Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN FILTRASI POMPA AIR LIMBAH


BERBASIS OUTSEAL PLC

Diajukan Oleh :

PUTRI DELIMA MANURUNG RONALDO SAURDOT SIMANJUNTAK


NIM : 1605032016 NIM : 1605032032

UCOK BUANA SIMBOLON WILLI ANDRE YANDA. DAMANIK


NIM : 1605032026 NIM : 1605032009

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN FILTRASI POMPA AIR LIMBAH


BERBASIS OUTSEAL PLC

Diajukan Oleh :

PUTRI DELIMA MANURUNG RONALDO SAURDOT SIMANJUNTAK


NIM : 1605032016 NIM : 1605032032

UCOK BUANA SIMBOLON WILLI ANDRE YANDA. DAMANIK


NIM : 1605032026 NIM : 1605032009

Medan,…………………

Menyetujui :

Dosen Pembimbing

(Ibnu Hajar.,MT)

NIP. 195807051 986031 005

Mengetahui :

Ketua Jurusan, Ketua Program Studi

(Nobert Sitorus, ST.,M.T.) (Suparmono.,MT)


NIP. 1962088251 98803 1 002 NIP.1963053119 89031 002
1. Latar Belakang

Air adalah esensial untuk kehidupan, kebutuhan air tidak hanya menyangkut
kuantitas, melainkan juga kualitas dan kontinyuitasnya. Di berbagai sektor
industri pengolahan tertentu pasti membutuhkan air dalam menjalankan proses
pengolahan dan dikawatirkan sebagai perusak dan pencemar lingkungan. Oleh
karena itu limbah yang dihasilkannya tidak layak dibuang langsung ke
lingkungan, harus diolah untuk kelayakan terlebih dahulu.
Berbagai dampak negatif yang terjadi jika tidak olahnya air limbah, antara lain :

1.1 Gangguan Kesehatan

Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit
bawaan air. Selain itu di dalam air limbah mungkin juga terdapat zat-zat
berbahaya dan beracun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi
makhluk hidup yang mengkonsumsinya. Adakalanya, air limbah yang tidak
dikelola dengan baik juga dapat menjadi sarang vector penyakit (misalnya
nyamuk, lalat, kecoa, dan lain-lain)

1.2 Penurunan Kualitas Lingkungan

Air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan (misalnya sungai dan danau)
dapat mengakibatkan pencemaran air permukaan tersebut. Sebagai contoh, bahan
organic yang terdapat dalam air limbah bila dibuang langsung ke sungai dapat
menyebabkan penurunan kadar oksigen yang terlarut didalam sungai tersebut.
Dengan demikian menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan
oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya.
Adakalanya, air limbah juga dapat merembes ke dalam air tanah, sehingga
menyebabkan pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar, maka kualitasnya
akan menurun sehingga tidak dapat lagi digunakan sesuai peruntukannya.
1.3 Gangguan Terhadap Keindahan

Adakalanya air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan


dan ekosistem, tetapi mengganggu keindahan. Contoh : air limbah yang
mengandung pigmen warna yang dapat menimbulkan perubahan warna pada
badan air penerima. Walaupun pigmen tersebut tidak menimbulkan gangguan
terhadap kesehatan, tetapi terjadi gangguan keindahan terhadap badan air
penerima tersebut.
Kadang-kadang air limbah dapat juga mengandung bahan-bahan yang bila terurai
menghasilkan gas-gas yang berbau. Bila air limbah jenis ini mencemari badan air,
maka dapat menimbulkan gangguan keindahan pada badan air tersebut.

1.4 Gangguan terhadap kerusakan benda

Adakalanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh bakteri
anaerobik menjadi gas yang agresif seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat
proses perkaratan pada benda yang terbuat dari besi (mis. Pipa saluran air.limbah)
dan bangunan air kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya air tersebut maka biaya
pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan
kerugian material.
Untuk menghindarkan terjadinya gangguan-gangguan diatas, air limbah yang
dialirkan ke lingkungan harus memenuhi ketentuan seperti yang disebutkan dalam
Baku Mutu Air Limbah. Apabila air limbah tidak memenuhi ketentuan tersebut,
maka perlu dilakukan pengolahan air limbah sebelum mengalirkannya ke
lingkungan.
Selain dampak-dampaknya, hal yang perlu diperhatikan adalah kontrol level air
limbah pada bak penampung. Limbah cair dijaga keberadaannya agar tidak
melebihi dan dapat dipindahkan ke tempat lain.
Dengan dampak dan ketentuan diatas, maka sangat dibutuhkan teknologi dalam
pengolahannya.
Dengan alat RANCANG BANGUN FILTRASI POMPA AIR LIMBAH
BERBASIS OUTSEAL PLC yang dirancang dan bangun penulis, bermaksud
untuk dapat meminimalisir dampak negatif air limbah.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana merancang alat RANCANG BANGUN FILTRASI POMPA
AIR LIMBAH BERBASIS OUTSEAL PLC yang dapat mengurangi
dampak negatif ?
b. Bagaimana Membangun alat RANCANG BANGUN FILTRASI POMPA
AIR LIMBAH BERBASIS OUTSEAL PLC ?

3. Batasan Masalah
a. Perencanaan dan Pengolahan Air Limbah dengan menggunakan Tawas.
b. Limbah cair yang digunakan diperumpamakan air tanah.

4. Tujuan Tugas Akhir


a. Sebagai bentuk pengaplikasian ilmu yang diperoleh selama perkuliahan
kedalam praktek industri pada umumnya dan pengoperasian alat listrik
pada khususnya.
b. Sebagai syarat salah satu syarat penyelesaian studi di Politeknik Negeri
Medan.

5. Manfaat Tugas Akhir


Diharapkan proyek tugas akhir ini dapat memberikan pemahaman tentang
pentingnya pengolahan air limbah dan kontrol level air limbah dengan jumlah
pompa yang digunakan.

6. Kajian Pustaka
Pada perkembangan alat sejenis sebelumnya, Pompa Air Limbah hanya
dirancang dan dibangun dengan sistem pengaturan kontrol 2 (dua) pompa saja
dimana bekerjanya berdasarkan kuantitas air limbah pada level – level tertentu
di bak penampungan air limbah dan tidak memiliki proses pengolahan air
limbah.
Maka disini perlu adanya optimasi alat tersebut agar air limbah yang dibuang
ke lingkungan tidak berdampak negatif. Optimasi yang kami lakukan yaitu
pencampuran dan pengadukan bahan pemurni air seperti tawas.
7. Landasan Teori
Rancang Bangun Alat Pompa Air Limbah Ramah Lingkungan bersesuaian dengan
beberapa peraturan pemerintah, yaitu :
a. UU No. 32 Tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 6, ayat 1 – Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup. Pasal 14 – Untuk menjamin kelestarian fungsi
lingkungan hidup, setiap usaha dan atau kegiatan dilarang melanggar baku
mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
b. Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air
c. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 37 tahun 2003 tentang Metoda
Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan
d. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 110 tahun 2003 tentang
Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemar Air Pada Sumber Air
e. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 111 tahun 2003 tentang
Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian
Pembuagan Air Limbah ke Air atau Sumber Air.
f. UU No. 23 Tahun 1992 Kesehatan, Pasal 22 – Mengisyaratkan akan
pentingnya kesehatan lingkungan melalui antara lain pengamanan limbah padat
dan cair
g. UU No. 7 Tahun 2004Sumber Daya Air Pasal 21 ayat (2) butir d –
Mengisyaratkan akan pentingnya pengaturan prasarana dan sarana sanitasi (air
limbah dan persamapahn) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumber
daya air. Pasal 40 ayat (6) – Menyatakan bahwa pengaturan pengembangan
sistem air minum diselenggarakan secara terpadu dengan pengembangan
prasarana dan sarana sanitasi
h. Peraturan Pemerintah PP 27/1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan dan PP 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
i. Dan peraturan – peraturan yang terkait lainnya.

7.1 OUTSEAL PLC


7.1.1 Pengenalan OUTSEAL PLC

Outseal studio adalah sebuah program komputer karya anak bangsa yang
digunakan untuk memprogram Outseal PLC secara visual menggunakan diagram
tangga. Outseal PLC adalah seuah arduino yang diberi tambahan sebuah Outseal
PLC shield .
Bagi anda yang ingin mencoba Outseal studio tanpa menggunakan shield tersebut,
anda pun bisa membuat PLC shield sederhana dengan hanya bermodalkan
resistor, sakelar dan led .namun perlu diingat bahwa rangkaian tersebut tidak
dilengkapi dengan proteksi terhadap kemungkinan gangguan yang terjadi
sehingga untuk aplikasi nyata disarankan menggunakan skematik yang ada.
Komponen Outseal PLC terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras

Gambar 1.1 Hubungan perangkat keras (Outseal PLC) dengan perangkat lunak
(software Outseal PLC)
7.1.2 Perangkat Keras (Hardware)
Outseal PLC adalah sebuah shield ( perangkat tambahan ) untuk arduino yang
dapat mengubah sebuah arduino menjadi plc dengan 8 digital input dan 8 digital
output.
Outseal PLC shield dirancang dengan efektif dan optimal agar biaya pembuatan
bisa rendah tanpa mengurangi kualitas . Outseal PLC sudah mempunyai semua
fitur dasar dari PLC dan ditambah lagi dengan beberapa fitur tambahan
diantaranya:

1. Membuat arduino mampu menerima input tegangan 24 V


2. Menyediakan driver relay sehingga mampu mengontrol relay secara
langsung
3. Melindungi input dan output terhadap tegangan statis transient hingga
15kv
4. Menyediakan konektor untuk mempermudah perkabelan (wiring)
5. Menyediakan lampu indikator untuk status input dan output
6. Menyediakan signal conditioner untuk membaca analog input ( 0-5V, 0-
20mA)
7. Menyediakan port dan perlindungan untuk modul PLC
8. Menyediakan konektor komunikasi menggunakan protokol MODBUS
RTU (koneksi dengan HMI)

Dan modul eksternal yang bisa dipasang adalah :

1. Tambahan input atau output (I/O) digital hingga 128 channel


2. Tambahan input atau output (I/O) analog 64 channel
3. Real time clock (RTC)
4. Dan masih banyak lagi (masih aktif dikembangkan)
Gambar 1.2 Rangkaian pengawatan pada perangkat keras (Outseal PLC)

Modul yang tersedia hingga saat ini adalah modul penambahan input/ouput 8
channel
Gambar 1.3 Cara interkoneksi antara beberapa Outseal PLC

7.1.3 Alasan Menggunakan PLC


1. Open hardware
2. DIY/ bisa dirakit sendiri di rumah
3. Harga terjangkau
4. Kualitas profesional
5. Karya anak bangsa
6. Software gratis
7. Diprogram secara visual (ladder diagram)
8. Mudah dioperasikan dan berbahasa indonesia
9. Terdapat fasilitasi simulasi
10. Bisa dipasang module (Analog, digital, HIM modbus,dll)
11. Diprogram pakai kabel usb
7.1.4 Cara Kerja Outseal PLC

Untuk dapat menggunakan Outseal PLC, cukup dengan menghubungkan


sensor pada bagian input device Outseal PLC dan alat – alat yang dikontrol
pada bagian output device Outseal PLC. Kemudian program yang ada dalam
Outseal PLC akan memproses data dari masukan input device Outseal PLC
dan outputnya akan bekerja sesuai dengan program yang dibuat dan tersimpan
di dalam memory Outseal PLC.

Peralatan input dapat berupa sensor photo-elektrik, push button dan panel
kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu
sinyal yang dapat diterima Outseal PLC. Peralatan output dapat berupa switch
yang menggerakkan lampu indikator, relay yang menyalakan motor atau
peralatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal output dari Outseal PLC.

Selain itu, Outseal PLC juga menggunakan memori yang dapat diprogram
untuk menyimpan instruksi-instruksi yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus
seperti : logika, pewaktuan, sekuensial dan aritmetika yang dapat
mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul – modul I/O baik
analog maupun digital.
7.1.5 Bagian – Bagian Dasar Outseal PLC

Sebagai perangkat pengendali proses, PLC mempunyai bagian – bagian


penting yang mendukung unjuk kerja sistemnya. Bagian – bagian itu adalah:
a. . Central Processing Unit ( CPU )
CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengoperasian dalam
PLC, melaksanakan program yang disimpan di dalam memori.
b. Memory
Memori yang terdapat pada PLC berfungsi untuk menyimpan program dan
memberikan lokasi-lokasi dimana hasil – hasil perhitungan dapat disimpan di
dalamnya.
c. Input/Output
Setiap input/output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan
selama membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan
output didalam program.
7.2 MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan Sekering (FUSE)
yaitu memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika terjadi gangguan kelebihan
arus. Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat dikarenakan adanya hubung
singkat (Short Circuit) ataupun adanya beban lebih (Overload). Namun MCB
dapat di-ON-kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal, sedangkan
Fuse/Sekering yang terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat
digunakan lagi.

Gambar 1.4 MCB (Miniature Circuit Breaker)

7.2.1 Prinsip kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)


Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat
menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi
Kelebihan Beban (Overload) ataupun Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit),
MCB akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang
melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan Knob atau tombol dari
kondisi ON menjadi kondisi OFF.
Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan dua cara seperti yang terlihat pada
gambar dibawah ini yaitu dengan cara Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan
arus listrik secara Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus
listrik secara Thermal/Suhu).
1. Thermal Tripping (Pemutusan Hubungan arus listrik dengan Suhu Tinggi)

Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang mengalir melalui
Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas
tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak MCB
(Trip).

2. Magnetic Tripping (Pemutusan Hubungan arus listrik secara Magnetik)

Ketika terjadi Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit) secara mendadak


ataupun Kelebihan Beban yang sangat tinggi (Heavy Overload), Magnetic
Trippping atau pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik akan
diberlakukan. Pada saat terjadi hubungan singkat ataupun kelebihan beban berat,
Medan magnet pada Solenoid MCB akan menarik Latch (palang) sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip).

Sebagian besar MCB (Miniature Circuit Breaker) yang digunakan saat ini
menggunakan dua mekanisme pemutusan hubungan arus listrik ini (Thermal
Tripping dan Magneting Tripping).

7.2.1.1 Jenis-jenis MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB atau Miniatur Pemutus Sirkuit ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis
utama berdasarkan karakteristik pemutusan sirkuitnya. Tiga jenis utama tersebut
adalah MCB Tipe B, MCB Tipe C dan MCB Tipe D.

1. MCB Tipe B

MCB Tipe B adalah tipe MCB yang akan trip jika arus beban lebih besar 3
sampai 5 kali dari arus maksimum yang tertulis pada MCB (arus nominal
MCB). MCB Tipe B ini umumnya digunakan pada instalasi listrik di
perumahan ataupun di industri ringan.
2. MCB Tipe C

MCB Tipe C adalah tipe MCB yang akan trip jika arus beban lebih besar 5
sampai 10 kali dari arus maksimum yang tertulis pada MCB (arus nominal
MCB). MCB Tipe C ini biasanya digunakan pada Industri yang memerlukan
arus yang lebih tinggi seperti pada lampu penerangan gedung dan motor-motor
kecil.

3. MCB Tipe D

MCB Tipe C adalah tipe MCB yang akan trip jika arus beban lebih besar dari
10 hingga 25 kali dari arus maksimum yang tertulis pada MCB (arus nominal
MCB). MCB Tipe C ini biasanya digunakan pada peralatan listrik yang
menghasilkan lonjakan arus tinggi seperti Mesin Sinar X (X-Ray), Mesin Las,
Motor-motor Besar dan Mesin-mesin produksi lainnya.

Arus Nominal MCB yang umum adalah 6A, 10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 32A,
40A, 50A, 63A, 80A, 100A dan 125A.
7.3 MOTOR LISTRIK

Gambar 1.5 Motor Listrik

Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan
sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di
industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer,
bor listrik,kipas angin). Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya
industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70%
beban listrik total di industri.

1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.


2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar
kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya
dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan
medan.
5. Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa
yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran
tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban
umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
6. Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya
tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors,
rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
7. Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah
pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
8. Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi
yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk
beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Jenis Motor Listrik Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor
listrik: motor DC dan motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan
pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut
dalam bagan pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.6 Bagan pada Motor Listrik


7.4 KONTAKTOR
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan
momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat
penghubungnya. Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan
beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang paling mudah adalah dengan
menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor magnet.

Gambar 1.7 Kontaktor


Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar
magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan muatan.
Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan
menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan
arus listrik
Kontaktor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menyambungkan
atau memutuskan arus listrik AC. Kontaktor atau sering juga disebut dengan
istilah relay contactor dapat kita temui pada panel kontrol listrik. Pada panel listrik
contactor sering digunakan sebagai selektor atau saklar transfer dan interlock pada
sistem ATS. Berikut adalah bentuk contactor yang dapat kita temui.
Prinsip kerja contactor sama seperti relay, dalam contactor terdapat beberapa
saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Pada suatu contactor terdapat
beberpa saklar dengan jenis NO (Normaly Open) dan NC (Normaly Close) dan
sebuah kumparan atau coil elektromagnetik untuk mengendalikan saklar tersebut.
Apabila coil elektromagnetik contactor diberikan sumber tegangan listrik AC
maka saklar pada contactor akan terhubung, atau berubah kondisinya, yang
semula OFF menjadi ON dan sebaliknya yang awalnya ON menjadi OFF.
7.5 POMPA AIR

Gambar 1.8 Pompa Air

Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya
yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.
Energi mekanik yang diberikan alat tersebut digunakan untuk meningkatkan
kecepatan, tekanan atau elevasi (ketinggian). Pada umumnya pompa digerakkan
oleh motor, mesin atau sejenisnya. Banyak faktor yang menyebabkan jenis dan
ukuran pompa serta bahan pembuatnya berbeda, antara lain jenis dan jumlah
bahan cairan tinggi dan jarak pengangkutan serta tekanan yang diperlukan dan
sebagainya. Dalam suatu pabrik atau industri, selalu dijumpai keadaan dimana
bahan- bahan yang diolah dipindahkan dari suatu tempat ketempat yang lain atau
dari suatu tempat penyimpanan ketempat pengolahan maupun sebaliknya.
Pemindahan ini dapat juga dimaksudkan unuk membawa bahan yang akan diolah
dari sumber dimana bahan itu diperoleh. Kita tahu bahwa cairan dari tempat yang
lebih tinggi akan sendirinya mengalir ketempat yang lebih rendah, tetapi jika
sebaliknya maka perlu dilakukan usaha untuk memindahkan atau menaikkan
fluida, alat yang lazim digunakan adalah pompa.
8 Metode Pembuatan Tugas Akhir

Dalam Penulisan Tugas Akhir ini penulis mengumpulkan data yang


dilakukan sebagai berikut :

8.1 Pengumpulan data dan informasi melalui buku-buku yang sesuai dengan
alat ini.
8.2 Mengadakan konsultasi dan arahan/bimbingan dari dosen pembimbing
serta sumber-sumber lain yang dapat dijadikan sebagai acuan dan
perbandingan dalam merancang alat ini.
8.3 Mencari data-data yang diperlukan dalam pembuatan proyek ini dengan
menggunakan fasilitas internet.
Skema Kerja Alat Prototipe Instalasi Pengolahan Air Limbah

(IPAL)

M M
A B

Obat Obat
Basa Asam

PH
meter

(HL) High Level

Air Limbah
dari PTPN

M (LL) Low Level


C

Air tidak
tercemar
(PH 7)
9 Jadwal dan Tempat Pembuatan Tugas Akhir

Tempat pengerjaan tugas akhir dilakukan di tempat yang mendukung kegiatan


seperti di rumah ataupun di kampus sesuai dengan instruksi dan perizinan dari
dosen pembimbing.

Tabel1. Jadwal Pengerjaan Tugas Akhir

NO JENIS PEKERJAAN WAKTU/MINGGU


14 15 16 17 18 19 20 21
1 Pengajuan Proposal
2 Design Kerngka
3 Mlengkapi Alat dan Bahan
4 Merangkai Kerangka
5 Pengujian dan Analisa
6 Pembuatan Laporan
Realisasi
DAFTAR REKAPITULASI HARGA DAN BAHAN PADA PEMBUATAN T.A. 2019
NO NAMA BAHAN SPESIFIKASI SATUAN HARGA SATUAN TOTAL HARGA
1 OUTSEAL PLC 2 150.000 300.000
2 RELAY 2 50.000 100.000
3 MCB 4A SCHNEIDER 4 25.000 100.000
4 MCB 10 SCHNEIDER 1 50.000 50.000
5 KABEL DUCK 0 4 20.000 80.000
6 KABEL NYAF 0.75 mm SNI 50 1.500 75.000
7 KABEL NYA 1.5 mm SNI 50 2.500 125.000
8 KABEL NYA 2.5 mm SNI 50 4.000 200.000
9 POWER SUPPLY 1 150.000 150.000
10 TOMBOL TEKAN 10 5000 50.000
11 LAMPU TANDA 10 5000 50.000
12 PH METER 1 150.000 150.000
13 PEMBUATAN PANEL 1 500.000 500.000
14 KERANGKA T.A 1 500.000 500.000
15 BAK PENAMPUNG LIMBAH 1 400.000 400.000
16 BAK PENAMPUNG SEMENTARA 1 200.000 200.000
17 BAK PENAMPUNG OBAT 2 150.000 300.000
18 MOTOR LISTRIK 4 400.000 1.600.000
19 PIPA PVC 5/8" 5 100.000 500.000
20 KONTAKTOR 4 150.000 600.000
21 BIAYA LAIN LAIN 1 1.000.000 1.000.000
TOTAL Rp. 7.030.000
Daftar Pustaka

[1] http://alamatapasaja.blogspot.com/2015/07/kontaktor-dan-cara-kerjanya.html
[2] https://teknikelektronika.com/pengertian-mcb-miniature-circuit-breaker-prinsip-kerja-mcb/
[3] http://eprints.polsri.ac.id/2762/3/BAB%20II.pdf
[4] http://ardinositinjak.blogspot.com/2012/06/apro-teksi-sistem-tenaga-listrik-d-i-s.html

Anda mungkin juga menyukai