Anda di halaman 1dari 4

Nama : Audyla Mutia Kasih

NIM : 14020121120003
Mata Kuliah : Manajemen Lingkungan 03

TPA BLE di Kabupaten Banyumas


TPA BLE (Berbasis Lingkungan dan Edukasi) berada di Dusun I, Wlahar Wetan, Kec.
Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. TPA ini dibangun untuk meningkatkan
kualitas pelayanan tentang pengelolaan sampah Banyumas. TPA ini dibangun pada tahun 2020
dah selesai pada Desember 2021. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Kabupaten
Banyumas serius dalam penanganan masalah sampah, Pemerintah Kabupaten Banyumas juga
membangun beberapa TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) yang tersebar di seluruh
wilayah Kabupaten Banyumas. Terdapat 23 TPST yang telah selesai seluruhnya dan sudah
diresmikan dengan sistem operasional yang memadai dan dukungan dari berbagai pihak TPST
berhasil beroperasi.

TPA BLE

Berdasarkan data dari RPJMD Kabupaten Banyumas tahun 2021 timbulan sampah di
Kabupaten Banyumas mencapai 850 ton/hari dari rumah tangga dengan komposisi 40% berupa
anorganik, 10-15 ton dihasilkan dari non rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa Banyumas
darurat sampat, oleh karena itu pemerintah sejak tahun 2020 mulai secara serentak pembuangan
TPST di Kabupaten Banyumas. TPST yang sudah beroperasi memberikan manfaat yang cukup
besar diantaranya, mengurangi kuantitas sampah, menyerap tenaga kerja, meningkatkan
perekonomian masyarakat. Terdapat hal unik yang bisa di highlight dari adanya TPST ini yaitu
inovasi produk maggot (larva lalat) yang dihasilkan dari pengelolaan limbah. Pengelolaan
TPST Rempoah berusaha untuk mengurangi sampah kiriman dari masyarakat dengan
mengolahnya menjadi maggot dan limbahnya, prosesnya hanya memilah sampah menjadi
organik dan anorganik dan produk maggot ini berasal dari olahan sampah organik.
Dilansir oleh Kompas.com TPA BLE Kabupaten Banyumas yang diresmikan pada
tahun 2022 mampu menampung sampah 75 ton/hari dengan konsep memproses residu sampah
yang berasal dari TPS 3R, TPS Tatau PDU yang ada di Banyumas. Residu sampah yang masuk
secara langsung secara otomatis dicacah dan dipilah, kemudian hasil pilahan diproses lebih
lanjut untuk dimanfaatkan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyumas Junaedi mengatakan
bahwa sampah organik diolah menjadi kompos dan dibagikan kepada petani sebagai bantuan
pupuk, sedangkan untuk sampah non organik akan dilah dan dicetak misalnya dalam bentuk
paving atau genting plastik. TPA BLE ini adalah tempat pemrosesan akhir sampah berbasis
lingkungan dan edukasi karena dalam penangannya yang komplit, terdapat budidaya maggot,
pabrik plastik, dan kolam lele yang bisa membantu mengurangi sampah.

Mesin Pirolisis

Proses Pencacahan

Proses pengelolaan sampah domestik di TPA ini dimulai dari sampah datang kemudian
dipilah hingga sampai pada tahap pencacahan untuk disetorkan ke RDF (refuse derived-fuel)
dan residu bisa dimusnahkan melalui mesin pirolisis yang sudah tersedia di masing masing
wilayah TPA. Kapasitas mesin pirolisis dalam satu jam bisa memusnahkan 1 meter kubik
sampah. Selain itu sebagian sampah di TPST-TPST dikirim ke TPST RDF Jeruklegi, Cilacap
dan Pemerintah Kabupaten Banyumas juga bekerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia
(SBI) yang berisi pemanfaatan material hasil pemilahan sampah di Banyumas untuk bahan
bakar alternatif di pabrik semen milik PT Solusi Bangun Indonesia. Kerja sama ini merupakan
bentuk upaya dalam mengurangi sampah.

