Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Beton
Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan
halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Beton yang banyak dipakai pada saat ini yaitu
beton normal. Beton normal ialah beton yang mempunyai berat isi 2200–2500 kg/m³
dengan menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah.
Beton merupakan bahan dari campuran antara Portland cement, agregat halus (pasir),
agregat kasar (kerikil), air dengan tambahan adanya rongga-rongga udara.

2. Beton bertulang (reinforced concrete) adalah material komposit dimana kekuatan dan
daktilitas beton yang relatif rendah diimbangi dengan dimasukkannya tulangan yang memiliki
kekutan atau daktilitas yang lebih tinggi. Tulangan biasanya, meskipun tidak harus, berupa
tulangan baja (tulangan) dan biasanya tertanam secara pasif di beton sebelum beton
dipasang. Skema perkuatan umumnya dirancang untuk menahan tegangan tarik pada
daerah beton tertentu yang dapat menyebabkan keretakan dan/atau kegagalan
struktural. Beton bertulang modern dapat mengandung beragam bahan penguat yang
terbuat dari baja, polimer, atau material komposit alternatif, baik disertai tulangan
maupun tidak. Beton bertulang juga dapat mengalami tekanan permanen (beton dalam
kompresi, tulangan dalam tegangan), sehingga dapat meningkatkan sifat-sifat struktur
bangunan ketika dikenai beban.

Menurut PBI – 1971


Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangan-tegangan
intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga tegangan-tegangan akibat
beton- beton dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang diinginkan.

Terdapat dua metode pelaksanaan kerja yang diterapkan dalam pengaplikasian beton
prategang, yaitu:

A. Metode Beton Prategang Pre-Tensioned


Metode ini disebut juga dengan metode pra tarik, dimana pemberian tegangan dilakukan
ketika beton belum dicor dan mengeras. Gaya konsentris yang ada pada tegangan pun
dipertahankan hingga beton benar-benar sudah mengeras. Proses pembuatannya
menggunakan kabel tendon yang kemudian diikat pada dua buah angkur yaitu angkur
hidup dan angkur mati. Metode kerjanya adalah angkur hidup yang telah ditanam pada
beton ditarik menggunakan dongkrak. Hal ini bertujuan agar kabel tendon yang ada
didalamnya menjadi bertambah panjang.

B. Metode Beton Prategang Post-Tensioned


Metode ini disebut juga dengan metode pasca tarik, yaitu pemberian tegangan beton
dilakukan ketika beton sudah mengeras. Aplikasi beton prategang pasca tarik umumnya
digunakan pada konstruksi jembatan bentang menengah hingga bentang panjang.
Dalam metode ini tidak diharuskan menggunakan kabel tendon yang diikat pada angkur
hidup dan angkur mati. Namun proses pembuatannya yaitu dengan cara beton dibiarkan
mengeras hingga mencukupi umur beton tersebut. Kemudian dongkrak dipasang pada
angkur dan kabel tendon ditarik hingga mencapai tegangan yang telah direncanakan
sebelumnya.
Tabel 1 Unsur Beton
Agregat Kasar + Agregat Halus
( 60 % - 80 % )

Portland Cement : 7 % - 15 % Air


( 14 % - 21 % )

Udara :1%-8%

3. Keuntungan dari beton antara lain (Sutikno, 2003:2):

1. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal,
kecuali semen portland
2. Beton Termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatannya
termasuk rendah
3. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap
pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan
4. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan beton tak bertulang atau pasangan batu
5. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan
ukuran seberapapun tergantung keiginan.

Kerugian dari beton antara lain (Sutikno, 2003:2):


1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu
diberi baja tulangan atau tulangan kasa
2. Beton segar mengerut pada saat pengeringan dan beton keras mengembang jika
basah, sehingga perlu diadakan dilatasi pada beton yang panjang untuk memberi tempat
untuk kembang susut beton.
3. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air dan
air membawa kandungan garam dapat merusak beton.
4. Beton bersifat getas sehingga harus dihitung dengan teliti agar setelah digabungkan
dengan baja tulangan dapat bersifat kokoh terutama pada perhitungan bangunantahan
gempa.

