Anda di halaman 1dari 7

REKAYASA

LINGKUNGAN
6 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
FASILITATOR
Rahardjo Samiono
H. Budi Winarto
YOHANES HENDRA Pengelolaan limbah padat domestik
Penanganan limbah padat disini bertujuan meningkat
kan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dan
melestarikan lingkungan.
Limbah domestik padat atau sampah adalah semua
buangan padat yang dihasilkan oleh aktivitas hidup
manusia dan hewan yang dibuang karena sudah tidak
berguna lagi/tidak dikehendaki.

jumlah

Jumlah penduduk

timbunan sampah

ketersediaan unt TPA

Hub antara timbunan sampah, jumlah peduduk dan lahan dengan waktu
Pengelolaan limbah padat/sampah dilakukan untuk membuat
lingkungan yang sehat bagi masyarakat, ancaman kesehatan
dapat ditimbulkan karena timbunan sampah dimana sampah
merupakan tempat berkembang biaknya lalat dan tikus yang
dapat menularkan penyakit terhadap manusia, secara estetika
sampah juga penampilkan pemandangan yang tidak
menyenangkan selain bau yang kurang sedap akibat dekomposisi.
Penerapan penanganan limbah padat yang banyak dilakukan untuk
jenis sampah yang banyak mengandung bahan organik adalah
kompos yang merupakan hasil akhir dari dekomposisi
(pembusukan) sampah menjadi bahan yang dapat langsung
diserap oleh tumbuhan (zat organik dan anorganik).
Sumber sampah diakibatkan oleh berbagai kegiatan :
1. Pemukiman 4. Kantor/skl 7. Tempat umum
2. Perdagangan 5. Rumah sakit 8. Lap udara, pelabuhan laut
3. Industri 6. Pertanian, peternakan, perkebunan
Jenis sampah terdiri dari :
a. Sampah basah (garbage) yang susunannya dari bahan
organik dan mempunyai sifat cepat busuk jika
dibiarkan dalam keadaan basah dan temperatur antara
(20 – 30)o c.
b. Sampah kering (rubbish) yang susunannya dari bahan
organik dan anorganik yang mempunyai sifat bahannya
tidak cepat membusuk, mis sampah logam, kaleng,
kertas, plastik, kayu, pecahan kaca dll.
c. Debu dan abu (dust & ash) terdiri dari bahan organik
dan anorganik yang merupakan partikel2 kecil yang
sifatnya mudah beterbangan yang membahayakan
pernapasan dan mata, mis abu hasil
pembakaran(proses kimia), debu hasil proses mekanis.
d. Demolition & construction wastes, sampah sisa
bahan bangunan, mis puing2, pecahan tembok,
genteng dll.
e.
e. Bulky waste, sampah barang2 bekas, baik yang masih
dapat digunakan atau tidak dapat digunakan, mis kulkas
bekas, TV
f. Hazardous wastes, sampah yang berbahaya (B3 bahan
buangan berbahaya), mis patogen (: RS, lab klinis),
beracun (kertas pembungkus obat nyamuk), mudah
meledak, radio aktif (sampah nuklir).
g. Water & waste water treatment plant, sampah yang
berupa hasil sampingan pengolahan air bersih maupun air
kotor, berupa lumpur atau gas.
Faktor yang mempengaruhi macam, jenis dan besar
timbunan sampah:
Jenis bangunan, tingkat aktivitas, iklim, musim, letak geografis,
letak topografi, juml penduduk, kondisi sosisl-ekonomi dan
tingkat teknologi. Sehingga dengan mengetahui ini semua akan
memper -mudah pengelolaannya, karena sampah dikota2 besar
biasanya dikelola secara komunal, sehingga harus
memanfaatkan teknologi yang perlu mengetahui jenis dan
karakteristik timbunan sampah yang dihasilkan.
Sistem pengelolaan limbah padat domestik.
Terdiri dari :
1. Aspek Teknik Operasional.
Secara umum, pengelolaan limbah padat (sampah)
ditinjau dari aspek teknik operasional di suatu tempat
dapat dilakukan dengan berbagai macam jalur, salah
satunya dari timbunan sampah masuk ke pewadahan
kemudian dibawa oleh kendaraan pengumpul langsung
dibuang ke tempat pembuangan akhir atau jalur yang
lainnya setelah melalui bagian pengumpulan kemudian
dibawa ke bagian pemilahan dan pengolahan, setelah
itu dibuang ke tempat pembuangan akhir. Macam2
tempat buangan akhir :
OPEN DUMPING : dimana sampah yang dibuang diletakkan
begitu saja diatas tanah kosong, sehingga dapat menjadi
sarang binatang tertentu yang dapat membawa penyakit
dan secara estetika kurang baik karena menimbulkan
pemandangan yang buruk dan bau yang busuk.
Control Land Fill : dimana sampah yang dibuang diletakkan
diatas lubang yang telah dibuat, setelah penuh sampahnya
ditutup dengan lapisan tanah setebal 20 cm.
Sanitary Land Fill : sampah diletakkan diatas lubang kemudian
sampah ditutup lapisan tanah yang penutupannya dilakukan
setiap hari, cara ini cara yang terbaik dibandingkan dengan cara
yang lain
Sistem Pengolahan
Istilah yang paling dikenal Recycling, reuse dan recovery.
Recycling adalah suatu proses pengolahan yang dilakukan dengan
merubah bentuk material sampah secara fisis dengan memproses
kembali menjadi barang-barang yang berguna atau bermanfaat.
Reuse adalah mengembalikan barang yang sudah menjadi sampah
(rongsok) menjadi barang berguna yang mempunyai manfaat
yang sama seperti aslinya tanpa merubah identitasnya.
Recovery adalah menggunakan sampah sebagai bahan bakar atau
memanfaatkan energi yang tersimpan dalam sampah, misal
biogas.

Selesai

Anda mungkin juga menyukai