Lalu lintas utama di daerah tersebut berada di Jalan Raya Meulaboh - tapaktuan
yang terletak + 500 meter dari aset yang merupakan lalu lintas dua arah yaitu dari
arah Utara ke Selatan dan sebaliknya dengan intensitas pemakaiannya rendah.
Perkerasan jalan terbuat dari aspal hotmix dengan lebar 10 meter dan
dilengkapi dengan jaringan listrik.
Lokasi obyek penilaian mudah dicapai dari Pusat Kota Meulaboh melalui Jalan
Raya Meulaboh Tapak Tuan setelah tiba pada persimpangan Alue Gani, berbelok
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-1
kearah Timur memasuki jalan desa, setelah menempuh jarak + 500 meter maka
tiba dilokasi aset dan aset terletak di sebelah kiri jalan.
Beberapa bangunan yang terdapat disekitar lokasi, yang dapat dijadikan petunjuk
antara lain Simpang Alue Gani terletak + 500 meter dari objek penilaian.
A. Geografis
Secara geografis terletak pada 03º40’ - 04º38’ Lintang Utara dan 96º11’ - 96º48’
Bujur Timur, dengan luas daerah 3.363,72 Km2.
B. Topografi
Jumlah Desa Menurut Letak Topografi Per Kecamatan, Kab. Nagan Raya, 2011-2012
Batas penggunaan tanah sekitar pada rencana lokasi areal pengembangan Pabrik
Kelapa Sawit yang diidentifikasi/dipetakan adalah sebagai berikut :
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-2
3.2. RENCANA DAN PROSES PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT
Lokasi pabrik minyak kelapa sawit PT. Kharisma Iskandar Muda yang akan
didirikan terletak di Desa Gunung Pungki, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten
Nagan Raya, Provinsi Aceh. Dimana jadwal pembangunan PMKS adalah mulai
dari triwulan ke- 3 tahun 2014 dan selesai pada triwulan ke- 3 tahun 2015,
sehingga pada triwulan ke- 4 tahun 2015 sudah mulai beroperasi.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-3
Luas Areal Pendirian Kelapa Sawit ±14,89 ha sesuai dengan Surat Hak Guna
Bangunan (HGB) No. 02 yang diberikan.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-4
Dasar pemilihan lokasi Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yang didirikan
memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut :
a) Pengadaan air yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup sepanjang
tahun.
Untuk keperluan processing satu ton tandan buah segar kelapa sawit di pabrik
diperlukan air sebanyak 2,25 m3, sehingga untuk pabrik dengan kapasitas
olah sebesar 30 ton/jam, diperlukan air sebanyak 67,5 m3/jam, air ini
diharapkan diperoleh dari anak sungai dengan jarak + 100 m dari lokasi
proyek. Air yang akan digunakan untuk processing ini, perlu diendapkan
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan “treatment air” terutama untuk
menghilangkan kandungan silica.
Air buangan atau limbah pabrik ini, perlu sekali mendapat perhatian dari
PT. Kharisma Iskandar Muda karena secara umum jumlah limbah pabrik dapat
disebutkan sebagai berikut :
Kondisi rebusan : ± 165 Kg/ton TBS
Buangan limbah (sludge) : ± 465 Kg/ton TBS
Air cucian : ± 135 Kg/ton TBS
Total : ± 765 Kg/ton TBS
Dengan kapasitas pabrik sebesar 30 ton/jam, maka pada kapasitas penuh
pabrik akan menghasilkan limbah pabrik per jam sebanyak : 30 ton TBS x 765
kg/ton TBS = 22.950 Kg atau 22,95 ton limbah/jam.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan mengurangi terjadinya
pencemaran lingkungan pabrik minyak kelapa sawit ini, sebaiknya dilengkapi
dengan “sludge decanter system”.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-5
e) Lokasi pabrik letaknya dekat dari jalan utama yakni Jalan Lintas Provinsi
Sumatera, akan sangat mempermudah di dalam pengangkutan minyak sawit
dan minyak inti sawit. Lokasi pabrik terletak di perkebunan sendiri.
Bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) diangkut dengan truck-truck bermuatan 8
ton s/d 15 ton ke pabrik pengolahan untuk diolah menjadi Minyak Sawit (MS) dan
Inti Sawit (IS).
Kedua produk sampingan ini digunakan sebagai bahan bakar ketel uap (boiler).
Uap yang dihasilkan dipakai untuk menggerakkan generator turbine yang
menghasilkan listrik yang selanjutnya menggerakkan pabrik. Uap bekas turbine
dipakai untuk mengolah bahan baku yang diolah mulai dari TBS sampai menjadi
MS dan IS. Disini tampak adanya proses lingkar dimana dituntut keseimbangan
antara kalor, uap dan tenaga.
Pengolahan tandan buah segar kelapa sawit (TBS) bertujuan untuk dapat
memperoleh hasil minyak sawit murni dengan kualitas yang baik. Umumnya
pabrik minyak kelapa sawit di Indonesia menghasilkan minyak sawit murni yang
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-6
berasal dari pericarp dan kernel atau inti sawit. Ekstraksi minyak dari kernel ini
dapat dilaksanakan juga pada pabrik minyak kelapa sawit, sehingga yang akan
dihasilkan selain minyak sawit dan minyak inti sawit, juga dihasilkan sebagai hasil
sampingan berupa bungkil sawit.
Proses pengolahan hasil tandan buah segar kelapa sawit menjadi minyak sawit
dan minyak inti sawit, terdiri atas beberapa tingkat serta memerlukan
pengontrolan secara cermat dan teliti. Proses produksi atau tahapan pengolahan
dari tandan buah segar menjadi CPO dan Kernel adalah sebagai berikut :
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-7
Jumlah loading ramp/hopper sebanyak 2 unit dengan kapasitas penampungan
mencapai 25 ton/bay, terdiri dari 12 bays 12 pintu @ 5 ton per bay.
3. Perebusan (Sterilization)
Keranjang lori yang berisi TBS direbus dalam ketel rebusan (sterilizer) selama
± 90 menit dengan tekanan uap 2,5 – 3,00 Kg/cm2.
Ukuran ketel rebusan dengan isi kotor 6 lori @ 5 ton TBS, dimana untuk kapasitas
30 ton/jam dibutuhkan 2 unit Sterilizer. Badannya dirakit di lokal, sedangkan
kedua tutupnya diimpor dari Malaysia atau Eropa. Dimana kegunaan dari proses
perebusan ini adalah sebagai berikut:
Mengurangi terjadinya pemecahan sel-sel minyak menjadi asam lemak bebas
oleh lipase dan juga untuk meningkatkan rendemen dari yield (hasil olahan
fraksinasi).
Melunakkan buah (fruit) sehingga buah mudah lepas dari tandannya dan
meningkatkan pelepasan sel-sel minyak nantinya dalam digester, sehingga
hasil ekstraksinya tinggi.
Menguapkan sebagian air yang ada dalam buah (sekitar 10-14%) untuk
memperbaiki digesting effect pada digester.
Melekangkan inti dalam biji (nuts) sehingga meningkatkan pengolahan inti.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-8
4. Penebahan (Threshing)
Tandan buah yang sudah direbus dimasukkan ke dalam penebahan, yaitu drum
berputar yang memakai jerajak. Di dalamnya tandan buah ikut terangkat
kemudian jatuh kembali berulang-ulang sehingga tandan buah terbanting-banting
dan buah terlepas dari tandannya, kemudian berkumpul pada bagian bawah
penebah.
Pada ujung sebelah penebah keluar janjangan yang telah bebas dari buah sawit
(tandan kosong) kemudian dimasukkan dan dibakar dalam incinerator menjadi
abu yang dapat dipakai sebagai pupuk Kalium.
Abu yang diperoleh dipakai pupuk (potash) yang mengandung kalium. Pemakaian
incenerator masih perlu dipertimbangkan lagi sehubungan dengna pencemaran
udara yang terjadi.
Conveyor pembagi buah yang panjangnya ± 8,5 meter, berkapasitas 30 ton TBS
brondol/jam, dimana conveyor ini menerima buah dari elevator buah dan
memasukkan ke dalam digester, garis tengah 600 mm dan digerakkan oleh
electro motor 5,5 HP.
Seluruh motor penggerak di impor dan screw conveyor dibuat di lokal. Untuk
kapasitas pabrik 30 ton/jam dibutuhkan 2 unit conveyor buah dan 2 unit conveyor
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-9
pembagi. Elevator buah menaikkan buah dari conveyor buah ke atas ke dalam
conveyor pembagi, kapasitas sama dengan dari 30 ton/jam, mill steel plate 5 mm
– 7,5 HP, dan roller type pitch 6” solid pin – 24.000 lbf- renolds. Untuk kapasitas
pabrik 30 ton TBS/Jam dibutuhkan 2 unit elevator buah.
6. Digester
Buah yang sudah lepas masuk ke dalam digester yang bertujuan untuk
melepaskan daging (mesocarp) dan kulit (pericarp) yang membungkus biji
kemudian dilumatkan menjadi bubur, juga untuk memecahkan sel-sel yang
mengandung minyak yang terdapat dalam daging buah (mesocarp). Dimana alat
ini bekerja pada suhu 95oC. Kapasitas sesuai dengan press yang akan dipakai
umumnya 3.500 liter atau sama dengan buah dari 18 ton TBS/jam. Digester ini
digerakkan oleh electro motor 40 HP mempunyai steam jacket untuk tekanan 6
kg/cm2. Untuk kapasitas 30 ton diperlukan 3 unit.
7. Pressing (Pengempaan)
Ada beberapa macam kempa tetapi diantaranya ada dua macam yang banyak
dipergunakan di Sumatera yaitu Strok Twin Screw Press (Belanda). Screw press
mempunyai kapasitas 15 ton TBS/jam, electro motor 40 HP/1.500 Rpm. Barang
ini akan diimpor dengan jumlah yang diperlukan 3 set.
Dimana untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi dari press, maka sebagian
minyak yang diperoleh dalam digester drain melalui lubang-lubang perforasi pada
dasar digester. Adukan seperti bubur yang keluar dari digester dikempa dengan
press. Jam kerja dari screw press adalah dasar kapasitas pabrik, oleh sebab itu
harus dioperasikan secara optimal sehingga tidak mengganggu rantai pengolahan
yang berbentuk lingkaran. Minyak yang masih bercampur air keluar dari dinding
press cage yang mempunyai perforasi. Minyak tersebut dimurnikan dan ampas +
biji (press cake) keluar dari cylinder press cake untuk dipisahkan.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-10
8. Saringan Getar (Vibrating Screen)
Crude oil dan water yang keluar dari screw press di pompakan ke crude oil gutter
sebelum masuk ke stand trap tank. Kemudian dari stand trap dialirkan ke vibrating
screen (saringan getar).
Saringan getar ini adalah saringan berganda berfungsi menyaring minyak (crude
oil) yang masih mengandung kotoran. Dimana saringan yang diperlukan untuk
kapasitas pabrik 30 ton/jam adalah 2 unit, dengan construction 20/40 mesh.
Type cylindrical conical bottom, capacity 120 m2, material mild steel plate 6 mm,
untuk kapasitas 30 ton/jam diperlukan sebanyak 2 unit.
Minyak yang keluar dari separating tank dimurnikan dalam furifier secara
centrifugal (purifying centrifunges). Alat ini dapat menurunkan moisture content
dari 0,5% menjadi 0,24% dan menurunkan kadar kotoran sampai 0,006 – 0,012%,
untuk kapasitas 30 ton/jam diperlukan 3 unit oil purifer.
Moisture content dari minyak yang keluar dari purifier masih tinggi oleh sebab itu
perlu diturunkan lagi supaya kadar asam lemak bebas (Free Fatty Acid = FFA).
Minyak tidak naik terlalu cepat selama penyimpanan dalam storage tank.
Vacum Dryer bekerja pada tekanan absolute (Absolute Pressure) sebesar 50 ton
dengan pertolongan vacum steam jet enjectors atau vacum pump, minyak masuk
dengan suhu 120oC dan moisture content 0,24 – 0,30%. Minyak keluar dari
vacuum dryer dengan moisture content 0,08 – 0,10%.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-11
12. Decanter
Decanter ini terdiri dari 2 bagian yaitu BOWL dan SCROLL yang keduanya
berputar pada arah yang sama tetapi dengan jumlah putaran yang berbeda, type
Decanter yaitu PANX 728 B/II G. Sludge yang akan diolah dimasukkan dari
tengah kemudian melalui lubang-lubang pada scroll masuk keruangan pemisah
antara scroll dan bowl.
Dengan gaya centrifugal yang disebabkan putaran yang tinggi maka zat padat
(berat jenis yang besar) akan melekat pada dinding bowl di daerah cairan (liquit
zone) dan kemudian oleh scroll yang berbentuk screw mendorongnya ke daerah
dry zone untuk dibuang.
Bersamaan dengan itu pemisah antara cairan ringan dan berat terjadi pula di
ruangan pemisahan dan kemudian keluar terpisah pula. Cairan ringan yang keluar
dari bagian dalam adalah oil phase dan dibagian lapisan luar adalah cairan berat
yaitu water phase. Sistim penempatan decanter yang dilakukan sebagai berikut :
setelah continous separating tank.
Decanter menghasilkan solid phase, haevy phase dan light dan light phase.
Diperlukan 2 unit, perhitungan kapasitas decanter = 15 ton sludge/jam.
Air sludge yang keluar di bagian bawah separating tank diolah lagi dengan
mempergunakan slugde separator atau decanter. Sekarang banyak dipergunakan
decanter (3-phase decanter). Minyak yang dihasilkan dikembalikan ke separating.
Sedangkan solid yang merupakan lumpur kering dapat dipakai sebagai pupuk
setelah diolah.
Air sludge yang merupakan air lumpur diendapkan lagi dalam suatu bak terbuka
(fat pit) dan sebagian minyak yang meraping diambil kembali sebagai minyak
kualitas No. 2 atau minyak parit. Selanjutnya air limbah dari bak tersebut diolah
(treated) sehingga air tersebut tidak polusif dan boleh dialirkan ke sungai/dibuang.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-12
14. Nut Recovery Plant
Ampas yang bercampur dengan biji (press cake) yang keluar dari screw press
diangkut oleh screw conveyor panjang. Screw conveyor ini juga dinamakan cake
breaker conveyor dan membuat ampas padat tersebut menjadi pecah (crumbling)
sehingga nanti mudah dipisahkan antara biji (nut) dengan ampas (fibre).
Alat ini sebaiknya dibuat panjang ± 29 meter supaya fiber yang bercampur dengan
biji sawit yang keluar dari screw press dalam keadaan lebih kerig masuk ke
depricarper.
Garis tengah dia. = 670 mm dan kapasitas disamakan dengan hasil dari 30 ton
TBS/jam. Conveyor ini memakiai type scroll unjacketed dengan spesifikasi yaitu
quantity : 3 unit (1 unit ± 12 m) dan (1 unit ± 17 m), speed 60 dan 75 Rpm.
Biji-biji tersebut dikeringkan dengan udara panas dalam silo selama 10 – 12 jam
dengan maksud menurunkan kadar air yang ada pada inti (kernel) dan pada
cangkang (shell) supaya mudah pemisahan inti dengan cangkang. Oleh karena
inti mengerut, maka lepas-lah ia dari cangkang dan dalam proses pemecahan ia
langsung terpisah antara inti dan cangkang. Alat ini memakai heating element
yang dilalui udara, diperlukan 1 buah merk Novenco. Volume ± 90 m, quantity = 1
unit, electro motor 20 HP.
Pemecahan biji dilakukan dengan Nut Cracker yang bekerja menurut gaya
centrifugal. Disebabkan gaya centrifugal biji tadi terpelanting ke dinding (casing)
cracker sehingga pecah.
Individual cracker yang dipasang 3 buah terpisah satu sama lain sebelum
dipecah biji dipisahkan terlebih dahulu dengan nut greading screen dari 3
fraksi.
Selt greading nut creaker yang berkapasitas 6 ton biji per jam perbuah. Akan
diperoleh sekitar 3,6 ton biji/jam. Jadi creaker kapasitas 4 ton biji/jam
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-13
sebanyak 2 buah sudah cukup jika individual yang dipilih. Rator speed = 960
s/d 1200 Rpm.
Untuk biji yang berasal dari jenis D x P disarankan mempergunakan dry separator
system, karena paling efisien dan inti yang dipisahkan juga dalam keadaan kering.
Inti yang sudah bersih dikeringkan lagi dalam silo pada suhu rendah (55oC– 65oC)
selama 7 – 8 jam sehingga mempunyai kadar air 7 – 7,5%. Kernel yang kering
3
sebagian di olah di kernel plan dengan sistim press. Volume alat ini adalah 30 m ,
quantity 1 unit, type circular section, conical bottom, eletro motor 20 HP, Heater
Novenco.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-14
1. Mutu minyak sawit
Kadar asam lemak bebas maksimum 3%.
Kadar air dalam minyak 0,08%.
Kadar kotoran 0,01%.
Kadar ALB minyak selama processing dipabrik maksimum 0,2%.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-15
3.2.5. Flow Proses Produksi Pengolahan PMKS
Proses pengolahan minyak sawit secara umum dapat dilihat pada Gambar 3-3.
Abu Tandan
Nut & Fibre Crude Oil & Water
Sheel
Kernel Silo Drier Pure Oil Tank Sludge Tank
Kernel
Boiler Kernel Baging Oil Purifier Decanter Tank
Abu sisa
Pembakaran Kernel Storage Vacum Drier
Limbah Fat-fit
Injector Storage Tank
Hot W. Tank
Pon
Strainer Balance Tank
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-16
3.3. INVESTASI PMKS
Hasil dari penelaahan potensi yang ada di Kabupaten Nagan Raya dengan
prioritas pembangunan daerah serta keterkaitan antara sektor pertanian dengan
sektor industri, menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi atau industri yang
termasuk layak untuk dikembangkan salah satunya yaitu perkebunan kelapa sawit
dan pabrik pengolahannya.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-17
Luas area tanaman perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya yang
dihimpun Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh pada tahun 2012 yaitu
42.035,78 ha, dengan produksi sebesar 255.797,55 ton. (Sumber; Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Aceh), yakni sebagai berikut :
Tabel 3.1. Luas Tanam dan Produksi Kelapa Sawit Perkebunan Besar Menurut
Kabupaten/Kota, 2012
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-18
Adapun jumlah PKS di Kabupaten Nagan Raya adalah sebanyak 6 PKS, dengan
total Kapasitas 215 ton/jam.
Tabel 3.2. Daftar Nama Perusahaan Pengolahan Kelapa Sawit di Kabupaten Nagan
Raya
Kapasitas
No. Nama Perusahaan Sumber Buah (ton/jam)
1 PT. Socfindo Seunagan TBS dari kebun sendiri 30
2 PT. Socfindo Seumayam TBS dari kebun sendiri 45
3 PT. Fajar Baizury & Brother TBS dari kebun sendiri 30
4 PT. Kalista Alam TBS dari kebun rakyat 20
5 PT. Beurata Subur Persada TBS dari kebun rakyat 30
6 PT. Surya Panen Subur 2 TBS dari kebun rakyat 60
Total 215
Sumber : Data Primer & PT. Kharisma Iskandar Muda
Sehingga total kapasitas olah TBS sekabupaten Nagan Raya adalah ±215
ton/jam. Pabrik Kelapa sawit yang memiliki kebun sendiri dengan total ±105
ton/jam, sedangkan Pabrik Kelapa Sawit yang mendapatkan sumber TBS dari
kebun rakyat dengan total ±110 ton/jam, Pabrik kelapa sawit rata-rata mengolah
dalam waktu maksimum 18 jam dan hari kerja 300 hari/tahun, dengan effesiensi
mesin 80%, maka dengan kapasitas ±110 ton/jam tersebut mampu mengolah
TBS sejumlah 475.200 ton/tahun sedangkan Luas area tanaman perkebunan
kelapa sawit seluas 42.035,78 ha, diperkiraan produksi akan meningkat di masa
yang akan datang menjadi 15 ton/ha, produksinya sebesar 630.536,7 ton, maka
terdapat kelebihan TBS yang belum diolah sebesar 155.337 ton/tahun (24,64%).
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-19
Untuk buah sebesar 155.337 ton/tahun memungkinkan untuk dibangunnya 1 unit
Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas 30 ton/jam (jumlah hari kerja 300 hari, jam
kerja 18 jam dan tingkat utilitas mesin 85%) akan mengolah 137.700 ton/tahun,
maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik, buah mencukupi untuk
mendirikan PKS kap. 30 ton/jam milik PT. Kharisma Iskandar Muda.
Berikut rencana lay-out Pabrik Kelapa Sawit dan sarana infrastruktur milik
PT. Kharisma Iskandar Muda.
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-20
Gambar 3.5. Layout Pabrik
PT. Kharisma Iskandar Muda Professional Appraisers & Consultants PKS III-21