4. Rangkak (creep) atau lateral material flow didefinisikan sebagai penambahan regangan
terhadap waktu akibat adanya beban yang bekerja. Deformasi awal akibat pembebanan disebut
sebagai regangan elastis, sedangkan regangan tambahan akibat beban yang sama disebut
rangkak. Nilai rangkak untuk beton mutu tinggi lebih kecil dibandingkan dengan beton mutu
rendah. Umumnya, rangkak tidak mengakibatkan dampak langsung terhadap kekuatan struktur
tetapi akan mengakibatkan timbulnya redistribusi tegangan pada beban yang bekerja dan
kemudian mengakibatkan terjadinya peningkatan lendutan (deflection). Susut (shringkage)
didefinisikan sebagai perubahan volume yang tidak berhubungan dengan beban. Jika dihalangi
secara merata, proses susut dalam beton akan menimbulkan deformasi yang umumnya bersifat
menambah deformasi rangkak. Proses rangkak selalu dihubungkan dengan susut karena
keduanya terjadi bersamaan dan sering kali memberikan pengaruh yang sama terhadap
deformasi. Pada umumnya, beton yang semakin tahan terhadap susut akan mempunyai
kecenderungan rangkak yang rendah, sebab kedua fenomena ini berhubungan dengan proses
hidrasi pasta semen.
5. Workability adalah kemampuan untuk dilaksanakan atau dikerjakan, yang meliputi bagaimana
beton itu mudah untuk dibawa dan ditempatkan di mana-mana, mudah dikerjakan, mudah
dipadatkan, dan mudah untuk dilakukan finishing.

Slump pada dasarnya merupakan salah satu pengetesan sederhana untuk mengetahui workability
beton segar sebelum diterima dan diaplikasikan dalam pekerjaan pengecoran.

SSD atau Saturated Surface Dry adalah keadaan pada agregat dimana tidak terdapat air pada
permukaannya tetapi pada rongganya terisi oleh air sehingga tidak mengakibatkan penambahan
maupun pengurangan kadar air dalam beton.

Absorpsi merupakan banyaknya air yang diserap benda uji beton. Besar kecilnya penyerapan air
oleh beton sangat dipengaruhi oleh pori atau rongga yang terdapat pada beton. Semakin banyak
pori-pori yang terkandung dalam beton maka akan semakin besar pula penyerapan sehingga
ketahanannya akan berkurang.

6. Beton yang baik adalah beton yang kuat, tahan lama, kedap air, tahan aus, dan kembang
susutya kecil.

7. Waktu Ikat. Semen setelah bercampur dengan air akan mengalami pengikatan, dan setelah
mengikat lalu mengeras. Lamanya pengikatan sangat tergantung dari komposisi senyawa dalam
semen dan suhu udara sekitarnya. Waktu pengikatan pada pasta semen ada 2 (dua) macam, yaitu
waktu ikat awal (setting time) dan waktu ikat akhir (final setting). Waktu ikat awal adalah waktu
yang dibutuhkan sejak semen bercampur dengan air dari kondisi plastis menjadi tidak plastis,
sedangkan waktu ikat akhir adalah waktu yang dibutuhkan sejak semen bercampur dengan air
dari kondisi plastis menjadi “keras”. Yang dimaksud dengan keras pada waktu ikat akhir adalah
hanya bentuknya saja yang sudah kaku, tetapi pasta semen tersebut belum boleh dibebani, baik
oleh berat sendiri maupun beban dari luar. Waktu ikat awal menurut standar SII minimum 45
menit, sedangkan waktu ikat akhir maksimum 360 menit. Waktu ikat awal tercapai apabila
masuknya jarum vicat ke dalam sampel dalam waktu 30 detik sedalam 25 mm. Waktu ikat akhir
tercapai apabila pada saat jarum vicat diletakkan diatas sampel selama 30 detik, pada
permukaan sampel tidak berbekas atau tidak tercetak. Catat berapa jam waktu ikat akhir tercapai.
Dalam pengujian waktu ikat pada semen kadang – kadang dalam waktu kurang dari 10 menit,
semen sudah mencapai waktu ikat awal, yang ditandai dengan masuknya jarum vicat kurang dari
25 mm. Waktu ikat awal tersebut bukanlah waktu ikat awal yang sebenarnya, tetapi waktu ikat
awal palsu (false setting). Ini terjadi karena gips alam yang terdapat dalam semen berubah
menjadi gips hemihidrat karena panas, baik panas pada waktu dicampur dengan klinker maupun
panas pada saat penyimpanan, akibatnya gips alam yang asalnya stabil menjadi tidak stabil
sehingga cepat bereaksi dengan air.

Waktu Pengerasan Semen (Setting Time)


Pengertian umum dari Setting Timemenurut Neville (1981) adalah perubahan dari
keadaan fluid (cair) ke keadaan rigid (kaku) dan selama setting tersebut akan terbentuk
suatu kekuatan. Pada pelaksanaan, awal setting bisa ditandai dengan adanya gejala
kekakuan pada pasta semen.
Setting time
ada 2 macam, yaitu :
1.Initial setting time
(waktu pengikatan awal), yaitu waktu mulai adonan terjadi sampai mulai terjadi kekakuan
tertentu dimana adonan sudah mulai tidak workable.
2.Final setting time
(waktu pengikatan akhir), adalah waktu mulai adonan terjadi sampai kekuatan penuh. Ada
beberapa hal yang dapat mempengaruhi setting time yaitu :
1.Kandungan C3A Makin besar kandungan C3A cenderung akan menghasilkan setting
time
yang makin pendek.
2.Kandungan gipsum (CaSO4.2H2O) Makin besar kandungan gipsum dalam semen akan
menghasilkan setting time yang makin panjang.
3.Kehalusan semenMakin halus partikel semen, akan memperpendek setting time.

8. Beberapa permasalahan dalam proyek pondasi yang mungkin timbul:

a. Keadaan cuaca
b. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur
c. Keadaan tukang yang kurang mahir

9. Beton precast atau pracetak adalah sebuah produk yang terbuat dari material beton yang
proses pembuatannya dilakukan di pabrik.

Contoh nya : pagar panel, U-Ditch untuk pengairan atau gorong” perumahan, box
culvert, paving blok, kanstin pembatas jalan, buis beton saluran air berbentuk 0.

Material penyusun kanstin yaitu :semen, pasir, dengan mutu beton tertentu
Paving blok : kericak (split, batu pecah), pasir, semen dan air

10. Tahap-tahap penyusunan RAB yaitu

a. Membuat item pekerjaan dan menghitung volume pekerjaan


Misalnya: kita mempunyai lahan 4x5 m, berarti volumenya 20 m 2
b. Membuat Harga satuan upah dan bahan (tergantung daerah yang akan
dikerjakan)
c. Membuat Analisa pekerjaan per item pekerjaan
Misalnya : pekerjaan galian, rujukan nya melihat SNI untuk mengetahui apa-apa
saja yang dibutuhkan.
d. Membuat Rencana anggaran biaya
RAB dibuat berdasarkan hasil kali dari volume item pekerjaan dengan hasil
analisa setiap item pekerjaan.
Contoh: untuk membuat 1 m3 beton dianalisa didapatkan nilai 300.000 berarti
kita tinggal mengalikan volume keseluruhan pekerjaan beton dengan hasil
analisa pekerjaan beton tsb.

11. RAB adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan baik upah maupun bahan dalam sebuah
pekerjaan proyek konstruksi baik itu rumah, jalan, jembatan ataupun gedung.

Margin adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia keuangan untuk
menujukkan suatu jaminan yang wajb ditempatkan oleh pemegang suatu posisi (jual atau
beli) dalam sekuriti,opsi, atau kontrak berjangka panjang guna melindungi risiko kredit dari
mitra pengembang
Cash flow adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan
operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta
kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan dalam satu periode
Cost control adalah pengendalian semua biaya yang dikelurakan oleh masing masing
departement dalam perusahaan
Bill of Quantity adalah persyaratan sebuah perusahaan konstruksi untuk menghitung
semua volume baik pekerjaan ataupun material yang akan digunakan sebagai penawaran
pada saat tender.
11. apa saja yang perlu diperhatikan dalam perencanaan proyek multiyears:
a. perencanaan estimasi biaya pekerjaan yang terencana dan baik
b. mempunyai keuangan yang sehat
c. memiliki pekerja yang mahir dalam bidangnya
d. waktu (perencanaan waktu/time schedule yang terencana dan terstruktur)
e. dapat memperkirakan harga bahan atau material yang dipakai untuk tahun
selanjutnya apabila terjadi fluktuasi pasar.

12. pihak-pihak yang terkait dalam suatu proyek yaitu :


a. Pemilik proyek (owner) : pemberi tugas
b. Konsultan Perencana : pihak yang ditunjuk pemberi tugas untuk melakukan
pekerjaan perencanaan.
c. Kontraktor proyek : seseorang atau organisasi yang mengerjakan pekerjaan
menurut syarat-syarat yang ditetapkan dengan dasar imbalan yang telah disepakati
d. Manajer Proyek : orang – orang yang terlibat langsung dari badan
pelaksana/kontraktor sebagai wakil perusahaan guna tercapainya tujuan pembangunan
serta menguntungkan kontraktor.
e. Manajer Lapangan : membantu manajer proyek agar tujuan pembangunan
tercapai.
f. Konsultan Pengawas : pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas (owner) untuk
melaksanakan pengawasan proyek.

13. Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik

14. yang mempengaruhi struktur turap AL: sudut geser tanah, kohesi, beban yang dipikul,
arus sungai, tekanan hidrostatis, kemiringan turap, mutu material turap.

15. yang mempengaruhi gaya lekatan pada pondasi : material pancang, daya friksi tanah

Anda mungkin juga menyukai