Anda di halaman 1dari 38

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

AMDAL / REKAYASA LINGKUNGAN

PENANGANAN DAN PEMANFAATAN


LIMBAH PADAT DAN SAMPAH

Muhammad Hidayat, M.Eng


Jenis limbah padat
1. Garbage
(sampah organik yang mudah membusuk)
Contoh : - sisa dapur - sampah sayuran
- sisa makanan - kulit buah-buahan
2. Rubbish
(sampah anorganik yang tidak mudah membusuk)
Contoh : kertas, plastik, kaca, logam
3. Dead animal
(sampah bangkai binatang)

4. Sampah industri (industrinal waste)


contoh : sampah industri kelapa sawit berupa tandan kosong
AKTIFITAS LIMBAH PADAT
PERKOTAAN
SAMPAH

PENGELOLAAN
SAMPAH

MEMINIMALISIR DAMPAK (-) MEMBAHAYAKAN LINGKUNGAN

MEMAKSIMALKAN DAMPAK (+) MERUSAK INVESTASI PERKOTAAN


 Jumlah penduduk
 Sistem pengumpulan & pembuangan
sampah yang dipakai
 Faktor geografis
 Faktor waktu
 Kebiasaan masyarakat
 Kemajuan teknologi
VOLUME TIMBUNAN SAMPAH

Besarnya Timbunan Sampah Berdasarkan


Sumbernya (Damanhuri, 2004)
GAMBARAN KONDISI SAMPAH KOTA
PALEMBANG
CONTOH SOAL

(a) Kota Palembang dengan jumlah penduduk 1,5 juta orang


(tahun 2008). Berapa volume sampah kota Palembang tahun
2008?
Jawab :
Ambil asumsi maksimal volume timbunan sampah per orang
per hari untuk kegiatan rumah (lihat tabel ). Didapat volume
timbulan sampah = 2,5 liter/orang/hari.
Maka jumlah volume sampah kota Palembang :
= 2,5 liter/orang/hari x 1,5 juta orang
= 3,75 juta liter/hari
= 3750 m3/hari
(b) Prediksikan timbulan sampah kota Palembang pada 10 tahun ke depan
(tahun 2020)? Diketahui: timbulan sampah 2010 = 2,5 ltr/orang/hari, laju
pertumbuhan industri = 9,37%, laju pertumbuhan pertanian = 0,82%, laju
peningkatan pendapatan per kapita = 3,49%, dan laju pertumbuhan
penduduk = 1,88%
Jawab :
Jumlah volume sampah untuk masa depan dapat dihitung dengan rumusan :
Qn = Qt (1 + Cs)n , Cs = [1+ ((Ci+Cp+Cqn)/3) ] / [1+p]
dengan:
Qn = timbulan sampah pada n tahun ke depan,
Qt = timbulan sampah saat ini,
Cs = peningkatan/pertumbuhan kota,
Ci = laju pertumbuhan sektor industri,
Cp = laju pertumbuhan sektor pertanian,
Cqn = laju peningkatan pendapatan per kapita,
P = laju pertumbuhan penduduk.
Maka :
Cs = [ 1 + ((0,0937+0,0082+0,0349)/3) ] / [1+0,0188] = 1,03 %

Q(2020) = Q(2010) . (1+0,0103)10 = 2,5 . (1+0,0103)10


Macam-macam Pemusnahan limbah
5. Discharge to serwers
1. Sanitary Land fill dihaluskan kemudian di
(dikubur/ditimbun) buang ke aliran air
2. Incinerator 6. Dumping
(dibakar secara besar- Membuat pembuangan di
besaran dengan suatu area lapangan / jurang
menggunakan fasilitas 7. Dumping in water
pabrik)
dibuang ke aliran air
3. Composting
8. Individual incinerator
(dibuat menjadi kompos
dengan bantuan di bakar oleh perorangan
mikroorganisme)
9. Recycling
4. Hot feeding
di daur ulang
limbah di panaskan untuk
makan ternak 10. Redution
di kecilkan ukurannya
Tahapan penanganan :

1. Pewadahan / Penyimpanan
2. Pengumpulan
3. Pengangkutan
4. Pemusnahan
A. PEWADAHAN / PENYIMPANAN
Pewadahan sampah merupakan suatu sistem
penampungan sampah sementara di sumbernya,
dapat bersifat komunal maupun individual, yang
bertujuan untuk :

