INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS PEMRAKARSA
Jabatan : Direktur
Telepon/Hp :-
E : 098° 01’39.1 BT
A. Kualitas Udara
a. Gas-gas Polutan
Sebagian dari abu ini dipergunakan untuk proses IPAL dan pupuk untuk tanaman
kelapa sawit di sekitar pabrik kelapa sawit, dan juga dibagikan kepada masyarakat sekitar
Salah satu bentuk komitmen dari pabrik kelapa sawit PT. Bangun Sempurna Lestari
Partikal debu dapat dihasilkan oleh dua sumber yaitu pada cerobong asap
incinerator dan jalan yang dilalui kendaraan pengangkut TBS. Adanya debu ini tentu
akan memberikan dampak terhadap para pekerja dan kualitas udara ambient di sekitar
pabrik. Untuk mengulangi dampak ini maka para pekerja si unit incinerator diwajibkan
memakai masker sehingga tidak akan membahayakan bagi kesehatan karyawan pabrik.
Sepanjang jalan yang di lalui oleh kendaraan pengangkut TBS yaitu dari sekitar pintu
masuk pabrik sampai ke alat penimbangan TBS masih belum diaspal maka dilakukan
penyiraman air dengan secara rutin sehingga akan mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Kadar abu pada cerobong asap dan udara ambient akan dijaga sedemikian rupa
sehingga kadar abu yang dihasilkan tidak melebihi ambang batas yang dipersyaratkan
dan tidak menurunkan kualitas udara ambient di sekitar pabrik. Apabila kadar abu pada
cerobong asap dan udara ambient melebihi ambang batas yang telah dipersyaratkan,
maka pihak pabrik kelapa sawit PT. Bangun Sempurna Lestari akan memasang alat
c. Tingkat Kebauan
Tingkat kebauan akibat aktivitas pabrik kelapa sawit PT. Bangun Sempurna
Lestari dapat disebabkan meningkatnya SO2 , H2S, NH3, NO2 dari cerobong asap ataupun
dari kolam-kolam IPAL (terutama pada kolam cooling pond). Pengolahan yang dilakukan
untuk mengurangi bau ini adalah dengan menanami areal disekitar pabrik dengan
tanaman bambu, jabon, dan beberapa tumbuhan penghasil buah yang dapat menyerap dan
hantar yang masih memungkinkan ditanami kelapa sawit telah ditanami agar penyebaran
bau kolam pengolahan limbah cair dapat terserap oleh adanya penghalang.
Tingkat kebauan di udara ambient akan akan dijaga sedemikian rupa sehingga
tingkat kebauan yang dihasilkan tidak melebihi ambang batas yang dipersyaratkan dan
tidak menurunkan kualitas udara ambient di sekitar pabrik. Apabila tingkat kebauan
diudara ambient melebihi ambang batas yang telah dipersyaratkan, maka pihak pabrik
kelapa sawit PT. Bangun Sempurna Lestari akan memasang alat penyaring gas pada
cerobong asap.
d. Kebisingan
kelompokan menjadi dua bagian yaitu kebisingan di dalam ruangan pabrik dan
kebisingan di luar ruangan. Sumber kebisingan di dalam ruangan pabrik berasal dari unit-
unit engine room, boiler station, dan thressing station. Kebisingan ini akan menyebabkan
Pengelolaan tingkat kebisingan yang telah dilakukan PKS PT. Bangun Sempurna
Lestari didalam ruangan kerja yaitu dengan menyediakan alat pelindung telinga (ear
terutama karyawan yang bertugas di engine room. Sedangkan kebisingan di luar ruangan
TBS maupun kendaraan umum. Kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan
oleh perusahaan PT. Bangun Sempurna Lestari sesuai dengan arahan Dokumen UKL dan
UPL yang telah di syahkan yakni dengan melakukan penanaman dan penghijauan
Di dalam air limbah yang dihasilkan di PKS, ada air limbah yang dihasilkan dari
proses pembuatan CPO, ada air limbah yang mengalir bersama air hujan yang dihasilkan
dilokasi penempatan TBS di dalam pabrik, ada air limbah yang merembes keluar ke lantai di
dalam pabrik dan fasilitas produksi dan pipa dll (ada juga tercampur dengan air hujan),ada air
Air buangan pada PKS PT. Bangun Sempurna Lestari merupakan faktor penyebab
pencemaran pada media penerima. Untuk mengatasi pencemaran PT. Bangun Sempurna
limbah pabrik (raw effluent) yang berasal dari stasiun rebusan dan klrifikasi dimulai dari
penampung limbah fat pit dengan tujuan untuk mengurangi kadar minyak melalui prinsip
pengendapan. Setelah itu limbah didinginkan dengan cara mengalirkan limbah ke kolam
Cooling Pond, Neutralization Pond, Kolam anaerobik, kolam aerobik dan kolam Fakultatif.
