Anda di halaman 1dari 67

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN DESAIN PEMBANGUNAN DERMAGA SUNGAI DI KALTENG


TAHUN ANGGARAN 2012

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN
DESAIN PEMBANGUNAN DERMAGA SUNGAI DI KALTENG
TAHUN AGGARAN 2012

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN DESAIN PEMBANGUNAN DERMAGA SUNGAI DI KALTENG
TAHUN ANGGARAN 2012

1. LATAR BELAKANG
Dalam mendukung kelancaran arus barang dan orang
diperlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai
baik untuk kelancaran angkutan penumpang maupun kegiatan
bongkar muat barang yang memenuhi standar keselamatan.
Untuk menunjang keperluan bongkar muat barang maupun
penumpang mutlak diperlukan ketersediaan prasarana
dermaga / pelabuhan. Dengan tersedianya dermaga /
pelabuhan akan lebih memberikan jaminan kenyamanan
pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut diperlukan
prasarana pendukung yakni dermaga/pelabuhan yang
memenuhi persyaratan penunjang kelancaran transportasi air,
sehingga dapat digunakan dengan aman, lancar dan
nyaman. Agar konstruksi sesuai dengan aspek – aspek
teknis maka perlu dilakukan perencanaan teknis.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk


mengadakan Kegiatan Desain Pembangunan Dermaga
Sungai di Kalteng guna menampung lalu lintas yang timbul
akibat perkembangan ekonomi di daerah-daerah yang
bersangkutan.
b. Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah melaksanakan
Kegiatan Desain Pembangunan Dermaga Sungai di Kalteng
secara terperinci sedemikian rupa sehingga tercapai
penyesuaian terhadap tingkat optimum dari investasi serta
pentahapan pelaksanaan dalam batas-batas kemampuan
pembiayaan, secara khusus untuk konstruksi dermaga pada
lokasi yang bersangkutan.
c. Pelaksana/konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib
menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin untuk
menyelenggarakan pekerjaan perencanaan teknis detail,
sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa Dokumen
Kegiatan yang terdiri dari Gambar Rencana serta Dokumen
Lelang yang mencukupi segala persyaratan yang ditetapkan
dan dapat dipertanggung jawabkan guna pelaksanaan
pekerjaan pembangunan fisik jalan dimaksud, serta
mengusahakan sesedikit mungkin adanya perbaikan-
perbaikan atau perencanaan tambahan lainnya dikemudian
hari.

3. SASARAN
Tersedianya Dokumen Perencanaan / Desain pPembangunan
Dermaga Sungai di Kalimantan Tengah yang lengkap, dan
Dokumen Lelang serta Pelaksanaan Desain Pembangunan
Dermaga Sungai di Kalimantan Tengah

4. NAMA DAN
ORGANISASI
PENGGUNA
ANGGARAN
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dalam hal ini
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi
Kalimantan Tengah.
5. SUMBER PENDANAAN

Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih


Rp. 432.000.000,00 (empat ratus tiga puluh dua juta rupiah)
termasuk PPN dibiayai APBD Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun Anggaran 2012.
LINGKUP, LOKASI
KEGIATAN, DATA DAN
FASILITAS PENUNJANG
SERTA ALIH
PENGETAHUAN
a. Lingkup kegiatan
Lingkup kegiatan ini, adalah :
1) Persiapan Desain
2) Survey Pendahuluan
3) Survey Detail :
a. Survey Penyidikan Tanah
b. Survey Topografi
c. Survey Hidrografi
d. Survey Bathimetri
e. Survey Analisa Kebutuhan
Angkutan
4) Analisa Data Lapangan
5) Perencanaan Teknis dan
Penggambaran
6) Pelaporan dan penyiapan
Dokumen Lelang
b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultansi ini
dilaksanakan di wilayah
Kalimantan Tengah.
c. Data dan Fasilitas Penunjang
1). Penyediaan oleh pengguna
jasa
Data dan fasilitas yang
disediakan oleh pengguna jasa
yang dapat
digunakan dan harus dipelihara
oleh penyedia jasa :
a) Laporan dan Data (bila ada)
Kumpulan laporan dan data
sebagai hasil study terdahulu
serta
photografi (bila ada).
(nyatakan bila ada laporan dan
data/informasi yang dapat dipakai
sebagai referensi oleh penyedia
jasa).
b) Akomodasi dan Ruangan
Kantor (bila ada)
(Jelaskan dan nyatakan apakah
ada akomodasi dan ruangan
kantor yang akan disediakan
oleh kantor/satuan
kerja/proyek/bagian proyek
misalnya, ruangan kantor
luas/ukurannya dan keadaannya,
atau harus disediakan oleh
penyedian jasa sendiri dengan
cara sewa).
c) Staf Pengawas/Pendamping
(Pengguna jasa akan
mengangkat petugas atau
wakilnya yang
bertindak sebagai pengawas atau
pendamping (counterpart), atau
project officer (PO) dalam rangka
pelaksanaan jasa konsultansi).
d) Fasilitas yang disediakan
oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan oleh penyedia jasa
(bila ada).
(cantumkan nama barang
tersebut).
2). Penyediaan oleh penyedia
jasa
Penyedia jasa harus menyediakan
dan memelihara semua fasilitas
dan
peralatan yang dipergunakan
untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
(Cantumkan disini barang-
barang yang harus disediakan
oleh
penyedian jasa dan tetapkan
juga apakah harus dibeli atas
nama
kantor/satuan
kerja/proyek/bagian proyek
ataukah harus dengan cara
sewa).
d. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh
pengguna jasa, maka penyedia
jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus
singkat, diskusi dan seminar
terkait dengan
substansi pelaksanan pekerjaan
dalam rangka alih pengetahuan
kepada staf
proyek.
6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN,
DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
SERTA ALIH PENGETAHUAN

a. Lingkup kegiatan

Lingkup kegiatan ini, adalah :

