Anda di halaman 1dari 11

2

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Pariwisata
Destinasi Pariwisata

Abstrak Sub-CPMK

Teori dan konsep Destinasi Mahasiswa mengerti tentang teori dan


Pariwisata yang diantaranya konsep Destinasi Pariwisata yang
meliputi; diantaranya meliputi;
(a) Destinasi Pariwisata (a) Destinasi Pariwisata Mancanegara,
Mancanegara, (b) Destinasi
Pariwisata Indonesia (b) Destinasi Pariwisata Indonesia
(Wilayah dan Daerah Tujuan (Wilayah dan Daerah Tujuan Wisata).
Wisata).

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

03
Ali Hanafiah, SE. MM.
Ekonomi dan Bisnis Manajemen
Pendahuluan
Indonesia merupakan anggota dari UNWTO, yang menggambarkan pariwisata
sebagai fenomena sosial, budaya dan ekonomi yang mensyaratkan perpindahan orang ke
negara atau tempat di luar lingkungan biasanya untuk keperluan pribadi atau bisnis /
profesional. Orang-orang ini disebut pengunjung (yang dapat berupa turis atau
wisatawan; penghuni atau bukan penghuni) dan pariwisata berkaitan dengan kegiatan
mereka, beberapa di antaranya melibatkan pengeluaran pariwisata.

Sementara pengunjung didefinisikan sebagai “seorang pelancong yang melakukan


perjalanan ke tujuan utama di luar lingkungan biasanya, selama kurang dari setahun,
untuk tujuan utama apa pun (bisnis, liburan, atau keperluan pribadi lainnya) selain untuk
dipekerjakan oleh entitas penduduk di negara atau tempat yang dikunjungi. Dengan
Bahasa sederhana tujuan utama ini yang akan kita adopsi sebagai destinasi pariwisata
oleh para pengunjung.

Diambil dari website UNWTO, terkait dengan pandemi Covid-19, Sektor pariwisata
saat ini adalah salah satu yang paling terpukul oleh pecahnya COVID-19, dengan dampak
pada penawaran dan permintaan perjalanan. Ini mewakili risiko penurunan tambahan
dalam konteks ekonomi dunia yang lebih lemah, ketegangan geopolitik, sosial dan
perdagangan, serta kinerja yang tidak merata di antara pasar perjalanan keluar utama.

Namun mengingat sifat situasi yang berkembang, masih terlalu dini untuk
memperkirakan dampak penuh COVID-19 pada pariwisata internasional. Untuk penilaian
awal, UNWTO mengambil skenario SARS tahun 2003 sebagai patokan, dengan
mempertimbangkan ukuran dan dinamika perjalanan global dan gangguan saat ini,
penyebaran geografis COVID-19 dan dampak potensial ekonominya:

Pada hari ini, UNWTO memperkirakan bahwa pada tahun 2020 kedatangan
wisatawan internasional internasional dapat menurun antara 1% hingga 3%, turun dari
perkiraan pertumbuhan 3% hingga perkiraan 4% pada awal Januari 2020. Ini bisa berarti
pengeluaran US $ 30 hingga 50 miliar oleh pengunjung internasional (tanda terima
pariwisata internasional).

Sejauh ini, wilayah Asia dan Pasifik diperkirakan menjadi yang paling terkena
dampak (penurunan kedatangan wisatawan internasional sebesar 9% menjadi 12%, turun
dari perkiraan pertumbuhan 5% hingga 6% pada awal Januari 2020). Perkiraan untuk
wilayah dunia lain saat ini prematur mengingat situasi yang berkembang pesat. Untuk itu

2021 Manajemen Pariwisata


2 Ali Hanafiah, SE. MM.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
UNWTO menggarisbawahi bahwa perkiraan apa pun harus diperlakukan dengan hati-hati
karena evolusi wabah yang tidak stabil dan tidak pasti yang dapat menyebabkan revisi
lebih lanjut.