Limbah cair industri minyak kelapa sawit mengandung bahan organik yang sangat
tinggi yaitu BOD 25.500 mg/l, dan COD 48.000 mg/l, sehingga kadar bahan pencemaran
akan semakin tinggi. Oleh sebab itu untuk menurunkan kandungan bahan pencemar
pabrik kelapa sawit PT. Bangun Sempurna Lestari melakukan pengolahan air limbah dengan
sistem biologis masih dianggap cara yang paling murah apabila dibandingkan dengan cara
kimia, karena mengingat harga bahan kimia relatif mahal dengan volume air limbah kelapa
Pabrik kelapa sawit PT. Bangun Sempurna Lestari memiliki 11 kolam IPAL. Adapun proses
pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Bangun Sempurna Lestari dapat
a. Fat Pit
Bak fat pit adalah proses pengutipan minyak terakhir, dimana sisa minyak yang
masih ada akan dikembalikan (dikutip) untuk menghindari oil loss. Apabila kadar minyak
yang terikat dalam air tinggi maka proses mikroorganisme dapat terganggu, dan dapat
Selanjutnya, limbah cair yang berada pada bak fat pit akan dipompakan ke kolam Colling
Pond.
Cooling pond merupakan kolam yang berfungsi untuk mendinginkan limbah yang
dipompakan dari fat pit, kolam ini juga berfungsi untuk pengutipan minyak yang masih
lolos dari fat pit limbah cair yang terdapat pada kolam ini masih rendah berkisar antara
pH 4 – 4,5. Di PMKS PT. Bangun Sempurna Lestari memiliki dua unit kolam Cooling
pond dengan Kolam No. 1 volume 9.600 m3 (48 m x 40 m x 5 m), kolam no. 2 volume
Kolam ini berjumlah empat yaitu Kolam No. 4 dan 5 mempunyai Kolam No. 4 dengan
volume 5.808 m3 (66 m x 22 x 4 m), Kolam No. 5 dengan Volume masing-masing 5.544
m3 (66 m x 21 m x 4 m).
Di kolam ini limbah cair didiamkan ± 20 hari, bahan organik yang telah di pecah
menjadi asam lemak yang sederhana akan menghasilkan gas CH4 dan H2O. di asumsikan
setelah air limbah mengalami proses dalam anaerobic pada zat pencemar (BOD, COD)
dapat turun hingga ± 95 %. PMKS PT. Bangun Sempurna Lestari memiliki dua kolam
anaerobik yaitu kolam No. 6 dengan volume 7.072 m 3 (52 m x 34 x 4 m), dan Kolam No.
Pada kola ini terjadi proses aerasi dengan dengan oksigen berasal dari udara
bebas, sehingga air dapat mengikat oksigen lebih banyak dari udara, dengan demikian
proses bakteri aerobik dalam peruraian bahan organik akan semakin aktif dengan
Kolam aerobik terbagi menjadi dua jenis kolam yaitu aerobik masing-masing adalah
Kolam No. 8 volume 6.800 m3 (40 m x 34 m x 5 m), Kolam No. 9 dengan Volume
x 5 m).
Di kolam ini air limbah dibiarkan ± 43 hari untuk memberikan kesempatan untuk
bakteri aerobik mencerna limbah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Pada
kolam fakultatif, bakteri dapat hidup dan berkembang baik dalam suasana anaerobic
maupun aerobik. Kolam fakultatif memiliki satu kolam dengan Volume 15.000 m 3 (75 m
x 40 x 5 m).
Kolam ini berfungsi sebagai tempat akhir penampungan limbah sebelum dibuang ke
Sungai Lae Kombih. Di Kolam ini ditaburkan bibit ikan lele sebagai indikator layak atau
Untuk menjaga ekosistem khususnya kualitas Sungai Lae Kombih, Pabrik kelapa
sawit PT. Bangun Sempurna Lestari berkomitmen dengan cara tidak membuang limbah bila
No. 51 Tahun 1995. Selain itu debit limbah pada out let kolam No. 12 dijaga agar sungai lae
kombih tetap memiliki daya tampung terhadap beban pencemar dari limbah. Pada saat ini
pihak perusahaan telah memiliki Izin pembuangan Air Limbah No. 188.45/186/2017 dari
Walikota Subulussalam. Sedangakan untuk mengatahui debit limbah cair yang dibuang ke
Sungai Lae Kombih PKS PT. Bangun Sempurna Lestari sudah memasang alat water flow
meter.
D. Limbah B3
Untuk pengelolaan limbah B3, PT. BSL memiliki satu gudang B3 dengan Ukuran 7
m x 1,90 m. Namum demikian berencana juga untuk membangun gudang yang sempurna
sesuai dengan kebutuhan pabrik dengan memperhatikan saran-saran dari Bapak Kepala
Subulussalam. Dimana gudang yang dimaksud mesti memenuhi syarat yang mempunyai
sistem ventilasi, bak penampung, sistem penerangan, sop tanggap darurat, dan lain-lain.
Pabrik limbah B3 menghasilkan B3 berupa oli bekas, lampu neon, battery aki, filter oli
dengan adanya peraturan yang ketat tentang hal ini perusahaan akan berjanji untuk
mematuhinya.
melakukan penanaman kelapa sawit, jabon, mahoni, serta tanaman penghasil buah (nangka,
mangga, durian, dan lain-lain). Untuk ruang terbuka hijau yang telah dilaksanakan masih
belum begitu sempurna namun PMKS PT. Bangun Sempurna Lestari berkomitmen
kedepannya RTH tersebut akan menjadi lebih baik dan sempurna. Selain menjadi fungsi
ekologis untuk ekosistem yang ada, bahkan menjadikan fungsi estetika sehingga lokasi
menjadi indah dan sejuk dipandang mata. Adapun luas RTH yang telah dikelola PT. BSL
Hubungan antara perusahaan dengan masyarakat sekitar pabrik dijaga agar tetap
sekitar. Perusahaan merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar perusahaan yang
kepada Kepala Desa (Gecik) agar dapat merekrut pemuda-pemuda setempat ,sehingga
Untuk memastikan bahwa upaya pengelolaan lingkungan (UKL) yang ditetapkan dalam
Bab III telah dilaksanakan, maka PMKS PT. Bangun Sempurna Lestari melaksanakan upaya
A. Kualitas Udara
Kualitas udara di PMKS PT. Bangun Sempurna Lestari dipengaruhi oleh emisi gas
boiler dan kualitas udara dari luar pabrik (ambient). Pemantauan kualitas udara sesuai dengan
surat edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor 01 tahun 1997 dan peraturan pemerintah Nomor
41 Tahun 1999, Peraturana Menteri Lingkungan Hidup No. 07 tahun 2007, dam Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 tahun 2009. Adapaun Laporan Hasil Uji udara
(Copy terlampir).
Pemantauan mutu air limbah dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara
langsung ke out let limbah kolam no. 12 maupun sampel sungai lae kombih yang telah
bercampur limbah, dilaksanakan secara berkala setiap 6 bulan oleh laboratorium Sucofindo.
Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan hidup
Nomor 51 Tahun 1995 tentang pedoman kualitas air limbah Industri. Pada kolam akhir
terdapat banyak ikan-ikan seperti ikan lele yang digunakan untuk uji biologi (biological test
pond). Dimana perkembangan ikan tersebut dapar menjadi indikasi terhadap kualitas limbah
yang akan dibuang, dan kondisi sebaliknya yaitu apabila ikan tersebut mati/mengapung di
kolam berarti konsentrasi pencemar masih tinggi sehingga belum layak untuk dibuang.
Untuk parameter pH, minyak dan lemak, serta N-Total, limbah tersebut telah layak untuk
dibuang karena berada dibawah baku mutu. Secara umum hasil uji laboratorium
menunjukkan bahwa limbah dari Out Let Kolam No. 11 sudah layak dibuang ke badan
Sungai Lae Kombih tetap dijaga kualitasnya dengan cara tidak membuang limbah bila
konsentrasi parameter limbah melampaui parameter yang ditetapkan dalam Kepmen. LH No.
51 Tahun 1995. Selain itu debit limbah pada outlet kolam No. 12 dijaga sesuai dengan batas
sehingga Sungai Lae Kombih tetap memiliki daya tampung terhadap beban pencemar dari
limbah. Hasil uji laboratorium terhadap sampel hulu dan hilir Sungai Lae Kombih dapat
Keterangan:
Kolam ini berfungsi sebagai proses penguraian organik yang randah sehingga
memungkinkan pertumbuhan alga pada lapisan atas kolam
9. Biologi pond 1
Keterangan:
Kolam ini berfungsi sebagai proses penguraian organik yang lebih rendah sehingga
memungkinkan tumbuhnya alga, tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
(55x30x4) volume 6.600 retensi time 18.08 hari.
10. Final Fond
Keterangan:
Kolam ini berfungsi sebagai proses terakhir pengolahan air limbah yang akan dibuang
langsung ke bdan air sungai.
(90 x 20 x 3 ) volume 5,400 retensi time 14.79