Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR

PENGELOLAAN LIMBAH
Tri Septian Maksum, S.KM., M.Kes
Sejarah Pengelolaan Limbah
 500 SM, masyarakat Athena membuang limbah di jalanan, dikumpul oleh
pemulung, dan dikumpulkan di suatu tmpat yg brjarak 1 mil dari pemukiman.
 Pembakaran limbah sdh terjadi di awal tahun milenium pertama di Palestina.
Sepanjang abad pertengahan, sampah dibuang ke jalan yg mnimbulkan bau
dan mnjadi sumber penyakit.
 1297, Inggris mengeluarkan UU pengelolaan sampah rumah tangga.
 1408, Raja Henri IV memerintahkan untuk tdk mmbuang smpah di sekitar
rumah, sampah dikumpul dlm wadah smpai petugas menjemput dan
membuang di tempat khusus di luar kota.
Sejarah Pengelolaan Limbah
 1750-1850 terjadi urbanisasi besar-besaran di Eropa yg mnyebabkan
peningkatan limbah rumah tangga, serta limbah industri.
 Dari sinilah muncul kesadaran masyrakat trkait hubungan ksehatan msyarakat
dgn lingkungan. Beberapa negara mulai mngeluarkan UU pengelolaan limbah
(rumah tangga dan industri), termasuk Indonesia.
Peraturan Nasional tentang Limbah dan
Pengelolaannya
 PP No.101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3
 PermenLHK No.P.55 Tahun 2015 tentang Tata Cara Uji Karakteristik Limbah B3
 PermenLHK No.P.12 Tahun 2020 tentang Penyimpanan Limbah B3
 PermenLHK No.P.95 Tahun 2018 tentang Perizinan Pengelolaan Limbah B3
terintegrasi dengan Izin Lingkungan melalui Pelayanan Perizinan Berusaha
terintegrasi secara elektronik
 PermenLHK No.5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah
 PP No.27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik
 Kepmenkes No.1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
Pengertian
 Menurut American Public Health Association (APHA), limbah adalah sesuatu
yang tidak digunakan lagi, tidak terpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya.
 Menurut UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengolahan
Lingkungan Hidup (PPLH), limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
 Limbah dpt berupa tumpukan hasil pemanfaatan, kotoran makhluk hidup,
tumbuhan dan sayuran.
 Apabila konsentrasi dan kuantitas melebihi ambang batas, keberadaan limbah
dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Jenis Limbah
1) Menurut Environmental Protection Agency (EPA)
 Limbah berbahaya
 Limbah tidak berbahaya
 Limbah yg mempunyai sifat diantaranya
2) Menurut Commite on Environment and Development, United Nations Economic
and Social Comiddion for Asia and Pacific (ESCAP)
 Limbah padat kota (municipal solid waste)
 Limbah industri
 Limbah pertanian (limbah pra-panen, saat panen, pasca-panen)
 Limbah B3
Jenis Limbah
3) Menurut bentuk/wujudnya
 Limbah padat (misal: sisa makanan, sayuran, potongan kayu, ampas hasil
industri, kertas, sampah, plastik, pecahan kaca, logam)
 Limpah cair (misal: air bekas cuci pakaian/piring, limbah cair industri)
Secara umum, limbah cair dikelompokkan menjadi 3 : human excreta (feses dan
urin), sewage (air limbah), industrial waste (bahan buangan dari sisa proses
industri). Menurut Suharto (2011), limbah cair dibedakan menjadi 4 : limbah cair
domestik (domestic wastewater), limbah cair industri (industrial wastewater),
rembesan dan luapan (infiltration and inflow), air hujan (storm water)
 Limbah gas (misal: gas buangan kenderaan bermotor, gas buangan
pabrik/industri)
Dampak Limbah
1) Bagi Lingkungan
 Pencemaran air
 Pencemaran tanah
 Pencemaran udara
2) Bagi kesehatan manusia
 Tumpukan limbah menjadi tempat perkembangbiakan lalat dan menjadi
penyebab diare, tifus, kolera
 Limbah yg dibuang ke badan air mnyebabkan water-borne diseases dan
gangguan ksehatan lainnya bagi yg mngonsumsi
 Limbah yg dilepas ke udara mnyebabkan gangguan pernapasan, iritasi, gangguan
syaraf pusat, kanker
Limbah Padat (Sampah)
Pengertian
 Menurut UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yg berbentuk
padat.
 Sampah adalah barang yg dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai
jika dikelola dengan prosedur yang benar
Klasifikasi Sampah
1. Berdasarkan asalnya : organik, anorganik
2. Berdasarkan sifatnya: degradable waste (mudah terurai/membusuk), non-
degradable waste (tdk mudah terurai/membusuk), combustable waste (mudah
terbakar), non-combustable waste (tdk mudah terbakar)
3. Berdasarkan karakteristiknya : garbage (sampah basah), rubbish (sampah
kering), ashes (abu), large waste (sampah konstruksi, mobil bekas, perabotan
bekas), dead animal (bangkai binatang), sewage treatment process solids
(sampah dari septic tank), industrial solid waste (sampah padat industri),
mining waste (sampah pertambangan), agriculture waste (sampah pertanian)
Sumber Sampah
1. Sampah rumah tangga : garbage, rubbish, ashes, large waste
2. Sampah konstruksi gedung : consumable material (material yg pd akhirnya
mnjadi bagian dri struktur fisik bngunan, mis: semen, pasir kerikil, batu bata,
dll), non-consumable material (material penunjang konstruksi, mis: perancah,
bekisting, dinding penahan sementara, dll)
3. Sampah perdagangan & perkantoran : kardus, plastik, kertas, sampah
makanan, dll
4. Sampah industri : perlu perlakuan khusus sebelum dibuang ke lingkungan
5. Sampah fasyankes (RS, puskesmas, klinik) : perlu penanganan khusus
Dampak Sampah
1. Bagi Lingkungan
 Merusak struktur/komposisi tanah
 Menyebabkan banjir
 Menghalangi penetrasi sinar matahari ke badan air sehingga mengganggu
kehidupan biota perairan
 Menyebabkan pencemaran udara
 Menimbulkan kemacetan lalu lintas, gangguan estetika, bahkan kecelakaan
Dampak Sampah
2. Bagi Kesehatan
 Sampah menjadi media tumbuh dan berkembangnya bakteri, parasit, jamur,
vektor (lalat, kecoa, tikus, nyamuk) penyebab penyakit infeksi
 Proses dekomposisi sampah menguraikan senyawa kompleks menjadi
senyawa organik nitrogen yg berbahaya jika dikonsumsi oleh ibu hamil dan
balita
 Sampah radioaktif dpt menyebabkan kelainan genetik dan gangguan
reproduksi (tergantung kadar & waktu)
Dampak Sampah
3. Bagi Ekonomi
 Produktivitas kerja menurun akibat angka kesakitan meningkat
 Kenyamanan menurun menjadi pemicu rendahnya investasi dan pergerakan
ekonomi
 Terlambatnya laju transportasi barang dan jasa karena pengelolaan sampah
yg tdk efektif menyebabkan lalu lintas mengalami kemacetan
 Kota yg jorok dan berbau tdk akan menjadi target dan tdk menarik minat
bagi para investor untuk menanamkan modalnya.
Pengelolaan Sampah

Sumber Pengangkuta Pembuangan


Pewadahan Pengumpulan
sampah n akhir

Skema paradigma lama pengelolaan sampah


Pengelolaan Sampah

Sumber Pembuangan
Pemilahan Pengumpulan Pengangkutan Pengolahan
sampah akhir

Skema paradigma baru pengelolaan sampah


Pengelolaan Sampah Terpadu
Keuntungan Sistem Pengelolaan Sampah
Terpadu
1. Biaya pengangkutan dpt ditekan karena memangkas mata rantai pengangkutan
sampah
2. Tdk memerlukan lahan besar untuk TPA
3. Menghasilkan nilai tambah hasil pemanfaatan sampah menjadi barang bernilai
ekonomi
4. Lebih mensejahterakan petugas pengelola kebersihan
5. Bersifat lebih ekonomis dan ekologis
6. Menambah lapangan pekerjaan dgn berdirinya badan usaha yg mengelola
sampah mnjadi bahan bermanfaat
7. Memberdayakan Masyarakat dlm mengelola kebersihan kota
Metode Pengolahan Sampah
1. Penumpukan : menumpuk sampah sampai membusuk
2. Pembakaran (insenerasi) : tdk semua sampah habis dibakar, meninggalkan sisa
(residu)
3. Sanitary landfill : membuat lubang, selanjutnya dikubur/ditimbun
4. Pengomposan : khusus sampah organik
Teknik Pembuangan Sampah di TPA
1. Open dumping : sampah dihamparkan pada suatu lokasi, dibiarkan terbuka
tanpa pengamanan dan ditinggalkan setelah lokasi tsb penuh.
2. Controlled landfill : sampah ditimbun, diratakan, dipadatkan dgn alat
berat/buldozer, kemudian setiap 5 hari atau 1 minggu sekali ditutup kembali
dgn lapisan tanah. Diterapkan pd kota kecil dan sedang.
3. Sanitary landfill : sampah ditimbun, diratakan, dipadatkan dgn alat
berat/buldozer, kemudian ditutup kembali dgn lapisan tanah setiap hari pada
akhir jam operasional. Diterapkan pd kota besar dan metropolitan.
Metode dalam Penerapan Teknik Sanitary
Landfill
• Metode galian parit (trench method)
 Sampah dibuang ke dlm galian parit yg memanjang.
 Tanah bekas galian digunakan untuk menutup parit tsb
 Sampah yang ditimbun dan tanah penutup dipadatkan dan diratakan
kembali.
 Setelah satu parit terisi penuh, dibuat parit baru di sebelah parit terdahulu
Metode dalam Penerapan Teknik Sanitary
Landfill
• Metode area
 Sampah yg dibuang di atas tanah seperti pada tanah rendah, rawa-rawa,
atau pada lereng bukit kemudian ditutup dengan lapisan tanah yang
diperoleh dari tempat tersebut
• Metode ramp (gbungan metode galian parit & area)
 Prinsipnya adalah bahwa penaburan lapisan tanah dilakukan setiap hari dgn
tebal lapisan sekitar 15 cm di atas tumpukan sampah.

Anda mungkin juga menyukai