FASILITATOR
Rahardjo Samiono.
H. Budi Winarto.
Yohanes Hendra.
AIR LIMBAH
PENGOLAHAN AIR KOTOR DARI RUMAH TANGGA
Apabila suatu perkotaan telah mempunyai sistem pembuangan air limbah
rumah tangga yang berupa saluran tertutup dengan sistem pengolahan yang
central (terpusat), maka setiap air limbah dan kotoran rumah tangga yang
dihasilkan oleh warga kota tersebut akan dibuang kesaluran perkotaan
untuk selanjutnya dialirkan ketempat pengolahan terpusat yang telah
tersedia.
Akan tetapi, apabila kota tersebut belum memiliki sistem pembuangan air
limbah secara terpusat, maka pada umumnya hanya air limbah yang berasal
dari kamar mandi dan dapur saja yang boleh dibuang kesaluran limbah
perkotaan (saluran drainase). Sedangkan yang berasal dari WC akan dibuang
ketempat pembuangan khusus yang dikenal dengan nama septic tank.
Dengan demikian setiap rumah tangga harus mempunyai septic tank sendiri-
sendiri. Untuk membuat septic tank yang baik sehingga tidak mencemari air
dan tanah disekitarnya, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu :
1. Dinding septic tank harus dibuat dari bahan yang kedap air.
2. Untuk membuang air limbah hasil pencernakan dari septic tank, perlu
dibuat daerah peresapan septik tank.
3. Septik tank direncanakan untuk membuang kotoran manusia dengan jumlah
air limbah 25 - 40 lt/org/hr
4. Waktu tinggal air limbah didalam tangki pencerna diperkirakan antara 1
sampai dengan 4 hari.
5. Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk menampung lumpur yang
dihasilkan proses pencernaan dengan patokan banyaknya lumpur sebesar 30
lt/org/th.
6. Waktu pengambilan lumpur diperhitungkan minimal 4 tahun.
7. Septic tank harus dibuat miring kearah ruang lumpur.
8. Pipa air masuk kedalam septic tank harus lebih tinggi ≥ 10 cm dari pipa air
keluar.
9. Septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan pipa
penghantaran untuk membuang gas hasil pencernaan.
muka tanah)
Areal lahan yang digunakan untuk bangunan
2. Merugikan dari segi ekonomi, karena dapat menimbulkan kerusakan pada benda2/ bangunan2
maupun tanaman dan peternakan.
3. Dapat merusak atau membunuh kehidupan yang ada didalam air, seperti ikan dan hewan2 air
lainnya.
4. Dapat merusak keindahan (aestetika), karena bau busuk (tidak sedap) dan pemandangan yang
tidak sedap dipandang mata, terutama didaerah hilir sungai yang merupakan daerah rekreasi.
5. Merugikan perusahaan air minum (PAM) karena air sungai yang tercemar limbah yang digunakan
sebagai bahan baku air minum terpaksa harus diolah dengan biaya yang sangat mahal, sehingga
air PAM menjadi mahal yang akibatnya harus dibeli konsumen.
BOD = Biological Oxigent Demand.
Banyaknya oksigen (O2 mg/lt) yang dibutuhkan oleh mikroorgnisme untuk
mencerna limbah sebanyak 1 lt air limbah agar jernih kembali.
Untuk mencegah dampak2 negatif tersebut diatas, maka bagi masyarakat ataupun
industri yang menghasilkan (mengeluarkan air limbah) harus mengolah air
limbahnya sebelum dibuang kebadan air penerima (rawa, danau, waduk, sungai
maupun laut).
Selesai