Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

Perencanaan & Pengelolaan kawasan wisata Matrix


Sandingan Rencana Induk Pariwisata dari Tingkat
Nasional,Provinsi, dan Kabupaten/Kota

(Dosen Pengampu : Indrapati, ST.MM)

Disusun Oleh :

NAMA : PRANITI NING SUARI


NIM : 21101162
KELAS : ONLINE
JURUSAN : S1 LANJUTAN

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM


Jl. Panji Tilar Negara No.99, Kekalik Jaya, Kec. Sekarbela, Kota
Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
2022
Ripparnas (Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasonal 2010-2025)

1. Visi
Terwujudnya Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia,
berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan daerah dan
kesejahteraan rakyat.

2. Misi
1) Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai,
berwawasan lingkungan, meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan
masyarakat;
2) Pemasaran Pariwisata yang sinergis, unggul, dan bertanggung jawab untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara;
3) Industri Pariwisata yang berdaya saing, kredibel, menggerakkan kemitraan
usaha, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya;
dan
4) Organisasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat, sumber
daya manusia, regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien
dalam rangka mendorong terwujudnya Pembangunan Kepariwisataan yang
berkelanjutan.

3. Tujuan
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Destinasi Pariwisata;
2) Mengkomunikasikan Destinasi Pariwisata Indonesia dengan menggunakan
media pemasaran secara efektif, efisien dan bertanggung jawab;
3) Mewujudkan fndustri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian
nasional; dan

4) Mengemb angkan Kelembagaaan Kepariwisataan dan tata kelola pariwisata


yang mampu mensinergikan Pembangunan Destinasi Pariwisata, Pemasaran
Pariwisata, dan Industri Pariwisata secara profesional, efektif dan efisien

4. Sasaran
1) Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara;
2) Jumlah pergerakan wisatawan nusantara;
3) Jumlah penerimaan devisa dari wisatawan mancanegara;
4) Jumlah pengeluaran wisatawan nusantara; dan
5) Produk domestik bruto di bidang Kepariwisataan.

5. Arah Pembanguna
1) Dengan berdasarkan prinsip Pembangunan Kepariwisataan yang berkelanjutan;
2) Dengan orientasi pada upaya peningkatan pertumbuhan, peningkatan
kesempatan keija, pengurangan kemiskinan, serta pelestarian lingkungan;
3) Dengan tata kelola yang baik;
4) Secara terpadu secara lintas sektor, lintas daerah, dan lintas pelaku; dan dengan
mendorong kemitraan sektor publik dan privat.

6. Arah Kebijakan
1) Perencanaan Pembangunan DPN dan KSPN;
2) Penegakan regulasi Pembangunan DPN dan KSPN; dan pengendalian
implementasi Pembangunan DPN dan KSPN.

7. Strategi
1) Strategi untuk pengembangan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan
Fasilitas Pariwisata dalam mendukung perintisan DPN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 huruf a, meliputi:
a. Mendorong pemberian insentif untuk pengembangan Prasarana Umum,
Fasilitas Umum, dan Fasilitas Pariwisata dalam mendukung perintisan
Destinasi Pariwisata;
b. Meningkatkan fasilitasi Pemerintah untuk pengembangan Prasarana
Umum, Fasilitas Umum, dan Fasilitas Pariwisata atas inisiatif swasta;
dan
c. Merintis dan mengembangkan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan
Fasilitas Pariwisata untuk mendukung kesiapan Destinasi Pariwisata dan
meningkatkan daya saing Destinasi Pariwisata.
2) Strategi untuk peningkatan kualitas Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan
Fasilitas Pariwisata dalam mendukung pertumbuhan, meningkatkan
kualitas dan daya saing DPN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf
b, meliputi:
a. Mendorong dan menerapkan berbagai skema kemitraan antara
Pemerintah dan swasta;
b. Mendorong dan menerapkan berbagai skema kemandirian pengelolaan;
dan
c. Mendorong penerapan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan Fasilitas
Pariwisata yang memenuhi kebutuhan wisatawan berkebutuhan khusus.
3) Strategi untuk pengendalian Pembangunan Prasarana Umum, Fasilitas
Umum, dan Fasilitas Pariwisata bagi destinasi-destinasi pariwisata yang
sudah melampaui ambang batas daya dukung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 huruf c, meliputi:
a. Menyusun regulasi perijinan untuk menjaga daya dukung lingkungan;
dan
b. Mendorong penegakan peraturan perundang - undangan.