1. Persiapan Desain
2. Survey Pendahuluan
3. Survey Detail :
a. Survey Penyidikan Tanah
b. Survey Topografi
c. Survey Hidrografi
d. Survey Bathimetri
e. Survey Analisa Kebutuhan Angkutan
4. Analisa Data Lapangan
5. Perencanaan Teknis dan Penggambaran
6. Pelaporan dan penyiapan Dokumen Lelang

b. Lokasi Kegiatan

Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan diwilayah Kalimantan Tengah.

c. Data dan Fasilitas Penunjang


1) Penyediaan oleh pengguna jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan
dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :
a. Laporan dan Data (bila ada) Kumpulan laporan dan data sebagai hasil
study terdahulu serta photografi (bila ada). (nyatakan bila ada laporan dan
data/informasi yang dapat dipakai sebagai referensi oleh penyedia jasa).
b. Akomodasi dan Ruangan Kantor (bila ada) (Jelaskan dan nyatakan apakah
ada akomodasi dan ruangan kantor yang akan disediakan oleh
kantor/satuan kerja/proyek/bagian proyek misalnya, ruangan kantor
luas/ukurannya dan keadaannya, atau harus disediakan oleh penyedian jasa
sendiri dengan cara sewa).
c. Staf Pengawas/Pendamping (Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping (counterpart),
atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi).
d. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh
penyedia jasa (bila ada). (cantumkan nama barang tersebut).
2) Penyediaan oleh penyedia jasa Penyedia jasa harus menyediakan dan
memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan. (Cantumkan disini barang-barang yang harus
disediakan oleh penyedian jasa dan tetapkan juga apakah harus dibeli
atas nama kantor/satuan kerja/proyek/bagian proyek ataukah harus dengan
cara sewa).
d. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf proyek.
7. PENDEKATAN DAN
METODOLOGI

A. SURVAI PENDAHULUAN
Dalam survai pendahuluan ini konsultan harus mengumpulkan sebanyak
mungkin data-data yang diperlukan untuk perencanaan lebih lanjut. Untuk itu
konsultan melakukan hal-hal sebagai berikut :

 Melakukan tinjauan lapangan (site orientation), untuk mendapatkan gambaran


lokasi proyek secara keseluruhan dan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan dalam menentukan tahapan pekerjaan selanjutnya.
 Melakukan kajian literatur, konsep-konsep maupun pengumpulan data terkait
berupa studi terdahulu (bila ada) dll.
 Tinjauan terhadap kawasan lokasi proyek secara umum, lengkap dengan peta
lokasi pekerjaan.
 Memanfaatkan data pokok wilayah yang sudah ada untuk penyusunan
laporan awal.
 Menentukan pokok-pokok kegiatan dalam peyelesaian pekerjaan berupa barchart
jadwal pelaksanaan pekerjaan.
 Penyiapan survey lapangan beserta format-formatnya yang akan digunakan.
 Menyiapkan peralatan survey yang akan digunakan untuk pekerjaan
lapangan. Membuat Laporan Pendahuluan.

Dari survai pendahuluan ini konsultanb diharapkan sudah dapat gambaran yang
akan diusulkan pada pekerjaan survai dan perencanaan yang akan diterapkan dan
mengidentifikasi masalah-masalah yang dimungkinkan timbul.

B. SURVAI DAN ANALISA DATA LAPANGAN


1) PENGUKURAN PEMETAAN
a) Pengukuran di darat (topografi)

Pengukuran ini dimaksudkan untuk memetakan permukaan bumi lengkap


dengan obyek permanent maupun semi permanent, sehingga hasil
pengukuran ini diharapkan dapat mencerminkan kondisi lapangan.
Pekerjaan pengukuran ini meliputi :
 Pengukuran titik control horizontal dan vertical dengan sistim polygon
dengan cara ring-ring atau raster (grade) atau cara lain yang
memungkinkan untuk dilaksanakan. Pengambilan azimuth (utara
magnetis) dilakukan dengan kompas atau dengan Global Positioning
System (GPS).
 Pengukuran Levelling dilakukan pada titik-titik polygon dengan cara
pulang/pergi.
 Pengukuran situasi meliputi semua areal pelabuhan dengan
pengambilan titik-titik ketinggian (hight spot) sebanyak-banyaknya,
juga pada obyek-obyek yang dianggap perlu, yang berpengaruh terhadap
rencana pelabuhan.
 Patok Tetap (Bench Mark), dipasang pada lokasi yang dimungkinkan
aman terhadap pelaksanaan fisik dan mudah dicari, patok tetap ini
dibuat dari beton 20 x 20 cm atau pipa PVC diameter 10 cm dicor beton
dan pada bagian ujung biberi mur/baut

b) Pengukuran di air (bathimetri)


Survai bathimetri atau sering
juga disebut
Sounding/Pemeruman
dilakukan untuk mengukur dan
mengamati kedalaman sungai
dengan menggunakan alat ukur
kedalaman, sehingga dapat
diperoleh gambaran mengenai
bentuk dasar sungai, posisi-
posisi
dangkal ataupun posisi benda-
benda yang dapat mengganggu
alur
pelayaran. Daerah perairan
yang dipetakan yaitu lokasi
kolam
labuh dan kolam tambat, alur
sungai sekitar lokasi pelabuhan
yang
ada, dan alur sungai sekitar lahan
pengembangan.
Survai ini bertujuan untuk
membuat peta bathimetri
perairan di
rencana areal pelabuhan,
sepanjang alur pelabuhan dan
rencana
lokasi pengambangan
pelabuhan. Kegiatan survai
bathimetri ini
pada intinya terdiri dari :
 Menentukan patok-patok tetap
untuk titik referensi.
 Pengukuran kedalaman
menggunakan Echosounder dan
pengukuran posisi menggunakan
satelit GPS (Global
Positioning System).
 Kalibrasi pemeruman dengan
bar check.
 Perhitungan koordinat dan
posisi.
 Penggambaran hasil survey
pemetaan bathimetri.
2) SURVAI HIDRO-
OCEANOGRAFI.
Survai Hidro-Oceanografi
dilakukan untuk mendapatkan
gambaran
mengenai kondisi perairan
setempat yaitu kondisi arus,
dan sediment.
Sehubungan hal tersebut maka
pekerjaan yang dilakukan dalam
Survai
Hidro-Oceanografi ini meliputi
pengamatan pasang surut,
pengukuran
arus, pengambilan contoh
sediment (laying-dasar) dan
sediment endap
dasar.Pekerjaan ini dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3) PENYELIDIKAN TANAH.
Tujuan pekerjaan penyelidikan
tanah (soil investigation) ini
dilakukan
untuk mengetahui karakteristik
lapisan tanah (geofisik tanah)
dan sifat-
sifat tanahm guna memperoleh
data yang baik dan memadai
untuk
menunjang perencanaan.
a) Boring
Pemboran mesin dilaksanakan
dengan ketentuan-ketentuan
berikut :
 Boring dilakukan sampai
kedalaman yang telah ditentukan
atau
setelah didapat informasi yang
cukup mengenai letak lapisan
tanah keras, jenis tanah dan tebal
lapisannya.
 Jika sebelum mencapai
kedalaman yang telah
ditentukan telah
dijumpai lapisan tanah
keras/batuan, pemboran harus
diteruskan
menembus tanah keras sedalam
kurang lebih tiga meter.
 Boring harus dilakukan
dengan alat bor yang digerakkan
dengan
mesin, yang mampu mencapai
kedalaman yang ditetapkan.
 Pada setiap interval kedalaman
1,50 m harus dilakukan Standar
Penetration Test (SPT).
 Pada setiap interval
kedalaman 3,00 m harus
dilakukan
Undesturbed Sample (UDS),
guna keperluan test laboratorium.
 Sebagai hasil boring, harus
dibuatkan bor log, paling
sedikit
dilengkapi dengan lithologi
(geologie description), harga
SPT,
letak muka air dan sebagainya.
 Terhadap Undesturbed
Sample, harus dilakukan
laboratory test
untuk mengetahui indek dan
struktur properties tanah.
 Jenis test meliputi
b) Pengukuran di air (bathimetri)
Survai bathimetri atau sering juga disebut Sounding/Pemeruman
dilakukan untuk mengukur dan mengamati kedalaman sungai dengan
menggunakan alat ukur kedalaman, sehingga dapat diperoleh gambaran
mengenai bentuk dasar sungai, posisi-posisi dangkal ataupun posisi benda-
benda yang dapat mengganggu alur pelayaran. Daerah perairan yang
dipetakan yaitu lokasi kolam labuh dan kolam tambat, alur sungai sekitar
lokasi pelabuhan yang ada, dan alur sungai sekitar lahan pengembangan.
Survai ini bertujuan untuk membuat peta bathimetri perairan di rencana
areal pelabuhan, sepanjang alur pelabuhan dan rencana lokasi
pengambangan pelabuhan. Kegiatan survai bathimetri ini pada intinya
terdiri dari :
 Menentukan patok-patok tetap untuk titik referensi.
 Pengukuran kedalaman menggunakan Echosounder dan pengukuran
posisi menggunakan satelit GPS (Global Positioning System).
Kalibrasi pemeruman dengan bar check.
 Perhitungan koordinat dan posisi.
 Penggambaran hasil survey pemetaan bathimetri.
2) SURVAI HIDRO-OCEANOGRAFI.
Survai Hidro-Oceanografi dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai
kondisi perairan setempat yaitu kondisi arus, dan sediment. Sehubungan hal
tersebut maka pekerjaan yang dilakukan dalam Survai Hidro-Oceanografi ini
meliputi pengamatan pasang surut, pengukuran arus, pengambilan contoh
sediment (laying-dasar) dan sediment endap dasar.Pekerjaan ini dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

3) PENYELIDIKAN TANAH.
Tujuan pekerjaan penyelidikan tanah (soil investigation) ini dilakukan untuk
mengetahui karakteristik lapisan tanah (geofisik tanah) dan sifat-sifat tanahm
guna memperoleh data yang baik dan memadai untuk menunjang perencanaan.

a) Boring

Pemboran mesin dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan berikut :

 Boring dilakukan sampai kedalaman yang telah ditentukan atau setelah


didapat informasi yang cukup mengenai letak lapisan tanah keras,
jenis tanah dan tebal lapisannya.
 Jika sebelum mencapai kedalaman yang telah ditentukan telah
dijumpai lapisan tanah keras/batuan, pemboran harus diteruskan
menembus tanah keras sedalam kurang lebih tiga meter.
 Boring harus dilakukan dengan alat bor yang digerakkan dengan mesin,
yang mampu mencapai kedalaman yang ditetapkan.
 Pada setiap interval kedalaman 1,50 m harus dilakukan Standar
Penetration Test (SPT).
 Pada setiap interval kedalaman 3,00 m harus dilakukan Undesturbed
Sample (UDS), guna keperluan test laboratorium.
 Sebagai hasil boring, harus dibuatkan bor log, paling sedikit
dilengkapi dengan lithologi (geologie description), harga SPT, letak
muka air dan sebagainya.
 Terhadap Undesturbed Sample, harus dilakukan laboratory test untuk
mengetahui indek dan struktur properties tanah.
 Jenis test meliputi :

b) Pengukuran di air (bathimetri)


Survai bathimetri atau sering
juga disebut
Sounding/Pemeruman
dilakukan untuk mengukur dan
mengamati kedalaman sungai
dengan menggunakan alat ukur
kedalaman, sehingga dapat
diperoleh gambaran mengenai
bentuk dasar sungai, posisi-
posisi
dangkal ataupun posisi benda-
benda yang dapat mengganggu
alur
pelayaran. Daerah perairan
yang dipetakan yaitu lokasi
kolam
labuh dan kolam tambat, alur
sungai sekitar lokasi pelabuhan
yang
ada, dan alur sungai sekitar lahan
pengembangan.
Survai ini bertujuan untuk
membuat peta bathimetri
perairan di
rencana areal pelabuhan,
sepanjang alur pelabuhan dan
rencana
lokasi pengambangan
pelabuhan. Kegiatan survai
bathimetri ini
pada intinya terdiri dari :
 Menentukan patok-patok tetap
untuk titik referensi.
 Pengukuran kedalaman
menggunakan Echosounder dan
pengukuran posisi menggunakan
satelit GPS (Global
Positioning System).
 Kalibrasi pemeruman dengan
bar check.
 Perhitungan koordinat dan
posisi.
 Penggambaran hasil survey
pemetaan bathimetri.
2) SURVAI HIDRO-
OCEANOGRAFI.
Survai Hidro-Oceanografi
dilakukan untuk mendapatkan
gambaran
mengenai kondisi perairan
setempat yaitu kondisi arus,
dan sediment.
Sehubungan hal tersebut maka
pekerjaan yang dilakukan dalam
Survai
Hidro-Oceanografi ini meliputi
pengamatan pasang surut,
pengukuran
arus, pengambilan contoh
sediment (laying-dasar) dan
sediment endap
dasar.Pekerjaan ini dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3) PENYELIDIKAN TANAH.
Tujuan pekerjaan penyelidikan
tanah (soil investigation) ini
dilakukan
untuk mengetahui karakteristik
lapisan tanah (geofisik tanah)
dan sifat-
sifat tanahm guna memperoleh
data yang baik dan memadai
untuk
menunjang perencanaan.
a) Boring
Pemboran mesin dilaksanakan
dengan ketentuan-ketentuan
berikut :
 Boring dilakukan sampai
kedalaman yang telah ditentukan
atau
setelah didapat informasi yang
cukup mengenai letak lapisan
tanah keras, jenis tanah dan tebal
lapisannya.
 Jika sebelum mencapai
kedalaman yang telah
ditentukan telah
dijumpai lapisan tanah
keras/batuan, pemboran harus
diteruskan
menembus tanah keras sedalam
kurang lebih tiga meter.
 Boring harus dilakukan
dengan alat bor yang digerakkan
dengan
mesin, yang mampu mencapai
kedalaman yang ditetapkan.
 Pada setiap interval kedalaman
1,50 m harus dilakukan Standar
Penetration Test (SPT).
 Pada setiap interval
kedalaman 3,00 m harus
dilakukan
Undesturbed Sample (UDS),
guna keperluan test laboratorium.
 Sebagai hasil boring, harus
dibuatkan bor log, paling
sedikit
dilengkapi dengan lithologi
(geologie description), harga
SPT,
letak muka air dan sebagainya.
 Terhadap Undesturbed
Sample, harus dilakukan
laboratory test
untuk mengetahui indek dan
struktur properties tanah.
 Jenis test meliputi
 Spesifig gravity
 Bulk Density
 Moisture Content
 Atterberg limits
 Grain Size Analysis
 Strength Test
 Consolidation Test

Semua test tersebut diatas harus mengikuti ketentuan yang berlaku.

b) Sondir (pneutrometer static)

Sondir dilakukan untuk mengetahui lapisan tanah keras, berdasarkan


tahanan ujung konus, sedangkan tahanan bi-konus untuk mengetahui daya
lekat tanah setiap interval kedalaman 20 cm. Pembacaan dilakukan
setiap interval kedalaman 20 cm, dan pekerjaan sondir dapat
dihentikan apabila pembacaan pada manometer berturut-turut
menunjukkan harga >150 kg/cm2, atau angker pada alat sondir telah
terangkat keatas. Alat sondir yang digunakan adalah Sondir ringan
dengan kapasitas 2,50 ton.

c) Pemeriksaan CBR

Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan contoh uji dilapangan


(disturbed) untuk diadakan tes laboratorium dengan CBR rendaman
(soaked). Pemeriksaan ini untuk mengetahui daya dukung tanah
dasar, dan memikul beban diatasnya, terutama pada lokasi jalan akses
dan lapangan penumpukan.

C. PERENCANAAN TEKNIS
Perencanaan teknis ini konsultan harus melakukan beberapa tahapan pelaksanaan
pekerjaan sebagai berikut :

a) Penyusunan konsep detail perencanaan pelabuhan (pra-disain), untuk selanjutnya


diadakan asistensi/diskusi dimana diperlukan masukan-masukan sehubungan
dengan kebijakan yang ada dan dimintakan persetujuan pemberi tugas.
b) Penyusunan draft detail perencanaan pelabuhan, pada tahapan ini merupakan
penajaman terhadap butir (a), untuk selanjutnya dimintakan asistensi/konsultasi
dimana dimungkinkan masih ada masukan dan koreksi-koreksi seperlunya
sehingga tercapai hasil perencanaan teknis pelabuhan yang optimal.
c) Penyusunan detail perencanaan akhir, setelah konsultan mengadakan perbaikan-
perbaikan atas masukan dan koreksi dari pemberi tugas, hasil perencanaan
teknis dimintakan persetujuan pemberi tugas.

1. KONSEP DETAIL PERENCANAAN (PRA DISAIN)

Dalam proses tahapan ini konsultan melakukan sebagai berikut :

a) Evaluasi terhadap hasil survai lapangan.


b) Mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pelabuhan.
c) Membuat denah (lay out) pelabuhan secara menyeluruh dan bila diperlukan
mulai tahapannya sampai dengan pengembanganya.
d) Model dan type konstruksi yang akan digunakan untuk bangunan utama dan
bangunan panjang
e) Semua rancangan supaya disesuaikan dengan standar yang berlaku.

diperlukan mulai tahapannya


sampai dengan
pengembangannya.
d) Model dan type konstruksi
yang akan digunakan untuk
bangunan
utama dan bangunan penunjang.
e) Semua rancangan supaya
disesuaikan dengan standar yang
berlaku.
2) DRAFT DETAIL DISAIN
Pada tahapan ini konsultan harus
melakukan sebagai berikut :
a) Melakukan pendetailan hasil
pra-disain yang telah disetujui
oleh
pemberi tugas.
b) Melakukan perhirtungan
struktur bangunan utama mulai
dari
bangunan atas sampai dengan
pondasinya.
c) Melakukan perhitungan
struktur bangunan penunjang.
d) Membuat gambar detail
masing-masing jenis bangunan.
e) Melakukan perhitungan biaya
untuk masing-masing jenis
bangunan,
secara lengkap dan detail.
f) Membuat spesifikasi teknis
masing-masing jenis bangunan.
g) Melakukan
asistensi/konsultasi kepada
pemberi tugas, sehubungan
adanya masukan dan koreksi bila
diperlukan.
3) PERENCANAAN AKHIR
(Final Design)
Perencanaan akhir ini merupakan
penyempurnaan dari Draft
Detail Disain
yang telah mengalami perbaikan-
perbaikan sesuai hasil
asistensi/konsultasi.
Pada tahapan ini produk yang
dihasilkan adalah :
a) Dokumen gambar rencana
yang meliputi masing-masing
jenis
bangunan yang telah diset secara
berurutan dan teratur.
b) Laporan akhir meliputi output
perhitungan struktur dll.
c) Perkiraan Biaya yang
dibutuhkan pada masing-masing
bangunan,
meliputi perincian dan
rekapitulasi.
d) Dokumen Spesifikasi Teknis
sesuai dengan jenis pekerjaan
yang
ada.
8. JANGKA WAKTU
PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan
kegiatan ini diperkirakan 120
(seratus dua puluh) hari
kalender diperlukan mulai tahapannya sampai dengan pengembangannya.
2. DRAFT DETAIL DISAIN

Pada tahapan ini konsultan harus melakukan sebagai berikut :

a. Melakukan pendetailan hasil pra-disain yang telah disetujui oleh pemberi


tugas.
b. Melakukan perhirtungan struktur bangunan utama mulai dari bangunan atas
sampai dengan pondasinya.
c. Melakukan perhitungan struktur bangunan penunjang.
d. Membuat gambar detail masing-masing jenis bangunan.
e. Melakukan perhitungan biaya untuk masing-masing jenis bangunan, secara
lengkap dan detail.
f. Membuat spesifikasi teknis masing-masing jenis bangunan.
g. Melakukan asistensi/konsultasi kepada pemberi tugas, sehubungan adanya
masukan dan koreksi bila diperlukan.
3) PERENCANAAN AKHIR (Final Design)

Perencanaan akhir ini merupakan penyempurnaan dari Draft Detail Disain yang
telah mengalami perbaikan-perbaikan sesuai hasil asistensi/konsultasi. Pada tahapan
ini produk yang dihasilkan adalah :

a) Dokumen gambar rencana yang meliputi masing-masing jenis bangunan yang


telah diset secara berurutan dan teratur.
b) Laporan akhir meliputi output perhitungan struktur dll.
c) Perkiraan Biaya yang dibutuhkan pada masing-masing bangunan, meliputi
perincian dan rekaplitas
d) Dokumen Spesifikasi Teknis sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 120 (seratus dua puluh) hari
kalender

9. TENAGA AHLI
1) Untuk menunjang keberhasilan pekerjaan ini, maka diperlukan tenaga ahli dan
asisten tenaga ahli yang berpengalaman denagan kualifikasi sebagai berikut:
Kualifikasi personil tenaga ahli.

No Tenaga Ahli Jumlah Personil


1 Ketua Tim (Team Leader) 1 orang
2 Tenagaa Ahli Teknik Lingkungan 1 orang
3 Tenaga Ahli Tanah dan Bahan 1 orang
4 Tenaga Ahli Asrsitrktur 1 orang
5 Tenaga Ahli Hydrologi/Hydrolika 1 orang
6 Tenaga Ahli Struktur 1 orang
7 Tenaga Ahli Geodesi 1 orang
8 Tenaga Ahli Kuantitas dan Biaya 1 orang

2). URAIAN TUGAS TENAGA


AHLI
a) Pimpinan Tim/Ahli Struktur
Adalah seorang sarjana atau strata
yang lebih tinggi di bidang teknik
sipil
dan berpengalaman minimal 7
(Tujuh) tahun di bidang Teknik
Sipil yang
mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
 Merencanakan,
mengkoordinasikan dan
mengendalikan semua
kegiatan dan personil yang
terlibat dalam pekerjaan ini
sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik serta mencapai hasil
yang
diharapkan.
 Mempersiapkan petunjuk
pelaksanaan kegiatan, baik
dalam tahap
pengumpulan data, pengolahan,
dan penyajian akhir dari hasil
keseluruhan pekerjaan.
b) Ahli Geodesi
Adalah seorang sarjana atau strata
yang lebih tinggi di bidang teknik
sipil
dan berpengalaman minimal 7
(Tujuh) tahun di bidang sipil.
Secara
umum tugas dan tanggung
jawabnya adalah membantu ketua
tim dalam
mengadakan pengukuran
topografi baik didarat maupun
disungai,
pengolahan data ukur dan
mengkoordinasi penggambaran.
c) Ahli Tanah dan Bahan
Adalah seorang sarjana atau strata
yang lebih tinggi di bidang teknik
sipil
dan berpengalaman minimal 7
(Tujuh) tahun di bidang sipil.
Secara
umum tugas dan tanggung
jawabnya adalah membantu ketua
tim dalam
mengadakan penyelidikan tanah
dilapangan maupun di
laboratorium,
mengadakan analisis hasil
penyelidikan tanah guna
keperluan
perhitungan bangunan utama dan
bangunan penunjang.
d) Ahli Teknik Lingkungan
Adalah seorang sarjana atau strata
yang lebih tinggi di bidang teknik
sipil
dan berpengalaman minimal 7
(Tujuh) tahun di bidang sipil.
Secara
umum tugas dan tanggung
jawabnya adalah membantu ketua
tim dalam
melaksanakan semua kegiatan
yang mencangkup pengumpulan
data,
analisis dan penyusunan
rekomendasi mengenai hal–hal
yang
menyangkut aspek lingkungan
akibat pekerjaan konstruksi
dermaga.
e) Ahli Teknik Hidrologi
Adalah seorang sarjana atau strata
yang lebih tinggi di bidang teknik
sipil
dan berpengalaman minimal 7
(Tujuh) tahun di bidang sipil.
Secara
2). URAIAN TUGAS TENAGA AHLI

a) Pimpinan Tim/Ahli Struktur

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang teknik sipil dan
berpengalaman minimal 7 (Tujuh) tahun di bidang Teknik Sipil yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

 Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan dan


personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan.
 Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap
pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan
pekerjaan.
b) Ahli Geodesi

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang teknik sipil dan
berpengalaman minimal 7 (Tujuh) tahun di bidang sipil. Secara umum tugas dan
tanggung jawabnya adalah membantu ketua tim dalam mengadakan pengukuran
topografi baik didarat maupun disungai, pengolahan data ukur dan mengkoordinasi
penggambaran.

c) Ahli Tanah dan Bahan

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang teknik sipil dan
berpengalaman minimal 7 (Tujuh) tahun di bidang sipil. Secara umum tugas dan
tanggung jawabnya adalah membantu ketua tim dalam mengadakan penyelidikan
tanah dilapangan maupun di laboratorium, mengadakan analisis hasil
penyelidikan tanah guna keperluan perhitungan bangunan utama dan bangunan
penunjang.

d) Ahli Teknik Lingkungan


Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang teknik sipil dan
berpengalaman minimal 7 (Tujuh) tahun di bidang sipil. Secara umum tugas dan
tanggung jawabnya adalah membantu ketua tim dalam melaksanakan semua
kegiatan yang mencangkup pengumpulan data, analisis dan penyusunan
rekomendasi mengenai hal–hal yang menyangkut aspek lingkungan akibat
pekerjaan konstruksi dermaga.

e) Ahli Teknik Hidrologi

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang teknik sipil dan
berpengalaman minimal 7 (Tujuh) tahun di bidang sipil. Secara umum tugas dan
tanggung jawabnya adalah membantu ketua tim dalam melaksanakan semua
kegiatan yang mencangkup pengmppulan data hidrologi, pengelolahan analisis data
hidrologi, dan perhitungan hidrologi..

umum tugas dan tanggung


jawabnya adalah membantu ketua
tim dalam
melaksanakan semua kegiatan
yang mencangkup pengmppulan
data
hidrologi, pengelolahan analisis
data hidrologi, dan perhitungan
hidrologi..
f) Ahli Struktur
Adalah seorang sarjana atau strata
yang lebih tinggi di bidang teknik
sipil
dan berpengalaman minimal 7
(Tujuh) tahun di bidang sipil.
Secara
umum tugas dan tanggung
jawabnya adalah membantu ketua
tim dalam
mempersiapkan perhitungan
struktur bangunan utama
maupun
bangunan pelengkap pelabuhan,
type-type bangunan yang
digunakan
dan material yang akan
digunakan, serta
mengkoordinasi gambar
struktur.
g) Ahli Arsitek
Adalah seorang sarjana atau
strata yang lebih tinggi di
bidang teknik
arsitektur dan berpengalaman
minimal 7 (Tujuh) tahun di
bidangnya.
Secara umum tugas dan tanggung
jawabnya adalah membantu ketua
tim
dalam merencanakan tata letak,
lay out, dan estetika bangunan
penunjang maupun
mengkoordinasi penggambaran.
h) Ahli Kuantitas dan Biaya
Adalah seorang sarjana atau strata
yang lebih tinggi di bidang teknik
sipil
dan berpengalaman minimal 3
(tiga) tahun di bidangnya. Secara
umum
tugas dan tanggung jawabnya
adalah membantu ketua tim
dalam
menghitung kuantitas masing-
masing jenis pekerjaan sampai
dengan
perkiraan biaya.
10. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari
pelaksanaan pekerjaan ini
adalah Dokumen
Perencanaan Teknis Lengkap
sampai dengan Dokumen
Pelelangan
11. LAPORAN
I. LAPORAN ADMINISTRASI
a. Laporan Pendahuluan, berisi :
1). Rencana kerja penyedia jasa
secara menyeluruh;
2). Mobilisasi tenaga ahli dan
tenaga penduduk lainnya;
3). Jadwal kegiatan penyedia
jasa.
Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan.
b. Laporan Survey Pendahuluan
Laporan dibuat selengkap –
lengkapnya yang berisi kegiatan
pada
survey pendahuluan yang
memuat:
- Data Lapangan sebagai bahan
untuk survey selanjutnya
- Analisa Bahan Perencanaan
- Laporan Teknis
- Photo Dokumentasi
Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan
c. Laporan Bulanan, berisi :
1). Ringkasan dari data yang
dikumpulkan.
2). Hasil analisa yang dilakukan
3). Rincian kemajuan yang
dicapai bulan ini
4). Tugas, penempatan dan
jumlah penugasan personil
dilapanga
f) Ahli Struktur

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang teknik sipil dan
berpengalaman minimal 7 (Tujuh) tahun di bidang sipil. Secara umum tugas dan
tanggung jawabnya adalah membantu ketua tim dalam mempersiapkan perhitungan
struktur bangunan utama maupun bangunan pelengkap pelabuhan, type-type
bangunan yang digunakan dan material yang akan digunakan, serta
mengkoordinasi gambar struktur.

g) Ahli Arsitek

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang teknik arsitektur
dan berpengalaman minimal 7 (Tujuh) tahun di bidangnya. Secara umum tugas
dan tanggung jawabnya adalah membantu ketua tim dalam merencanakan tata letak,
lay out, dan estetika bangunan penunjang maupun mengkoordinasi penggambaran.

h) Ahli Kuantitas dan Biaya

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang teknik sipil dan
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidangnya. Secara umum tugas dan
tanggung jawabnya adalah membantu ketua tim dalam menghitung kuantitas
masing-masing jenis pekerjaan sampai dengan perkiraan biaya.
10. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah Dokumen


Perencanaan Teknis Lengkap sampai dengan Dokumen Pelelangan

11. LAPORAN
1. LAPORAN ADMINISTRASI
a. Laporan Pendahuluan, berisi :
1. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga penduduk lainnya;
3. Jadwal kegiatan penyedia jasa.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK


diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

b. Laporan Survey Pendahuluan

Laporan dibuat selengkap – lengkapnya yang berisi kegiatan pada survey


pendahuluan yang memuat:

 Data Lapangan sebagai bahan untuk survey selanjutnya


 Analisa Bahan Perencanaan
 Laporan Teknis
 Photo Dokumentasi

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK


diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan

c. Laporan Bulanan, berisi :


1) Ringkasan dari data yang dikumpulkan.
2) Hasil analisa yang dilakukan
3) Rincian kemajuan yang dicapai bulan ini
4) Tugas, penempatan dan jumlah penugasan personil dilapangan, beserta
hadir
5) Jenis, Jumlah dan kondisi peralatan yang digunakan dilapangan laporan
harus diserahkan selambat-lambatnya setiap tanggal 10 bulan berikutnya di
terbitkan sebanyak 5 (sepuluh) buku laporan.
d. Laporan Akhir Sementara,
berisi :
Hasil sementara pelaksanaan
pekerjaan harus dilaporkan
harus
diserahkan selambat-lambatnya
3,5 (tiga setengah) bulan sejak
SPMK
diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)
buku laporan.
e. Laporan Akhir
1). Hasil perbaikan yang diminta
dari Konsep Laporan Akhir.
2). Rangkuman Eksekutif
Singkat, berisi uraian
pelaksanaan survey
pendahuluan, pengolahan data,
perhitungan, perencanaan beserta
rumus-rumus dan asumsi yang
digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
II. LAPORAN TEKNIS
a. Laporan Perencanaan
Laporan perencanaan ini
dipisahkan berdasarkan
pekerjaan masing –
masing berisi :
- Daftar isi
- Peta Lokasi
- Daftar bangunan pelengkap
- Uraian yang berisi data
perencanaan berserta perhitungan
struktur
bangunan bawah beserta
pondasinya, dan lain – lain
- Gambar rencana dibuat pada
kerta ukuran A3
Laporan harus diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
b. Laporan Survey Bathimetri
Laporan ini mencangkup yang
dilakukan pengukuran dan
mengamati
kedalaman sungai di sekitar
dermaga dapat diperoleh
gambaran
mengenai bentuk dasar sungai.
Laporan harus diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
c. Laporan Data Survai Hidro-
Oseanografi
Laporan ini merupakan
rangkaian pelaksanaan survai
sampai dengan
hasil yang diperoleh dan
analisanya, meliputi sebagai
berikut :
- Pengukuran arus
- pengamatan pasang surut,
- Pengambilan contoh sediment
(laying-dasar) dan sediment
endap
dasar
- dokumen foto
Laporan harus diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
f. Laporan Data Survai Pemetaan
Laporan ini merupakan rangkaian
pelaksanaan survai pemetaan
sampai
dengan hasil yang diperoleh dan
analisanya, meliputi sebagai
berikut :
- data pengukuran polygon
- data pengukuran situasi
- data pengukuran leveling
- data pengukuran pemeruman
(sounding)
- data pathok tetap (BM)
d. Laporan Akhir Sementara, berisi :

Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan harus dilaporkan harus diserahkan


selambat-lambatnya 3,5 (tiga setengah) bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

e. Laporan Akhir
1) Hasil perbaikan yang diminta dari Konsep Laporan Akhir.
2) Rangkuman Eksekutif Singkat, berisi uraian pelaksanaan survey
pendahuluan, pengolahan data, perhitungan, perencanaan beserta rumus-
rumus dan asumsi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
II. LAPORAN TEKNIS

a. Laporan Perencanaan
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan pekerjaan masing –
masing berisi :
 Daftar isi
 Peta Lokasi
 Daftar bangunan pelengkap
 Uraian yang berisi data perencanaan berserta perhitungan struktur
bangunan bawah beserta pondasinya, dan lain – lain
 Gambar rencana dibuat pada kerta ukuran A3
Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

b. Laporan Survey Bathimetri


Laporan ini mencangkup yang dilakukan pengukuran dan mengamati
kedalaman sungai di sekitar dermaga dapat diperoleh gambaran mengenai
bentuk dasar sungai. Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

c. Laporan Data Survai Hidro-Oseanografi


Laporan ini merupakan rangkaian pelaksanaan survai sampai dengan hasil
yang diperoleh dan analisanya, meliputi sebagai berikut :
 Pengukuran arus
 pengamatan pasang surut,
 Pengambilan contoh sediment (laying-dasar) dan sediment endap
dasar
 dokumen foto
Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

f. Laporan Data Survai Pemetaan

Laporan ini merupakan rangkaian pelaksanaan survai pemetaan sampai dengan


hasil yang diperoleh dan analisanya, meliputi sebagai berikut :
 data pengukuran polygon
 data pengukuran situasi
 data pengukuran leveling
 data pengukuran pemeruman (sounding)
 data pathok tetap (BM)
 gambar hasil pengukuran
 dokumen foto
Laporan harus di serahkan sebanyak 5 (lima buku laporan)

- gambar hasil pengukuran


- dokumen foto
Laporan harus diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
g. Laporan Penyelidikan Tanah
Laporan ini merupakan
rangkaian pelaksanaan
penyelidikan tanah
sampai dengan hasil yang
diperoleh dan analisanya,
meliputi sebagai
berikut :
- peta loksi penyelidikan tanah
- bor log/grafik sondir
- hasil test laboratorium
- dokumen foto
Laporan harus diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
h. Laporan Survey Analisa
Kebutuhan Angkutan
Hasil dari lapangan harus
dibuat dalam bentuk laporan
lengkap yang
berisi :
- Foto dokumentasi
- Data lapangan
- Prospek pengembangan
pembangunan dermaga di lokasi
proyek
- Perkiraan volume angkutan
- Rekomendasi ukuran kapal
- Kondisi Prasarana dan Sarana
Transportasi
Laporan harus diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
d. Laporan Perkiraan Kuantitas
Dan Biaya
Laporan ini berisikan perkiraan
kuantitas dan biaya yang dihitung
untuk
tiap item pekerjaan yang
kemudian digabungkan sebagai
kesimpulan
perkiraan biaya. Yang berisikan :
- Daftar isi
- Peta lokasi
- Daftar bangunan pelengkap
- Perhitungan perkiraan
kuantitas/volume
- Analisa biaya
- Perkiraan biaya
Laporan harus diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
e. Laporan Penyelidikan Tanah
Laporan ini merupakan
rangkaian pelaksanaan
penyelidikan tanah
sampai dengan hasil yang
diperoleh dan analisanya,
meliputi sebagai
berikut :
- peta loksAi penyelidikan tanah
- hasil test laboratorium
- dokumen foto
Laporan harus diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Laporan harus diserahkan
selambat – lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum
berakhirnya kegiatan sesuai
dengan kontrak yang berlaku atau
batas akhir kontrak
dan dibuat sebanyak 5 (lima)
buku laporan dan soft copy
(berupa CD atau flash
disk dan program) yang berisi
seluruh laporan termasuk
Sumarry Report 5 (lima)
buah. Dengan ketentuan bahwa
konsultan tetap bersedia untuk
melengkapi dan
memperbaiki hasil pekerjaannya
hingga pekerjaan fisik proyek
selesai sepanjang
diperlukan oleh pihak Pengguna
Anggaran
g. Laporan Penyelidikan Tanah
Laporan ini merupakan rangkaian pelaksanaan penyelidikan tanah sampai
dengan hasil yang diperoleh dan analisanya, meliputi sebagai berikut :
 peta loksi penyelidikan tanah
 bor log/grafik sondir
 hasil test laboratorium
 dokumen foto
Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

h. Laporan Survey Analisa Kebutuhan Angkutan


Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan lengkap yang berisi :
 Foto dokumentasi
 Data lapangan
 Prospek pengembangan pembangunan dermaga di lokasi proyek
 Perkiraan volume angkutan
 Rekomendasi ukuran kapal
 Kondisi Prasarana dan Sarana Transportasi
Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

i. Laporan Perkiraan Kuantitas Dan Biaya

Laporan ini berisikan perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap item
pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan biaya.
Yang berisikan :

 Daftar isi
 Peta lokasi
 Daftar bangunan pelengkap
 Perhitungan perkiraan kuantitas/volume
 Analisa biaya
 Perkiraan biaya
Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

j. Laporan Penyelidikan Tanah


Laporan ini merupakan rangkaian pelaksanaan penyelidikan tanah sampai
dengan hasil yang diperoleh dan analisanya, meliputi sebagai berikut :
 peta loksAi penyelidikan tanah
 hasil test laboratorium
 dokumen foto
Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 1 (satu) minggu sebelum berakhirnya
kegiatan sesuai dengan kontrak yang berlaku atau batas akhir kontrak dan dibuat sebanyak 5
(lima) buku laporan dan soft copy (berupa CD atau flash disk dan program) yang berisi
seluruh laporan termasuk Sumarry Report 5 (lima) buah. Dengan ketentuan bahwa
konsultan tetap bersedia untuk melengkapi dan memperbaiki hasil pekerjaannya hingga
pekerjaan fisik proyek selesai sepanjang diperlukan oleh pihak Pengguna Anggaran.

Palangka Raya, Februari 2012

6) rangkaian
pelaksanaan
survai
sampai
dengan
7) hasil yang
diperoleh
dan
analisanya,
meliputi
sebagai
berikut :
8) -
Pengukuran
arus
9) -
pengamatan
pasang surut,
10) -
Pengambilan
contoh
sediment
(laying-
dasar) dan
sediment
endap
11) dasar
12) -
dokumen
foto
13) Laporan
harus
diserahkan
sebanyak 5
(lima) buku
laporan.
14)
15) f.
Laporan
Data Survai
Pemetaan
16) Laporan
ini
merupakan
rangkaian
pelaksanaan
survai
pemetaan
sampai
17) dengan
hasil yang
diperoleh
dan
analisanya,
meliputi
sebagai
berikut :
18) - data
pengukuran
polygon
19) - data
pengukuran
situasi
20) - data
pengukuran
leveling
21) - data
pengukuran
pemeruman
(sounding)
22) - data
pathok tetap
(BM)
rangkaian pelaksanaan survai
sampai dengan
hasil yang diperoleh dan
analisanya, meliputi sebagai
berikut :
- Pengukuran arus
- pengamatan pasang surut,
- Pengambilan contoh sediment
(laying-dasar) dan sediment
endap
dasar
- dokumen foto
Laporan harus diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
f. Laporan Data Survai Pemetaan
Laporan ini merupakan rangkaian
pelaksanaan survai pemetaan
sampai
dengan hasil yang diperoleh dan
analisanya, meliputi sebagai
berikut :
- data pengukuran polygon
- data pengukuran situasi
- data pengukuran leveling
- data pengukuran pemeruman
(sounding)
- data pathok tetap (BM)
Mengetahui Pejabat Pembuat Komitment
Kuasa Pengguna Anggaran (PPK)
(KPA)

Ttd Ttd

ATI MULYA, SE SELAMET WIDODO, SE


NIP.1963051819920032004 NIP. 196703021990031014

Anda mungkin juga menyukai