Anda di halaman 1dari 9

Penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PENATAAN KAWASAN PANTAI
SEKUNYIT KABUPATEN KAUR

Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang

1) Pembangunan
bidang
pariwisata
diharapkan
dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor
pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di
bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu
sektor non-migas yang diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Negara.
Usaha mengembangkan dunia pariwisata ini didukung dengan
Undang-undang No. 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa
keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan sangat
menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli
Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat dan
memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya
pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan
serta melestarikan alam dan budaya setempat;
2) Meskipun demikian, sektor pariwisata khususnya pariwisata
pantai sangat rentan terhadap faktor-faktor lingkungan alam,
keamanan, dan aspek global lainnya. Contoh kerusakan alam
adalah rusaknya terumbu karang hampir di sepanjang pantai
Indonesia, padahal terumbu karang dan segala kehidupan
yang ada didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam
yang dimiliki dan tidak ternilai harganya. Manfaat terumbu
karang yang langsung adalah habitat bagi sumberdaya ikan,
batu karang, pariwisata dan juga melindungi pantai wisata;
3) Saat ini permasalahan yang sering terjadi pada pengelolaan
pariwisata pantai selain penurunan kualitas lingkungan dan
keberadaan sarana dan prasarana yang kurang memadai
adalah kurangnya integrasi antara masyarakat sekitar dengan
kawasan pariwisata itu sendiri. Hal ini disebabkan karena
manfaat yang dihasilkan dari keberadaan kawasan pariwisata
tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat dan
menyebabkan kurangnya rasa memiliki terhadap kawasan
pariwisata tersebut. Padahal dari keberadaan masyarakat
yang sering dibaikan ini dapat dikembangkan potensi
kebudayaan yang dimiliki masyarakat sekitar seperti upacara
adat, dsb;
4) Pentingnya pengembangan obyek wisata pantai akan
berpengaruh pada keberlanjutan obyek wisata pantai tersebut.
Dalam kosep pariwisata berkelanjutan harus memenuhi syarat
ekonomi, sosial dan budaya, dan lingkungan itu sendiri.
Dengan kosep keberlanjutan ini ekowisata bisa di jadikan
acuan
dalam
pengembangan
suatu
obyek
wisata

Penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur

pantai. Menurut TIES ( The Interntional Ecotourism Society)


pada awal tahun 1990an definisi ekowisata seperti berikut :
Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab
ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian
lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk
setempat . Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
ekowisata mengandung unsur dan selaras dengah konsep
pariwisata berkelanjutan yaitu dengan memperhatikan aspek
Ekonomi, sosial dan budaya, serta lingkungan;

5) Kawasan Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur, merupakan salah


satu pantai yang sangat relatif indah. Selain hamparan pasir
putihnya, terdapat vegetasi flora dan fauna. Pantai Sekunyit
merupakan salah satu pantai yang ada di Kabupaten Kaur ,
terletak hanya 2 Km dari Pusat Kota di pinggir jalan raya Lintas
barat jalur Lintas Sumatra yang memanjang dari utara
keselatan yang merupakan bagian dari pantai barat Pulau
Sumatra .Pantai Sekunyit ini merupakan sentra tempat
berlabuhnya perahu perahu nelayan penangkap ikan
penduduk Sekunyit . Sekaligus juga pantai ini berfungsi untuk
kegiatan pelelangan ikan hasil tangkapan nelayan sekunyit.