Berbagai cara telah ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas dengan


membangun TPA, TPS 3R, dan TPS atau PDU dalam rangka pengelolaan sampah untuk
mengurangi timbulan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Banyaknya pihak yang terlibat
menandakan bahwa masalah sampah ini sangat serius dan harus segera di selesaikan dengan
segera. Menindaklanjuti arahan dari pemerintah pusat, bahwa daerah diberikan kewenangan
untuk mengelola urusan sampahnya masing-masing. Sama seperti daerah lainnya di Kabupaten
Banyumas masih ditemukkan beberapa aktivitas pembuangan sampah di tempat terbuka hal ini
memicu kendala dalam pengumpulan sampah dan berujung pada sulitnya pemerintah dalam
mengkoordinir sampah-sampah yang berserakan di tempat terbuka. Terhambatnya proses
pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan ini akan membuat sampah akan semakin
menumpuk di tempat yang bukan semestinya. Permasalahan sampah di Kabupaten Banyumas
semakin hari semakin parah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke
tahun. Di samping itu, kesadaran masyarakat yang kurang dalam permasalahan sampah di
Kabupaten Banyumas, tantangan yang amat besar bagi seluruh pihak tidak hanya pemerintah
saja dalam merealisasikan tujuan Banyumas bebas sampah (zero waste).

Dimulai dari tingkat bawah yaitu masyarakat khususnya rumah tangga yang paling
besar menyumbang sampah atau limbah rumah tangga. Masyarakat harus diberikan sosialisasi
terkait cara pengelolaan sampah di rumahnya masing-masing hal itu termasuk tindakan
preventif yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Masing-masing rumah tangga mengolah
sampahnya sendiri dengan cara memilah sampah organic dan non organik. Hal tersebut bisa
dilakukan secara Kerjasama dengan anggota keluarga sehingga dapat meringankan beban
petugas sampah dan sekaligus mengurai sampah. Di daerah Kecamatan Purwokerto Timur
kelurahan sokanegara tidak memiliki kebiasaan untuk memilah sampah, mereka cenderung
mencampur sampah organic dan non organik sehingga mereka tidak mengolah sampahnya
sendiri. Perlunya kesadaran dari masyarakat khususnya di daerah Kelurahan Sokanegara dalam
pengelolaan sampah banyak faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mengolah dan
memilah sampahnya sendiri seperti kurangnya kesadaran, sosialisasi, dan pengetahuan terkait
permasalahan sampah.
DAFTAR PUSTAKA

Bahraini, A. (n.d.). Ambisi Banyumas Menuju Zero Waste: Dari TPST, Salinmas, ke
Jeknyong. Retrieved from Waste Change: https://waste4change.com/blog/ambisi-
banyumas-menuju-zero-waste-dari-tpst-salinmas-ke-jeknyong/
Banyumas, K. (n.d.). Olah Sampah Jadi Maggot, Kurangi Volume Sampah di TPA. Retrieved
from Portal Berita Provinsi Jawa Tengah: https://jatengprov.go.id/beritadaerah/olah-
sampah-jadi-maggot-kurangi-volume-sampah-di-tpa/
Darmawan, L. (n.d.). Upaya Penanganan Sampah di Banyumas, Dari TPST, Mesin Priolisis
hingga TPA BLE. Retrieved from Situs Berita Lingkungan:
https://www.mongabay.co.id/2021/11/29/upaya-penanganan-sampah-di-banyumas-
dari-tpst-mesin-pirolisis-hingga-tpa-ble/
Informasi Publik Penanganan Covid-19 Kementerian PUPR. (n.d.). Retrieved from
Diresmikan TPA BLE Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik:
https://eppid.pu.go.id/page/kilas_berita/3154/Diresmikan-TPA-BLE-Tingkatkan-
Kualitas-Pengelolaan-Sampah-di-Kabupaten-Banyumas
Kabupaten Banyumas. (2021). Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2018-2023. Pemerintah Kabupaten
Banyumas: Banyumas.
Sumarwoto. (n.d.). Menteri LHK Bakal Replikasikan TPA BLE Banyumas ke Berbagai
Daerah . Retrieved from Antara News:
https://www.antaranews.com/berita/3340836/menteri-lhk-bakal-replikasikan-tpa-ble-
banyumas-ke-berbagai-daerah

Anda mungkin juga menyukai