1. Mengatasi bau akibat pembusukan sampah


yang juga dapat menarik datangnya lalat,
2. Mengendalikan kadar air sampah, yang
dapat bertambah bila terkena air hujan
dan,
3. Apabila kotak sampah dirancang terpisah
antara sampah organik – anorganik,
pencampuran sampah tidak sejenis dapat
dihindari.
kontruksinya kuat dan tidak bocor
mudah ditutup dan di buka tanpa mengotori tangan
Ukuran sesuai sehingga mudah diangkat oleh satu orang
Contoh Wadah Sampah Yang Telah Memisahkan
Sampah Organik – Anorganik
B. PENGUMPULAN SAMPAH

Pengumpulan sampah merupakan


proses penanganan sampah
dengan cara pengumpulan sampah
dari wadah sampah untuk diangkut
ke Tempat Pembuangan
Sementara (TPS), atau ke tempat
pengolahan sampah skala
kawasan, atau langsung ke TPA
atau pengolahan akhir sampah.

Pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan pola


langsung (door to door), pengumpulan dan pengangkutan
dilakukan bersamaan) atau dengan pola tidak langsung
(komunal), yaitu sampah dikumpulkan dulu dengan sarana
pengumpul, misal gerobak sampah sebelum diangkut ke
TPS.
Sampah yang dikumpulkan, biasa ditempatkan pada suatu prasarana
yang dikenal dengan nama TPS. Tempat Penampungan Sementara ini
dapat berupa :

1. Transfer Station/Transfer Depo


2. Kontainer besar, dengan volume 6 s.d 10 m3,
biasanya kontainer ini diletakkan di pinggir jalan dan tidak
mengganggu lalu lintas.
3. Bak – bak komunal yang dibangun permanen

Container Sampah 6 M3 Transfer Depo Bak komunal


Tujuan dari pengangkutan sampah adalah
membawa sampah dari lokasi pemindahan
(TPS) atau langsung dari sumber sampah
menuju TPA.
Alat angkut sampah yang biasa kita temui ;
1. Dump truck,
2. Armroll truck,
3. Motor sampah
Motor sampah

Dump truck Armroll truck


Prasarana akhir dari pengelolaan sampah perkotaan kota
Palembang, dan seluruh kota – kota lain di dunia, adalah
lahan urug/TPA. Terdapat beberapa alasan yang
menyebabkan lahan urug tidak dapat
tergantikan/dihilangkan dalam sistem pengelolaan sampah
perkotaan, antara lain (Damanhuri, 1995) :

1. Teknologi pengelolaan limbah seperti reduksi di sumber, daur – ulang,


daur – pakai atau minimasi sampah, tidak dapat menyingkirkan
sampah secara menyeluruh,

2. Tidak semua limbah mempunyai nilai ekonomis untuk di daur ulang,

3. Teknologi pengolahan limbah seperti insinerator atau pengolahan


secara biologi dan atau kimia tetap menghasilkan residu yang harus
ditangani lebih lanjut,

4. Kadangkala sebuah limbah sulit untuk diuraikan secara biologis, atau


sulit untuk dibakar, atau sulit untuk diolah secara kimia,

5. Timbulan limbah tidak dapat direduksi sampai tidak ada sama sekali
Terdapat dua skema pengoperasian lahan urug (TPA) yang
dikenal yaitu :
1. Skema open dumping
Sebenarnya skema ini tidak layak disebut metode. Skema operasi lahan urug ini paling
banyak diterapkan di Indonesia. Prinsip kerjanya sederhana :
buang – timbun.
Keuntungan utama dari sistem ini adalah murah dan sederhana. Kekurangannya, sistem ini
sama sekali tidak memperhatikan sanitasi lingkungan. Terdapat banyak potensi pencemaran
yang pasti ditimbulkan oleh TPA yang dioperasikan dengan skema open dumping.

TPA dengan skema


operasional open dumping
2. Skema sanitary landfill
Merupakah lahan urug yang telah memperhatikan aspek sanitasi lingkungan. Sampah
telah diwadahi dan dikontrol dengan ketat. Terdapat sistem pelapisan dasar (liner) untuk
menghindari terpaparnya air tanah oleh lindi (leachate). Adanya suatu sistem drainase
untuk menyalurkan lindi ke suatu intalasi pengolah air limbah dan saluran penyalur gas
untuk membuang gas metan yang dihasilkan dari proses degradasi limbah organik. Yang
tidak kalah penting, terdapatnya suatu sistem penutup akhir dan harian, dimana timbunan
sampah ditutup dengan tanah secara harian sehingga gangguan – gangguan yang
mungkin ditimbulkan oleh TPA dapat dihindari.

TPA dengan skema


operasional sanitary landfill
1.DI BUAT KOMPOS 1.INSENERATOR

2. DI BUAT BIO GAS 2.SANITARY LANDFILL


METODE PEMBUATAN KOMPOS
Mesin penghancur sampah organik

Sampah dimasukkan Sampah


digiling/dihancurkan

Sampah organik dihancurkan dengan menggunakan mesin


penggiling untuk di siapkan sebagai bahan baku pembuatan
kompos
GAMBAR PEMBUATAN KOMPOS
GAS BIO

proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri


anaerobik

Komposisi gas bio :


• Gas metan
• Karbon dioksida
• Nitrogen
• Kabon monoksida
• Oksigen
• Hidrogen sulfida
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas
anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan
organik termasuk diantaranya; kotoran manusia
dan hewan, limbah domestik (rumah tangga),
sampah biodegradable atau setiap limbah
organik yang biodegradable dalam kondisi
anaerobik.
Kandungan utama dalam biogas adalah metana
dan karbon dioksida.
Sampak organik yang bau, sarang
bakteri penyakit dijadikan bahan
bakar gas metan.
Di kota besar di negara maju
sampah organik sudah lama
dijadikan bahan bakar industri.
Bila gasnya sudah tidak keluar dan
tidak mengeluarkan bau maka bisa
dijadikan pupuk kompos.
1. Sampah organik dimasukkan dalam jejeran lubang yang disemen. Misalnya
berukuran lebar 10 x 10 m, tinggi 25 m. Kemudian diberi pipa gas dan pipa air.
2. Tiap 5 m tumpukan sampah, tutup sedikit tanah agar tidak mengeluarkan bau dan
mencegah udara luar masuk.
3. Bila sudah penuh dipadatkan, tutup tanah, beri air yang banyak.
4. Karena tanpa udara luar, bakteri pembusuk akan
merubah air (H2O)dengan Karbon (C) yang
diambil dari sampah organik menjadi gas metan
(CH4) atau proses pyrolisa, sebagai bahan bakar
gas untuk rumah tangga dan industri.

Sampah organik boleh dicampur


kotoran ternak atau manusia untuk
menghasilkan biogasdengan diteliti
terlebih dahulu apakah mengandung
deterjen, sabun dan bahan kimia karena
dapat membunuh bakteri pembusuk.
• ALAT UNTUK MEMBAKAR SAMPAH
SECARA TERKENDALI MELALUI
PEMBAKARAN DENGAN SUHU TINGGI

• MANFAAT :
SUHU PANAS HASIL PEMBAKARAN
DAPAT DI GUNAKAN SEBAGAI
PENGGERAK GENERATOR UNTUK
MENGHASILKAN ENERGI
Pengolahan limbah padat :
limbah dapat dimasukkan ke sistem pembakaran (incineration) apabila mengandung B3,
atau tempat pembuangan akhir (sanitary landfill) yang didesain dengan baik.

INSENERATOR
SANITARY LANDFILL


Sampah kota atau municipal solid waste, selalu
menjadi permasalahan di setiap kota di
indonesia, terutama di kota besar.
Permasalahannya sederhana, hanya :
(1) kurangnya keterlibatan masyarakat dalam
pengelolaan sampah

(2) peraturan yang tidak tegas dalam


pelaksanaan

(3) minimnya dana yang dimiliki pemerintah


dalam menunjang pengelolaan sampah
perkotaan, baik dari segi teknis maupun non-
teknis.
Aspek teknis meliputi ;
penyediaan sarana-prasarana pengumpulan, pengangkutan
maupun pembuangan sampah

• Aspek non-teknis operasional meliputi ;


• peraturan, kelembagaan, keuangan dan partisipasi
masyarakat
TAHUKAH KAMU ???

Arsitek Italia Gianluca Soldi yang


sangat terlibat dalam lingkungan
hidup, merancang Ovetto Bin,
($ 255) untuk membuat daur
ulang yang lebih mudah dan lebih
terorganisasi, ia menawarkan
tiga divisi tersendiri untuk
berbagai jenis daur ulang. Setiap
komponen memiliki pintu untuk
tas removal dan penutup untuk
menurun sampah, serta warna-
OVETTO BIN warna yang berbeda untuk
menempatkan sampah yang
masuk.
Perancang asal Turki, Cem Tutuncuoglu memiliki
ide cemerlang untuk menjauhkan tikus-tikus
pengincar aroma busuk dari dapur anda. Dengan
kreativitasnya ia berhasil menciptakan Minus
Frozen Garbage Container. Dari namanya sudah
bisa ditebak kalau hasil karyanya ini berupa
tempat sampah yang bisa menjaga sampah
organik anda agar tetap berada di bawah suhu
nol derajat sehingga tidak mengalami
pembusukan dan mengeluarkan aroma busuk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai