Disusun Oleh:
Kelompok 2
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karuniaNya kepada kami semua sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Laporan Praktek Kerja
Lapangan “PT. JABABEKA INFRASTRUKTUR WASTE WATER TREATMENT
PLAN (WWTP) II di KAWASAN JABABEKA” ini disusun sedeminkian rupa agar
dosen pembimbing dan teman-teman mahasiswa dapat dengan mudah
memahami isi dari laporan ini.
Oleh karena itu, saran tak lupa kami nantikan demi kesempurnaan laporan ini,
kami menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan
ini dari awal sampai akhir.
Kelompok 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
air limbah (wastewater) adalah kotoran darimanusia dan rumah tangga serta
berasal dari industri, atau air permukaan
serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang
bersifatkotoran umumBerdasarkan sumber penghasilnya, air limbah berasal
dari berbagai jeniskegiatan seperti perumahan, industri, pertanian dan
perkebunan. Jenis polutanyang dihasilkan oleh industri tergantung pada jenis
industrinya sendiri, bahan baku, proses industry, bahan bakar, system
pengolahan limbah cair yang digunakan
B. Tujuan Kegiatan
Memahami prinsip pengolahan limbah cair, dinilai dari sisi karakteristik
limbah
Memahami prinsip pengolahan limbah cair secara fisika, kimia dan biologi
Mengetahui perkembangan teknologi terbaru untuk bidang Wastewater
Treatment
Memahami parameter proses Wastewater Treatment
Memahami cara melakukan perbaikan dan pemeliharaan WWTP
C. Manfaat Kegiatan
1. Untuk bidang industri Water Treatment ini tentunya memiliki manfaat untuk
mengolah limbah cair yang ada agar tidak merusak ekosistem lingkungan.
2. Untuk mengolah limbah cair yang ada agar air tersebut dapat digunakan
kembali.
3. Memiliki manfaat untuk mengolah limbah cair yang ada untuk tidak
membuat sungai tercemar dan tidak merusak lingkungan sekitar.
4. Agar limbah dari industri tidak merusak biota-biota yang ada di lingkungan
BAB 2
DESKRIPSI KEGIATAN
Pada Water Waste Treatment Plant (WWTP) ini mampu mengelola sampai
1600 limbah industry, dimana sebagian besar hasil olahan limbah industry
tersebut berasal dari industry komersial dan sebagian domestic yang berada
di Kawasan Jababeka.
B. Metode dan Dasar Teori
1) Waktu dan Tempat
1) Hari/tanggal : Jababeka, 02 Maret 2023
2) Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
3) Lokasi : Jalan Jababeka 14 Blok J No.01 Kawasan Industri
Jababeka Tahap 1, Harja Mekar, Kec. Cikarang Utara, Bekasi, Jawa
Barat 17530, Kota Bekasi, Jawa Barat.
2) Metodologi
Metodologi yang dilakukan menggunakan metode wawancara serta
partisipasi aktif dengan melakukan pengamatan langsung menggunakan
indera mata tanpa penggunaan standar alat lain untuk keperluan tersebut.
Setelah itu mencatat atau mendokumentasikan berbagai kegiatan yang
telah dilakukan.
3) Dasar Teori
Air limbah yang diolah oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau
Wastewater Treatment Plant (WWTP) Jababeka berasal dari seluruh
industriyang berada di dalam kawasan industri Jababeka dan industri di
sekitarnya serta berasal juga dari domestik. Industri atau pabrik yang
menggunakan jasa WTP Jababeka untuk memenuhi kebutuhan air
bersihnya berkomitmen untuk sekaligus menggunakan jasa WWTP
Jababeka untuk mengolah air limbah yang dihasilkan.
Air limbah yang masuk ke dalam sistem saluran air limbah kawasan industriJababeka
harus sudah memenuhi ketentuan yang berlaku yaitu kadar COD maksimal800
mg/liter dan kadar BOD maksimal 500 mg/liter. Khusus untuk air limbah
dariindustri tekstil, dilakukan pre-treatment terlebih dahulu sebelum
dialirkan ke stasiun pompa untuk mengurangi kadar warna yang
dihasilkan dari zat pewarna tekstil.Air limbah yang dihasilkan inndustri
dipantau oleh Jababeka untuk memastikan bahwa air limbah yang
dibuang telah memenuhi ketentuan yang ada sehingga
proses pengolahan yang dilakukan pada WWTP akan lebih mudah
dilakukan.
PEMBAHASAN
1. Influent
Menerima limbah cair dari industri secara gravitasi dialirkan menuju pump
station milik WTP menggunakan pompa.
2. Pump station
Fasilitas yang berisi pompa dan peralatan untuk memompa cairan dari
saluran limbah industri kedalam fasilitas WTP.
3. Equalization Tank
Tangki yang digunakan untuk menyamaratakan/menyeragamkan
(homogenisasi) aliran air, kandungan dan kualitas air limbah.
4. Screening
terdapat 2 proses screening yaitu coarse screen untuk menyaring zat
padat yang terbawa dengan ukuran besar, selanjutnya fine screen untuk
menyaring padatan terbawa dengan ukuran yang lebih kecil.
5. Sand trap
Saluran pengendap pasir (sand trap) adalah mengendapkan pasir agar
tidak masuk kesaluran irigasi diharapkan air yang masuk kesaluran igirasi
relatif bersih (dengan konsentrasi kecil). Proses ini menggunakan bantuan
blower untuk aerasi.
6. Leachate Chamber
Padatan sisa yang tertangkap atau terjaring dari proses sebelumnya akan
dimasukan kedalam kontainer sisa.
7. Food chain reactor
Unit proses sedimentasi yang menggabungkan proses biokimia
(koagulasi, flokulasi) menggunakan bantuan dari ribuan jenis bakteri dan
proses fisika (sedimentasi) pada satu unit tangki.
8. Flocculation
Proses Ketika koloid keluar dari suspensi dalam bentuk flok atau serpihan,
baik secara spontan atau karena penambahan suatu agen penjernih.
9. Clarifier
Unit proses sedimentasi yang menggabungkan proses kimia (koagulasi,
flokulasi) dan proses fisika (sedimentasi) pada satu unit tangka.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan dapat menarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Dari hasil selama kegiatan praktek yang kami lakukan mulai dari pukul 07:30
s/d selesai diketahui mengenai bagaimana proses pengelolaan air limbah
industri menjadi air bersih dengan melalui 10 cara kerja atau proses
pengolahan dengan menggunakan bakteri yang hidup dibio masa.
Air limbah mengalami proses aerasi selama 20-24 jam untuk mendapatkan
oksigen sebagai kebutuhan dasar dalam proses oksidasi biologi . Pada
proses ini mikroorganisme dalam lumpur aktif berfungsi sebagai pengurai zat-
zat pencemar baik yang terlarut maupun tersuspensi untuk menghasilkan
biologikal floc untuk kemudian mengalir ke distribution box bagian pertama ,
kemudian dialirkan menuju ke secondary settling tank untuk proses
pengendapan.