Abstrak
Melalui website Disdukcapil Kota Bogor. Remerintah Kota Bogor telah menerapkan strategi
peningkatan pelayanan publik, komunikasi dan informasi melalui pengembangan teknologi
informasi untuk e-Government. Implementasi layanan e-Government melalui website ini
memerlukan evaluasi untuk memaksimalkan pelayanan publik. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengukur kualitas website Disdukcapil di Kota Bogor. Penelitian ini
menggunakan metode E-GovQual untuk mengukur kualitas layanan e-Government. Jumlah
sampel adalah 52 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis dekriptif basil
kuesioner, uji validitas, reliabilitas, dan uji hipotesis. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
dimensi citizen support, content and areance of information, reability fungtionality of the
interaction environment, trust, dan ease of use berpengaruh terhadap kualitas layanan e-
Government (E-GovQual) di website Disdukcapil Kota Bogor. Kualitas layanan e-
government (E-GovQual) berpengaruh terhadap user satisfaction dan the intent to reuse di
dalam website Disdukcapil Pemerintah Kota Bogor. User satisfaction tidak berpengaruh
terhadap niat untuk menggunakan kembali di website Disdukcapil Kota Bogor.
Abstract
Through the Bogor City Disdukcapil website. The Government of Bogor City has
implemented a strategy to improve public services, communication and information through
the development of information technology for e-Government. Implementation of e-
Government services through this website requires evaluation to maximize public services.
The purpose of this research is to measure the quality of the Disdukcapil website in Bogor
City. This study uses the E-GovQual method to measure the quality of e-Government
services. The number of samples is 52 respondents. The analysis used is descriptive analysis
of questionnaire results, validity, reliability and hypothesis testing. The results of the
hypothesis test show that the dimensions of citizen support, content and area of information,
reliability functionality of the interaction environment, trust, and ease of use affect the
quality of e-Government services (E-GovQual) on the Bogor City Disdukcapil website. The
quality of e-government services (E-GovQual) influences user satisfaction and the intent to
reuse on the Disdukcapil Bogor City Government website. User satisfaction has no effect on
the intention to reuse the Disdukcapil Bogor City website.
Keywords: Evaluation, Service, e-Government
PENDAHULUAN
Pelayanan Publik pada dasarnya merupakan entitas utama pemerintah. Pemerintah terus
melakukan inovasi dalam menunjang pelayanan untuk masyarakat, dengan berbagai upaya
perbaikan terhadap Pada saat ini, pemerintah berusaha untuk melakukan sebuah perbaikan
dan pengembangan terhadap layanan terhadap masyarakat. Inovasi Pelayanan Publik ini
dapat muncul ketika meningkatnya permintaan pelayanan yang berkualitas yang berjalan
seiring dengan pertambahan penduduk, tingkat kebutuhan, tingkat pendidikan, dan lain
sebagainya. Pelayanan Publik tersebut diharapakan dapat memberikan sebuah kepuasan
terhadap masyarakat sebagai pengguna pelayanan.
Kualitas pelayanan dalam berbasis website adalah salah satu upaya yang penting dalam
melakukan suatu pelayanan. Hal ini selaras dengan Inturksi Presiden Nomor 3 tahun
2003 yang didalamnya mebahas perlu adanya evaluasi yang berlanjutan atau kontinu demi
tercapainya E-Government yang berkualitas. maka dari itu kualitas dalam meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat harus mendapatkan suatu perhatian yang lebih apalagi dari
pemerintah yang memang pelaksananya. Pelayanan menggunakan analisis pada website
Disdukcapil kota bogor ini menjadi acuan penulisan artikel ini. Kualitas pelayanan dalam
berbasis website adalah salah satu upaya yang penting dalam melakukan suatu pelayanan.
Seperti salah satunya pelayanan publik pada Disdukcapil melalui website. Kualitas pelayanan
yang baik itu bukan di nilai dari sudut pandang pihak yang menyediakan layanan tersebut,
tetapi kualitas pelayanan itu dinilai oleh sudut pandang dari publik atau masyarakat.
Kualitas Layanan
Kualitas pada jasa suatu pelayanan akan lebih menekankan kepada istilah konsumen,
pelayanan, kualitas & level atau tingkatan. Pelayanan yang terbaik kepada konsumen
(excellent) dan juga tingkatan suatu kualitas pelayanan ini adalah salah satu cara terpilih yang
konsisten sehingga dapat dipertemukan suatu harapan pada konsumen (standar pada
pelayanan ekstern dan juga biaya) serta bentuk kinerja pada cara pelayanannya (standar pada
pelayanan intern, biaya dan juga keuntungan) (Wang & Shieh, 2006). Untuk membantu
sebuah lembaga atau instansi pemerintahan dalam mengembangkan suatu kulitas e-
Government, maka membutuhkan kualitas yang baik dalam pelayanannya (Altameem, Zairi
& Alshawi, 2006). Dengan demikian, pada pemerintahan Kota Bogor yang dibantu dengan
suatu metode e-Govqual akan berusaha memenuhi beberapa harapan sebuah pelayanan dari
masyarakatnya.
E-Government
E-Government ini adalah suatu bentuk dari pemanfaatan teknologi informasi pada
bidang pemerintahan. Dasar hukum mengenai e-Government ini terdapat pada Intruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government (RE. Indrajit, 2022). Harapan diadakannya e-Government ini
agar terciptanya suatu pemerintahan yang bisa dikatakan baik dan juga meningkatkan kualitas
pada pelayanan yang secara efektif dan efisien (D. Napitulu, 2016). Salah satu contoh dari
sebuah e-Government ini yaitu situs pada pemerintahan daerah yang berbentuk website
pemerinatahan dan hal itu dijadikan sebagai suatu media untuk informasi masyarakat (Prita
Haryani, 2016). Dalam membuat situs pada pemerintahan pusat maupun daerah ini perlu
didukung dengan adanya arsitektur pada e-Government, yang mana hal tersebut akan
menjamin transparansi kepada pelayanan masyarakat, sistem pada pengelolaan dan juga
pengolahan dokumen serta mengenai informasi elektronik yang dapat mendukungnya (Zaidi
& Qteishat, 2012).
Gambar 1. Arsitektur E-government
Disdukcapil Kota Bogor selalu memberikan pelayanan dalam bentuk online kepada
seluruh masyarakat Kota Bogor. dengan adanya layanan berbasis website ini Disdukcapil di
Kota Bogor sangat membantu banyak masyarakat Kota Bogor. pada proses pelayanan,
keefektifan layanan dan juga kecepatan dalam membuat dokumen, proses pengambilan
dokumen. Adapun pelayanan yang disediakan oleh Disdukcapil Kota Bogor yaitu
meluncurkan layanan drive-thru. Kantor pusat Disdukcapil Kota Bogor berlokasi di Jl .
Ahmad Adnawijaya, Tegal Gundil, Bogor dan juga di BTM Mall di Jl, Bogor. H. Juanda di
Irlandia tengah Bogor.
E-GovQual
E-Government Quality (E-GovQual) adalah metode untuk mengukur sistem informasi
yang berbasis elektronik dalam memberikan layanan terhadap masyarakat. E-GovQual ini
merupakan Framework yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan website khususnya
website insitusi pemerintah yang telah menerapkan e-government, E-GovQual mencakup
dimensi (Pagadomichelaki and Mentras, 2011). Instrumen E-GovQual dikembangkan dengan
mengukur kualitas layanan yang diberikan oleh layanan E-Government berdasarkan
perspektif pengguna akhir atau masyarakat.
Pada penelitian ini kualitas layanan website Pemerintah Kota Yogyakarta diukur
dengan menggunakan framework e-govqual. Pada penelitian ini dilakukan uji hipotesis untuk
mengetahui pengaruh dimensi citizen support, content and appreance of information reability,
functionality of the interaction environment, trust, dan dimensi ease of use terhadap kualitas
layanan website Pemerintah Kota Yogyakarta. Untuk menambah kebaharuan penelitian, pada
penelitian ini juga ditambahkan dimensi user satisfaction dan the intent to reuse guna
mengukur kepuasan dan intensitas pengguna dalam mengakses website Pemerintah Kota
Yogyakarta. Model konseptual pengukuran kualitas layanan e-government dapat dilihat pada
Gambar. 3.
Dalam penelitian ini terdapat 40 atribut variabel yang digunakan berdasarkan enam
dimensi dari metoda EGovQual. Pada Tabel 1 akan dijelaskan lebih rinci mengenai atribut
variabel yang digunakan dalam kuesioner
Jawaban Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Kurang Setuju 2
Tidak Setuju 1
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik non
probability sampling karena setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang
sama untuk dijadikan sampel (Jogiyanto,2008). Sampel pada penelitian ini adalah pengguna
website Pemerintah Kota Yogyakarta. Besar jumlah sampel disesuaikan dengan metode
analisis yang akan digunakan yaitu Structural Equation Model berbasis varian (PLS). Pada
PLS, indikatorindikator pada setiap variabel laten yang dijadikan sebagai parameter
pengukuran tidak saling berkorelasi dan ukuran minimal sampel pada PLS yaitu 10 sampel
untuk tiap jalur (Jogiyanto, 2011). Jadi jumlah sampel yang digunakan adalah 52 responden.
Analisis Data
Pada penelitian ini juga menggunakan analisis Structural Equation Model berbasis
varian (PLS). Evaluasi model PLS dilakukan dengan mengevaluasi outer model dan inner
model. Outer model digunakan untuk menilai validitas dan reliabilitas model sedangkan inner
model digunakan untuk memprediksi hubungan kausalitas antarvariabel laten (Jogiyanto,
2011).
A) Uji Validitas
Pada penelitian ini uji validitas menggunakan uji validitas konstruk. Validitas konstruk
menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran sesuai
teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk (Hartono, 2008). Uji
validitas dinilai dengan menggunakan nilai skor loading. Jika skor loading< 0,5, indikator ini
dapat dihapus dari konstruknya karena indikator ini tidak termuat ke konstruk yang
mewakilinya dan jika skor loading antara 0,5-0,7, sebaiknya peneliti tidak menghapus
indikator yang memiliki skor loading tersebut sepanjang skor AVE dan communality
indikator tersebut > 0,5 (Jogiyanto, 2011).
b) Uji Reliabilitas
Pada penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan metoda composite reliability. Rule of
thumb nilai alpha atau composite reliability > 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima
(Hair, et al, 2008).
Karakteristik Responden
Dimensi ease of use diukur berdasarkan enam pernyataan indikator yaitu stuktur website
(EU1), fungsi pencarian (EU2), peta situs (EU3), pengaturan link dengan mesin pencari
(EU4), url mudah diingat (EU5) dan personalisasi informasi (EU6). Dari keenam pernyataan
yang digunakan untuk mengukur variabel ease of use, mayoritas menyatakan setuju untuk
kelima pernyataan tersebut, hanya pada pernyataan EU3 responden menyatakan bahwa
website Pemerintah Kota Yogyakarta tidak memiliki peta situs.
Dimensi trust
Dimensi trust diukur berdasarkan lima pernyataan yaitu tidak membagi data pribadi dengan
orang lain (T1), melindungi anonimitas (T2), mengamankan pengarsipan data pribadi (T3),
menyediakan persetujuan tertulis (T4), prosedur memperoleh username dan password (T5),
dan akses kontrol (T6). Dari keenam pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel
trust, mayoritas menyatakan setuju untuk keenam pernyataan tersebut, hanya pada pernyataan
T4 responden menyatakan bahwa tidak terdapat persetujuan tertulis pada website Disdukcapil
Kota Bandung.
Dimensi functionality of the interaction environment diukur bedasarkan tiga pernyataan yaitu
Adanya bantuan online dalam formulir, (F1), perhitungan otomatis formulir (F2) dan format
respon yang memadai (F3). Dari ketiga pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel
Functionality of the Interaction Environment, mayoritas responden menyatakan setuju untuk
ketiga pernyataan tersebut.
Dimensi Reliability
Dimensi reliability diukur berdasarkan lima pernyataan yaitu kemampuan untuk melakukan
pelayanan yang dijanjikan secara tepat waktu (R1), pengiriman informasi tepat waktu (R2),
situs website mudah diakses (R3), kecocokan sistem browser (R4), dan waktu loading (R5).
Dari kelima pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel reliability, mayoritas
menyatakan setuju untuk kelima pernyataan tersebut.
Dimensi content and appearance of information diukur dengan sepuluh pernyataan yaitu
kelengkapan data dan informasi (C1), akurasi dan keringkasan data dan informasi (C2),
informasi jelas (C3), informasi diperbaharui secara berkala (C4), semua link dapat bekerja
dengan baik (C5), informasi mudah dimengerti (C6), warna menarik (C7), grafis menarik
(C8), animasi menarik (C9), dan ukuran halam web sesuai (C10). Dari kesepuluh pernyataan
yang digunakan untuk mengukur variabel content and appearance of information, mayoritas
menyatakan setuju untuk kesepuluh pernyataan tersebut.
Dimensi citizen support
Dimensi citizen support diukur dengan menggunakan lima pernyataan yaitu pedoman yang
user friendly (CS1), terdapat halaman bantuan (help page) (CS2), pertanyaan yang sering
diajukan (CS3), detail kontak informasi (CS4), dan pertanyaan pengguna dijawab dengan
cepat (CS5). Dari kelima pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel citizen
support, mayoritas menyatakan setuju untuk kelima pernyataan tersebut.
Uji Validitas
Uji validitas diukur menggunakan nilai loading factor. Berikut ini hasil nilai loading factor
masing-masing indikator yang ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Output model pengukuran setelah indikator yang tidak valid dihapus
Dari Gambar 4. dapat diketahui bahwa semua indikator nilai loading factornya > 0,5
sehingga semua indikator dinyatakan valid.
Uji Realibilitas
Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa semua
konstruk sudah memenuhi nilai Composite Reliability > 0,7, maka semua konstruk dapat
digunakan dalam model.
Uji hipotesis dua ekor dilakukan dengan alpha 5%, jadi hipotesis diterima jika t-
values >1,96. Setelah uji hipotesis dilakukan, diperoleh data seperti pada Tabel 5.
Tabel.5. Hasil Uji Hipotesis
Jalur Hasil
Hipotesi T-Values Pengujiam Ket
s Dari Ke = 0,05
atau 5%
H1 Easy of Use Quality Service 7,505 Signifikan Diterima
(Egovqual)
H2 Trust Quality Service 4,353 Signifikan Diterima
(Egovqual)
H3 Functionality of Quality Service 2,024 Signifikan Diterima
the Interaction (Egovqual)
Environment
H4 Reliability Quality Service 2,828 Signifikan Diterima
(Egovqual)
H5 Content and Quality Service 8,180 Signifikan Diterima
Appearance of (Egovqual)
Information
H6 Citizen Support Quality Service 5,852 Signifikan Diterima
(Egovqual)
H7 Quality Service User Satisfaction 6,538 Signifikan Diterima
H8 Quality Service The inten to use 10,683 Signifikan Diterima
H9 User The inten to use 0,188 Tidak Ditolak
Satisfaction Signifikan
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari dari hasil penilaian kualitas layanan website Disdukcapil Kota
Bogor adalah sebagai berikut.
Berdasarkan uji hipotesis dengan nilai t sebesar 7,505, dukungan warga berpengaruh
terhadap kualitas layanan website Disdukcapil Kota Bogor.
Berdasarkan uji hipotesis dengan nilai t - score 4,353 . Isi dan tampilan informasi
mempengaruhi kualitas pelayanan Disdukcapil Kota Bogor.
Berdasarkan uji hipotesis dengan nilai t sebesar 2,024 Reability berpengaruh terhadap
kualitas layanan website Disdukcapil Kota Bogor.
Berdasarkan uji hipotesis dengan nilai t 2,828, ciri lingkungan interaksi berpengaruh
terhadap layanan website Disdukcapil Kota Bogor
Berdasarkan uji hipotesis dengan nilai t sebesar 8,180 kepercayaan berpengaruh
terhadap kualitas pelayanan website Disdukcapil Kota Bogor
Berdasarkan uji hipotesis dengan nilai t sebesar 5,852 , usability berpengaruh
terhadap kualitas layanan website Disdukcapil Kota Bogor
Berdasarkan uji hipotesis dengan nilai t sebesar 6,538 kualitas layanan e-government
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna website Disdukcapil kota Bogor.
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan nilai t sebesar 10,683 maka kualitas
layanan e-government adalah Kekuatan Pengguna Website Disdukcapil Kota Bogor.
Berdasarkan uji hipotesis dengan nilai t hitung sebesar 0,188 kepuasan pengguna
terhadap website Disdukcapil kota Bogor tidak berpengaruh terhadap frekuensi
penggunaan website Disdukcapil kota Bogor.
DAFTAR PUSTAKA