A. PENDAHULUAN
1
di Kota Daik pada tahun 1878 – 1900. Hingga saat ini, ada berbagai situs
cagar budaya yang tersebar di pulau Daik, Pulau Dabo Singkep dan Pulau
Senayang. Lingga sebagai salah satu Pusat Budaya Melayu juga tercermin
dalam bahasa, adat-istiadat dan sikap-sikap kemelayuan dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Kabupaten Lingga. Badan Pelestarian Peninggalan
Purbakala (BPPP) mencatat setidaknya terdapat 10 situs yang telah tercatat
dan memiliki pengaruh dalam peradaban manusia.
Pada tahun 2022, Kabupaten Lingga telah menyusun Kajian
Pengembangan Destinasi Pariwisata menuju Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KSPN). Berdasarkan hasil kajian tersebut, salah satu langkah
yang harus dilakukan sebagai bagian dari tahapan menuju KSPN, yakni
menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata. Penyusunan
Rencana Induk Pariwisata Terpadu merupakan sebuah upaya yang
dilakukan untuk mendukung pengembangan dan pembangunan destinasi
pariwisata di Kabupaten Lingga melalui pendekatan terpadu dan
komprehensif pada semua aspek dan sektor, dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan baik di tingkat pusat (K/L), tingkat daerah maupun
lintas pemangku di tingkat masyarakat, swasta dan badan usaha/pengelola
terkait.
Secara garis besar, terdapat 4 (empat) tujuan utama dalam
penyusunan Rencana Induk Pariwisata Terpadu, yakni 1). Rencana
Pengembangan Keseluruhan Wilayah Destinasi Pariwisata yang meliputi
Pariwisata Sejarah dan Budaya; 2). Rencana Detail Pengembangan untuk
Kawasan Utama Pariwisata termasuk Rencana Zonasi; 3). Rencana
Investasi dan Pembiayaan untuk Infrastruktur dan Layanan termasuk
penyelenggaraan forum ekonomi dan bisnis; dan 4). Penguatan Kapasitas
Kelembagaan dan SDM termasuk tata kelola regulasi.
2
terpadu akan dilakukan melalui penguatan sinkronisasi perencanaan dan
penganggaran dengan pendekatan holistik, integratif, tematik dan spasial.
Dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan
pariwisata, kolaborasi perencanaan dan pendanaan pembangunan daerah
dengan seluruh stakeholder terkait untuk melaksanakan program
pembangunan pariwisata secara terintegrasi dan berkelanjutan menjadi
mutlak diperlukan guna meningkatkan kekuatan ekonomi masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Lingga.
B. TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan kajian ini, yakni:
1. Tersusunnya rencana pengembangan keseluruhan wilayah destinasi
pariwisata yang meliputi pariwisata sejarah dan budaya;
2. Tersusunnya rencana detail pengembangan untuk kawasan utama
pariwisata termasuk rencana zonasi;
3. Tersusunnya rencana investasi dan pembiayaan untuk infrastruktur
dan layanan termasuk penyelenggaraan forum ekonomi dan bisnis;
dan
4. Tersusunnya rencana penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM
termasuk tata kelola regulasi.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kajian ini meliputi:
1. Kerangka kelembagaan dan hukum, kerangka regulasi, serta kerangka
kebijakan dalam pengembangan pariwisata;
2. Potensi dan peluang pengembangan kawasan destinasi pariwisata;
3. Gambaran umum kondisi dasar, rencana tata ruang, kesenjangan
infrastruktur, atraksi dan fasilitas;
4. Tantangan dan kendala pengembangan lingkungan, sosial budaya,
sosial ekonomi, dan sejarah kebudayaan;
5. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dan skenario pengembangan
pariwisata;
3
6. Rincian skenario pengembangan pariwisata terpilih;
7. Formulasi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Terpadu; dan
8. Bentuk keterlibatan dan dukungan pemangku kepentingan dalam
pengembangan pariwisata.
E. OUTPUT
Kajian ini akan menghasilkan beberapa output, yaitu:
1. Laporan Pendahuluan yang memuat Pemahaman terhadap KAK,
Temuan Awal dan Rencana Kerja.
2. Laporan Akhir, yang terdiri dari:
a. Laporan Rencana Induk Pariwisata Terpadu Kabupaten Lingga;
b. Laporan Ringkas (Executive Summary) Rencana Induk Pariwisata
Terpadu Kabupaten Lingga;
c. Album Peta Pengembangan Daya Tarik Wisata Kabupaten Lingga;
F. TENAGA AHLI
4
Untuk dapat melaksanakan kajian ini, penyedia jasa perencanaan harus
menyediakan tenaga-tenaga ahli sebagai berikut:
1. Tenaga Ahli Perencaan Wilayah dan Kota
2. Tenaga Ahli Pengembangan Pariwisata
3. Tenaga Ahli Infrastruktur
4. Tenaga Ahli Kelembagaan dan Regulasi
5. Tenaga Ahli Lintas Bidang
6. Tenaga Ahli Lingkungan Hidup
7. Tenaga Ahli Cagar Budaya
8. Tenaga Ahli Desain Tata Kota dan Tata Ruang
H. BIAYA PEKERJAAN
Pekerjaan dilakukan dengan biaya sebesar Rp. ……………..
(…………………………………..) termasuk pajak-pajak yang berlaku,
namun tidak termasuk biaya-biaya yang diperlukan untuk kegiatan survey,
pengumpulan data, dan focus group discussion. detail Rencana Anggaran
Biaya Terlampir.
Novrizal
NIP.xxxxx
5
6