Diajukan Oleh :
Diajukan Oleh :
Medan,…………………
Menyetujui :
Dosen Pembimbing
(Ibnu Hajar.,MT)
Mengetahui :
Air adalah esensial untuk kehidupan, kebutuhan air tidak hanya menyangkut
kuantitas, melainkan juga kualitas dan kontinyuitasnya. Di berbagai sektor
industri pengolahan tertentu pasti membutuhkan air dalam menjalankan proses
pengolahan dan dikawatirkan sebagai perusak dan pencemar lingkungan. Oleh
karena itu limbah yang dihasilkannya tidak layak dibuang langsung ke
lingkungan, harus diolah untuk kelayakan terlebih dahulu.
Berbagai dampak negatif yang terjadi jika tidak olahnya air limbah, antara lain :
Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit
bawaan air. Selain itu di dalam air limbah mungkin juga terdapat zat-zat
berbahaya dan beracun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi
makhluk hidup yang mengkonsumsinya. Adakalanya, air limbah yang tidak
dikelola dengan baik juga dapat menjadi sarang vector penyakit (misalnya
nyamuk, lalat, kecoa, dan lain-lain)
Air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan (misalnya sungai dan danau)
dapat mengakibatkan pencemaran air permukaan tersebut. Sebagai contoh, bahan
organic yang terdapat dalam air limbah bila dibuang langsung ke sungai dapat
menyebabkan penurunan kadar oksigen yang terlarut didalam sungai tersebut.
Dengan demikian menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan
oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya.
Adakalanya, air limbah juga dapat merembes ke dalam air tanah, sehingga
menyebabkan pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar, maka kualitasnya
akan menurun sehingga tidak dapat lagi digunakan sesuai peruntukannya.
1.3 Gangguan Terhadap Keindahan
Adakalanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh bakteri
anaerobik menjadi gas yang agresif seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat
proses perkaratan pada benda yang terbuat dari besi (mis. Pipa saluran air.limbah)
dan bangunan air kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya air tersebut maka biaya
pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan
kerugian material.
Untuk menghindarkan terjadinya gangguan-gangguan diatas, air limbah yang
dialirkan ke lingkungan harus memenuhi ketentuan seperti yang disebutkan dalam
Baku Mutu Air Limbah. Apabila air limbah tidak memenuhi ketentuan tersebut,
maka perlu dilakukan pengolahan air limbah sebelum mengalirkannya ke
lingkungan.
Selain dampak-dampaknya, hal yang perlu diperhatikan adalah kontrol level air
limbah pada bak penampung. Limbah cair dijaga keberadaannya agar tidak
melebihi dan dapat dipindahkan ke tempat lain.
Dengan dampak dan ketentuan diatas, maka sangat dibutuhkan teknologi dalam
pengolahannya.
Dengan alat RANCANG BANGUN FILTRASI POMPA AIR LIMBAH
BERBASIS OUTSEAL PLC yang dirancang dan bangun penulis, bermaksud
untuk dapat meminimalisir dampak negatif air limbah.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana merancang alat RANCANG BANGUN FILTRASI POMPA
AIR LIMBAH BERBASIS OUTSEAL PLC yang dapat mengurangi
dampak negatif ?
b. Bagaimana Membangun alat RANCANG BANGUN FILTRASI POMPA
AIR LIMBAH BERBASIS OUTSEAL PLC ?
3. Batasan Masalah
a. Perencanaan dan Pengolahan Air Limbah dengan menggunakan Tawas.
b. Limbah cair yang digunakan diperumpamakan air tanah.
6. Kajian Pustaka
Pada perkembangan alat sejenis sebelumnya, Pompa Air Limbah hanya
dirancang dan dibangun dengan sistem pengaturan kontrol 2 (dua) pompa saja
dimana bekerjanya berdasarkan kuantitas air limbah pada level – level tertentu
di bak penampungan air limbah dan tidak memiliki proses pengolahan air
limbah.
Maka disini perlu adanya optimasi alat tersebut agar air limbah yang dibuang
ke lingkungan tidak berdampak negatif. Optimasi yang kami lakukan yaitu
pencampuran dan pengadukan bahan pemurni air seperti tawas.
7. Landasan Teori
Rancang Bangun Alat Pompa Air Limbah Ramah Lingkungan bersesuaian dengan
beberapa peraturan pemerintah, yaitu :
a. UU No. 32 Tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 6, ayat 1 – Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup. Pasal 14 – Untuk menjamin kelestarian fungsi
lingkungan hidup, setiap usaha dan atau kegiatan dilarang melanggar baku
mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
b. Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air
c. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 37 tahun 2003 tentang Metoda
Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan
d. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 110 tahun 2003 tentang
Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemar Air Pada Sumber Air
e. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 111 tahun 2003 tentang
Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian
Pembuagan Air Limbah ke Air atau Sumber Air.
f. UU No. 23 Tahun 1992 Kesehatan, Pasal 22 – Mengisyaratkan akan
pentingnya kesehatan lingkungan melalui antara lain pengamanan limbah padat
dan cair
g. UU No. 7 Tahun 2004Sumber Daya Air Pasal 21 ayat (2) butir d –
Mengisyaratkan akan pentingnya pengaturan prasarana dan sarana sanitasi (air
limbah dan persamapahn) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumber
daya air. Pasal 40 ayat (6) – Menyatakan bahwa pengaturan pengembangan
sistem air minum diselenggarakan secara terpadu dengan pengembangan
prasarana dan sarana sanitasi
h. Peraturan Pemerintah PP 27/1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan dan PP 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
i. Dan peraturan – peraturan yang terkait lainnya.
Outseal studio adalah sebuah program komputer karya anak bangsa yang
digunakan untuk memprogram Outseal PLC secara visual menggunakan diagram
tangga. Outseal PLC adalah seuah arduino yang diberi tambahan sebuah Outseal
PLC shield .
Bagi anda yang ingin mencoba Outseal studio tanpa menggunakan shield tersebut,
anda pun bisa membuat PLC shield sederhana dengan hanya bermodalkan
resistor, sakelar dan led .namun perlu diingat bahwa rangkaian tersebut tidak
dilengkapi dengan proteksi terhadap kemungkinan gangguan yang terjadi
sehingga untuk aplikasi nyata disarankan menggunakan skematik yang ada.
Komponen Outseal PLC terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras
Gambar 1.1 Hubungan perangkat keras (Outseal PLC) dengan perangkat lunak
(software Outseal PLC)
7.1.2 Perangkat Keras (Hardware)
Outseal PLC adalah sebuah shield ( perangkat tambahan ) untuk arduino yang
dapat mengubah sebuah arduino menjadi plc dengan 8 digital input dan 8 digital
output.
Outseal PLC shield dirancang dengan efektif dan optimal agar biaya pembuatan
bisa rendah tanpa mengurangi kualitas . Outseal PLC sudah mempunyai semua
fitur dasar dari PLC dan ditambah lagi dengan beberapa fitur tambahan
diantaranya:
Modul yang tersedia hingga saat ini adalah modul penambahan input/ouput 8
channel
Gambar 1.3 Cara interkoneksi antara beberapa Outseal PLC
Peralatan input dapat berupa sensor photo-elektrik, push button dan panel
kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu
sinyal yang dapat diterima Outseal PLC. Peralatan output dapat berupa switch
yang menggerakkan lampu indikator, relay yang menyalakan motor atau
peralatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal output dari Outseal PLC.
Selain itu, Outseal PLC juga menggunakan memori yang dapat diprogram
untuk menyimpan instruksi-instruksi yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus
seperti : logika, pewaktuan, sekuensial dan aritmetika yang dapat
mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul – modul I/O baik
analog maupun digital.
7.1.5 Bagian – Bagian Dasar Outseal PLC
Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang mengalir melalui
Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas
tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak MCB
(Trip).
Sebagian besar MCB (Miniature Circuit Breaker) yang digunakan saat ini
menggunakan dua mekanisme pemutusan hubungan arus listrik ini (Thermal
Tripping dan Magneting Tripping).
MCB atau Miniatur Pemutus Sirkuit ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis
utama berdasarkan karakteristik pemutusan sirkuitnya. Tiga jenis utama tersebut
adalah MCB Tipe B, MCB Tipe C dan MCB Tipe D.
