Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH : PLC-A

DOSEN : Dr.H.Ronny,.SKM.M.Kes

PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI SUSU

OLEH

NAMA : ROSITA MUTIANA

NIM : PO.71.4.221.14.1.040

TINGKAT : DIV/ 3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI D.IV

2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah PLC-APengolahanLimbahIndustrisusu. Dalam
penulisan makalah ini saya pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri
sendiri dan pembaca untuk kedepannya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan


tentangLimbahsusu, selain itu dengan adanya makalah ini diharapkan bagi
pembaca agar dapat mengembangkannya lagi. Makalah yang saya buat ini,
sayaambil dari beberapa sumber. saya juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
khususnya pada diri saya sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas
bagi kita semua.

Penulis menyadari makalah yang saya buat ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. saya mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah
yang saya buat ini.

Makassar, 09 Oktober 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar belakang
2
B. RumusanMasalah
2
C. Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
3
A. PengertianLimbahCair
3
B. KarakteristikLimbahCairIndustriSusu
3
C. Proses ProduksiIndustriSusu
4
D. SumberLimbahPadaIndustriSusu
6
E. PengolahanLimbahCairIndustriSusu
7
F. StudiKasusPengolahanLimbahCair
9
BAB III PENUTUP
11
A. Kesimpulan
11

3
B. Saran
11
LAMPIRAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan yang memanfaatkan sumber daya alam namun mengabaikan


masalah lingkungan dapat dipastikan akan menimbulkan gangguan terhadap
lingkungan dan komponennya.Hal tersebut pada akhirnya dalam jangka panjang
akan menyebabkan menurunnya fungsi ekosistem secara keseluruhan.Oleh karena
itu pembangunan harus dilaksanakan secara bijaksana dengan menerapkan dasar-
dasar ekologi dan berwawasan lingkungan sehingga pembangunan dapat
dilakukan secara berkelanjutan.

Dalam rangka menghindari terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih


luas/parah yang diakibatkan oleh limbah industri bilah tidak diolah terlebih

4
dahulu,maka dalam hal ini pemerintah telah mengeluarkan suatu kebijaksanaan
yang tertuang dalam UU No.23 Tahun 1997,tentang ketentuan-ketentuan pokok
pengelolaan lingkungan hidup pada bab V pasal 16,ayat 1 menyatakan
bahwaSetiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib melakukan
pengolahn limbah hasil kegiatan.

Industri susu juga tidak luput dari masalah limbah yang dihasilkan.Limbah
cair industri susu mempunyai karakterisktik khas yaitu kerentannanya terhadap
bakteri pengurai sehingga sangat mudah terjadi pembusukan dan dapat
membahayakan lingkungan disekitar industri jika tidak diolah terlebih dahulu.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut maka perlu dicari alternative


pemecahan terhadap kemungkinan pencemaran yang dihasilkan dari limbah cair
industri susu

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja limbah yang dihasilkan dari proses produksi industri
susu?
2. Bagaimana karakteristik limbah cair industri susu?
3. Bagaimana pengolahan limbah cair yang digunakan dalam industri
susu?
C. Tujuan
1. Mengetahui limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi susu
2. Mengetahui karakteristik limbah cair susu
3. Mengetahui pengolahan limbah cair yang digunakan pada industri
susu

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Limbah Cair

Secara umum dapat dikemukakan bahwa limbah cair adalah cairan


buangan yang berasal dari rumah tangga dan industri serta tempat-tempat umum
lainnya dan mengandung bahan atau zat yang dapat membahayakan kesehatan
manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan hidup.

B. Karakteristik limbah cair industri susu

Karakteristik limbah cair industri susu tidak jauh berbeda dengan limbah
cair industri makanan.Tetapi limbah cair yang berasal dari industri susu
mempunyai karakteristik khas yaitu kerentanannya terhadap bakteri pengurai
sehingga mudah terjadi pembusukanKarakteristik air limbah industri susu
mengandung kadar organik yang cukup tinggi tetapi mudah terurai.Kadar BOD
pada air limbah susu +4000 mg/L dan COD +2000 mg/L.Perbandingan BOD dan

6
COD setiap pabrik bervariasi namun secara umum adalah 1.57 :1.Sedangkan
kadar padatan tersuspensi(TSS) air limbah susu adalah +800 mg/L.Karakteristik
limbah cair industri susu terbagi atas :

Karakteristik Fisik
1. Total padatan (1.210-11.990 mg/L)
2. Padatan tersuspensi volatil(TSV) = 200-1.840 mg/L
3. Padatan tersuspensi(TSS) =270-1.980 mg/L
Karakteristik kimia
1. pH =4,2-9,5
2. Amonia (1-76 mg/L)
3. Nitrogen organik (9-250 mg/L)
4. Alkalinitas (0-1.080 mg/L)
Karakteristik biologis
Kandungan kadar organik seperti vitamin dan mineral yang tinggi
C. Proses Produksi Industri Susu

Proses pembuatan susu pada setiap industri sangat bervariasi tergantung


dari jenis produk yang dihasilkan.Secara garis besar proses produksi pengolahan
susu terdiri dari kegiatan penerimaan dan penyimpanan bahan baku,penyiapan
bahan baku,proses produksi,pengemasan dan penyimpanan.Untuk menjamin
kualitas produk dari pengaruh zat-zat pengotor,proses pengolahan susu dilakukan
dengan sistem tertutup(close system) yang dikontrol/dioperasikan dari ruangan
khusus.Tahapan produksi susu sebgai berikut :

1. Pengujian mutu

Pengujian bertujuan untuk memeriksa kualitas bahan baku meliputi


rasa,kandungan bakteri dan komposisi protein dan lemak.Setelah susu dinyatakan
memenuhi kualitas yang disyaratkan,proses selanjutnya adalah penyaringan

2. Penyaringan(penjernihan)

Proses penyaringan susu bertujuan memisahkan benda-benda pengotor


susu yang terbawa saat proses pemerahan.Penyaringan juga bertujuan untuk
menghilangkan sebagian leukosit dan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan

7
susu selama penyimpanan.Limbah yang dihasilkan berasal dari tumpahan bahan
baku

3. Pasteurisasi

Dari tangki penampungan,susu dipasteurisasi dengan cara dipanasakan


untuk membunuh bakteri pathogen.Teknis pasteurisasi dapat dilakukan melalui 2
cara yaitu High Temperature Short Time(HTST) yaitu pasteurisasi dilakukan pada
suhu tinggi dengan waktu yang sangat pendek dan pasteurisasi yang dilakukan
pada suhu rendah dengan waktu yang sangat lama

4. Evaporasi

Dilakukan untuk mengurangi kandungan air dengan failing film yang


terdapat pada alat evaporsi,sehingga penguapan dapat dilakukan dengan tepat dan
waktu kontak dengan media pemans singkat.Alat pemanas yang digunakan adalah
steam yang bekerja pada tekanan vakum,agar penguapan air dalam susu dapat
berlangsung pada temperatur yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak merusak
susu.

5. Pencampuran

Dari tangki penyimpanan susu dipanaskan seelum dialirkan ke tangki


pencampuran yang berisi bahan-bahan tambahan seperti protein,mineral,vitamin
dan lain-lain.Tujuan pencampuran adalah menurunkan viskositas susu sehingga
mempermudah proses pencampuran.Limbah yang dihasilkan berasal dari
tumpahan bahan baku dan bahan pendukung seperti protein,mineral,vitamin dsb.

6. Homogenisasi

Adalah perlakuan mekanik pada butiran lemak dalam susu dengan tekanan
tinggi melalui sebuah lubang kecil.Homogenisasi bertujuan untuk
menyegragamkan ukuran globula-globula lemak susu menjadi rata-rata 2
mikron,menggunakan sistem High Presure Pump(HPP) yang melewati sebuah
lubang kecil dengan alat homogenizer.