Destinasi Pariwisata Mancanegara


Menurut UNWTO, Destinasi / Tujuan adalah tujuan utama perjalanan wisata yang
didefinisikan sebagai tempat yang dikunjungi yang merupakan pusat keputusan untuk
melakukan perjalanan. Untuk keperluan data statistik dan juga trend dimasa mendatang
atas periwisata global yang berkelanjutan, UNWTO dalam laporannya membagi beberapa
destinasi berdasarkan pembagian geografi, yang dapat dilihat pada gambar berikut:

2021 Manajemen Pariwisata


3 Ali Hanafiah, SE. MM.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Melalui proyeksi trend tersebut Indonesia yang berada dalam Region Asia Pacifik
dan sub-region South East Asia menunjukkan potensinya dimasa mendatang (2030).
Melalui publikasi UNWTO: Tourism Towards 2030 / Global Overview memprediksi
pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara dunia berkisar 3,3% setiap tahunnya pada
periode 2010-2030.

2021 Manajemen Pariwisata


4 Ali Hanafiah, SE. MM.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Destinasi Pariwisata Indonesia
Adapun menurut Undang-Undang Kepariwisataan No. 10. Tahun 2009 (pasal 1
ayat 6) menyatakan bahwa daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi
Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah
administratif fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang
saling terkait dan melengkapi terwujudnya pariwisata. Destinasi yang di Indonesia juga
disebut daerah tujuan wisata (DTW) didefinisikan secara tradisional sebagai suatu
daerah geografi yang dirumuskan seperti negara, pulau dan sebuah kota (Hall, 2000).

Sebagaimana yang tercantum pada rencana strategis (Renstra) Kementrian


Pariwisata 2015-2019, tentang Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
(KSPN), bahwa Sejalan dengan amanat Undang-Undang No 10 tahun 2009 tentang
Kepariwisataan, serta dalam rangka meningkatkan keunggulan daya saing pariwisata
Indonesia di tingkat global, salah satu bentuk pembangunan destinasi pariwisata
Indonesia adalah dengan menetapkan wilayah-wilayah pembangunan destinasi
pariwisata nasional yang didalamnya dikembangkan kawasan strategis pariwisata
nasional berdasarkan pertimbangan memiliki sumber daya pariwisata potensial untuk
menjadi daya tarik wisata unggulan dan memiliki citra yang sudah dikenal secara luas.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk


Pembangunan Kepariwisataan Tahun 2010 -2025, perwilayahan pembangunan destinasi
pariwisata nasional mencakup : (a) 50 (lima puluh) destinasi pariwisata nasional (DPN)
yang tersebar di 33 (tiga puluh tiga) provinsi; dan (b) 88 (delapan puluh delapan)
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang tersebar di 50 (lima puluh) DPN.

Penetapan wilayah-wilayah strategis pariwisata dalam bentuk kawasan strategis


pariwisata nasional antara lain dilakukan atas dasar kriteria: memiliki kriteria sumber daya
pariwisata alam dan budaya yang potensial menjadi daya tarik pariwisata; memiliki
potensi pasar; memiliki lokasi strategis yang berperan menjaga persatuan bangsa dan
keutuhan wilayah; memiliki perlindungan terhadap lokasi tertentu yang mempunyai peran
strategis dalam menjaga fungsi dan daya dukung lingkungan hidup; memiliki lokasi
strategis yang mempunyai peran dalam usaha pelestarian dan pemanfaatan aset budaya;
memiliki kesiapan dan dukungan masyarakat; dan memiliki kekhususan dari wilayah.

2021 Manajemen Pariwisata


5 Ali Hanafiah, SE. MM.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 1. Peta Sebaran 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)

Lebih lanjut, bahwa sebagai bentuk implementasi pengembangan KSPN, dan


sesuai amanat dari PP 50 Tahun 2011 tentang RIPARNAS setiap KSPN memiliki rencana
induk dan rencana detail KSPN. Rencana induk dan rencana detail ini menjadi sebuah
acuan baik bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha/swasta dan masyarakat
dalam pengembangan KSPN. Dalam rencana induk dan rencana detil ini juga akan diatur
insiatif-inisiatif perancangan yang merupakan quick wins serta kesepakatan dari pihak-
pihak terkait.

Pada periode tahun 2013-2014, fokus prioritas lokasi penyusunan rencana induk
dan rencana detil di dasarkan pada beberapa kriteria yaitu: (1) kebijakan perwilayahan:
mengacu kepada sebaran KSPN di wilayah NKRI; (2) pengembangan kelembagaan:
mengacu kepada adanya kerja sama dengan badan dunia seperti International Labour
Organization (ILO), United Nation – World Tourism Organization (UNWTO), atau dengan
lembaga NGO’s lainnya seperti Swiss Contact; (3) dukungan lintas sektor: mengacu
kepada adanya dukungan Kementerian/Lembaga terhadap sektor pariwisata; (4) tarikan
pasar: mengacu kepada adanya permintaan pasar, baik mancanegara maupun
nusantara, terhadap daya tarik wisata di kawasan strategis.

Dengan mempertimbangkan kriteria tersebut telah disusun 6 dokumen Rencana


Detil KSPN yang mencakup : (1) KSPN Toba dan sekitarnya; (2) KSPN Kuta, Nusa Dua,
Sanur dan Sekitarnya; (3) KSPN Toraja dan Sekitarnya; (4) KSPN Komodo dan
Sekitarnya; (5) KSPN Bromo tengger Semeru dan Sekitarnya dan (6) KSPN Kepulauan
Seribu dan Sekitarnya. Pada tahun 2015, pengembangan KSPN menyusun dokumen
Rencana Induk dan Rencana Detil KSPN meliputi 9 KSPN : KSPN Raja Ampat dskt,
KSPN Bunaken dskt, KSPN Wakatobi dskt, , KSPN Tanjung Puting dskt, KSPN Tanjung

2021 Manajemen Pariwisata


6 Ali Hanafiah, SE. MM.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kelayang dskt, KSPN Kalimutu – Ende dskt, KSPN Nias dskt, KSPN Sabang dskt, KSPN
Ijen – Baluran dskt.

Dengan mengetahui paparan KSPN pada Renstra Kementrian Pariwisata 2015-


2019 (periode sebelumnya ini), menarik dinantikan kelanjutan perkembangannya pada
Kementrian Pariwisata periode ke-2 Presiden Joko Widodo, yang mana kembali
menggabungkan ekonomi kreatif pada kementrian ini. Hal ini sama seperti periode ke-2
masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kementrian pariwisata dan ekonomi
kreatif (Kemenparekraf).

Dan mengawali periode Kabinet Kerja Jilid 2 pemerintahannya ini, Joko Widodo
telah kembali memprioritaskan tugas lama untuk percepatan 10 ‘Bali baru’, sebagaimana
Penetapan 10 destinasi prioritas ini merupakan amanat Presiden, melalui surat
Sekretariat Kabinet Nomor B 652/Seskab/Maritim/2015 tanggal 6 November 2015 perihal
Arahan Presiden Republik Indonesia mengenai Pariwisata dan Arahan Presiden pada
Sidang Kabinet Awal Tahun pada tanggal 4 Januari 2016 (Agmasari, 2019). Ke-10 Bali
baru tersebut adalah:

1. Danau Toba

Danau Toba merupakan danau alami dan vulkanik terbesar di Indonesia yang terletak
di Sumatera Utara. Untuk mencapai Danau Toba, pemerintah membuka rute
penerbangan dari Bandara Kualanamu di Medan, ibu kota Sumatera Utara ke Bandara
Silangit.

2. Tanjung Kelayang

Pantai Tanjung Kelayang terletak di Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Pantai ini
memiliki ciri khas batu granit raksasa yang mirip dengan kepala burung garuda. Selain
menjadi bagian dari 10 Bali Baru, pantai ini juga ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) di bidang pariwisata.

3. Tanjung Lesung

Pantai Tanjung Lesung terletak di Pandeglang, Banten atau 160 kilometer dari ibu kota
Jakarta, sehingga bisa ditempuh dengan perjalanan darat. Pantai ini memiliki pasir putih
dan lokasinya dekat Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Krakatau, dan Pulau Umang.

4. Pulau Seribu

2021 Manajemen Pariwisata


7 Ali Hanafiah, SE. MM.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau yang terletak di utara Jakarta. Beberapa
pulau memiliki penghuni, sedangkan yang lainnya merupakan pulau yang hanya
diperuntukkan demi kepentingan wisata dan riset, sehingga tidak berpenghuni.

5. Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di Indonesia yang terletak di


Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Setiap Hari Waisak, Borobudur menjadi tujuan
ibadah bagi para umat Buddha, khususnya di kawasan Asia.

6. Mandalika

Pantai Mandalika merupakan salah satu KEK yang diresmikan langsung oleh Presiden
Joko Widodo (Jokowi). Pantai ini terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan
hanya berjarak sekitar 30 menit dari Bandara Lombok.

7. Gunung Bromo

Gunung Bromo terletak di Taman Nasional Bromo Tengger yang meliputi empat
kawasan sekaligus, yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten
Lumajang, dan Kabupaten Malang di Jawa Timur. Gunung Bromo merupakan salah satu
gunung api aktif di Indonesia. Gunung ini dikelilingi lembah, ngarai, dan kaldera atau
lautan pasir.

8. Wakatobi

Wakatobi merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara sekaligus salah satu
taman nasional di Tanah Air. Wakatobi merupakan taman nasional kehidupan bawah air
yang kaya dengan panorama terumbu karang.

9. Labuan Bajo

Labuan Bajo merupakan salah satu desa di Kecamatan Komodo, Kabupaten


Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kawasan ini menawarkan balutan
panorama laut biru dengan bukit-bukit hijau.

10. Morotai

Pulau Morotai merupakan pulau paling utara Indonesia yang merupakan bagian dari
Kepulauan Halmahera, Maluku Utara. Morotai menawarkan keindahan pantai pasir putih
dengan paduan hutan lebat.

2021 Manajemen Pariwisata


8 Ali Hanafiah, SE. MM.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Namun dari 10 destinasi baru tersebut, lebih lanjut saat ini di fokuskan pada 5
destinasi pariwisata super prioritas; yaitu: Lima destinasi pariwisata super prioritas
tersebut yaitu, Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika
(Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (Nusa Tenggara
Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara) (Rosidin, 2019).

Strategi/Pendekatan Daya Tarik Destinasi


Gunn (1993), menyatakan bahwa kawasan wisata (destinasi) merupakan suatu
tempat yang tidak saja menyediakan segala sesuatu yang dapat dilihat wisatawan, namun
juga menawarkan aktivitas yang dapat dilakukan pada tempat tersebut dan menjadi daya
tarik yang memikat orang untuk berkunjung ke tempat tersebut.

Menurut Kemenpar, kecukupan data wisatawan domestik belum sebaik wisatawan


mancanegara. UNWTO memperkirakan jumlah wisatawan domestik di dunia tahun 2012
mencapai 5 – 6 miliar orang, dengan kata lain 5 – 6 kali lebih banyak dari jumlah wisman
dunia. Tingginya jumlah wisatawan domestik dunia disebabkan oleh faktor kemudahan
akses ke destinasi, ragam produk, dan juga harga yang terjangkau. Sementara itu WTTC
(World Travel and Tourism Council) memperkirakan jumlah wisatawan domestik dunia
mencapai 10 x jumlah wisatawan mancanegara.

Kembali kepada pendekatan teorinya, bahwa ada baiknya kita perlu


memperhatikan hal-hal yang perlu diperhatikan didalam pengembangan fasilitas destinasi
sebagai bagian dari strategi pengembangan destinasi, yaitu diantaranya:

a) Sustainable Competitive Growth:

Mengembangkan destinasi kompetitif dan berkelanjutan dengan memperhatikan


setiap perubahan yang paling trend atau mampu mengikuti perkembangan kebutuhan
wisatawan dalam menikmati aktivitas wisata pada destinasi yang ada dalam era tertentu
sehingga tidak ketinggalan zaman dengan terciptanya kepuasan (satisfaction).

b) Integrated Tourism Ecosystem:

2021 Manajemen Pariwisata


9 Ali Hanafiah, SE. MM.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Mengembangkan Tourism Products & Services, Tourism Sector Enablers, dan
Tourism System Enablers

 Meningkatkan upaya promosi destinasi di negara yang menjadi pasar utama,


pasar yang selalu berkembang.

Pengembangan destinasi wisata harus mampu menciptakan inovasi produk dan


memberikan pelayanan yang berkualitas, baik dari sektor pariwisata maupun dari
dukungan masyarakat lokal dan keberadaan lingkungan ekowisatanya.

c) Government Support – IndustryLed:

 Fasilitasi pengembangan daya tarik wisata destinasi;

 Peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat;

 Fasilitasi tata kelola destinasi DMO (Destination management organization);

 Fasilitasi dan promosi pariwisata potensial;

 Fasilitasi perencanaan dan pengembangan budayadaerah

 Fasilitasi kompetensi dan sertifikasi usaha dan produk pariwisata, Pembangunan


sarana dan prasarana pariwisata.

Pengembangan destinasi pariwisata tidak berhasil dengan baik tanpa dukungan


(support) dari semua pemangku kepentingan (stakeholder) industri pariwisata, khususnya
pemerintah yang perlu memberikan dukungan secara berkelanjutan.
Awalnya dengan memberikan pengadaan fasilitas pendukung infrastruktur, sarana
prasarana utama agar daya tarik wisatanya mendapatkan respon positif dari masyarakat
luas. Memberikan bimbingan dan pendampingan secara kompeten (tata kelola destinasi)
sehingga masyarakat pengelola mampu bekerja professional dalam mengelola obyek
daya tarik wisata yang sesuai dengan yang diharapkan, serta pengawasan dan evaluasi
secara simultan agar tidak terjadi kesalahan manajemen.
Dalam aspek pemasarannya setiap tahun diadakan program pemasaran terpadu
seperti pengenalan wisata dengan Talk show; expo wisata; ke daerah lain yang potential
agar setiap perubahan inovasi dan existensi obyek wisata yang ada dapat dipahami dan
dikenal oleh masyarakat luas. Pengembangan melalui media komunikasi dan elektronik IT
network, sangat diharapkan demi percepatan informasi kepada khalayak sasaran
pasarnya.

2021 Manajemen Pariwisata


10 Ali Hanafiah, SE. MM.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
 Agmasari (2019), Apa itu 10 destinasi wisata prioritas tugas lama untuk
wishnutama, https://travel.kompas.com/read/2019/10/23/104726127/apa-itu-10-
destinasi-wisata-prioritas-tugas-lama-untuk-wishnutama?page=all.
 Rosidin, Imam (2019), Indonesia Akan Kembangkan 5 Destinasi Wisata Super
Prioritas, Seperti Apa?, https://regional.kompas.com/read/2019/11/22/16204731/
indonesia-akan-kembangkan-5-destinasi-wisata-super-prioritas-seperti-apa.
 Yoeti, Oka. A 2017. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa.
 https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181014151703-269-
338377/indonesia-pamer-10-bali-baru-di-pertemuan-imf-bank-dunia
 www.unwto.org

2021 Manajemen Pariwisata


11 Ali Hanafiah, SE. MM.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai