk e-
yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan website e- Government provinsi atau kota di Provinsi Jawa Timur.
Government dalam kemudahan penggunaan website, kepercayaan
keamanan website, fungsional dan interaksi formulir online,
keandalan website, isi dan tampilan informasi website, dan layanan II. KAJIAN PUSTAKA
pendukung website. A. E-Government
Secara umum, sektor pemerintahan yang bukan merupakan
Kata Kunci: e-Government, kualitas layanan, e-Govsqual,
Pemerintah Provinsi Jawa Timur. bertujuan dasar profit, telah tertinggal sektor swasta dalam
mengejar keunggulan layanan. Namun, pada awal tahun 90-
I. PENDAHULUAN an, ideologi kualitas menjadi tersebar luas di pelayanan
pemerintahan dengan gerakan Total Quality Management
Penerapan e-Government merupakan salah satu upaya (TQM) dan dengan demikian banyak pemerintah saat ini
dalam melakukan pembenahan administrasi pemerintahan berusaha untuk memenuhi harapan layanan dari
pada semua jajaran sebagai bagian dalam rangka mempercepat masyarakatnya. Ketergantungan pada e-Government adalah
reformasi birokrasi. Penerapan e-Government tidaklah sekadar cara terbaru yang digunakan oleh sektor pemerintahan dalam
mengubah dari yang manual menjadi komputerisasi (1). Tetapi upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam
didalamnya terdapat proses transformasi budaya baik di pendekatan keseluruhan TQM (4).
kalangan aparatur pemerintah sebagai penyelenggara Secara umum, penghematan biaya dalam waktu jangka
pelayanan maupun pada masyarakat sendiri sebagai pengguna panjang dan meningkatnya kualitas layanan adalah manfaat
jasa layanan publik karena untuk menerapkan e-Government. yang dapat diperoleh dengan menerapkan e-Government (5).
Sejak awal pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya Permasalahannya sekarang yang muncul adalah bagaimana
untuk memasukkan peran e-Government ke dalam praktik untuk memastikan apakah tingkat kinerja pelayanan telah
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Upaya meningkat dalam departemen pemerintah tersebut. Investasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 2
dalam teknologi tidak cukup untuk meningkatkan kualitas E-Govsqual mempunyai enam dimensi, diantaranya :
pelayanan yang diberikan. Pejabat pemerintah yang terpilih
1. Ease of Use (kemudahan penggunaan)
bertanggung jawab kepada masyarakat terhadap pada
pengeluaran yang diberikan, dengan masyarakat Seberapa mudah e-Government ini bagi masyarakat untuk
mengharapkan layanan yang berkualitas tinggi dengan biaya bisa berinteraksi.
terendah (6) (7). 2. Trust (kepercayaan)
Masalah dalam menggunakan kualitas layanan elektronik Kepercayaan masyarakat terhadap e-Government
untuk menilai e-Government adalah kegagalan penelitian mengenai kebebasan dari risiko bahaya atau keraguan
sebelumnya untuk menyepakati standarisasi kualitas
selama proses layanan secara online.
pelayanan (8). Kurangnya literatur yang menilai kualitas
pelayanan e-Government (9). Sebaliknya, tampaknya 3. Functionality of the Interaction Environment (fungsional
pendekatan lebih disukai dengan cara benchmarking terhadap dari interaksi lingkungan)
apa yang disebut "praktek terbaik". Sudut pandang yang sama Peran integral pada e-Government dalam memungkinkan
ketika mereka menyatakan bahwa literatur e-Government yang pengguna untuk berkomunikasi, yang memungkinkan
luas cenderung lebih fokus pada standar yang ideal, bukan pengumpulan informasi yang diperlukan, media utama
realitas kualitas layanan (10). untuk mengirimkan informasi secara online.
Secara umum terdapat empat fase yang bisa disebut syarat
4. Reability (keandalan)
e-Government (11), adalah sebagai berikut:
Sebagai kepercayaan masyarakat terhadap e-Government
1. Penyusunan Katalog: Sistem kerja Pemerintahan secara mengenai layanan pengiriman yang benar dan tepat
online lebih menarik daripada sekedar informasi. waktu. Istilah meliputi fungsi teknis yang benar
2. Transaksi: Menyiapkan komunikasi dua arah berbasis TI,
(aksesibilitas dan ketersediaan) dan layanan yang
dengan database yang bekerja untuk mendukung
akurasinya sangat menjanjikan.
transaksi.
5. Content and Appearance of Information (isi dan tampilan
3. Integrasi vertikal: Sistem lokal yang terhubung ke sistem
informasi)
nasional dan masyarakat mengakses semua layanan
Kualitas dari informasi itu sendiri serta penyajian dan tata
diportal lokal.
letaknya, seperti penggunaan yang tepat dari warna,
4. Integrasi horizontal: Mengintegrasikan beberapa layanan
grafis, dan ukuran halaman web.
menjadi entitas berdasarkan kebutuhan dan fungsi
6. Citizen Support (pendukung)
masyarakat untuk menyediakan layanan satu atap.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk membantu
B. E-Govqual masyarakat dalam pencarian informasi atau bertransaksi.
E-Govsqual adalah kerangka dimensi untuk penilaian C. Analisis GAP
kualitas pelayanan yang merupakan hasil beberapa penelitian
tentang kualitas e-Government. Dari penelitian tersebut Analisis GAP merupakan rencana strategi yang membantu
menghasilkan beberapa atribut kualitas e-Government yang perusahaan untuk merencanakan segala tindakan dari potensi
dimasukkan ke dalam enam kriteria utama yang dikenal apa yang perusahaan miliki saat ini, untuk menuju visi apa
dengan dimensi kualitas pelayanan e-Government (lihat yang perusahaan harapkan. Praktisnya untuk membantu
Gambar 1). memahami, posisi dimana perusahaan saat ini, kearah mana
visi yang diharapkan oleh perusahaan, dan bagaimana proses
untuk menuju goal dari visi tersebut. Gap analysis dapat
melihat seberapa jauhkah gap yang di butuhkan perusahaan
dari titik awal (saat ini), menuju Goal yang di inginkan.
Untuk proses pengambilan keputusan/perencanaan. Gap
analysis di dalam bidang teknologi informasi digambarkan
memiliki dua poin (12), yaitu:
1. Poin “TO-BE” yang menggambarkan keinginan yang
ingin dituju. Contoh: sebah perusahaan ingin berinfestasi
dengan TI dengan spesifikasi bagus.
2. Poin “AS-IS” posisi dimana saat ini berada. Contoh: Pada
saat ini perusahaan belum pernah menggunakan TI
didalam proses bisnisnya, tidak memiliki governance
untuk penataan TI yang baik, dan SDM perusahaan belum
pernah meoperasikan TI
3. Dua poin yang ada “TO-BE” dan “AS-IS” dianalisis Kemampuan untuk melakukan
apakah gap diantara dua poin tersebut cukup jauh atau 15. layanan yang dijanjikan secara KA02
akurat
dekat. Pengiriman pelayanan tepat
4. Proses selanjutnya adalah pengisian gap dengan beberapa 16. KA03
waktu
dokumen rekomendasi yang membantu perusahaan untuk 17. Kecepatan dalam memuat /
KA04
mengambil keputusan yang tepat untuk menuju goal yang transaksi
diinginkan. 18. Kecocokan sistem browser KA05
Gambar harus dalam warna,
Dengan adanya Gap analysis yang diperuntukan di bidang 19. Grafis, Animasi, dan Ukuran IT01
Teknologi Informasi, perusahaan dapat menentukan investasi halaman web
Akurasi dan keringkasan data
Teknologi Informasi yang efektif dan efisien bagi proses 20. IT02
dan informasi
bisnis perusahaan. Informasi dan isu-isu yang
21. Isi dan IT03
diperbarui secara teratur
Tampilan Informasi harus jelas dan
III. IMPLEMENTASI DAN U JI COBA 22. Informasi IT04
dimengerti
A. Diskusi Kelompok Penentuan Atribut Dimensi 23. Kelengkapan data dan
IT05
informasi
Ada 42 atribut dimensi yang diambil dari artikel rujukan (3)
kemudian diadakan diskusi bersama-sama dengan Bidang 24. Semua link harus bekerja IT06
Pemberdayaan TIK pada Dinas Komunikasi dan Informatika 25. Formulir online ringkas dan
IT07
Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Di dalam diskusi tersebut mudah untuk diselesaikan
terdapat 18 pegawai dinas Kominfo di bidang Pemberdayaan 26. Pedoman yang user friendly MM01
TIK beserta Kepala Bidang Pemberdayaan TIK, Kepala Seksi 27. Pemecahan masalah MM02
Pemberdayaan TIK Pemerintah, Kepala Seksi Pemberdayaan
28. Pertanyaan dijawab secara
TIK Masyarakat, dan Kepala Seksi Pengembangan Muatan memadai
MM03
TIK sebagai pengembang website e-Government. Dari diskusi Pengetahuan dan kesopanan
tersebut membahas wacana tentang dimensi e-Govqual 29. MM04
Pendukung karyawan
terhadap penilaian e-Government dan atribut apa saja yang Karyawan yang
berada di dimensi e-Govqual. 30. menyampaikan kepercayaan MM05
dan keyakinan layanan
Tabel 1 31. Pertanyaan yang sering
MM06
Dimensi Atribut yang Telah Terbentuk diajukan
Atribut Variabel 32. Platform diskusi isu dan berita MM07
No Dimensi
Indikator
1. Struktur website MP01
Dari 42 atribut yang sudah ada didapatkan 32 atribut yang
2. URL yang mudah diingat MP02 telah didiskusikan dan disetujui bersama-sama oleh Bidang
Fungsi pencarian yang Pemberdayaan TIK pada Dinas Komunikasi dan Informatika
3. Kemudahan MP03
disesuaikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur seperti terlihat pada Tabel 2.
4. Penggunan Sedangkan dari hasil diskusi tersebut ada beberapa atribut
Peta situs MP04
Kemampuan untuk dimensi yang tidak disetujui, antara lain Konfigurasi link
5. penyesuaian dan Personalisasi MP05 dengan mesin pencari, Mengamankan pengarsipan data
informasi pribadi, Menyediakan persetujuan tertulis, Bebas penolakan
6. Menjaga kerahasiaan KP01 dengan otentikasi pihak terlibat, Prosedur username dan
password, Transaksi yang benar, Mengenkripsi pesan, Tanda
7. Akses kontrol KP02 bukti pengguna digital, Fasilitas pelacakan transaksi, dan
Kepercayaan Tidak berbagi informasi Detail kontak lengkap. Hal ini disebabkan beberapa atribut
8. KP03
pribadi dengan orang lain tersebut kurang bisa mewakili apa yang akan dinilai dalam
9. Penggunaan data pribadi KP04 penilaian kualitas pelayanan e-Government di Pemerintah
10. Format respon yang memadai FI01 Provinsi Jawa Timur.
11. Fungsi dari Perhitungan otomatis formulir FI02 B. Kuisioner dan Analisa Gap
Interaksi Adanya bantuan online dalam
12. FI03 Dari 32 atribut yang didapatkan kemudian dibuat sebuah
Formulir formulir
kuisioner. Kuisioner tersebut diberikan kepada masyarakat
Penggunaan kembali
13. FI04 Jawa Timur pengguna layanan website e-Government dan
informasi masyarakat
Akses internet harus diberikan juga ke Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika
14. Keandalan terjangkau bagi masyarakat KA01 Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kemudian hasil rata-rata
umum kuisioner target capaian Pemerintah Provinsi Jawa Timur
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4
pribadi dengan orang lain), IT02 (Akurasi dan keringkasan Paging” atau “Tiled Panes” (13) sehingga struktur website
data dan informasi), IT04 (Informasi harus jelas dan lebih konsisten.
dimengerti), MM05 (Karyawan yang menyampaikan MM04 (Pengetahuan dan kesopanan karyawan), dengan
kepercayaan dan keyakinan layanan), MM02 (Pemecahan perbaikan customer service website yang memiliki
masalah), IT05 (Kelengkapan data dan informasi). Atribut- pengetahuan dan kesopanan cukup ketika menjawab
atribut tersebut diperlukan untuk diperbaiki, tetapi tidak pertanyaan online sehingga pengguna nyaman layanan website
sepenting dalam posisi selisih “Strong”. Sehingga atribut dengan adanya interaksi langsung antara pengguna dan
tersebut bisa diperbaiki apabila atribut dalam posisi selisih pegawai dinas (16).
“Strong” sudah diperbaiki seluruhnya dan meningkatkan MP04 (Peta situs), dengan perbaikan peta situs dapat
kualitas pelayanan e-Government. dibentuk dengan salah satu dari empat macam navigasi yang
umum agar mempermudah pengguna berinteraksi di dalam
website, diantaranya adalah “Sequence Map”, “Breadcrumbs”,
“Annotated Scrollbar”, “Color-Coded Sections”. Yang
semuanya berfungsi sebagai peta interaktif yang menjelaskan
konten. Navigasi memang penting bagi pengguna untuk
mengetahui di mana mereka berada, ke mana harus pergi, dan
bagaimana untuk bergerak cepat ke halaman lainnya (13),
sehingga tidak sulit dalam pemecahan masalah dalam
mengakses website.
MP03 (Fungsi pencarian yang disesuaikan), dengan
perbaikan yaitu menggunakan metadata pada website untuk
menggambarkan situs ketika mereka menyajikan hasil
pencarian kepada pengguna. Kemudian mengirimkan "spider"
atau robot perangkat lunak untuk mengidentifikasi website-
website baru, dan selanjutnya menerima rekomendasi dari
Gambar 2 Analisa Tingkat Kesenjangan pengembang dan pengguna situs web (15).
Dan rata-rata selisih dari hasil keseluruhan Gap adalah 0.53
Dari Gambar 2 sudah terlihat jarak antara Nilai Harapan dan yang menandakan bahwa kualitas layanan kurang bagus,
Penilaian Masyarakat terhadap penilaian kualitas website e- sehingga perlu adanya rekomendasi dan saran sehingga
Government. memperkecil selisih nilai Gap.
3. e-Govqual: A multiple-item scale for assessing e- 14. Expectations and rankings of website quality
government service quality. Papadomichelaki, Xenia features: Results of two studies on user perceptions.
and Mentzas, Gregoris. 2011, Government Information Zhang, X. and VonDran, G. Hawaii : s.n., 2001.
Quarterly, pp. 98-109. Proceedings of the 34th Hawaii International Conference
on System Sciences.
4. E-Government: A new route to public sector. Teicher,
J., Hughes, O. and Dow, N. 2002, Managing Service 15. Library and the web: A strategic planning approach
Quality, pp. 384-393. to web site management. Clyde, A. L. 2000, The
Electronic Library, pp. 97-108.
5. Evaluating e-Government: Learning from the
experiences of two UK local authorities. Irani, Z., et al. 16. SERVQUAL: Amultiple-itemscale for measuring
2005, Information Systems Journal, pp. 61-82. consumer perceptions of service quality. Parasuraman,
A., Zeithaml, V. A. and Berry, L. L. 1988, Journal of
6. E-government: Evolving relationship of citizens and retailing, pp. 12-40.
government, domestic, and international development.
Evans, D. and Yen, D. C. 2006, Government
Information Quarterly, pp. 207-235.