Ayo Daur Ulang Sampah

MENGENAL PENGELOLAAN SAMPAH DI TPS 3R KELURAHAN MINTARAGEN

KOTA TEGAL
Sampah sebagai masalah

Sumber bibit penyakit

Sampah yang dibuang secara sembarangan dapat mengundang berbagai jenis bakteri, virus dan
parasit. Penyakit yang disebabkan bakteri dari sampah contohnya, salmonellosis, shigellosis,
keracunan makanan stafilokokus, infeksi kulit, dan tetanus
Sumber pencemaran
Pembuangan sampah yang belum terorganisasi dengan baik membuat kebanyakan sampai,
yang umumnya berasal dari sampah rumah tangga, berakhir di hulu sungai ataupun lautan. Di
Indonesia, sampah yang mengotori laut tiap tahunnya bisa mencapai hampir 600.000 ton.
Sampah-sampah ini membuat air menjadi kotor sekaligus menghalangi aktivitas biota laut.
Tidak jarang, keberadaan sampah membuat banyak biota air mati.
Sumber bencana
Proses terjadinya banjir dikarenakan banyak saluran air yang tersumbat oleh sampah.
Akibatnya, air meluap dan membanjiri pemukiman-pemukiman di sekitarnya. Dalam kasus
yang parah, banjir tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga nyawa. Korban
meninggal karena banjir bisa karena tenggelam, tertimpa reruntuhan, atau terinfeksi penyakit
yang muncul dari banjir seperti diare atau demam berdarah.
Sampah sebagai potensi

 Sampah sebagai sumber energi

sampah mempunyai potensi energi biomassa yang dapat kita konversikan
menjadi energi lain seperti energi panas, maupun energi listrik
 Sampah organik sebagai bahan baku pupuk organik
Persentase terbesar dari jumlah sampah yang ada adalah sampah
organik yang potensial untuk dikembangkan sebagai pupuk
 Sampah sebagai bahan baku daur ulang
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi
bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya
dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku
yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan
lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses
pembuatan barang baru
Mengenal & Sejarah TPST dan
TPS3R Mintaragen
TPST / TPS 3R memiliki 3 bangunan yang menjadi 1 :
A. Bangunan 1 dibangun oleh bantuan PU Provinsi pada
tahun 2017 dengan volume 10 X 20 m dengan anggaran
Rp. 500.000.000
B. Bangunan 2 dibangun oleh Program Kotaku pada 2019
dengan volume 10 X 20 m dengan anggaran Rp.
300.000.000
C. Bangunan 3 dibangun oleh bantuan APBD 2 pada tahun
2019 dengan volume 10 X 10 m dengan anggaran Rp.
200.000.000
Sarana & Prasarana Pendukung
TPST / TPS 3R
 Mesin Pencacah Kecil / mesin Predator berfungsi untuk
mencacah sampah yang baru datang dan untuk diproduksi
awal menjadi pelet / braket / bahan bakar. (langkah 1)
Bantuan dari PU Propinsi
 Mesin Pengepres berfungsi untuk mengepres sampah untuk
mengurangi kadar air. (langkah 2)

Bantuan dari PU Provinsi

 Mesin Rotari ini berfungsi untuk mengeringkan sampah
satelah langkah 1 dan langkah 2 berproses yang selanjutnya
dikeringkan oleh mesin rotari ini. (langkah 3)
 Tungku untuk menghidupkan api yang berfungsi untuk
menjalankan alat / mesin mesin dari langkah awal sampai
langkah berikutnya (langkah 4).
Bantuan dari STPLN Jakarta (Sekolah Tinggi PLN Jakarta)
 Mesin Pencetak Pelet atau Braket, mesin ini akhir dari
pencetak pelet atau braket yang sudah berupa braket yang
siap di gunakan untuk menjalankan mesin pencacah sampah
dan siap dikirim ke penadah Braket (langkah 5).
Bantuan dari DLH Kota Tegal
 Panel Control Listrik ini berfungsi sebagai pengatur untuk
menjalankan masing masing mesin.
Alur Pengelolaan Sampah
Sampah

Organik Anorganik

kompos Karet, plastik, Busa

Kaca, Logam
dll

Daur Ulang Briket Sampah

Pengelola TPST / TPS 3R...
 Awal TPST diserahkan ke Kelurahan dan LPMK yang prosesnya dibentuk
KSM bernama KSM Barokah Risqi yang beranggotakan 4 orang dan fungsi
awalnya hanya untuk memilah sampah plastik, Organik, Kertas dll selain
menjadi bank sampah TPST memproduksi kompos yang komposnya di beli
oleh Lingkungan Hidup sama penjual penjual tanaman di kota Tegal.
 Namun di awal tahun 2021, Dinas Lingkungan Hidup mengubah fungsi
menjadi TPS 3R penghasil pelet dan braket dan dijual ke suatu perusahaan
pabrik di semarang yang Mounya dikelolala oleh DLH sendiri dengan
perusaahaan Pabrik di Semarang dan TPS 3R nya dikelola oleh 12 pekerja
yang di gawangi oleh Bapak Waryo.
 Pengelola pekerja di bawah oleh Dinas Lingkungan Hidup yang di beri
honor Rp. 62.500 per hari yang diambil dari warga sekitar Kelurahan
Mintaragen dan Kelurahan Panggung.
 Sebelumnya pekerja diikutkan pelatihan terlebih dahulu pengelolan produksi
braket di kabupaten Pasuruan Jawa Timur
Hasil Produksi......
 Setiap 2 hari sekali satu Truck Sampah tingkat Kota
mengirim sampah ke TPST / TPS 3R Mintargen
 Produksi sampah per hari 15 kubik atau setara 2,7 Ton.
 Hasil sampah 2,7 Ton itu bisa menghasilkan Braket 1,6 Ton
(Braket basah)
 Hasil Braket Sampah basah yang dikeringkan 7 sampai 13
hari menjadi 800 kg
 Setiap 2 hari sekali Truck pengangkut Braket dari Semarang
datang untuk mengambil Braket yang digunakan untuk
produksi di pabriknya
Sebagai Pusat Kunjungan Study
Banding dari berbagai Kota /
Kabupaten......
 LPMK / Bumdes Sayung kabupaten Demak tahun 2020.
 Assosiasi Peternak Manggot Pusat Jakarta 2020.
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang 2021
 Bupati dan Dinas Tekait Kabupaten Poliwarimandar Sulawesi
2021
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas 2020.
 TPST Banjarharjo Kabupaten Brebes
 Universitas Muhammadiyah Surakarta 2020
 Universitas Panca Sakti Tegal, 2020 dan 2021
 Universitas Tidar Magelang, 2021
 Universitas Sulawesi Utara 2020
Perencanaan.....

 TPST / TPS 3R mengembangkan tingkat produksi paling

tidak 2 kali hasil produksi dari produksi awal
 Pusat pengelolaan kompos terbesar Kota Tegal.
 Pengelolaan Ternak Manggot dan Lele di sekitar TPST /
TPS 3R
Nilai Tambah.....

 Pengelolaan TPST / TPS 3R menjadikan lingkungan di

kelurahan Mintaragen bebas dari sampah
 Masyarakat menjadi sadar bahwa sampah bila dikelola
dengan baik akan memberi keuntungan secara ekonomis
 Adanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar untuk
bekerja di TPST/ TPS 3 R
Terima Kasih....