Ripparnas Provinsi (Peraturan Daerah Provinsi NTB No 7 Tahun 2013 Tentang


Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2013-2028

1. Visi
Terwujudnya Nusa Tenggara Barat sebagai Destinasi Pariwisata unggulan di
Indonesia yang Berdaya Saing Internasional.
2. Misi
1) Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai,
berwawasan lingkungan, meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan
masyarakat;
2) Pemasaran Pariwisata yang sinergis, unggul, dan bertanggung jawab untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara;
3) Industri Pariwisata yang berdaya saing, kredibel, menggerakkan kemitraan
usaha, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya;
dan
4) Organisasi Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya
manusia, regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien
untuk mendorong terwujudnya Pembangunan Kepariwisataan yang
berkelanjutan.

3. Tujuan
1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;
2) Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya;

3) Memajukan kebudayaan;
4) Meningkatkan citra kawasan pariwisata daerah dan apresiasi terhadapnya
sehingga mampu menarik kunjungan Wisatawan mancanegara dan
Wisatawan nusantara;
5) Mengemb angkan Kelembagaaan Kepariwisataan dan Tata Kelola
Pariwisata yang mampu mensinergikan Pembangunan Destinasi Pariwisata,
Pemasaran Pariwisata, dan Industri Pariwisata secara profesional, efektif
dan efisien.

4. Sasaran
1) Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara;
2) Jumlah pergerakan wisatawan nusantara;
3) Jumlah inovasi penciptaan bebagai jenis produk wisata;
4) Jumlah fasilitas pendukung kepariwisataan yang handal;
5) Jumlah penerimaan devisa dari wisatawan mancanegara;
6) Kualitas paket wisata yang variatif dan dikelola secara sinergis dan
terintegrasi; dan
7) Produk domestik bruto, pendapatan daerah, produk domestic regional bruto,
dan pendapatan masyarakat di bidang Kepariwisataan

5. ARAH PEMBANGUNAN
Arah Pembangunan Kepariwisataan Daerah meliputi:
1) Prinsip pembangunan Kepariwisataan yang berkelanjutan;
2) Orientasi pada upaya-upaya pertumbuhan, peningkatan kesempatan keija,
pengurangan kemiskinan, serta pelestarian lingkungan;
3) Dilaksanakan dengan tata kelola yang baik;
4) Dilaksanakan secara terpadu secara lintas sektor, lintas Daerah, dan lintas
pelaku; dan
5) Dilaksanakan dengan mendorong kemitraan sektor publik dan privat

6. ARAH KEBIJAKAN
1) Perencanaan Pembangunan DPD dan KSPD;
2) Penegakan regulasi Pembangunan DPD dan KSPD; dan
3) Pengendalian implementasi Pembangunan DPD dan KSPD

7. STRATEGI
1) Strategi untuk perencanaan Pembangunan DPD dan KSPD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 huruf a meliputi:
a. Menyusun rencana induk dan rencana detail Pembangunan DPD dan
KSPD; dan
b. Menyusun regulasi tata bangunan dan tata lingkungan DPD dan KSPD.
2) Strategi penegakan regulasi Pembangunan DPD dan KSPD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 huruf b dilakukan melalui monitoring dan
pengawasan oleh Pemerintah Daerah terhadap penerapan rencana detail
DPD dan KSPD.
3) Strategi untuk pengendalian implementasi rencana Pembangunan DPD dan
KSPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf c dilakukan melalui
peningkatan koordinasi antara Pemerintah Daerah, Pemerintah
Kabupaten/Kota, pelaku usaha dan masyarakat.