1. MCB Tipe B
MCB Tipe B adalah tipe MCB yang akan trip jika arus beban lebih besar 3
sampai 5 kali dari arus maksimum yang tertulis pada MCB (arus nominal
MCB). MCB Tipe B ini umumnya digunakan pada instalasi listrik di
perumahan ataupun di industri ringan.
2. MCB Tipe C
MCB Tipe C adalah tipe MCB yang akan trip jika arus beban lebih besar 5
sampai 10 kali dari arus maksimum yang tertulis pada MCB (arus nominal
MCB). MCB Tipe C ini biasanya digunakan pada Industri yang memerlukan
arus yang lebih tinggi seperti pada lampu penerangan gedung dan motor-motor
kecil.
3. MCB Tipe D
MCB Tipe C adalah tipe MCB yang akan trip jika arus beban lebih besar dari
10 hingga 25 kali dari arus maksimum yang tertulis pada MCB (arus nominal
MCB). MCB Tipe C ini biasanya digunakan pada peralatan listrik yang
menghasilkan lonjakan arus tinggi seperti Mesin Sinar X (X-Ray), Mesin Las,
Motor-motor Besar dan Mesin-mesin produksi lainnya.
Arus Nominal MCB yang umum adalah 6A, 10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 32A,
40A, 50A, 63A, 80A, 100A dan 125A.
7.3 MOTOR LISTRIK
Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan
sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di
industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer,
bor listrik,kipas angin). Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya
industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70%
beban listrik total di industri.
Jenis Motor Listrik Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor
listrik: motor DC dan motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan
pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut
dalam bagan pada gambar dibawah ini :
Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya
yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.
Energi mekanik yang diberikan alat tersebut digunakan untuk meningkatkan
kecepatan, tekanan atau elevasi (ketinggian). Pada umumnya pompa digerakkan
oleh motor, mesin atau sejenisnya. Banyak faktor yang menyebabkan jenis dan
ukuran pompa serta bahan pembuatnya berbeda, antara lain jenis dan jumlah
bahan cairan tinggi dan jarak pengangkutan serta tekanan yang diperlukan dan
sebagainya. Dalam suatu pabrik atau industri, selalu dijumpai keadaan dimana
bahan- bahan yang diolah dipindahkan dari suatu tempat ketempat yang lain atau
dari suatu tempat penyimpanan ketempat pengolahan maupun sebaliknya.
Pemindahan ini dapat juga dimaksudkan unuk membawa bahan yang akan diolah
dari sumber dimana bahan itu diperoleh. Kita tahu bahwa cairan dari tempat yang
lebih tinggi akan sendirinya mengalir ketempat yang lebih rendah, tetapi jika
sebaliknya maka perlu dilakukan usaha untuk memindahkan atau menaikkan
fluida, alat yang lazim digunakan adalah pompa.
8 Metode Pembuatan Tugas Akhir
8.1 Pengumpulan data dan informasi melalui buku-buku yang sesuai dengan
alat ini.
8.2 Mengadakan konsultasi dan arahan/bimbingan dari dosen pembimbing
serta sumber-sumber lain yang dapat dijadikan sebagai acuan dan
perbandingan dalam merancang alat ini.
8.3 Mencari data-data yang diperlukan dalam pembuatan proyek ini dengan
menggunakan fasilitas internet.
Skema Kerja Alat Prototipe Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL)
M M
A B
Obat Obat
Basa Asam
PH
meter
Air Limbah
dari PTPN
Air tidak
tercemar
(PH 7)
9 Jadwal dan Tempat Pembuatan Tugas Akhir
[1] http://alamatapasaja.blogspot.com/2015/07/kontaktor-dan-cara-kerjanya.html
[2] https://teknikelektronika.com/pengertian-mcb-miniature-circuit-breaker-prinsip-kerja-mcb/
[3] http://eprints.polsri.ac.id/2762/3/BAB%20II.pdf
[4] http://ardinositinjak.blogspot.com/2012/06/apro-teksi-sistem-tenaga-listrik-d-i-s.html