ASPEK PEMASARAN
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-1
lainnya. Upaya memposisikan peran strategis sector pariwisata dalam
pembangunan nasional dapat dilihat dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang menetapkan 5
(lima) fokus program pembangunan lima tahun ke depan yaitu
Infrastruktur, Maritim, Energi, Pangan dan Pariwisata (IMEPP). Penetapan
kelima sektor ini dengan pertimbangan signifkansi perannya dalam jangka
pendek, menengah, maupun panjang terhadap pembangunan nasional.
Dari lima sektor tersebut pariwisata ditetapkan sebagai sektor unggulan
(leading sector) karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang
pertumbuhannya positif.
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-2
Gambar 2.1. Konstribusi Pariwisata Terhadap Perekonomian Dunia
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa, kontribusi PDB
Pariwisata baik dari yang berdampak langsung, tidak langsung dan ikutan
adalah sebesar 10% dari total PDB (7,61 triliun USD) dan diperkirakan
akan meningkat sebesar 3,9% menjadi 11,51 triliun USD pada tahun
2027. Dari sector penciptaan lapangan pekerjaan, pariwisata berhasil
menciptakan 1 dari 10 lapangan kerja baik secaralangsung, tidak
langsung dan ikutan. Di samping itu, sektor pariwisata juga memiliki andil
dalam mendorong ekspor yang mencapai 1,40 triliun USD (7% dari total
ekspor) pada tahun 2016, dan diproyeksikan menjadi 2,22 triliun USD
pada 2027 dengan pertumbuhan rata-rata per tahun diperkirakan sebesar
4,3% di periode 2017-2027
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-3
1) Jumlah Wisatawan Internasional
Berdasarkan publikasi yang dikeluarkan oleh UNWTO (UNWTO
Tourism Barometer, Volume 16, Januari 2018), jumlah kunjungan
wisatawan internasional pada tahun 2017 sebesar 1.322 juta
atau meningkat 7,5% dari tahun 2016. Pertumbuhan wisatawan
internasional tahun 2017 ini merupakan pertumbuhan yang tertinggi
sejak tahun 2010 yang hanya sekitar 4%
Berdasarkan Infographics International Tourism 2017 yang dipublikasikan oleh
world tourism organization (UNWTO), Eropa masih merupakan pasar utama bagi
wisatawan di dunia dengan jumlah wisatawan mencapai 671 juta orang (51%
dari total wisatawan internasional) dan tingkat pertumbuhan sekitar 8%
dibandingkan dengan tahun 2016. Urutan kedua yaitu Asia Pasifk dengan jumlah
kunjungan wisatawan internasional tahun 2017 berjumlah 323 juta orang (24%
dari total wisatawan internasional) dan tingkat pertumbuhan sebesar 6%.
Selanjutnya di urutan ketiga yaitu Amerika dengan jumlah kunjungan wisatawan
internasional sebanyak 207 juta orang (16% dari total wisatawan internasional).
Di urutan keempat adalah Afrika dengan jumlah kunjungan wisatawan
internasional sebanyak 63 juta orang (5% dari total wisatawan internasional), dan
di urutan terakhir adalah Timur Tengah dengan jumlah kunjunganwisatawan
internasional sebanyak 58 juta orang (4% dari total wisatawan internasional).
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-4
2) Penerimaan Pariwisata Internasional (International Tourism
Receipt)
Apabila dilihat dari jumlah penerimaan pariwisata atau lebih
dikenal dengan devisa, total penerimaan pariwisata di tahun
2017 adalah sebesar 1,332 miliar USD atau naik sekitar 9,2%
dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1,220 miliar USD. Lebih
detail mengenai jumlah penerimaan pariwisata per kawasan
dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah.
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-5
Gambar 2.5. Tren Pertumbuhan Pariwisata Global
Berdasarkan Gambar 19, pertumbuhan wisatawan mancanegara di
Indonesia mencapai 22%, sementara ASEAN hanya mengalami
pertumbuhan sebesar 7% dan dunia 6.4%. Namun pertumbuhan
Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan Vietnam yang
mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 25,2%. Negara
competitor Indonesia di bidang pariwisata lainnya seperti
Thailand hanya mengalami pertumbuhan sebesar 6,69%, Singapura
sebesar 5,79%, dan Malaysia bahkan yang mengalami penurunan
sebesar 1,50%. Pariwisata berpotensi untuk menjadi penyumbang devisa,
PDB, dan tenaga kerja yang paling mudah dan murah di Indonesia. Pada
tahun 2017 sektor pariwisata telah memberikan kontribusi terhadap PDB
Nasional sebesar 5%, dengan jumlah devisa sebesar 200Triliun rupiah
dan menyerap 12,28 juta tenaga kerja di sektor pariwisata.
Jumlahkunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 15 juta kunjungan
dan 265 juta perjalanan wisatawan nusantara. Lebih detil dapat dilihat
pada Tabel 1
Tabel 2.1. Target dan Capaian Pariwisata Nasional
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-6
Berdasarkan capaian tersebut, tidak berlebihan apabila sektor pariwisata
ditetapkan sebagai salah satu leading sector pembangunan Indonesia. Karena
keunggulan portfolio produk wisata Indonesia, yaitu alam, budaya dan buatan
serta perkembangan tren perjalanan/pariwisata di tingkat global yang cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Pariwisata telah mengalami ekspansi dan
diversifkasi berkelanjutan, dan menjadi salah satu sektor ekonomi yang terbesar
dan tercepat pertumbuhannya di dunia (UNWTO, 2017)
Destinasi Pariwisata dikembangkan atas dasar potensi daya tarik wisata yang
dikembangkan secara sinergis dengan pengembangan fasilitas wisata, fasilitas
umum, aksesibilitas/ sarana prasarana serta pemberdayaan masyarakat dalam
kesisteman yang utuh dan berkelanjutan. Dalam konteks pengembangan
destinasi pariwisata terdapat sejumlah potensi sekaligus sebagai kekuatan
Indonesia untuk dapat berkembang sebagai destinasi pariwisata yang berdaya
saing dan berkelanjutan. Potensi tersebut antara lain
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-7
C. kesiapan dan pertumbuhan investasi fasilitas penunjang wisata di
berbagai daerah, dan
D. Atensi dan kesadaran masyarakat dalam pengembangan pariwisata.
Indonesia yang dihuni lebih dari 300 suku bangsa, dan memiliki 742 bahasa dan
dialek serta dengan segala ekspresi budaya dan adat tradisinya merupakan
laboratorium budaya terbesar di dunia. Sejumlah karya dan peninggalan budaya
tersebut telah diakui dunia sebagai world cultural heritage sites (8 warisan
budaya).
Gambar 2.6. Karya dan Budaya Indonesia yang diakui melalui World
Cultural Heritage Sites
Melihat keanekaragaman sumber daya alam dan budaya yang dimiliki oleh
Indonesia, Kementerian Pariwisata menetapkan fokus pengembangan produk
wisata Indonesia dalam 3 (tiga) kategori, yaitu produk wisata alam, budaya, dan
buatan, dengan persentase performansi yang memperlihatkansize, spread, dan
sustainability pada posisi saat ini. Proyeksi dan upaya pengembangan terhadap
portofolio produk ini perlu dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya melalui
diversifkasi,diferensiasi, dan positioning produk yang di dalamnya terdiri dari
sejumlah produk-produk wisata yang spesifk sebagaimana terlihat dalam gambar
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-8
Gambar 2.7. Portofolio Produk Pariwisata
2.2.2. Perkembangan Kepariwisataan Kota Medan
Kota Medan merupakan pusat pemerintahan daerah tingkat satu Sumatera
Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah
utara, selatan, barat dan timur. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan
dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu
Sungai Babura dan Sungai Deli. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan tahun
2018 menurut sektor/lapangan usaha adalah sektor jasa-jasa sebesar 9,22%
kemudian sektor keuangan dan jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 9,02% transportasi dan telekomunikasi sebesar 7,74%. Dari
besaran nilai ketiga sektor tersebut maka dapat dikatakan bahwa potensi
unggulan yang paling mungkin berkembang di Kota Medan adalah sektor
perdagangan dan industri. Seperti diketahui, dengan status Medan sebagai salah
satu kota terbesar di Indonesia maka wajar bila arahan pembangunan kota lebih
menitikberatkan pada ketiga sektor tersebut, apalagi dengan didukung oleh
sarana dan prasarana yang ada. Berbagai macam potensi pendukung bidang
usaha potensial di Kota Medan adalah:
1. Perdagangan, hotel dan restoran
Sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran selat Malaka,
Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara memiliki posisi
strategis. Kota ini menjadi pintu bagi arus penumpang dan juga
perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar
negeri. bagi Kota Medan, kegiatan perdagangan bersama aktivitas hotel
dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota.
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-9
2. Pelabuhan laut Belawan
Pelabuhan laut berperan penting dalam mendorong pertumbuhan
perekonomian di suatu wilayah. Pelabuhan laut yang menjadi andalan
Kota Medan adalah Pelabuhan Belawan yang berjarak 26 km dari pusat
kota. Pelabuhan ini tidak hanya berperan penting bagi perekonomian
Kota Medan,namun juga bagi Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ekspor
dan impor kabupaten/kota lain dilakukan di pelabuhan ini yang dapat
dilihat dari aktivitas bongkar muat barang setiap harinya. Sampai saat ini
Pelabuhan Belawan telah memiliki fasilitas pelabuhan penumpang dan
barang termasuk terminal peti kemas. Kecenderungan berkembangnya
jasa transportasi lewat laut ini memerlukan suatu fasilitas tambahan yang
lebih memadai. Terbatasnya daya tampung barang di pelabuhan
menuntut suatu pembangunan fasilitas dengan lokasi yang dekat dengan
pelabuhan tetapi memadai. Sesuai dengan arahan perkembangan Kota
Medan pada masa mendatang perlu dilakukan investasi pada bidang
usaha peti kemas dan pergudangan tersebut.
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-10
industri di Medan yaitu Kawasan Industri Medan (KIM) dekat Pelabuhan
Belawan. KIM memiliki luas lahan 514 Ha dan disediakan fasilitas listrik
120 MW. Saat ini terdapat 86 perusahaan swasta nasional yang
menempati lokasi tersebut berdampingan dengan 17 perusahaan asing.
Selain itu, Kota Medan dinilai sebagai kota yang aman untuk berinvestasi
di Indonesia.
5. Pariwisata
Di luar potensi bisnisnya, Kota Medan sangatlah layak menjadi tujuan
wisata. Selain untuk mengunjungi lokasi seperti Danau Toba atau
Berastagi yang sejuk, Kota Medan sendiri sarat dengan objek wisata.
Tujuan wisata di Kota Medan di antaranya adalah Taman Buaya di
kawasan Sunggal, berisikan 3000 ekor buaya aneka jenis. Namun wisata
yang paling menarik di Kota Medan adalah bangunan tuanya yang
dibangun dari pertengahan abad XX di Medan.
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-11
2.3. Gambaran Umum Hotel
2.3.1 Perkembangan Hotel di Indonesia
•Masa Penjajahan Belanda
Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap, juga
belum banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah dikenal di
dunia pariwisata sejak sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah wisatawan yang
berkunjung masih terbilang ribuan. Seiring dengan perkembangan kedatangan
wisatawan asing ke indonesia yang lebih memerlukan sarana akomodasi
pariwisata yang memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda, mulai
berkembanglah hotel-hotel di Indonesia. Dari buku PARIWISATA INDONESIA
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-12
DARI MASA KE MASA tercatat hotel-hotel yang sudah hadir pada saat itu
diantaranya :
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-13
badan ini adalah R. Tjipto Ruslan. Kemudian dengan adanya Perjanjian KMB
tahun 1949, “ semua harta dan benda milik Belanda harus dikembalikan kepada
pemiliknya” maka sejak itu HONET resmi dibubarkan. Pada tahun 1952
beberapa tokoh perhotelan bangsa Indonesia mendirikan suatu organisasi yang
bernama SERGAHTI (Serikat Gabungan Hotel dan Tourism Indonesia) yang
diresmikan oleh Wakil Perdana Mentri Wongsonegoro,S.H. bertempat di hotel
Des Indes.
Di Indonesia perkembangan usaha perhotelan modern di awali dengan di
bukanya Hotel Indonesia (HI) di Jakarta pada tahun 1962 yang merupakan hotel
pertama dan satu-satunya bertaraf internasional di Indonesia. Dalam dasar
warsa 1970-an baru muncul hotel-hotel bertaraf internasional lainnya yang
dimiliki oleh perusahaan swasta nasional.
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-14
2.4. RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL BERJAYA
2.4.1. lasifikasi Hotel Berjaya
Berdasarkan beberapa sumber,maka klasifikasi Hotel dalam ruang lingkup studi
kelayakan ini adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan Harga Jual (Sewa).
Berdasarkan harga jual yang ada . Perencanaan Hotel Berjaya yang
terdapat di Jalan Pemuda No.18 ABC Kelurahan Aur, Kecamatan
Medan Maimun, Kota Medan dapat dikategorikan sebagai Hotel
Budgeting. Budget hotel merupakan hotel yang memberikan
layanan standar sesuai dengan yang diperlukan oleh tamu
sehingga tamu tidak perlu membayar lebih untuk hal yang tidak
mereka perlukan saat berada di hotel. Hotel ini secara umum
lebih dikenal dengan istilah “bed & breakfast” hotel, karena
fasilitasnya memang hanya itu. Kamar yang menyediakan
tempat tidur dengan kamar mandi dan menyediakan sarapan
sederhana bagi tamunya. Ukuran kamar untuk hotel budget juga
cenderung lebih kecil dibandingkan dengan hotel konvensional
lainnya, yaitu rata-rata dimulai dari 12 m2 hingga ukuran untuk 2
orang dewasa dengan 1 anak kecil.
b. Dilihat dari Klasifikasi Bintang
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-15
Tipe Hotel Berjaya ini berdasarkan klasifikasi diketahui termasuk
dalam kategori Hotel Melati. Hal ini dapat dilihat dari penawaran harga
hotel dan juga Kualitas pelayanan yang ditawarkan
c. Berdasarkan Fasilitas yang ditawarkan
Hotel Berjaya yang terletak di Jalan Pemuda No. 18 ABC yang
terletak di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan
menawarkan fasilitas sebagai berikut :
Sewa Kamar : 55 Unit
Sewa Kantor dan Ruang Rapat : 7 Unit
Poly : 3 Unit
PT. Royal Bariani Berjaya selaku pemilik Hotel Berjaya akan membangun
Hotel yang dekat dengan pusat Kota Medan, Pembangunan kawasa ini
dimulai dari bulan Oktober 2019, dengan nama Hotel Berjaya. Dikawasan inilah
akan dibangun Hotel dengan luas lahan adalah sebesar 770 m2 dan luas
bangunan yang direncanakan adalah seluas 1.683 m2 terdiri dari 3 (Tiga Lantai
) yakni :
1. Lantai 1 dengan Luas area = 448 m2
2. Lantai 2 dengan luas area = 448 m2
3. Lantai 3 dengan luas area = 788 m2
Banyaknya jumlah fasilitas hotel yang disewakan yang telah dipersiapkan oleh
PT. Royal Bariani Berjaya selaku pemilik Hotel Berjaya adalah sebagai berikut :
NO Keterangan Jumlah
1 Sewa Kamar 55
2 Sewa Polu 3
3 Sewa Kantor 7
4 Sewa Tempat Meeting 1
Tingkat Hunian /Ocupancy pada Hotel tersebut terkait dengan hunian sewa
Kamar dan fasilitas Hotel Lainnya Progres tingkat huniannya dapat dilihat
sebagai berikut :
Room Thn-1 Thn-2 Thn-3 Thn-4 Thn-5 Thn-6 Thn-7 Thn-8
Standart (Room) 45% 60% 60% 70% 70% 70% 70% 70%
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-16
Clinik
(Poly) 70% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Office 64% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Meeting Room 45% 60% 60% 70% 70% 70% 70% 70%
Pada Tahun 1 diasumsikan tingkat sewa Kamar adalah sebesar 45% dimana hal
ini dianggap wajar karena Para pengguna juga masih membaca kondisi pasar
yang ada. Sehingga diharapkan pada tahun ke 5 (Lima ) jumlah hunian kamar
sudah dalam potensi optimal. Diharapkan Pihak Hotel selalu membuat inovasi
yang dapat mengundang masyarakat ke Hotel Berjaya tersebut.
Rencana Harga dan Pendapatan Sewa terkait Fasilitas Hotel dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Dari tabel diatas diketahui besaran pendapatan dari sewa tenant yang dimiliki
Hotel Berjaya sebagai berikut :
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-17
No URAIAN TOTAL Tahun - 1 Tahun - 2 Tahun - 3 Tahun - 4 Tahun - 5 Tahun - 6 Tahun - 7 Tahun - 8 Tahun - 9 Tahun - 10
1 Standart (Room)
a Room Available 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55
b Occupancy Rate 66% 45% 60% 60% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
c Operating Days 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365
d Total Room Sold 14.053 9.034 12.045 12.045 14.053 14.053 14.053 14.053 14.053 14.053 14.053
e Average Room Rate 275,0 275 289 303 316 330 330 330 330 330 330
2 Clinik (Poly)
a Room Available (m2) 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
b Occupancy Rate 97% 70% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
c Operating Months 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
d Total Room Sold 398 398 566 566 566 566 566 566 566 566 566
e Average Room Rate 150,0 150 158 165 173 180 180 180 180 180 180
3 Office
a Room Available (m2) 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
b Occupancy Rate 96% 64% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
c Operating Months 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
d Total Room Sold 642 642 999 999 999 999 999 999 999 999 999
e Average Room Rate 150,0 150 158 165 173 180 180 180 180 180 180
4 Meeting Room
a Room Available (m2) 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
b Occupancy Rate 66% 45% 60% 60% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
c Operating Months 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
d Total Room Sold 189 189 252 252 294 294 294 294 294 294 294
e Average Room Rate 150,0 150 158 165 173 180 180 180 180 180 180
Total Revenue 44.973.361 2.668.691 3.764.234 3.943.484 4.764.850 4.972.017 4.972.017 4.972.017 4.972.017 4.972.017 4.972.017
OYO
RedDoorz
Airy
Makin maraknya tren berpelesir dengan bujet murah dalam beberapa tahun
tahun terakhir turut mendorong kemunculan sederet platform penyedia
akomodasi penginapan terjangkau. Memang, budget travel menjadi pilihan
berwisata bagi siapa saja yang mengutamakan anggaran dalam melakukan
perjalanan termasuk dalam memesan kamar hotel. Tentu, tren kamar hotel
murah yang makin menjamur juga disebabkan oleh kemudahan teknologi untuk
memesan penginapan. Hal itu juga yang menjadikan Indonesia sebagai ladang
menggiurkan bagi pelaku usaha stratup berbasis teknologi di sektor perhotelan
atau dikenal dengan istilah VHO (virtual hotel operator). Terlebih, berdasarkan
data Statista, nilai pemesanan kamar hotel secara daring di Indonesia
diperkirakan mencapai US$2.200 juta sepanjang tahun ini.
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-18
Pada 2018, nilai pemesanan hotel secara daring mencapai US$1.780 juta dan
mencapai US$1.986juta pada 2018. Diperkirakan, pada 2023, nilai pemesanan
hotel secara daring di Indonesia mencapai US$2.879 juta. Fenomena
VHO berkembang pesat selama 5 tahun terakhir. Sejak 2012 hingga kini,
berbagai macam startup jaringan hotel bujet ada di Indonesia. Ada yang
memang dikembangkan oleh anak bangsa, ada pula yang berasal dari negara
lain.
Fasilitas Amunitish
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-19
***** BAB II *****
PT. Royal Bariani Berjaya Professional Appraisers & Consultants Hotel II-20