Ripparda Kabupaten Lobar (Peraturan Daerah Kabupaten Lobar No 6 Tahun


2016 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun
2016-2025)

1. Tujuan
Pembangunan Kepariwisataan Daerah bertujuan :
1) Meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah;
2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

3) Mengurangi kemiskinan;
4) Mengatasi pengangguran;
5) Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya;
6) Memajukan kebudayaan dan mengembangkan wisata halal;
7) Mengangkat citra daerah dan bangsa;
8) Memupuk rasa cinta tanah air;
9) Memperkukuh j ati diri

2. Sasaran
Sasaran pembangunan kepariwisataan kabupaten lombok barat
MODERAT OPTIMIS
SASARAN
2016 2020 2025 2016 2020 2025
Jumlah Wisatawan Mancanegara (orang) 186.000 261.961 337.923 213.900 301.225 388.611

LOS Wisatawan Mancanegara (hari) 2 2 2 3 3 3

Jumlah Wisatawan Nusantara (orang) 279.000 392.943 506.885 320.250 451.884 582.918

LOS Wisatawan Nusantara (hari) 2 3 3 3 3 3

PDRB(%) Akomodasi,dan Makan Minum 684.502,25 850.468,27 960.329,89 752.952.25 908.514.27 1.056.361,89

3. Arah Pembangunan
1) Pembangunan daya tarik wisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf
meliputi :
a. Daya tarik wisata alam;
b. Daya tarik wisata budaya;
c. Daya tarik wisata hasil buatan manusia; dan
d. Daya tarik kegiatan masyarakat.
2) Perioritas pembangunan daya tarik wisata alam sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a meliputi dan tidak terbatas pada wisata Pantai dan
Pegunungan.
3) Perioritas pembangunan daya tarik wisata budaya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b meliputi dan tidak terbatas pada kesenian tradisional
rakyat berupa tarian daerah, pementasan budaya daerah, dan pertunjukan
budaya daerah lainnya.
4) Prioritas pembangunan daya tarik wisata hasil buatan manusia sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi dan tidak terbatas pada wisata
peninggalan sejarah dan cagar budaya.
5) Prioritas pembangunan daya tarik wisata sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), (3), dan (4) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

6. Arah Kebijakan
1) Perintisan pengembangan daya tarik wisata dalam rangka mendorong
pertumbuhan DPD dan pengembangan potensi wisata daerah;
2) Pembangunan daya tarik wisata berdasarkan karakteristik lokal untuk
meningkatkan kualitas dan daya saing produk dalam menarik minat dan
segmen pasar;
3) Revitalisasi daya tarik wisata dalam upaya peningkatan kualitas,
keberlanjutan dan daya saing produk dan DPD.

7. Strategi
1) Strategi untuk perintisan pengembangan daya tarik wisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf a, meliputi :
a. Mengembangkan daya tarik wisata baru di kawasan DPD yang belum
berkembang; dan
b. Memperkuat upaya pengelolaan potensi kepariwisataan pantai dan
pegunungan.
2) Strategi pembangunan Daya Tarik Wisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf b, meliputi:
a. Mengembangkan inovasi manajemen produk dan kapasitas daya tarik
wisata untuk mendorong percepatan pengembangan DPD, di antaranya
membentuk dan membina Pengelolaan Kawasan DPD Pantai dan
pegunungan, membentuk dan membina organisasi usaha dan Industri
Pariwisata; dan
b. Memperkuat upaya konservasi potensi kepariwisataan dan lingkungan
dalam upaya mendukung intensifikasi daya tarik wisata.
3) Strategi untuk kebijakan revitalisasi Daya Tarik Wisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf c, meliputi :
a. revitalisasi struktur, elemen dan aktifitas yang menjadi penggerak
kegiatan kepariwisataan daerah pada Daya Tarik Wisata, di antaranya
pengendalian sampah dan limbah pantai di kawasan DPD dan
pemeliharaan semua Daya Tarik Wisata, sejarah dan benda-benda cagar
budaya; dan
b. memperkuat upaya penataan ruang wilayah dan konservasi potensi
kepariwisataan dan lingkungan dalam mendukung revitalisasi daya tarik
wisata dan kawasan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai