Anda di halaman 1dari 7

BAB V.

PRORAM DAN KEGIATAN


Pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata menjadi lebih
efektif dan efisien diperlukan pemahaman terhadap kondisi atau aspek-aspek
yang mempengaruhi keberhasilan nya tersebut. Kondisi/aspek yang
dampaknya signifikan, perlu dirumuskan menjadi isu strategis dan
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan. Hal ini diperlukan dalam
rangka mengantisipasi adanya kegagalan atau kelemahan yang menimbulkan
kerugian lebih besar serta pemanfaatan adanya peluang secara optimal.
Dalam konteks kepariwisataan, Yogyakarta memiliki potensi kepariwisataan
yang cukup besar dan beragam, baik berupa daya tarik wisata, budaya
(peninggalan sejarah maupun adat tradisi kehidupan masyarakat) maupun
khusus. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu destinasi dengan kekayaan
budaya dan warisan budaya yang apresiasif.Permasalahan pembangunan
pada sektor pariwisata yang meliputi : Pengembangan Destinasi Pariwisata,
Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Pengembangan Industri Pariwisata,
dan Peningkatan Kelembagaan Pariwisata.
Arah pembangunan nasional 5 tahun kedepan dirumuskan dalam
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2020-2024. Demi mewujudkan hal ini dinas Pariwisata DIY yang
diharapkan dapat mendorong perekonomian daerah yang mampu memajukan
masyarakat, mandiri dan sejahtera. Maka implementasi pencapaian sasaran
dalam agenda lima tahunan ini Dinas Pariwisata DIY adalah :
a. Meningkatkan Lama tinggal wisatawan agar berkontribusi terhadap
peningkatan
perekonomian daerah.
b. Meningkatnya jumlah belanja wisatawan.
Sedangkan fokus tahun anggaran 2023, Dinas Pariwisata DIY sesuai
dengan Permendagri Nomor: 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi,
Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
melaksanakan perencanaan yang terdiri dari 6 program, 18 kegiatan dan 50
subkegiatan adalah sebagai berikut :
1. Program Penyelenggaraan Keistimewaan Yogyakarta Urusan
Kebudayaan (4 Kegiatan, 4 Subkegiatan)
2. Program Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata (2 Kegiatan, 5
Subkegiatan)
3. Program Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(2 Kegiatan, 6 Subkegiatan)
4. Program Pemasaran Pariwisata (1 Kegiatan, 4 Subkegiatan)
5. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Melalui Pemanfaatan dan
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (2 Kegiatan, 4 Subkegiatan)
6. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi (7 Kegiatan,
27 Subkegiatan) Program dan kegiatan diatas direncanakan dan
dilaksanakan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran
pembangunan kepariwisataan DIY sesuai dengan visi dan misi
pembangunan DIY. Pelaksanaan Program dan Kegiatan tahun 2023
tersebar di hampir seluruh DIY.
Kegiatan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah DIY antara lain :
5.1. Rencana Kerja Jangka Menengah dan Kegiatan SKPD

Arah pembangunan nasional 5 tahun kedepan dirumuskan dalam


dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2020-2024. Terdapat 4 (empat) pilar dari RPJMN ke-IV tahun 2020-
2024 yang merupakan amanat
RPJPN 2005- 2025 untuk mencapai tujuan utama dari rencana pembangunan
nasional periode terakhir. Pariwisata berkaitan dengan pilar ke 2 dan 3, yaitu:
Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat dan Struktur ekonomi yang
semakin maju dan kokoh. Keempat pilar RPJMN ke-IV tersebut diterjemahkan
ke dalam 7 agenda pembangunan yang di dalamnya terdapat Program
Prioritas, Kegiatan Prioritas, dan Proyek Prioritas. Kemenparekraf diharapkan
dapat berkontribusi dalam agenda pertama: Memperkuat ketahanan ekonomi
untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan.
Sementara Dispar DIY, sesuai dengan Renstra Dispar 2023-3026
mempunyai arah kebijakan yang disesuaikan per sasaran kinerja perangkat
daerah. Arah kebijakan Dispar juga ditekankan pada konsep quality tourism.
Dalam konsep tersebut quality, sustainability, social responsibility,
accessibility adalah satu kesatuan di dalam menciptakan Quality Tourism.
Arah kebijakan pariwisata Pemda DIY selaras dengan arah kebijakan
pariwisata nasional.Dalam Perencanaan Program dan Kegiatan Tahun 2023-
2026, Dinas Pariwisata DIY terdiri dari empat Program yang direncanakan
didanai oleh APBD dan satu Program yang didanai oleh Dana Keistimewaan,
secara total terdapat lima Program dengan deskripsi sebagai berikut:

1. Program Pemasaran Pariwisata


Program ini terdiri dari 1 Kegiatan:
A. Pemasaran Pariwisata Dalam dan Luar Negeri Daya Tarik, Destinasi dan
Kawasan
Strategis Pariwisata Provinsi, yang terdiri dari 5 sub kegiatan, yaitu:
i. Penguatan Promosi Melalui Media Cetak, Elektronik, dan Media Lainnya
Baik Dalam
dan Luar negeri
ii. Penyediaan Data dan Penyebaran Informasi Pariwisata Provinsi, Baik
Dalam dan Luar
Negeri
iii. Fasilitasi kegiatan pemasaran pariwisata baik dalam dan luar negeri
iv. Peningkatan kerjasama dan kemitraan pariwisata dalam dan luar negeri
v. Monitoring dan evaluasi pengembangan pemasaran pariwisata

2. Program Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata


Program ini terdiri dari 2 Kegiatan, yang dilaksanakan oleh dua bidang
(Bidang Destinasi Wisata dan Bidang Industri), yaitu :
A. Pengelolaan Destinasi Pariwisata Provinsi, adalah kegiatan yang
dilaksanakan oleh
Bidang Destinasi Wisata yang terdiri dari 3 sub kegiatan, yaitu:
i. Perencanaan Destinasi Pariwisata Provinsi.
ii. Pengadaan/Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana dalam
Pengelolaan
Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi.
iii. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Destinasi Pariwisata Provinsi
B. Penetapan Tanda Daftar usaha pariwisata lintas daerah kabupaten/kota
dalam 1
daerah provinsi, adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Industri yang
terdiri
dari 1 sub kegiatan, yaitu:
i. Pembinaan dan Pengawasan UJP.
ii. Fasilitasi Standarisasi Industri dan Usaha Jasa Pariwisata

3. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Melalui Pemanfaatan Dan


Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
Program ini terdiri dari 1 Kegiatan, yaitu :
A. Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif, terdiri dari 2 sub kegiatan,
yaitu:
i. Fasilitasi Kekayaan Intelektual
ii. Monitoring & Evaluasi Pengembangan Ekosistem Ekraf

4. Program Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif


Program ini terdiri dari 1 Kegiatan, yaitu :
A. Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif, terdiri dari 7 sub kegiatan,
yaitu:
i. Pengembangan Kompetensi SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tingkat
LanjutanMonitoring & Evaluasi Pengembangan Ekosistem Ekraf
ii. Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi bagi Tenaga Kerja Bidang Pariwisata
iii. Pelatihan perpanjangan Lisensi Asesor/Recognition Current
Competencies(RCC)
iv. Pelatihan Asesor Kompetensi/Workplace Assesor (WPA)
v. Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Homestay dan Pemandu Wisata
( Tour Guide)
Tingkat Lanjutan
vi. Pelatihan, Bimbingan Teknis, dan pendampingan ekonomi kreatif
vii. Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Pengembangan Kemitraan
Pariwisata
5. Program Penyelenggaraan Keistimewaan Yogyakarta Urusan Kebudayaan
Program ini terdiri dari 3 Kegiatan, yaitu :
A. Pelestarian Cagar Budaya dan Warisan Budaya, terdiri dari 1 sub kegiatan
yaitu Nominasi Warisan Budaya Nasional dan Dunia
B. Pengembangan Kearifan Lokal dan Potensi Budaya, terdiri dari 1 skegiatan
yaitu Pengembangan Atraksi Wisata Budaya
C. Adat, Seni, Tradisi dan Lembaga Budaya, terdiri dari 1 sub kegiatan yaitu
Peningkatan Lembaga Wisata Budaya

Strategi pengembangan Kawasan terdapat pada beberapa Kawasan berikut


ini:
1. Lereng Merapi bagian selatan dan sekitarnya
2. Prambanan-Ratu Boko dan sekitarnya
3. Godean-Moyudan dan sekitarnya
4. Kraton–Malioboro dan sekitarnya
5. Kasongan-Tembi- Wukirsari dan sekitarnya
6. Pantai Parangtritis-Depok-Kuwaru dan sekitarnya
7. Pantai Baron-Pantai Sundak dan sekitarnya
8. Siung-Wediombo-Bengawan Solo Purba dan sekitarnya
9. Kawasan Patuk dan sekitarnya
10. Karst Pegunungan Sewu dan sekitarnya
11. Congot-Glagah–Trisik dan sekitarnya
12. Pegunungan Menoreh dan sekitarnya

5.2. Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD

Rencana Kerja Kerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2023 merupakan


dokumen perencanaan untuk tahun 2023 sebagai acuan bagi Dinas
Pariwisata DIY yang berisikan program dan kegiatan, Indikator kinerja
program, pagu indikatif, serta sumber pendanaan yang akan dilaksanakan
oleh Dinas Pariwisata DIY tahun 2023 antara lain :

1. PROGRAM PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN YOGYAKARTA


URUSAN KEBUDAYAAN
Kegiatan :
a) Pelestarian Cagar Budaya dan Warisan Budaya
Subkegiatan : Nominasi Warisan Budaya Nasional dan Dunia
b) Sarana Prasarana Keistimewaan Urusan Kebudayaan
Subkegiatan : Pengadaan Sarana dan Prasarana Budaya
c) Pengembangan Kearifan Lokal dan Potensi Budaya
Subkegiatan : Pengembangan Atraksi Wisata Budaya
d) Adat, Seni, Tradisi dan Lembaga Budaya
Subkegiatan : Peningkatan Lembaga Wisata Budaya \

2. PROGRAM PENINGKATAN DAYA TARIK DESTINASI PARIWISATA


Kegiatan :
a) Pengelolaan Destinasi Pariwisata Provinsi
Subkegiatan : Perencanaan Destinasi Pariwisata Provinsi
b) Penetapan Tanda Daftar Usaha Pariwisata Lintas Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1 (Satu) Daerah Provinsi
Subkegiatan : Pembinaan dan Pengawasan Usaha Pariwisata

3. PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PARIWISATA DAN


EKONOMI KREATIF
Kegiatan :
a) Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tingkat Lanjutan
Subkegiatan : Pengembangan Kompetensi SDM Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Tingkat Lanjutan, Pelatihan Berbasis Kompetensi
Bidang Homestay dan Pemandu Wisata (Tour Guide ) Tingkat
Lanjutan, Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi bagi Tenaga Kerja Bidang
Pariwisata.

4. PROGRAM PEMASARAN PARIWISATA


Kegiatan :
a) Pemasaran Pariwisata Dalam dan Luar Negeri Daya Tarik Destinasi
dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi
Subkegiatan : Penguatan Promosi Melalui Media Cetak, Elektronik,
dan Media Lainnya Baik Dalam dan Luar Negeri, Penyediaan Data
dan Penyebaran Informasi Pariwisata Provinsi, Baik Dalam dan
Luar Negeri, Peningkatan Kerja Sama dan Kemitraan Pariwisata
Dalam dan Luar Negeri

5. PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MELALUI


PEMANFAATAN DAN PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL
Kegiatan :
a) Penyediaan Sarana dan Prasarana Kota Kreatif
Subkegiatan : Koordinasi dan Sinkronisasi Usaha Kreatif Sepanjang
Rantai Produksi dengan Menyediakan Akses ke Sumber Permodalan
atau Pasokan SDM Produksi dan Pasar
b) Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif
Subkegiatan : Fasilitasi Kekayaan Intelektual

5.3. Program dan Kegiatan Lintas SKPD

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Pariwisata DIY juga melakukan


kerjasama antar SKPD antara lain :
1. Kerjasama dengan BUD
Kegiatan
a) Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah
Daerah
i. Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya
ii. Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya
b) Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
i. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
ii. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
iii. Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor
c) Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
i. Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan
Pajak Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas
Jabatan
ii. Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak
dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
iii. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya
iv. Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya
v. Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung
Kantor atau Bangunan Lainnya

2. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan


Contoh kerjasama yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata DIY dengan
Dinas Kesehatan DIY adalah melakukan vaksinasi di dua tempat, yang
ditargertan mencapai 2000 dan 800 orang di tempat tersebut

5.4. Program dan Kegiatan Kewilayahan

Lingkup kegiatan kerja sama antar daerah ini cukup luas dapat
berbagai bidang terutama dalam bidang pariwisata. Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang menjadi salah satu destinasi
pariwisata nasional. Dalam RIPARNAS, DIY memiliki beberapa wilayah yang
menjadi salah satu destinasi pariwisata nasional yang disebut sebagai
kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). KSPN yang terdapat di DIY
meliputi KSPN MerapiMerbabu dan sekitarnya, KSPN Prambanan-Kalasan
dan sekitarnya, KSPN Yogyakarta Kota dan sekitarnya, KSPN Pantai Selatan
Yogya dan sekitarnya, KSPN Karst Gunungkidul dan sekitarnya. Beberapa
KSPN yang berada di DIY tersebut meliputi beberapa wilayah lintas
administrasi. Salah satu kawasan yang meliputi wilayah lintas administrasi ini
adalah KSPN Karst Gunungkidul dan sekitarnya. Wilayah karst Gunungkidul
ini dapat meliputi wilayah Geopark Gunung Sewu.
Dalam mengembangkan beberapa potensi wisata yang ada di DIY,
Dinas Pariwisata setempat membentuk kerjasama dengan daerah lain
sebagai contoh adalah dibentuknya kerja sama Kartamantul (Kota
Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul) adalah karena
adanya ketidakjelasan tentang kewenangan dan tanggung jawab pelayanan
publik pada daerah-daerah perbatasan tersebut, selain itu juga kerja sama ini
dibentuk karena ketiga daerah tersebut menghadapi permasalahan yang
sama yaitu resiko pencemaran lingkungan akibat sistem pembuangan
sampah dan pengelolaan air limbah yang buruk karena tidak memenuhi
standar teknis dan lingkungan. Hal ini disebabkan karena pencemaran
lingkungan tidak memandang batas wilayah administrasi di tiap-tiap daerah.
Untuk memudahkan koordinasi antar daerah tersebut, maka pada tahun 1997
dibentuklah Badan Sekretariat Kerja sama Pembangunan Yogyakarta.
Sedangkan misi dari sekretariat bersama kartamantul adalah:
1. Melakukan negosiasi untuk mendapatkan hasil yang adil.
2. Melakukan mediasi penyelesaian masalah.
3. Melakukan koordinasi manajemen dan implementasi.
4. Melakukan fasilitasi proses pengambilan keputusan.
5. Membangun jaringan kerja yang kuat.
6. Memberikan inisiasi perubahan.
Tugas Pokok dan Fungsi
 Dewan Pengarah, memiliki tugas dan fungsi merumuskan kebijakan
bersama terhadap program atau kegiatan yang dapat dilakukan bersama
sehingga berkontribusi positif terhadap pembangunan di wilayahnya masing-
masing
 Direktur, memiliki tugas dan fungsi mengkoordinasikan, mengawal serta
memfasilitasi di lapangan terkait kebijakan yang telah dirumuskan dan
dimandatkan oleh dewan pengarah. Dalam pelaksanaannya direktur dapat
dibantu staf profeisonal serta tim teknis dari SKPD terkait.
Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan bagi lembaga Sekber adalah APBD dari daerah
masing-masing dengan menggunakan pos hibah serta pos kegiatan program
yang sudah ada dari masing-masing SKPD terkait.

Anda mungkin juga menyukai