Anda di halaman 1dari 10

THE STUDY CASE OF E-GOVERNMENT NOMENCLATURE

Disusun Untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Governansi Digital

Disusun Oleh Kelompok 10 :

Coriandri Carvi Eufrat Sativa (14020121120006)

Zakiah Salsabila (14020121130082)

Audyla Mutia Kasih (14020121120003)

Fatiha Gymnasiarni Wulandari (14020121130070)

Anisa Rahmawati (14020121130056)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2023
E-Government Nomenclature and The Case

E-Government is a change in the form of government services by using information and


communication technology so that government administration becomes more effective and
efficient, information disclosure, and government is more responsible. The orientation of the
application of E-Government is a better quality of service to citizens. Since the development
of information technology continues to grow rapidly, the government has taken advantage of
this progress to be implemented in its service concept. Making applications is one example of
E-Government. However, this cannot be considered sufficient because E-Government also
talks about transforming government structures, culture and processes to make them more
efficient and user-oriented.

1. Government to Government (G2G)


a. Kabupaten Pekalongan Open Data

Kabupaten Pekalongan Open Data merupakan salah satu website atau portal informasi yang
dibuat oleh Dinkominfo Kabupaten Pekalongan yang merupakan representasi dari inisiasi
Pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk membuat suatu database yang bisa meningkatkan
kualitas dan pemanfaatan data pemerintah. Kabupaten Pekalongan Open Data merupakan
suatu situs yang bisa dengan bebas diakses oleh siapapun serta dapat digunakan ulang dalam
hal pendistribusian informasi agar lebih efektif dan efisien.

Dalam pelaksanaannya, Kabupaten Pekalongan Open Data digunakan oleh seluruh Dinas dan
Institusi Pemerintah di Kabupaten Pekalongan sebagai sumber data dalam mengambil
kebijakan serta pemenuhan terhadap kebutuhan data publik. Dalam melaksanakan tujuan
tersebut, Kabupaten Pekalongan Open Data menggunakan tiga asas yang mendasar, yaitu: (1)
Manfaat, (2) Aksebilitas, dan (3) Kebebasan. Jika ditinjau dari angka statistik, Kabupaten
Pekalongan Open Data terdiri dari 2,083 dataset, 51 organisasi, 14 grup, serta 60 user.
Dataset yang dimaksud diatas ialah pengelompokan jenis data berdasarkan kelompok informasi
seperti data menurut kecamatan atau wilayah, serta data mengenai pendidikan, kebudayaan,
ketahanan pangan, dan sektor lain. Adapun beberapa contoh data yang bisa pemerintah maupun
masyarakat akses dalam dataset tersebut adalah Presentase Penduduk Miskin Kabupaten
Pekalongan, Rekapitulasi Kunjungan Wisata Kabupaten Pekalongan, Jumlah Produksi
Komoditas Hewani, dan data-data lainnya. 51 organisasi, 14 grup, serta 60 user tersebut
bersama-sama serta berintegrasi menjadi satu kesatuan portal data yang bisa dimanfaatkan
untuk berbagai kepentingan, baik kepentingan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan data
publik maupun bagi masyarakat sebagai bentuk transparansi dari pelaksanaan pengambilan
keputusan.
Jika ditinjau dari kelengkapan data. Kabupaten Pekalongan Open Data dinilai cukup lengkap
dalam menyediakan berbagai bentuk data. Ribuan data dapat diakses oleh semua orang, baik
pemerintah ataupun masyarakat sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Portal data tersebut
juga menyediakan infografis dalam bentuk gambar yang menarik dan mudah dibaca sehingga
penyampaian informasi pun lebih bisa dilakukan dengan efektif dan efisien.

Terdapat layanan survei yang didalamnya terdapat 19 survei. Selain itu, disediakan narahubung
yang dapat dihubungi melalui telefon dan email. Kabupaten Pekalongan Open Data menjadi
salah satu inovasi yang digagas Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam rangka mencapai
pemerintahan yang agile serta cepat dan tanggap menghadapi permasalahan dan kebutuhan
masyarakat. Integrasi yang dicanangkan dalam bentuk pengelompokan data menjadi satu
membuat Kabupaten Pekalongan Open Data menjadi salah satu realisasi dari digitalisasi yang
dilakukan pemerintah dalam bentuk penyediaan informasi.

b. Aplikasi Sistem Inovasi Andalan Pelayanan Publik Banyumas (SIAPPMAS)

Aplikasi Sistem Inovasi Andalan Pelayanan Publik Banyumas (SIAPPMAS) merupakan hasil
garapan Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika
(DINKOMINFO) Kabupaten Banyumas. Aplikasi ini dibuat dengan tujuan mempermudah
proses Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KPIP). Sesuai dengan konsep good-governance
pemerintah diharapkan bersikap proaktif terhadap peluang, pemerintah sebagai pelayan publik
dan sebagai pemberi kerja, ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi modern. Pegawai
dengan faktor internal dan organisasional yang mendukung pemberdayaan ini akan
memberikan hasil (outcome) baik untuk individu maupun untuk organisasi secara keseluruhan.
Aplikasi SIAPPMAS bernama Jaringan Inovasi pelayanan Publik (JIPP) yang merupakan hasil
replika dari JIPP milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan kedepannya bisa
terintegrasi dengan jaringan inovasi pelayanan publik di seluruh Jawa Tengah yang
memungkinkan para innovator di Kabupen Banyumas khususnya di Jawa Tengah pada
umumnya untuk bisa saling bertukar informasi dan inovasi. Berdasarkan data di atas bahwa
terdapat 278 inovator yang terverifikasi untuk mengajukan inovasinya terkait pelayanan
publik.

Beberapa inovasi yang telah dilakukan salah satunya adalah Kecamatan Ramah Anak
Terintegrasi Layanan Outdoor (KERAK TELOR) merupakan inovasi Pelayanan kecamatan
Kembaran dalam rangka mewujudkan pelyanan yang ramah, aman dan nyaman untuk warga
terutama anak-anak dan orang berkebutuhan khusus pada masa pandemic Covid-19. Dengan
ketersediaan sarana prasaranan yang raman anak dan disabilitas diharapkan Kecamatan
kembaran mampu memberikan pelyanan yang prima kepada pengguna layanan Kecamatan
Kembaran.

KERAK TELOR merupakan kolaborasi dari berbagai pihak, yaitu: Dinas Lingkungan Hidup
Banymas, Dinas Arsip dan Perpustakaan Banyumas, Bank Indonesia, Bank Jateng, Komunitas
Literasi dan Mahasiswa.

2. Government to Business (G2B)

E-Peken, merupakan sebuah aplikasi e-commerce untuk para UMKM dan toko kelontong di
Kota Surabaya. Tujuan lain aplikasi ini adalah untuk pemberdayaan ekonomi dan ketahanan
ekonomi di Surabaya. Aplikasi ini merupakan rancangan Walikota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi
yang kemudian menganjurkan 15 ribu ASN lingkungan Pemkot Surabaya untuk bertransaksi
melalui e-Peken Surabaya. Aplikasi e-Peken Surabaya sudah menyediakan berbagai jenis
usaha, yaitu industri, jasa, dan perdagangan. Kategorinya pun banyak, ada bapokting, craft,
daging segar, fashion, hingga food and cullinary. Pengguna tidak perlu bingung atau takut
jaraknya jauh karena di dalam aplikasi tersebut juga dapat memilih kecamatan terdekat. Selain
itu, batas minimum dan maksimum harga juga dapat diatur oleh pengguna. Sejak diluncurkan
pada Juli 2021 hingga akhir Desember 2022, e-Peken berhasil mencapai nilai transaski sebesar
35,47 miliar rupiah. Angka tersebut terbilang sangat tinggi mengingat jangka waktu yang tidak
terlalu lama sejak perilisannya. Ada 4.034 jenis usaha yang telah bergabung bersama e-Peken
Surabaya, yaitu 999 toko kelontong, 2385 UMKM, dan 200 SWK (Sentra Wisata Kuliner).

Demi memberikan kemudahan transaksi dan pengiriman bagi konsumen atau warga Surabaya,
Pemkot Surabaya melakukan kerjasama dengan berbagai e-commerce dan jasa pengiriman,
seperti Gojek, Grab, JNE, Kantor Pos Indonesia, dan masih banyak lagi. Selain itu, untuk
menambah fitur di aplikasi e-Peken Surabaya, Pemkot Surabaya juga telah melakukan
kolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya. Menurut
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya,
masyarakat tidak hanya dapat melakukan transaksi atau pembelian, tetapi juga dapat
memberikan penilaian atau rating pada kualitas produk yang dijual di e-Peken Surabaya.
Dengan demikian, bagi masyarakat lain akan lebih mudah memilih produk terpercaya.
Sedangkan bagi Pemkot Surabaya, penilaian ini juga memudahkan mereka untuk melakukan
evaluasi terhadap UMKM, toko kelontong, dan SWK yang dilakukan berkala setiap tiga bulan
sekali.
Namun demikian, keluhan masih banyak terdengar dari pedagang maupun pelanggan. Mereka
kesulitan untuk login menggunakan ponsel android, baru berhasil saat menggunakan laptop
atau komputer. Hal ini dikeluhkan karena tidak semua pedagang mempunyai laptop atau
komputer. Dengan begitu, diharapkan Pemkot Surabaya melakukan perbaikan terhadap
kesiapan aplikasi ini agar mudah untuk diakses dan digunakan oleh siapa saja.

3. Government to Consumer/Citizen (G2C)

a. Website Dispendukcapil Kota Semarang

Website dispendukcapil.semarangkota.go,id merupakan portal terbuka yang dimiliki oleh


Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kota Semarang sebagai media informasi dan sumber
data bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Semarang. Masyarakat pun
dapat memperoleh pelayanan administrasi secara online yaitu e-services akta kelahiran, akta
kematian, KTP-El, Kartu Identitas Anak, Perubahan Biodata Kartu Keluarga, Perpindahan
Keluar, Kedatangan, Akta Cerai dan Akta Kawin. Pelayanan online ini diharapkan dapat
mempermudah seluruh masyarakat di seluruh kecamatan yang ada di Semarang. Laman ini
juga menyediakan ruang bagi siapa saja yang ingin memberikan masukan, pengaduan, saran
dan kritik kepada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Semarang atas pelayanan
yang diberikan baik terhadap hasil produk Dokumen Kependudukan yang diterbitkan maupun
terhadap petugas pelayannya.

b. Aplikasi WargaKu Surabaya

Aplikasi WargaKu Surabaya merupakan aplikasi yang bisa digunakan oleh warga Surabaya
menyampaikan kritik, saran, permohonan informasi, keluhan atau apresiasi kepada Pemkot
Surabaya. Aplikasi ini merupakan gagasan dari Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Mulai bulan
Maret hingga Desember 2021 tercatat ada 11.316 pengaduan yang disampaikan warga
Surabaya melalui aplikasi WargaKu Surabaya. Sebanyak 11.116 pengaduan telah diselesaikan
pada 2021 dan 200 pengaduan lainnya ditindaklanjuti pada tahun 2022. Pengaduan selesai
dalam rentang waktu 2-15 hari sesuai dengan jenis topik pengaduan.

c. Survei Kepuasan Masyarakat Banyumas (SUSANMAS)

Survei Kepuasan Masyarakat Banyumas (SUSANMAS) disingkat dengan SUSANMAS.


Merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pemerintah melalui pelayanan dari dinas-dinas pemerintahan. Survei Kepuasan Masyarakat
merupakan tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh Unit
Pelayanan publik.
Di dalamnya terdapat data diri seperti nama, no hp, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
terakhir, dan jenis pelayanan. Aplikasi ini sebagai wadah masyarakat untuk memberikan respon
atas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah dan di sisi lain juga membantu
pemerintah untuk menilai kepuasan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Ginanjar, Dhimas. (2022). Mempercepat Pelayanan Publik, Pemkot Surabaya Luncurkan 12


Aplikasi. JawaPos. Diakses pada 24 Februari 2023, dari
https://www.jawapos.com/surabaya/12/02/2022/mempercepat-pelayanan-publik-
pemkot-surabaya-luncurkan-12-aplikasi/

Peken Surabaya. (2021). Diakses pada 24 Februari 2023, dari https://peken.surabaya.go.id/

Hakim, Abdul. (2022). Transaksi e-Peken Surabaya Capai 35,47 Miliar Hingga Akhir 2022.
Jatim Antara News. Diakses pada 26 Februari 2023, dari
https://jatim.antaranews.com/berita/667491/transaksi-e-peken-di-surabaya-capai-
rp3547-miliar-hingga-akhir-2022

Roosa, Manda. (2022). Pedagang Masih Kesulitan Login di Aplikasi e-Peken Milik Pemkot
Surabaya. Suara Surabaya. Diakses pada 26 Februari 2023, dari
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2022/pedagang-masih-kesulitan-login-di-
aplikasi-e-peken-milik-pemkot-surabaya/

Pemerintah Kabupaten Pekalongan. (2020). Kabupaten Pekalongan Open Data. Diakses pada
24 Februari 2023, dari https://home.data.pekalongankab.go.id/

Pemerintah Kota Surabaya. (2022). Selama 2021, Aplikasi WargaKu Surabaya Sudah Terima
11.316 Pengaduan. Diakses pada 23 Februari 2023, dari https://www.surabaya.go.id/

Pemerintah Kabupaten Banyumas. (2021). Survei Kepuasan Masyarakat Banyumas


(SUSANMAS). Diakses pada 24 Februari 2023, dari
http://susanmas.banyumaskab.go.id/

Pemerintah Kabupaten Banyumas. (2021). Sistem Inovasi Andalan Pelayanan Publik


Kabupaten Banyumas (SIAPPMAS). Diakses pada 25 Februari 2023, dari
http://siappmas.banyumaskab.go.id/

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Semarang. (2020). Diakses
pada 25 Februari 2023, dari Dispendukcapil Kota Semarang (semarangkota.go.id)

Anda mungkin juga menyukai