Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Program studi Diploma III Sanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu merupakan Institusi Pendidikan Tinggi
Negeri.
Praktek Belajar Lapangan (PBL) di Prodi DIII Sanitasi Jurusan
Kesehatan Lingkungan merupakan kegiatan belajar mengajar yang
dirancang untuk memberikan pengalaman dan kesempatan belajar bagi
peserta didik di tengah-tengah kehidupan masyarakat sekaligus turut
membantu memecahkan masalah yang ada.
Praktik Belajar Lapangan (PBL) di Industri, salah satuny adalah
Praktek di Pabrik Kerupuk. Pabrik Kerupuk ini berada di Desa Pasar Pedati,
Kabupaten bengkulu tengah yang merupak merupakan salah satu industri
kerupuk yang sudah banyak diketahui di dalam Bengkulu dan Luar
Bengkulu.
Industri tersebut melakukan produksi hampir setiap hari. Air limbah
industri adalah air yang berasal dari rangkaian proses produksi suatu
industri yang mengandung komponen yang berasal dari proses produksi
tersebut dan apabila dibuang ke lingkungan tanpa pengelolaan yang benar
akan dapat mengganggu badan air penerima. Industri ini membuang limbah
cairnya yang banyak mengandung bahan organik ke saluran kecil yang
mengalir menuju bak yang terdiri dari 3 bak pengendap kemudian limbah
tersebut langsung mengalir ke tanah.
Limbah membutuhkan pengolahan apabila ternyata mengandung
senyawa pencemar yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap
lingkungan atau berpotensi menciptakan pencemaran. Suatu perkiraan
harus dibuat lebih dahulu dengan meng-identifikasikan sumber pencemaran,
sistem pengolahan, banyaknya buangan dan jenisnya, serta kegunaan

1
bahan beracun dan berbahaya yang terdapat dalam pabrik (Ginting, 2007).
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
yang sesuai dengan kondisi yang ada. IPAL adalah sebuah struktur yang
dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga
memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktifitas yang lain
(Spellman, 2008:8).
Air limbah banyak mengandung nutrien yang dapat merangsang
pertumbuhan mikroorganisme dengan komposisi air limbah pada umumnya
99,9% air dan 0,1% padatan. Padatan yang terdapat dalam limbah cair
terdiri dari 70% padatan organik dan 30% padatan non-organik (Sugiharto,
1987).
Limbah cair industri kerupuk ini tidak menghasilkan kontaminan yang
berpotensi mencemari lingkungan dan kadar BOD, COD, TSS, pH, minyak,
lemak dan lain-lainnya masih sangat rendah sehingga lingkungan sekitar
masih terjaga dengan aman.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18(b) Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun bahwa dengan
meningkatnya pembangunan di segala bidang, khususnya pembangunan di
bidang industri, semakin meningkat pula jumlah limbah yang di hasilkan
termasuk yang berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan
lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Pembangunan IPAL merupakan
salah satu upaya terencana untuk meningkatkan pengolahan dan
pembuangan limbah yang akrab lingkungan.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Praktik Belajar Lapangan (PBL) ini diharapkan
mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata sehingga mengetahui cara
pengawasan pengelolaan limbah dengan Standar IPAL yang memenuhi
syarat.
b. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui proses pengolahan limbah sampai masuk ke
proses pengolahan di IPAL
- Untuk mengetahui kualitas limbah berbahaya atau tidak bagi
lingkungan sekitar

2
- Untuk mengetahui desain IPAL yang efektif dan sesuai dengan limbah
cair dari industri kerupuk

BAB II
HASIL PENGUMPULAN DATA

A. Gambaran Umum Lokasi IPAL

1. Gambaran Umum Singkat


Praktek Industri ini dilaksanakan di PT Raja Mustika Rasa (RMR) yang
merupkan pabrik kerupuk bertempat di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok
Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Pabrik ini terletak di pinggir jalan dengan
ciri-cir pabrik yang dibatasi dengan pagar tembook yang tebal dan kokoh serta
pagar roling berwarna biru. Luas PT ini sekitar 1,98 Hektar.
Lokasi IPAL pabrik industri ini terletak di bagian belakang sebelah kiri
yang berjarak ± 150 meterr dari area pabrik produksi. IPAL ini terdiri dari 3 bak
yang berfungsi sebagai bak pengendap pertama, bak pengendap kedua dan bak
pengendap ke tiga yang kemudian air limbah langsung mengalir ke tanah yang
sudah berbentuk rawa-rawa. Dengan panjang IPAL 6,25 meter dan lebar 2,19
meter. Diameter per bak yaitu sebesar 1,95 meter. Dalam satu bak terdapat
lubang ditengah-tengahnya yang berfungsi untuk pengendap limbah. Terdapat
juga lubang diperbatasan antar bak yang berfungsi untuk mengalirkan air ke bak
selanjutnya jika bak tersebut sudah penuh.

Gambar IPAL PT. Raja Mustika Rasa (RMR)

3
2,19m 1,95 m
6,25 m

2. Dasar Hukum
- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.03 Tahun 2010 tentang Baku
Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri
- UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pasal 20 ayat 3
- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dann Kehutanan RI No.68
Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

3. Program Kerja
PT Raja Mustika Rasa mempunyai :
 Visi :
Menjadi produsen makanan ringan (kerupuk) yang berkualitas
dan menjadi kebangganaan Provinsi Bengkulu
 Misi :
1. Inovasi kreatif berbagai varian makanan ringan (kerupuk)
2. Menjaga kualitas produksi yang terbaik untuk
pengembangan pasar, Nasional, Regional
3. Pembinaan UKM sebagai agen pasar PT RMR di Provinsi
Bengkulu

4
B. Hasil Pengamatan, Pemantauan, Pengukuran dan Pemeriksaan Sampel
Lingkungan sesuai lokasai praktek menggunakan Format Evaluasi IPAL

FORMAT EVALUASI IPAL


KERUPUK

A. Data Awal
Kapasitas IPAL Sesuai dengan Perencanaan ..0,5....M3/Hari
Debit limbah masuk = 0,5 M3/Hari
= 0,005 M3/Jam
= 0,5 Liter /Jam
= 30 Liter/ Menit
BOD in = 10 mg/l
COD in = 14,45 mg/l
TSS in = 26,05mg/l
pH in =7
Minyak/lemak = 0,5
Unit penghasil limbah :
1. Mesin perontok Kapasitas 1,77 m3/Hari
2. Mesin steamer Kapasitas 1,77 m3/Hari

Evesiensi IPAL
BOD Removal = 7,09%
COD Removal = 24,1%
TSS Removal = 23,5%
Tambahkan efesiensi removal parameter tertentu sesuai dengan jenis IPAL
yang dipergunakan
Data Khusus
1. Pengolahan pesiapan
Isi jika terjadi proses pengolahan persiapan yang meliputi :
Penyesuaian pH dan penurunan temperatur
a. Penyesuaian Ph
 pH Awal :7
 pH yang ditentukan :7
b. Bak pengendapan awal
Volume Bak : 34,16m³

5
P =1,95 m m: L = 2,07 m
Kedalaman Lumpur = 0,5 m

BAB III
PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah IPAL


1. Bak IPAL Pabrik Industri Kerupuk ini terbuka, tidak tertutup sehingga air
limbah yang ada di dalam IPAL bisa bercampur dengan air hujan juga
langsung terkena sinar matahari.
2. Limbah yang sudah tertampung dan mengendap di bak IPAL selanjutnya
langsung mengalir ke tanah sehingga membentuk genangan air.

B. Perencanaan kegiatan untuk mengatasi masalah


1. Sebaiknya diberikan atau dibuat penutup di IPAL agar air limbah tidak
langsung tercampur dengan air hujan didalam bak IPAL contohnya seperti
Seng.
2. Sebaiknya dibuatkan suatu aliran air (drainase) di bak akhir supaya air
tidak tergenang dan dapat mengalir kebadan sungai.

6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
IPAL Industri Pabrik Kerupuk ini terletak di bagian belakang sebelah
Kiri dari gerbang pabrik. IPAL ini berjarak sekitar 150 meter dari tempat
produksi kerupuk sehingga sangat aman dan tidak menimbulkan bau yang
nantinya akan mencemari kerupuk yang sedang dalam proses pembuatan
tersebut.
Bak IPAL Pabrik Kerupuk ini terbuka, jadi limbah yang tertampung di
dalam bak tercampur dengan air hujan jika hujan turun. Bak IPAL pabrik ini
juga langsung mengalir ke tanah sehingga membentuk genangan air.
Berdasarnya perencanaan dan perhitungan desain IPAL di Industri
Pabrik Kerupuk yang bernama PT. Raja Mustika Rasa (RMR) yang terletak di
Desa Pasar Pedati, maka didapatkan IPAL yang efektif dalam mengelolah
limbah cair dengan melalui tahapan pengolahan antara lain: bak
pengendapan awal, bak pemisah, bak pengendapan akhir. Dengan desain
IPAL tersebut diperkirakan mampu menurunkan kontaminan lebih dari
90%,sehingga effluent dari pengolahan air dibuang ke badan air.
Dari PBL di PT. Raja Mustika Rasa ini kami mendapatkan banyak
inspirasi terutama di bidang wirausaha, serta mendapatkan pemikiran bahwa
untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan harus disertai kerja keras.
Praktik Belajar Lapangan Industri di PT. Raja Mustika Rasa ini berjalan
dengan lancar meskipun di awal terdapat kendala karena pabrik sedang tidak
beroperasi yang disebabkan karena bahan adonan habis.

B. Saran
Seharusnya saluran IPAL dan saluran air hujan dipisahkan agar tidak
terjadi kontaminasi air hujan dan air limbah di PT. Raja Mustika Rasa. Bak
IPAL sebaiknya ditutup dengan Seng agar limbah dan air hujan tidak
tercampur. Kemudian, air limbah yang di hasilkan harus diperiksa minimal 2x
dalam setahun agar dapat diketahui bahwa air limbah tersebut tetap efektif
untuk langsung di alirkan ke tanah.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/
Perencanaan_Instalasi_Pengolahan_Air_Limbah_IPAL_Industri_Kerupuk/

https://www.pengairan.ub.ac.id/

https://www.eprints.undip.ac.id/

Buku Panduan Praktik Belajar Lapangan (PBL)

8
LAMPIRAN

Dokumentasi Mahasiswa dengan Dokumentasi Mahasiswa dengan


Karyawan PT.Raja Mustika Rasa Pembimbing Lapangan

Dokumentasi Bak IPAL

9
Dokumentasi Pembuangan Dokumentasi Pembuangan Pemantauan Saluran IPAL
Awal Limbah Cair Akhir IPAL

10

Anda mungkin juga menyukai