KULIAH LAPANGAN
PENGANTAR REKAYASA LINGKUNGAN
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
KELOMPOK 3B
DOSEN PENGAMPU :
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan karya makalah ini adalah mengkaji mengenai:
1.Mengetahui sistem penelolaan sampah Kota Pontianak
2.Mengetahui proses pengelolaan sampah di TPA Batu Layang.
3.Mengetahui proses pengolahan limbah tinja di IPLT (Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja) yang ada di lokasi TPA Batu Layang.
1.3 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
proses pengolahan sampah serta limbah tinja Kota Pontianak di TPA Batu
Layang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Sampah
Sampah adalah semua buangan padat yang dihasilkan dari seluruh kegiatan manusia
dan hewan yang tidak berguna atau tidak diinginkan (Tchobanoglous, Theissen
dan Eliassen, 1993). Sampah adalah limbah padat yang terdiri dari zat organik dan
zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola supaya tidak
membahayakan bagi lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (Budi
Utomo dan Sulastoro,1999).
B.Sumber Sampah
Menurut Budi Utomo dan Sulastoro (1999). Sumber/asal sampah dapat
dipilahkan menjadi 7 macam, yaitu:
1.Daerah pemukiman/rumah tangga, umumnya merupakan sampah basah/organik.
2.Daerah komersial, meliputi sampah yang berasal dari pasar, pertokoan, restoran.
3.Daerah institusional, terdiri atas sampah yang berasal dari perkantoran, sekolah,
tempat ibadah dan lain-lain. Umumnya merupakan sampah kering.
4.Daerah terbuka, antara lain sampah yang berasal dari pembersihan jalan,
trotoar, taman dan lain-lain. Umumnya merupakan sampah organik dan debu.
5.Daerah industry, yaitu sampah yang berasal dari sisa-sisa kegiatan industri,
sangat tergantung kepada jenis industrinya.
6.Daerah pembangunan, pemugaran dan pembongkaran, semua bahan yang berasal dari
kegiatan tersebut, dapat berupa pecahan bata, kayu, besi, dan lain-lain.
7.Rumah sakit/poliklinik, sampah di lokasi ini dapat berasal dari sampah kantor,
sampah bekas operasi, pembalut, dan lain-lain.
4.5 Proses Pengolahan Limbah Tinja oleh IPLT yang ada di lokasi TPA Batu
Layang Kota Pontianak
Di TPA Batu Layang ada IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja). Tugas
instalasi ini ialah menyedot tinja warga Kota Pontianak. Tidak semua rumah
warga Kota Pontianak ini memiliki septic tank. Contohnya warga yang tinggal di
pinggir sungai. Warga yang tinggal di pinggir sungai kebanyakan membuang air
besar langsung ke sungai. Setelah itu mandi dan mencuci juga di sungai. Mereka
lebih memilih menggunakan sungai sehari-hari dibandingkan membuat WC serta
septic tank. Pola hidup seperti inilah yang harus diubah. Salah satunya dengan
memberikan sosialisai kepada warga disekitar sungai. Mengurangi pemukiman di
sekitar sungai agar sungai tersebut tidak tercermar. Dengan pola hidup sehat kita
juga dapat jauh dari penyakit pencernaan, bukan hanya itu sungai juga tidak
tercermar. Apabila sungai bebas dari pencemaran maka ekosistem di sungai tidak
akan punah dan warga dapat menggunakan air sungai tanpa takut sakit pada
pencernaannya.
Bak Imhof
Bak Sludge Drying Bed
Bak Fakultatif
Biofilter
Raam Jalan Tanjakan
Bangunan Laboratorium IPLT
Mesin Penggelontor
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan adalah :
1. TPA Batu Layang memiliki luas keseluruhan 26,6 Ha, yang terdiri dari 16
ha untuk TPA 1,5 ha untuk IPLT dan 9,1 ha untuk zona lingkungan.
2. Sistem pengelolaan sampah di Kota Pontianak masih menggunakan
paradigma lama yaitu kumpul, angkut, buang.
3. Pengolahan sampah di TPA Batu Layang menggunakan controlled
landfill. Pengolahan dengan cara controlled landfill yaitu menimbun
sampah dengan tanah tiga kali sekali, akan tetapi dalam pengelohannya
belum maksimal dikarenakan dana yang dibutuhkan sangatlah besar.
Dalam pelaksanaanya TPA Batu Layang menimbun sampah dengan tanah
setahun sekali.
4. Pengolahan limbah tinja dengna sistem pengolahan anaerobik (gravitasi)
manual yang terdiri dari bak imhpf, bak sludge drying bed, bak fakultatif,
biofilter, raam jalan tanjakan, bangunan laboratorium IPLT, mesin
penggelontor. Apabila lumpur yang sudah diproses melalu bak-bak
tersebut lumpur ini bisa digunakan untuk kompos.
4.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan melalui laporan ini adalah kesadaran dari
semua pihak untuk membuang sampah pada waktu yang sudah ditentukan yaitu
dari jam 6 sore sampe jam 6 pagi. Sampah yang dihasilkan sebaiknya dipisah
sesuai kelompoknya yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Menerapkan
3R (Reduce, Reuse, Recyle) serta pola hidup sehat dengna membuat septic tank
yang kedap air. Buang air besar sembarang harus dihilangkan guna menjaga
kebersihan lingkungan terutama sungai.
DAFTAR PUSTAKA
Sanitiara,https://www.scribd.com/doc/293313002/Laporan-kunjungan-TPA-
MUARA-FAJAR