6) Objek Wisata Pantai Sekunyit merupakan salah satu obyek


wisata andalan bagi Kabupaten Kaur , namun belum
dikembangkan seluruh potensinya, hanya dibiarkan apa
adanya dan sangat bersifat alami, artinya bahwa belum
adanya fasilitas unggulan yang dapat di tawarkan pada
pengunjung . Pantai Sekunyit memiliki kondisi air yang relatif
tenang dan mempunyai letak yang strategis, yaitu terletak
relatif dekat dengan Kota Bintuhan. Sebagai salah satu aset
wisata Kabupaten Kaur , Pantai Sekunyit menjadi sangat
potensial untuk dikembangkan sebagai obyek wisata pantai.;
7) Objek Wisata Pantai Sekunyit mempunyai potensi yang
menyimpan keindahan dan keunikan tersendiri karena kondisi
pantai relatif masih alami, ditambah keindahan pasir putih di
sepanjang
pantai. Guna
mengakomodasi
kepentingan
pengembangan obyek wisata tersebut maka perlu disusun
Detail Engineering Desain (DED) Penataan Kawasan Pantai
Sekunyit Kabupaten Kaur yang nantinya akan menjadi dasar
perencanaan pengembangan Pantai Sekunyit ke depan baik
dari sisi wisata maupun Produksi Ikan. Pengembangan Pantai
Sekunyit diharapkan dapat dijadikan alternatif tujuan wisata
pantai di Kabupaten Kaur dan diharapkan dapat menjadi
pusat pertumbuhan baru bagi pengembangan pariwisata
perkotaan dan menjadi ciri khas/ landmark yang menjadi
tujuan wisata daerah Kaur;
9) Upaya penataan dan pengembangan Pantai Sekunyit melalui
penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Kawasan Pantai

Penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur

Sekunyit Kabupaten Kaur merupakan suatu terobosan untuk


pengembangan pariwisata Kabupaten Kaur . Selain diharapkan
dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi mastarakat
sekitar dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Kaur, pengembangan tersebut juga diharapkan
dapat meningkatkan pengembangan pada berbagai sektor,
antara lain sektor industri dengan pemasaran produk-produk
industri kecil, industri kerajinan rakyat, sektor kelautan dengan
hasil ikan. Penataan dan pengembangan Pantai Sekunyit ini
tentunya dengan pertimbangan memiliki karakteristik dan
upaya tarik yang sesuai sebagai suatu rekreasi pantai bagi
Kabupaten Kaur;
10) Melalui penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Penataan
Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur mengacu pada ekowisata,
pada dasarnya pengunjung
di ajak untuk menikmati
keindahan alam pantai dan laut sembari melakukan tindakan
konservasi terhadap ekosistem dan alam di sekitar obyek
wisata. Ekowisata akan memberikan pengunjung berbagai
opsi atraksi wisata, tidak hanya sekedar atraksi wisata
konvensinal seperti berenang, berjemur, berfoto dan lain
sebagainya.
Akan
tetapi
juga
menambah
wawasan
pengunjung karena pembelajaran terhadap alam juga menjadi
atrakasi tersendiri di konsep ini. Penerapan konsep ekowisata
dalam pengembangan wisata pantai memberikan opsi lebih
atau atraksi wisata lain bagi pengunjung. Tentunya ekowisata
membutuhkan peran aktif dari pengunjung itu sendiri. Pada
dasarnya semakin banyak atraksi wisata dalam sebuah obyek
wisata akan berdampak pada semakin menariknya suatu
daerah pariwisata pantai;
2. Maksud dan Tujuan

1) Adapun Maksud dari pekerjaan ini adalah membuat suatu


perencanaan dalam bentuk DED Penataan Kawasan Pantai
Sekunyit Kab. Kaur yang mencakup kegiatan:
(a) Tahap Persiapan Perencanaan (Konsep Rancangan)
(b) Tahap Pra Rencana
(c) Tahap Penataan
(d) Tahap Rancangan Gambar Denah dan Pengadaan RKS
(e) Tahap Pelelangan
Serta Dokumen atau kelengkapan lain yang dianggap perlu
sebagai penyempurnaan hasil DED Penataan Kawasan Pantai
Sekunyit Kab. Kaur.
2) Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan hasil
perencanaan dalam bentuk DED penataan Kawasan Objek
Wisata Pantai Sekunyit Kab. Kaur sesuai dengan kebutuhan
dilapangan dan karakteristik daerah perencanaan sehingga
didapatkan dokumen perencanaan yang lengkap dan dapat
digunakan sebagai pedoman bagi tahapan perencanaan
selanjutnya hingga ke pelaksanaan fisik.
Secara umum kegiatan ini harus menghasilkan dokumen yang
diperlukan untuk penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kab. Kaur
dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan;

Penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur

3. Sasaran

Terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif baik ditinjau


dari aspek sosial, managerial dan arsitektural maupun dari aspek
ekonomis
serta
tahapan-tahapan
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan Kawasan Objek Wisata Pantai Sekunyit Kab. Kaur
dan bisa menerjemahkan secara fisik berdasarkan aturan teknis
yang yang berlaku serta pemenuhun keseluruhan data
administrasi, teknis maupun kelengkapan lain yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan tahapan rencana selanjutnya ;

4. Lokasi Kegiatan

Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Pantai Sekunyit Desa


Sekunyit Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu;

5. Sumber Pendanaan
dan Perkiraan
Biaya

1) Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kabupaten


Kaur Tahun Anggaran 2016 ;

6. Nama dan
Organisasi Pejabat
Pembuat Komitmen

Nama PA

2) Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan


pekerjaan ini adalah sebesar Rp. 140.000.000,00 (Seratus
Empat Puluh Juta Rupiah) (Harga Perkiraan Sendiri Terlampir);
: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Kabupaten Kaur ;
Nama PPTK

: ....................................

Satuan Kerja : Bappeda Kabupaten Kaur ;


Data-data Penunjang
7. Data Dasar

1)

Hasil pengamatan dan pemeriksaan pada lokasi pekerjaan


secara komprehensif untuk mendapatkan data primer dalam
penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Kawasan Pantai
Sekunyit;

2) Untuk penyusunan Kegiatan penyusunan Detail Engineering


Desain (DED) Kawasan Wisata Pantai Sekunyit adalah dilokasi
tersebut diperlukan data tentang batas-batas tanahnya yang
syah serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang berlaku
pada bangunan Perencanaan Kawasan, sipil maupun arsitektur
antara lain :

Persyaratan peruntukan dan intensitas kawasan;

Persyaratan arsitektur dan lingkungan pada kawasan pantai;

Persayaratan tapak bangunan;

Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran pada kawasan;

peringatan bahaya pada kawasan;

Persyaratan instalassi listrik, penangkal petir dan


komunikasi;

Persyaratan Informasi Teknologi

Persyaratan sanitasi dalam kawasana pantai;

Persyaratan pencahayaan;

Persyaratan kebisingan dan lingkungan hidup

Persyaratan kemudahan/aksebilitas
8. Peraturan dan
Standar Teknis

1) Undang-Undang no 27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata


Ruang Wilayah
2) Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Lingkungan
Hidup
3) Undang-undang No 01 Tahun 2014 Tentang Penataan

Penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur

Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.


4) Pepres Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
5) Peraturan Pemerintah R.I No. 69 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata
Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang
6) Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis
Fasilitas dan Eksebilitas pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
7) Peraturan konstruksi kayu di Indonesia (PKKI) NI.5;
8) Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987;
9) Peraturan Porland Cement Indonesia 1972/NI-8;
10)
Peraturan plumbing Indonesia;

9. Studi-studi
Terdahulu

Pengalaman kerja suatu perusahaan dalam bidang yang sama


akan berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan dalam
mengembangkan
suatu
karya
perencanaan,
sehingga
menghasilkan karya perencanaan yang optimal dan dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis professional;

10.
Referensi
Hukum

Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa berdasar pada


referensi hukum :
Pedoman, kriteria, referensi hukum dan standart yang digunakan
dalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah yang berlaku di
Indonesia secara umum dan khusus;
Ruang Lingkup

11. Ruang Lingkup


Pengadaan/Lokasi
Dan Data

1) Ruang lingkup pekerjaan perencanaan penataan Kawasan


Pantai Sekunyit Kab. Kaur adalah :
a. Lingkup layanan Konsultan
(1) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk
mendapatkan arahan dan kebijakan yang berkaitan
dengan Penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kab. Kaur ;
(2) Melakukan peliputan data dan informasi terkait dengan
pemanfaatan lahan dan penggunaan bangunan serta
kapasitasnya;
(3) Mengidentifikasi permasalahan yang ada terutama
masukan-masukan dari pihak Owner dan User;
(4) Melakukan kajian tentang kondisi lokasi kegiatan
(Analisa Kontekstual);
(5) Melakukan pengukuran lahan serta informasi terkait
dengan kondisi tanah pada tapak yang telah
ditentukan;
(6) Melakukan analisis dan kajian pada aspek makro tapak
(kebutuhan ruang, massa dan komposisinya pada
tapak serta tata ruang luar (landscape) kawasan;
(7) Menetapkan konsep perancangan makro dan mikro;
(8) Menyiapkan gambar pra rancangan;
(9) Menyiapkan gambar teknis hasil perancangan untuk
aspek tapak bangunan, mekanikal dan elektrikal,
landscape, detail khusus, serta utilitas;
(10) Membuat rencana anggaran biaya pelaksanaan

Penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur

(RAB) ;
(11) Menyiapkan pelaporan administrasi dan teknis;
b. Lingkup Perencanaan perencanaan Penataan Kawasan
Pantai Sekunyit Kab. Kaur dimaksud minimum Konsultan
harus melakukan hal berikut :
(1) Tahapan Persiapan :
Melakukan penyusunan rencana kerja dan metode
pendekatan studi format-format yang diperlukan dalam
hal pengumpulan data dan analisa;
(2) Tahapan Survey Lapangan :
Kegiatan
survey
lapangan
dimaksudkan
untuk
pengumpulan data sekunder dan data primer;
(3) Menyusun Rencana dan Analisis
(a) Analisis Tapak dan Lingkungan
Analisa Lahan
Analisa Tata Bangunan
Analisa Ruang Terbuka
Analisa Infrastruktur
(b) Pemograman Fasilitas Fisik
Program Kegiatan
Program Ruang
Program Pengelolalaan
(c) Penataan Pola Ruang (Block Plan)
Rencana Tata Aktifitas
Rencana Tata Sirkulasi
Rencana Tata Ruang
Rencana Tata Bangunan
c. Menyusun Rencana Detail Rancang Bangunan
Pada bagian ini mencakup tahapan pekerjaan yang
mencakup perancangan detail desain yang dibangun
meliputi beberapa tahap pelaksanaan pekerjaan yang
antara lain :
(1) Penyusunan perancangan, yang meliputi :
Rancangan Kawasan (Lay Out);
Rancangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang
kawasan Panatai sekunyit dalam dukungannya
terhadap aspek wisata;
Rancangan penggunaan dan tapak bangunan
Rancangan mekanikal dan elektrikal;
Rancangan detail lainnya;
Lingkup perencanaan penyusunan diatas merupakan ruang
lingkup pekerjaan minimum yang harus tertuang dalam hasil
pekerjaan, pengembangan pembahasan dan kajian serta
modifikasi pola penyusunan pelaporan dalam konteks
penyempurnaan hasil pekerjan akan didiskusikan secara
bersama-sama pada saat pelaksanaan pekerjaan antara
instansi terkait, tim teknis dan Konsultan Perencana;
Penataan kawasan Pantai Sekunyit harus mengakomodir
prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan seperti yang tertuang
dalam Pacific
Ministers
Conference
on
Tourism
and
Environment di Maldivest tahun 1997 yang meliputi
kesejahteraan lokal, penciptaan lapangan kerja, konservasi

Penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur

sumber daya alam, pemeliharaan dan peningkatan kualitas


hidup antar generasi dalam distribusi kesejahteraan. Gunn,
1994 mengemukakan bahwa suatu kawasan wisata yang baik
dan berhasil secara optimal didasarkan pada empat aspek
yaitu : 1) Mempertahankan kelestarian lingkungannya, 2)
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut,
3) Menjamin kepuasan pengunjung, 4) Meningkatkan
keterpaduan dan kesatuan pembangunan masyarakatdi
sekitar kawasan dan zona pengembangan;
12.
Fasilitas
Penunjang
13. Keluaran

Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/KPA/PPK adalah


data teknis maupun data non teknis dan surat menyurat kepada
instansi terkait dalam rangka pengumpulan data dan survey;
Penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil proyek/satuan kerja pejabat pembuat komitmen
mencakup hal berikut :
a) Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran yang
diminta, konsultan perencana menyusun jadwal pertemuan
berkala dengan pemberi tugas dan tim teknis;
b) Konsultan
wajib menyiapkan materi presentasi (jika
diperlukan) dalam bentuk hard copy dan soft copy dihadapan
tim teknis, semua pihak terkait, dan selanjutnya menghimpun
seluruh
masukan
dan
pertanyaan
dalam
upaya
penyempurnaan hasil perencanaan;
c) Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan harus berpedoman
pada masa pelaksanaan pekerjaan dengan batas waktu
maksimum 3 (tiga) bulan/90 hari kalender;

14. Peralatan, Material,


Personil dan
Fasilitas dari Pejabat
Pembuat Komitmen

PPK/PA menyediakan surat referensi jika dibutuhkan untuk


mempermudah mengakses data yang diperlukan;

15. Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa

Penyedia Jasa berwenang mendapatkan penjelasan/ekspose


laporan data dan fakta, dan laporan akhir, serta hasil pekerjaan;

16. Waktu Pelaksanaan


Yang Diperlukan

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah 3 (tiga) bulan/90


hari kalender;

17. Personil Yang


Dibutuhkan

Posisi

Kualifikasi

Jumlah
Orang
Bulan

Tenaga Ahli :
1) Ahli
Perencanaan
Wilayah dan
Kota (Planologi)
(Team Leader)

Berlatar
belakang
pendidikan S1, S2 atau S3
Perencanaan Wilayah dan
Kota, memiliki pengalaman
kerja yang sesuai, dan
pengalaman
relevan
minimal
3
dengan
kualifikasi SKA madya;
Berlatar

belakang

1 org x 3bln

Penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur

2) Ahli Arsitektur

pendidikan S1 Arsitektur
Lanscape/S2
Arsitektur
Lanscape dan memiliki
pengalaman kerja yang
sesuai, dan pengalaman
relevan minimal 3 tahun
untuk S1 dan 1 tahun
untuk S2;

3) Ahli Sosial

Berlatar
belakang
pendidikan S1 sosiologi
atau
antropologi
/S2
sosilogi atau antroplogi
dan memiliki pengalaman
kerja yang sesuai, dan
pengalaman
relevan
minimal 3 tahun untuk S1
& 1 tahun untuk S2;

1 org x 3 bln

Berlatar
belakang
pendidikan S1/S2 Teknik
Sipil
dan
memiliki
pengalaman
kerja
yang
sesuai, dan pengalaman
relevan minimal 3 tahun
untuk S1 dan 1 tahun untuk
S2.

1 org x 3 bln

4) Ahli Teknik Sipil

Tenaga Pendukung (jika ada):


1) Surveyor
S1/D3
Geografi/Geodesi/Teknik
Sipil;
2) Draftman
S1/D3
Geografi/Geodesi/Teknik
Sipil;
3) Operator
D3/Komputer/Manajemen
Komputer
Administrasi;
18. Pelaporan

3 org x 3 bln

1 org x 3 bln

1 org x 3 bln

1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat : Rencana Kerja, Metodologi dan
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kerja sejak SPMK
diterbitkan, buku laporan ini sebanyak 5 (lima) buku laporan;
2) Laporan Kemajuan
Laporan Kemajuan memuat : hasil kegiatan penelitian
lapangan (survey) dan studi literatur yang telah dilaksanakan
berdasarkan Laporan Pendahuluan yang telah disampaikan,
buku laporan ini sebanyak 5 (lima) buku laporan;
3) Draft Laporan Akhir

Penataan Kawasan Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur

Draft Laporan Akhir


memuat : laporan lengkap dari
keseluruhan Pekerjaan Studi Review Luas Daratan Dan Lautan
Kabupaten Kaur sebagai bahan diskusi dengan pihak terkait,
buku laporan ini sebanyak 5 (lima) buku laporan;
4) Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat : Laporan ini sebagai hasil final dari
seluruh pekerjaan yang disempurnakan dari serangkaian
diskusi/seminar, buku laporan ini sebanyak 5 (lima) buku
laporan;
19. Bidang dan Sub
Bidang Layanan
Jasa Konsultansi

Klasifikasi jasa konsultansi bidang dan sub bidang sebagai


berikut :
1) Bidang Penataan Kawasan (Planologi) (11000);
2) Sub Bidang Jasa Arsitektural Lansekap (11002);
Hal-hal Lain

20. Produksi
Dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAKini harus


dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesiankecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

21. Pedoman
Pengumpulan
Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan, yaitu


memperoleh ijin dari pihak terkait dan membawa surat referensi
dari pemilik pekerjaan.

22. Alih Pengetahuan

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen.

23. Penutup

Dengan tersusunnya Kerangka Acuan Kerja (KAK) , maka


tersedianya Detail Engineering Desain (DED) Kawasan Wisata
Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur ;

Kaur ,

April 2016

Diperiksa Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen

Dibuat Oleh :
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

.....................................
NIP. ......................................

.......................................
NIP. ..........................

Anda mungkin juga menyukai