8
7. Pengeringan

Susu yang telah dihomogenisasi dipanskan dalam preheater pada suhu


70oC-80oC.Setelah itu dialirkan kedalam pompa bertekanan tinggi dan
disemprotkan kedalam dryer melalui nozzle.Hasil dari proses ini adalah susu
bubuk siap kemas

8. Finishing dan Pengemasan

Bubuk susu yang dihasilkan kemudian dicampurkan dengan bahan lain


sesuai dengan formula yang diinginkan.Selanjutnya susu tersebut masuk dalam
tahap pengemasan(dalam kaleng atau aluminium foil) menggunakan mesin filling
hooper.

D. SumberLimbahPadaIndustriSusu

Sumber utama air limbah pada proses pembuatan susu berasal dari produk
yang hilang yang ikut selama proses pencucian an dihasilkan dari
tumpahan/kebocoran selama proses produksi.Produk yang hilang selama proses
produksi diperkirakan mencapai 0,1%-3%.Kehilangan produk juga disebabkan
oleh manajemen house keeping dan sistem operasional yang kurang baik terjdi
saat pemindahan pipa saluran produksi,mesin evaporasi,proses pengisian dan sisa
bahan baku rusak.Pada proses klarifikasi/penyaingan dihasilkan limbah padatan
yang mengandung zat tersuspensi dan bahan organik yang tinggi.

Air limbah yang cukup besar juga dihasilkan dari air pendingin dan
kondensat.Namun penanganan air buangan pendingin tersebut biasanya dapat
diatasi dengan melakukan recycle melalui sistem tertutup sehingga dapat
digunakan kembali.

Volume air limbah yang dihasilkan setiap pabrik susu sangat


bervariasi.Namun di beberapa negara maju tingkat efisiensi sudah cukup

9
baik,volume air limbah yang dihasilkan dari pabrik susu dasar adalah 3,9 ltr/kg
produk susu dan untuk pabrik susu terpadu adalah 2 ltr/kg produk susu.

Berikut tabel yang memperlihatkan limbah yang dihasilkan dari proses produksi
susu

Jenis Limbah
Kegiatan Air Limbah Limbah Padat Emisi
Penyaringan Tumpahan Sisa saringan -
bahan baku
Proses pengolahan Tumpahan
Evaporasi - - Genset/boiler
Pencampuran Tumpahan bahan pendukung dan baha
baku
Pengeringan - Tumpahan produk Genset/boiler
Finishing& Tumpahan produk dan sisa kemasan
pengemasan
Pasca produksi Produk yang tidak memenuhi standar
mutu
Pengemasan Tumpahan saat Sisa kemasan
pengemasan
Pembersihan Air sisa Padatan saat
pencucian pencucian
IPAL - Sludge
Laboratorium Sisa reagen Kemasan bekas
reagen
Kondensat dan Air buangan -
pendinginan

E. Pengolahan Limbah Cair Industri Susu

Berdasarkan karakteristik limbah cair industri susu,proses pengolahan limbah


yang dilakukan adalah dengan mengkombinasikan proses fisika,kimia dan
biologi.Proses fisika meliputi :proses equalisasi,sedimentasi,filtrasi,flotasi dan
penyaringan.Proses kimia meliputi:koagulasi dan flokulasi,sedangkan proses
biologi meliputi : proses anaerob dan proses aerasi lumpur aktif

10
1. Proses equalisasi
Proses equalisasi atau proses penyeragaman,yaitu proses pendahuluan
yang akan sangat membantu terhadapa proses aerasi anaerob.Equalisasi
bukan merupakan suatu proses pengolahan tetapi merupakan suatu
cara/teknik untuk meningkatkan efektivitas dari proses pengolahan
selanjutnya.Keluaran dari bak equalisasi adalah parameter operasional
bagi unit pengolahan selanjutnya.Keluaran dari bak equalisai adalah
parameter operasional bagi unit pengolahan selanjutnya seperti
flow,level/derajat kandungan polutant,temperatur,padatan dsb.
Kegunaan dari equalisasi adalah :
Membagi dan meratakan volume pasokan untuk masuk pada proses
treatment
Meratakan variabel & fluktuasi dari beban oranik untuk menghindari
shock loading pada sistem pengolahan biologi
Meratakan pH untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses
netralisasi
Meratakan kandungan padatan(SS,koloidal,dsb) untuk mrminimalkan
kebutuhan chemical pada proses koagulasi dan flokulsi.Sehingga dilihat
dari fungsinya tersebut,unit bak equalisasi sebaiknya dilengkapi dengan
mixer, atau secara sederhana konstruksi/peletakan dari pipa inlet dan outlet
diatur sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek
turbulensi,mixing.Idealnya pengeluaran(discharge) dari equalisasi dijaga
konstan selama periode 24 jam,biasanya dengan cara pemompaan maupun
cara-cara lain yang memungkinkan
2. Proses aerasi anaerob
Yaitu proses yang bertujuan untuk menurunkan bahan-bahan organik
terlarut dan senyawa organik lainnya dengan bantuan bakteri anaerob
3. Proses Aerasi
Bertujuan untuk menurunkan bahan-bahan dan senyawa organik lainnya
dengan cara memasukkan oksigen secara terus menerus
4. Proses sedimentasi pertama
Untuk mengendapkan lumpur yang dihasilkan pada proses aerasi
5. Proses koagulasi-Flokulasi
Proses penambahan dosis koagulan dan dilanjutkan dengan proses
pengadukan untuk membentuk flok
6. Proses sedimentasi kedua

11
Yaitu proses pengendapan terhadap flok yang terbentuk pada proses 5
7. Proses flotasi
Proses pengapungan untuk meningkatkan laju pemindahan partikel-
partikel tersuspensi yang ada
8. Proses sedimentasi ketiga
Yaitu proses pengendapan partikel ringan
9. Proses penyaringan dengan pasir
Untuk menyaring partikel halus
10. Proses penyeringan dengan arang aktif
Untuk menyerap bahan-bahan kimia yang tersisa

Dengan proses pengolahan yang dipilih,diperoleh hasil pengolahan air memenuhi


kualitas baku mutu air buangan golongan III,sehingga air hasil pengolahan aman
jika dibuang ke lingkungan

F. Studi Kasus Pengolahn Limbah Cair


1. Sistem pengolahan limbah cair di PT.Ultra Jaya

Susu merupakan produk makanan bergizi yang diproduksi oleh PT.Ultra


Jaya.Pengolahan susu tidak lepas dari buangan proses produksi yaitu limbah cair
buangan industri.Limbah cair hasil buangan harus diolah dengan benar sesuai
dengan baku mutu limbah cair agar limbah yang dihasilkan dan dibuang ke badan
air penerima tidak berbahaya .

Instalasi Pengolahn Air Limbah(IPAL) PT Ultra Jaya dianggap sudah over


kapasitas sejak November 2009.Akibat over-capacity,pengolahan limbah menjadi
tidak optimal,sehingga menimbulkan bau busuk.Perusahaan itu hanya memiliki
satu IPAL berkapasitas 700 meter kubik.Ke depan,kata dia,PT Ultra Jaya
disebutkan akan memiliki IPAL baru dengan kapasitas 4000 meter kubik.IPAL
dengan kapasitas lebih besar itu belum bisa digunakan.Saat ujui coba ke 5 pada
Mei 2010,terjadi keretakan dan kebocoran dinding bak aerasi,akibat gempa bumi
di kabupaten Sukabumi.IPAL baru tersebut haru diperbaiki,sementara tetap
digunakan IPAL lama.

Salah seorang warga Kampung Bunisari RT 01/06 Desa


Gadobangkong,Kecamatan Ngamprah tempat PT Ultra Jaya,mempertanyakan
kualitas air kompensasi yang diberikan ke warga selama ini.Ketika air itu

12
dipanaskan dalam panci,mwninggalkan bekas kerak berwarna kuning.Bahkan,jika
diusap ke pakaian,menimbulkan bekas noda berwarna kuning.

Bagi masyarakat yang cukup mampu mereka tidak mengkomsumsi air


tersebut,sedangkan masyarakat yang kurang mampu tetpa mengkomsumsi air
tesebur sebagai air minum dan untuk kebutuhan sehari-hari lainnya.Pengecekan
air kompensasi yang di berikan PT Ultra Jaya ke warga sekitar,dengan alat tes
elektrolit.Hasilnya,air yang berwarna hitam pekat itu diketahui penuh dengan
kandungan kalsium,zat besi,serta zat lainnya yang membahayakan tubuh.

2. Komentar mengenai sistem pengolahan limbah cair PT Ultra Jaya

PT Ultra Jaya telah melakukan pengolahan limbah cair produksi


susu,tetapi pada pengolahannya masih diperoleh adanya bau yang merupakan
parameter fisik dari suatu pengolahan limbah.Penelitian oleh pihak terkait
diperoleh informasi bahwa IPAL yang digunakan kapasitasnya berlebih dari
limbah yang dihasilkan oleh industri tersebut.oleh industri tersebut.Selain
itu,dapat disimpulkan masih kurangnya pengolahan limbah untuk proses fisik
meliputi equalisasi,sedimentasi,filtrasi,flotasi dan penyaringan.Terutama pada
proses pendahuluan yaitu equalisasi atau penyeragaman yang bermanfaat untuk
meratakan variabel & fluktuasi dari beban organik untuk menghindari shock
loading pada sistem pengolahan biologi.

Hasil wawancara terhadapa masyarakat sekitar tempat produksi PT Ultra


Jaya juga ditemukan bahwa kualitas yang kurang baik terhadap air kompensasi
yang diberikan pada masyarakat sekitar untuk dikonsumsi.Ketika air itu
dipanaskan dalam panci,meninggalkan bekas kerak berwarna kuning.Dari hasil
pengolahan terhadap air limbah yang dibuang ke perairan diketahui penuh dengan
kandungan kalsium,zat besi,serta zat lainnya yang membahayakan tubuh.Hal ini
mengindikasikan kurangnya pengolahan limbah cair dari segi proses
kimianya.Proses kimia pengolahan limbah cair meliputi koagulasi dan flokulasi.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Limbah cair industri susu mempunyai karakteristik khas yaitu
kerentanannya terhadap bakteri pengurai sehingga sangat mudah terjadi
pembusukan dan dapat membahayakan lingkungan disekitar industri jika
tidak diolah terlebih dahulu
2. Sumber utama air limbah pada proses pembuatan susu sebagaian besar
berasal dari produk yang hilang yang ikut selama proses pencucian dan
dihasilkan dari tumpahan/kebocoran selama proses produksi.Air limbah
yang cukup besar juga dihasilkan dari air pendinginan dan kondensat

B. Saran
1. Sistem pengolahan limbah cair yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan
selama ini diharapkan agar selalu dipertahankan dan dilakukan
peningkatan terhadap pemantauan kualitas limbah cair secara rutin dan
IPAL harus melakukan pengendalian agar tidak terjadi bau yang keluar
dari proses pengolahan limbah cair
2. IPAL yang digunakan harus diperhitungkan dengan jumlah limbah yang
dihasilkan sehingga tidak terjadi over kapasitas yang mengurangi
optimalisasi pengolahan limbah cair
3. Meningkatkan pengawasan dari pihak pemerintah terhadap limbah-limbah
yang dikeluarkan oleh industri-industri sehingga mengurangi tingkat
keterpaparan masyarakat setempat dari bahaya yang ditimbulkan oleh
industri tersebut.

LAMPIRAN

14
PeraturanMenteriLingkunganHidupRepublik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah

DAFTAR PUSTAKA

15
Anonim.2010.IPAL Pabrik Ultra Jaya Over Kapasitas.Di akses tanggal 20 Maret
2011.http://hileud.com/hileudnews?
title=IPAL+Pabrik+Ultra+Jaya+Over+Kapasitas&id=279186

Sarudji,Didik.2006.Kesehatan Lingkungan.Media Ilmu ; Jakarta

Wagini,Karyono,Agus Setia Budi.2002.Pengolahan Limbah Cair Industri


Susu.Pusat Lingkungan Hidup Universitas Gajah Madah ;Yogyakarta

16

Anda mungkin juga menyukai