Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak kota yang terletak ditepi pantai.
Beberapa diantaranya telah mencoba secara kreatif mengekplorasi dan mengekspresikan,
potensi, keunikan kawasan pantai dalam perencanaan dan perancangan yang dapat
mengakomodir kegiatan aktifitas manusia sesuai dengan karakteristik daerah.
Kota Langsa secara geografis terletak di timur Provinsi Aceh, yang sebagian besar wilayah
kotanya terdiri dari daratan dan vegetasi tanaman hutan kota Langsa, memiliki potensi daya
tarik wisata serta mendorong aktifitas sosial masyarakat dan ekonomi perkotaan. Dilihat dari
peruntukan Rencana Tata Ruang Wilayah, pesisir teluk Langsa berada dalam pembagian zona
perdagangan dan pariwisata. Di sebelah utara kawasan teluk Langsa terdapat lokasi Kawasan
Hutan Kota yang kondisinya sangat strategis, sehingga oleh pemerintah Kota Langsa dalam hal
ini Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata, perlu dilakukan penataan, pengembangan dan
perencanaan sebagai kawasan wisata publik Hutan Kota yang nantinya dapat menjadi
subsektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam meningkatkan kualitas hidup, memberikan nilai
tambah masyarakat serta menjadi stand alone Provinsi Aceh Khususnya Kota Langsa. Oleh
karena itu, dalam upaya pemanfaatan potensi tersebut diperlukan tesedianya fasilitas sarana
dan prasarana dalam rangka mendukung aktifitas wisata, sosial dan ekonomi masyarakat kota
Langsa.
Untuk menunjang maksud tersebut, maka terlebih dulu perlu dilakukan pekerjaan Perencanaan
Pembangunan RTH Kota Langsa. Pekerjaan ini diperlukan sebagai kegiatan pasca konstruksi
khususnya di Kawasan Hutan Kota Langsa. Pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
kondisi teknis awal lokasi proyek, melakukan survei, serta desain dari konstruksi ataupun fasilitas
lainya secara detail, lengkap dan jelas serta perkiraan biaya; yang akan digunakan sebagai
pedoman pada tahap konstruksi dalam Pembangunan RTH Kota Langsa tersebut.
2.1 Maksud
Memberikan kesimpulan teknis Biaya Perencanaan Pembangunan Sarana RTH Hutan Kota Pb.
Seuleumak Kota Langsa sehingga diharapkan akan didapatkan desain rinci yang meliputi :
Analisis Desain Perencanaan, Gambar Desain, Perkiraan Harga Biaya, Spesifikasi Pekerjaan
dan lain-lainnya.
2.2 Tujuan
Untuk mencapai maksud tersebut, maka Biaya Perencanaan Pembangunan Sarana RTH
Hutan Kota Pb. Seuleumak Kota Langsa Kota Langsa bertujuan :
a. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pihak
Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata sebagai pendukung pengembangan
kawasan pariwisata kedepannya.
b. Untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata kedepannya, sehingga menarik
peminat para wisatawan.
2.3 Sasaran
a. Tersedianya desain rinci Pembangunan RTH Kota Langsa Di Kawasan Wisata Hutan
Kota Kota Langsa yang mencakup antara lain desain bangunan serta rancangan tata
ruang yang dibutuhkan untuk pelaksanaan maupun pengembangan pendukung
kawasan wisata Hutan Kota kota langsa kedepannya.
b. Tersedianya harga estimasi total biaya pelaksanaan konstruksi untuk Pembangunan
RTH Kota Langsa maupun untuk pembangunan sarana dan prasarana
pendukung kedepannya.
c. Tersedianya dokumen teknis Pembangunan Pembangunan RTH Kota Langsa
d. Tersusun desain rinci dan spesifikasi yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
dokumen teknis dalam pelaksanaan tender dan pelaksanaan konstruksi untuk
Pembangunan RTH Kota Langsa Di Kawasan Wisata Hutan Kota Kota Langsa
Pengguna jasa kegiatan “Biaya Perencanaan Pembangunan Sarana RTH Hutan Kota
Pb. Seuleumak Kota Langsa” adalah Satuan Kerja Dinas Pemuda, Olah raga dan
Pariwisata Kota Langsa.
Beberapa peraturan dan perundangan yang terkait dengan ini atara lain, adalah sebagai
berikut :
1. Undang-undang RI Nomor 18 tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan
Pelaksanaannya.
2. Standar ISO 9001:2008, serta aturan lain yang berlaku. Peraturan daerah dan keputusan
kepala daerah. Standar Perencanaan yang digunakan antara lain:
a. SNI 03-1726-1989 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan
Gedung
b. SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan AKSES Bangunan dan AKSES Lingkungan
untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung
c. SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan dan Sisitem Proteksi Pasif Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
5.2 Keluaran
Berdasarkan data-data teknis survei di lapangan dan pengumpulan data penunjang,
konsultan diminta untuk memberikan kesimpulan kriteria perencanaan terhadap tahapan
kegiatan perencanaan arsitektur, teknis, sehingga diharapkan akan menghasilkan keluaran
seperti tersebut di bawah ini:
a. Hasil survey, analisis dan proses Perencanaan Pembangunan RTH Kota Langsa di
kawasan wisata hutan kota Langsa.
b. Perencanaan Penataan Kawasan meliputi Lansekap dan Arsitektural untuk
Pembangunan RTH Kota Langsa (rencana tapak site plan, ground plan, denah,
tampak, potongan, dan detail arsitektural dan lansekap).
c. Perencanaan Sarana dan Prasarana untuk kebutuhan RTH dan detailnya.
d. Perkiraan biaya, spesifikasi teknis, dan dokumen pelelangan.
6.1 Persiapan.
- Persiapan Kantor beserta fasilitas pendukung.
- Mobilitas Konsultan.
- Review data, informasi, dokumen rencana, dan peraturan terkait.
- Review rencana kerja dan penyusunan rencana kerja.
- Penyusunan pelaporan.
Produk yang dihasilkan untuk kegiatan survei pendahuluan ini adalah buku kompilasi data
(digabung dengan analisa dan konsep perencanaan) : kondisi bangunan dan tapak
eksisting, peraturan-peraturan terkait, ketentuan lokal yang berlaku, standar-standar, aktivitas
di lokasi, pola drainase, dimensi-dimensi bangunan dan tapak, dan lain-lain yang di
anggap perlu.
Seluruh Tenaga Ahli Wajib Memiliki Sertifikasi Tenaga Ahli (SKA). Kebutuhan minimal
personil tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pekerjaan Perencanaan Pembangunan Hutan
Kotaadalah sebagai berikut :
1. Team Leader / Ahli Bangunan Gedung
Bertindak sebagai Ketua Tim adalah minimal berpendidikan S-2 Teknik Sipil dengan
pengalaman 4 (empat) tahun atau S-1 lulusan perguruan tinggi fakultas Teknik Sipil
dengan pengalaman 10 tahun, berpengalaman dalam bidang perencanaan
pembangunan dibidang Bangunan Gedung dan Memiliki Sertifikat Keahlian
dibidangnya.
3. Ahli Struktur
Bertindak sebagai Anggota Tim adalah minimal berpendidikan S-2 Teknik Sipil Struktur
dengan pengelaman 3 tahun atau S-1 lulusan perguruan tinggi fakultas Teknik Sipil
Struktur dengan pengalaman 7 tahun, berpengalaman dalam bidang perencanaan
bangunan terutama dermaga, gedung dan Memiliki Sertifikat Keahlian dibidangnya.
4. Ahli Sumber Daya Air
Bertindak sebagai Anggota Tim adalah minimal berpendidikan S-2 Teknik Sipil dengan
pengalaman 3 tahun atau S-1 lulusan perguruan tinggi fakultas Teknik Sipil dengan
pengalaman 7 tahun, berpengalaman dalam bidang perencanaan bangunan
terutama pelabuhan, dermaga dan Memiliki Sertifikat Keahlian dibidangnya
.
5. Ahli Lingkungan
Bertindak sebagai Anggota Tim adalah minimal berpendidikan S-2 Teknik Lingkungan
dengan pengelaman 3 tahun atau S-1 lulusan perguruan tinggi fakultas Teknik
lingkungan/kimia dengan pengalaman 5 tahun, berpengalaman dalam bidang
perencanaan bangunan Kawasan Hutan Kota, dermaga dan Memiliki Sertifikat Keahlian
dibidangnya.
Untuk menunjang kegiatan tersebut, para tenaga ahli didukung oleh asisten tenaga ahli dan
tenaga pendukung yang terdiri dari : Surveyor, Computer Operator dan Staf Administrasi.
Jumlah dari personil tenaga pendukung tersebut disesuaikan dengan lingkup pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
1. WAKTU PELAKSANAAN :
Pekerjaan B i a y a Perencanaan Pembangunan Sarana RTH Hutan Kota Pb. Seuleumak Kota
Langsa dilaksanakan selama 60 (Enam Puluh) hari kalender / 2 (dua) bulan dengan rincian
kegiatan penyusunan laporan sebagai berikut :
- Laporan Pendahuluan : minggu ke – 2 (dua) pada bulan ke – 1 (satu)
- Laporan Antara : awal bulan ke – 2 (dua)
- Laporan Draf Akhir : minggu ke – 2 (tiga) pada bulan ke – 2 (dua)
- Laporan Akhir : seminggu sebelum kontrak berakhir
2. PELAPORAN :
Laporan Pekerjaan Biaya Perencanaan Pembangunan Sarana RTH Hutan Kota Pb. Seuleumak
Kota Langsayang diserahkan konsultan kepada Pemberi Tugas adalah sebagai berikut :
X. PEMBIAYAAN
Sumber pendanaan pekerjaan ini direncanakan dari APBK Tahun 2018 dengan nilai pagu total
pekerjaan Rp. 200.000.000.00,- (Dua Ratus Juta Rupiah).
Semua hasil dari kegiatan ini termasuk segenap keluaran sebagaimana beserta data,
informasi, dokumen, peraturan, peta, gambar dan peralatan/ perlengkapan/ fasilitas yang
digunakan selama pelaksanaan kegiatan jasa konsultasi ini harus diberikan oleh Penyedia
Jasa Kepada Pengguna Jasa (Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata) dengan Berita
Acara tertulis dan menjadi milik Penguna Jasa.