Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gerald Jordan Madjid

NIM : 15110002

Struktur Beton 1

Tugas 1

1. Beton adalah campuran yang diformulasikan berdasarkan berat unsur-unsur penyusun


seperti agregat halus, agregat kasar, air, semen dan dengan atau tanpa bahan tambahan yang
setelah mengeras membentuk masa padat.

2.Kuat Tekan : Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas yang
menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu
yang dihasilkan oleh mesin tekan. Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara
pengujian standar, menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat
pada benda uji silinder beton (diameter 150mm, tinggi 300mm) sampai hancur. Tata cara
pengujian yang umum dipakai adalah standar ASTM (American Society for Testing
Materials) C39-86. Kuat tekan beton umur 28 hari berkisar antara 10 – 65 MPa. Untuk beton
bertulang pada umumnya menggunakan beton dengan kuat tekan berkisar 17 – 30 MPa.

Kuat Tarik
Kuat tarik adalah suatu sifat yang penting yang mempengaruhi perambatan dan ukuran dari
retak di dalam struktur. Sebuah balok yang diberi beban akan mengalami deformasi, oleh
sebab itu timbul momen-momen lentur sebagai perlawanan dari material yang membentuk
balok tersebut terhadap beban luar. Kuat tarik beton yang tepat sulit untuk diukur. Selama
bertahun-tahun, sifat tarik beton diukur dengan memakai modulus keruntuhan (modulus of
rupture). Baru-baru ini, hasil dari percobaan split silinder beton, umumnya memberikan hasil
yang lebih baik dan mencerminkan kuat tarik sebenarnya. Nilai pendekatan yang diperoleh
dari hasil pengujian berulang kali mencapai kekuatan 0,50 √fc’ – 0,60 √fc’, sehingga untuk
beton normal digunakan nilai 0,57 √fc’.

Kuat Lentur
Kuat lentur beton adalah kemampuan balok beton yang diletakkan pada dua perletakan untuk
menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji, yang diberikan padanya sampai
benda uji patah yang dinyatakan dalam Mega Pascal (Mpa) gaya tiap satuan luas.

Susut
Susut secara umum didefinisikan sebagai perubahan volume beton yang tidak berhubungan
dengan beban. Pada dasarnya ada dua jenis susut, yaitu susut plastis dan susut pengeringan.
Susut plastis terjadi beberapa jam setelah beton segar dicor ke dalam cetakan (bekisting).
Sedangkan susut pengeringan terjadi setelah beton mencapai bentuk akhirnya, dan proses
hidrasi pasta semen telah selesai. Laju perubahannya berkurang terhadap waktu, karena beton
semakin berumur akan semakin tahan tegangan dan semakin sedikit mengalami susut.

Rangkak
Rangkak (creep) adalah sifat di mana beton mengalami perubahan bentuk (deformasi)
permanen akibat beban tetap yang bekerja padanya. Rangkak timbul dengan intesitas yang
semakin berkurang untuk selang waktu tertentu dan akan berakhir setelah beberapa tahun
berjalan. Besarnya deformasi rangkak sebanding dengan besarnya beban yang ditahan dan
juga jangka waktu pembebanan. Pada umumnya rangkak tidak mengakibatkan dampak
langsung terhadap kekuatan struktur, tetapi akan mengakibatkan timbulnya redistribusi
tegangan pada beban kerja dan kemudian mengakibatkan terjadinya peningkatan lendutan
(defleksi).

3. Baja tulangan beton merupakan baja berbentuk silinder batangan yang digunakan untuk
penulangan beton yang terbuat dari billet dengan proses canai panas (hot rolling). Baja
tulangan diperlukan dalam struktur beton untuk menambah kekuatan tarik. Hal ini
dikarenakan baja memiliki kekuatan tarik tinggi sedangkan beton memiliki kekuatan tarik
yang relatif rendah. Baja dan Beton sendiri dapat berinteraksi karena beberapa sebab,
diantaranya:

a. Lekatan / bond antara tulangan baja dengan beton keras di sekelilingnya


b. Campurampuran beton yang bersifat anti resap sehingga dapat mencegah karat pada
baja
c. Angka muai baja dengan beton yang hamper sama, yaitu 0,000010 – 0,000013 ℃
pada beton dan 0,000012 ℃ pada baja.

4. Beton bertulang adalah kombinasi dua unsur bahan, yaitu tulangan baja dan beton yang
digunakan secara bersama, sehingga desain struktur elemen beton bertulang dilakukan
berdasarkan prinsip yang berbeda dengan perencanaan desain satu bahan.   

Sistem struktur yang dibangun dengan beton bertulang, seperti bangunan gedung, jembatan,
dinding penahan tanah, terowongan , tanki, saluran air dan lainnya, dirancang dari prinsip
dasar desain dan penelitian elemen beton bertulang yang menerima gaya aksial, momen
lentur, gaya geser, momen puntir, atau kombinasi dari jenis gaya-gaya dalam tersebut.

5. Curing atau Perawatan Beton dilakukan saat beton sudah mulai mengeras yang bertujuan


untuk menjaga agar beton tidak cepat kehilangan air dan sebagai tindakan menjaga
kelembaban/suhu beton sehingga beton dapat mencapai mutu beton yang diinginkan.
Pelaksanaan perawatan beton dilakukan setelah beton mengalami atau memasuki fase
hardening (untuk permukaan beton yang terbuka) atau setelah bekisting beton dilakukan
bongkaran dengan durasi tertentu yang dimaksudkan untuk memastikan terjaganya kondisi
yang diperlukan untuk proses reaksi senyawa kimia yang terkandung dalam campuran beton.
Proses curing pada beton memainkan peran penting pada pengembangan kekuatan dan daya
tahan beton. Proses curing ini meliputi pemeliharaan kelembaban dan kondisi suhu, baik
dalam beton maupun di permukaan beton dalam periode waktu tertentu.
6. Keuntungan bahan dari beton bertulang antara lain :

1.tahan terhadap getaran, karat dan gempa.


2.hampir tidak memerlukan pemeliharaan
3.dapat dibentuk menurut slera dan kehendak perencana
4.jika digunakan pada tanah dasar yang kurang baik, dengan menggunakan fondasi dari
Beton tidak akan menemui kesukaran
Kerugian :
1.untuk membuat suatu konstruksi beton bertulang memerlukan seorang ahli yang
berpengalaman
2.mutu beton tergantung dari cara pelaksanaanya
3.jika bangunan perlu dipindahkan tidak dapat dalam waktu yang singkat, kecuali harus
dibongkar, sedangkan untuk membongkar cukup mahal.
4.berat sendiri beton sangat besar (2,4 t/m3), sehingga konstruksi mempunyai penampang
yang besar
5.waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung lama

7.

 Gedung

 Bendungan
 Jembatan

 Perkerasan Jalan

Anda mungkin juga menyukai