Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

BIAYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA RTH HUTAN KOTA PB.SEULEUMAK


KOTA LANGSA
1. LATAR BELAKANG

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak kota yang terletak ditepi pantai.
Beberapa diantaranya telah mencoba secara kreatif mengekplorasi dan mengekspresikan,
potensi, keunikan kawasan pantai dalam perencanaan dan perancangan yang dapat
mengakomodir kegiatan aktifitas manusia sesuai dengan karakteristik daerah.
Kota Langsa secara geografis terletak di timur Provinsi Aceh, yang sebagian besar wilayah
kotanya terdiri dari daratan dan vegetasi tanaman hutan kota Langsa, memiliki potensi daya
tarik wisata serta mendorong aktifitas sosial masyarakat dan ekonomi perkotaan. Dilihat dari
peruntukan Rencana Tata Ruang Wilayah, pesisir teluk Langsa berada dalam pembagian zona
perdagangan dan pariwisata. Di sebelah utara kawasan teluk Langsa terdapat lokasi Kawasan
Hutan Kota yang kondisinya sangat strategis, sehingga oleh pemerintah Kota Langsa dalam hal
ini Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata, perlu dilakukan penataan, pengembangan dan
perencanaan sebagai kawasan wisata publik Hutan Kota yang nantinya dapat menjadi
subsektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam meningkatkan kualitas hidup, memberikan nilai
tambah masyarakat serta menjadi stand alone Provinsi Aceh Khususnya Kota Langsa. Oleh
karena itu, dalam upaya pemanfaatan potensi tersebut diperlukan tesedianya fasilitas sarana
dan prasarana dalam rangka mendukung aktifitas wisata, sosial dan ekonomi masyarakat kota
Langsa.
Untuk menunjang maksud tersebut, maka terlebih dulu perlu dilakukan pekerjaan Perencanaan
Pembangunan RTH Kota Langsa. Pekerjaan ini diperlukan sebagai kegiatan pasca konstruksi
khususnya di Kawasan Hutan Kota Langsa. Pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
kondisi teknis awal lokasi proyek, melakukan survei, serta desain dari konstruksi ataupun fasilitas
lainya secara detail, lengkap dan jelas serta perkiraan biaya; yang akan digunakan sebagai
pedoman pada tahap konstruksi dalam Pembangunan RTH Kota Langsa tersebut.

II. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

2.1 Maksud
Memberikan kesimpulan teknis Biaya Perencanaan Pembangunan Sarana RTH Hutan Kota Pb.
Seuleumak Kota Langsa sehingga diharapkan akan didapatkan desain rinci yang meliputi :
Analisis Desain Perencanaan, Gambar Desain, Perkiraan Harga Biaya, Spesifikasi Pekerjaan
dan lain-lainnya.
2.2 Tujuan
Untuk mencapai maksud tersebut, maka Biaya Perencanaan Pembangunan Sarana RTH
Hutan Kota Pb. Seuleumak Kota Langsa Kota Langsa bertujuan :
a. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pihak
Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata sebagai pendukung pengembangan
kawasan pariwisata kedepannya.
b. Untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata kedepannya, sehingga menarik
peminat para wisatawan.
2.3 Sasaran
a. Tersedianya desain rinci Pembangunan RTH Kota Langsa Di Kawasan Wisata Hutan
Kota Kota Langsa yang mencakup antara lain desain bangunan serta rancangan tata
ruang yang dibutuhkan untuk pelaksanaan maupun pengembangan pendukung
kawasan wisata Hutan Kota kota langsa kedepannya.
b. Tersedianya harga estimasi total biaya pelaksanaan konstruksi untuk Pembangunan
RTH Kota Langsa maupun untuk pembangunan sarana dan prasarana
pendukung kedepannya.
c. Tersedianya dokumen teknis Pembangunan Pembangunan RTH Kota Langsa
d. Tersusun desain rinci dan spesifikasi yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
dokumen teknis dalam pelaksanaan tender dan pelaksanaan konstruksi untuk
Pembangunan RTH Kota Langsa Di Kawasan Wisata Hutan Kota Kota Langsa

III. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

Pengguna jasa kegiatan “Biaya Perencanaan Pembangunan Sarana RTH Hutan Kota
Pb. Seuleumak Kota Langsa” adalah Satuan Kerja Dinas Pemuda, Olah raga dan
Pariwisata Kota Langsa.

IV. SUMBER PENDANAAN


Pelaksanaan kegiatan ini dibebankan pada Dana APBK tahun Anggaran 2018 dengan
biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 200.000.000,- bersumber pada APBK 2018
pada DIPA Satuan Kerja Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata Kota Langsa.
V. STRATEGI DAN KELUARAN
5.1 Strategi
a. Menggunakan dokumen standar perencanaan, data survei terdahulu dan studi-
studi sebelumnya.
b. Merencanakan metode survei yang akan dipakai, menentukan kriteria desain
perencanaan, dan menyiapkan organisasi pelaksana yang sesuai dengan keahlian
yang di perlukan.
c. Melakukan identifikasi untuk pembangunan Kawasan Hutan Kota kedepannya.
d. Melakukan inventarisasi terhadap material yang layak untuk di pakai kembali, struktur
yang masih dapat dipertahankan, dan lain-lain yang akan berpengaruh terhadap
perencanaan bengunan baik secara arsitektural maupun struktural.
e. Membuat format-format standar untuk keperluan analisa data survei, analisa
kawasan mikro (tapak), analisa kebutuhan meterial, desain perencanaan
bangunan dan kawasan mikro (tapak), dan analisa perhitungan volume pekerjaan.
f. Mengumpulkan data-data penunjang yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam perencanaan bangunan yang berlaku di Indonesia. Semua standar yang
dipergunakan merupakan data paling mutakhir.

Data penunjang ini adalah data-data yang berkaitan dengan produk-produk


kebijakan, teknis, dan rencana. Data-data penunjang yang digunakan berupa data,
informasi, dokumen, peta-peta, peraturan perundangan yang berkaitan dengan produk
rencana dan implementasinya di Kawasan Hutan Kota di Kota Langsa.

Beberapa peraturan dan perundangan yang terkait dengan ini atara lain, adalah sebagai
berikut :
1. Undang-undang RI Nomor 18 tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan
Pelaksanaannya.
2. Standar ISO 9001:2008, serta aturan lain yang berlaku. Peraturan daerah dan keputusan
kepala daerah. Standar Perencanaan yang digunakan antara lain:
a. SNI 03-1726-1989 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan
Gedung
b. SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan AKSES Bangunan dan AKSES Lingkungan
untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung
c. SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan dan Sisitem Proteksi Pasif Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung

5.2 Keluaran
Berdasarkan data-data teknis survei di lapangan dan pengumpulan data penunjang,
konsultan diminta untuk memberikan kesimpulan kriteria perencanaan terhadap tahapan
kegiatan perencanaan arsitektur, teknis, sehingga diharapkan akan menghasilkan keluaran
seperti tersebut di bawah ini:
a. Hasil survey, analisis dan proses Perencanaan Pembangunan RTH Kota Langsa di
kawasan wisata hutan kota Langsa.
b. Perencanaan Penataan Kawasan meliputi Lansekap dan Arsitektural untuk
Pembangunan RTH Kota Langsa (rencana tapak site plan, ground plan, denah,
tampak, potongan, dan detail arsitektural dan lansekap).
c. Perencanaan Sarana dan Prasarana untuk kebutuhan RTH dan detailnya.
d. Perkiraan biaya, spesifikasi teknis, dan dokumen pelelangan.

Faktor-faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemberian


kesimpulan/Saran teknis ini adalah metode efektif dalam perancangan maupun
perencanaan agar diperoleh hasil yang baik dan ekonomis, tetapi memenuhi unsur
pemanfaatan tata kawasan maupun keselamatan pengguna bangunan dan
sekitarnya, serta tidak mengganggu ekosistem kawasan RTH Hutan Kota Langsa.

VI. LINGKUP KEGIATAN

6.1 Batasan Perencanaan


Adapun batasan dalam perencanaan ini adalah
1. Perencanaan pembangunan drainase dan jembatan dalam kawasan RTH
2. Perencanaan pembangunanjalan setapak taman bermain dalam kawasan RTH
3. Perencanaan Jalur Sepatu Roda dan taman dalam kawasan RTH
4. Perencanaan kandang buaya dalam kawasan RTH
5. Perencanaan mushalla dalam kawasan RTH
6. Perencanaan untuk pemasangan dinding fiberglas wall climbing

6.1 Persiapan.
- Persiapan Kantor beserta fasilitas pendukung.
- Mobilitas Konsultan.
- Review data, informasi, dokumen rencana, dan peraturan terkait.
- Review rencana kerja dan penyusunan rencana kerja.
- Penyusunan pelaporan.

6.2 Pekerjaan Survei dan Produk yang dihasilkan.


Survey kondisi kawasan mikro (tapak/site) eksisting. Hal yang perlu dilakukan survei
adalah sebagai berikut :
- Kondisi kawasan Hutan Kota yang akan direncanakan.
- Lokasi sumber material bangunan
- Pola sirkulasi eksisting dan akses pada tapak dan meninjau kemungkinan alternatif pola
sirkulasi dan
akses yang efisien, aman dan nyaman.
- Dimensi bangunan dan tapak eksisting dan pengembangan fasilitas dan utilitas
bangunan untuk kedepannya pada Hutan Kota.
- Aktivitas di dalam tapak /site dan bangunan untuk mengetahui dan
mengindentifikasi program ruang terkait dengan ruang dan fasilitas yang akan
disediakan
- Pengumpulan data dan informasi pendukung lainnya
- Lokasi sumber material bangunan.
- Peraturan perundangan yang berlaku tentang perencanaan pelabuhan marina.
- Ketentuan perencanaan pembangunan Hutan Kota seperti ROW, GSB, KLB dan
ketentuan lainnya yang diperlukan dalam proses perencanaan dan pengembangan
kedepannya.
- Standar – standar bangunan gedung untuk kawasan Hutan Kota.
- Jenis kegiatan yang dilakukan pada Hutan Kota tersebut.

Produk yang dihasilkan untuk kegiatan survei pendahuluan ini adalah buku kompilasi data
(digabung dengan analisa dan konsep perencanaan) : kondisi bangunan dan tapak
eksisting, peraturan-peraturan terkait, ketentuan lokal yang berlaku, standar-standar, aktivitas
di lokasi, pola drainase, dimensi-dimensi bangunan dan tapak, dan lain-lain yang di
anggap perlu.

6.2.2. Pengukuran dan Pemetaan Situasi


Pengukuran dan pemetaan situasi untuk keperluan perencanaan teknis. Peta tersebut harus
memuat data ketinggian planimetri dan keadaan topografi secara rinci dengan benar dan
jelas. Interval kontur 0,25 m untuk daerah datar dan 0,50 m – 1.00 m untuk daerah berbukit.
Secara garis besar pengukuran dan pemetaan situasi meliputi :
 Pemasangan patok BM & CP.
 Kontrol horizontal dan vertikal.
 Pengukuran detail situasi.
 Penggambaran.
 Reproduksi

6.3 Perencanaan Arsitektur dan Detail Lansekap (Detail Desain)


Pekerjaan perencanaan arsitektural meliputi pekerjaan analisis tapak, konsep perencanaan,
dan gambar rencana dan detail, serta kelengkapan dokumen lainnya. Secara rinci Output
dari kegiatan pekerjaan perencanaan arsitektural adalah sebagai berikut :
a. Buku analisa dan konsep perencanaan Pembangunan RTH (di dalam buku ini juga
terdapat kompilasi data).
b. Gambar Rencana yang mencakup (a) Peta lokasi Bangunan, (b) site plan, (c)
ground plan, (d) denah bangunan, (e) tampak bangunan, (f) potongan bangunan,
(g) detail arsitektural.
c. Spesifikasi Teknis.
d. Perhitungan Kuantitas.
e. Analisis Harga Satuan
f. Dokumen Lelang

VII. ORGANISASI PELAKSANA (PENGGUNA JASA)


Organisasi pengguna jasa adalah Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata Kota Langsa

VIII. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Seluruh Tenaga Ahli Wajib Memiliki Sertifikasi Tenaga Ahli (SKA). Kebutuhan minimal
personil tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pekerjaan Perencanaan Pembangunan Hutan
Kotaadalah sebagai berikut :
1. Team Leader / Ahli Bangunan Gedung
Bertindak sebagai Ketua Tim adalah minimal berpendidikan S-2 Teknik Sipil dengan
pengalaman 4 (empat) tahun atau S-1 lulusan perguruan tinggi fakultas Teknik Sipil
dengan pengalaman 10 tahun, berpengalaman dalam bidang perencanaan
pembangunan dibidang Bangunan Gedung dan Memiliki Sertifikat Keahlian
dibidangnya.

2. Ahli Arsitektur Lansekap


Bertindak sebagai Anggota Tim adalah minimal berpendidikan S-2 Teknik Sipil dengan
pengalaman 3 tahun atau S-1 lulusan perguruan tinggi fakultas teknik arsitektur
dengan pengalaman 7 tahun, berpengalaman dalam bidang perencanaan
bangunan dan lansekap kawasan dan Memiliki Sertifikat Keahlian dibidangnya.

3. Ahli Struktur
Bertindak sebagai Anggota Tim adalah minimal berpendidikan S-2 Teknik Sipil Struktur
dengan pengelaman 3 tahun atau S-1 lulusan perguruan tinggi fakultas Teknik Sipil
Struktur dengan pengalaman 7 tahun, berpengalaman dalam bidang perencanaan
bangunan terutama dermaga, gedung dan Memiliki Sertifikat Keahlian dibidangnya.
4. Ahli Sumber Daya Air
Bertindak sebagai Anggota Tim adalah minimal berpendidikan S-2 Teknik Sipil dengan
pengalaman 3 tahun atau S-1 lulusan perguruan tinggi fakultas Teknik Sipil dengan
pengalaman 7 tahun, berpengalaman dalam bidang perencanaan bangunan
terutama pelabuhan, dermaga dan Memiliki Sertifikat Keahlian dibidangnya
.
5. Ahli Lingkungan
Bertindak sebagai Anggota Tim adalah minimal berpendidikan S-2 Teknik Lingkungan
dengan pengelaman 3 tahun atau S-1 lulusan perguruan tinggi fakultas Teknik
lingkungan/kimia dengan pengalaman 5 tahun, berpengalaman dalam bidang
perencanaan bangunan Kawasan Hutan Kota, dermaga dan Memiliki Sertifikat Keahlian
dibidangnya.

6. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota


Bertindak sebagai Anggota Tim adalah minimal berpendidikan S-1 Teknik Planologi
dengan lulusan perguruan tinggi Jurusan Planologi dengan pengalaman 5 tahun,
berpengalaman dalam bidang perencanaan Kawasan Wisata Hutan Kota, dermaga
dan Memiliki Sertifikat Keahlian dibidangnya.

7. Ahli Cost Estimator


Bertindak sebagai Anggota Tim adalah minimal berpendidikan S-2 Teknik Sipil
dengan pengelaman 3 tahun atau S-1 lulusan perguruan tinggi fakultas Teknik Sipil
dengan pengalaman 5 tahun, berpengalaman dalam bidang perhitungan biaya dan
Memiliki Sertifikat Keahlian dibidangnya.

Untuk menunjang kegiatan tersebut, para tenaga ahli didukung oleh asisten tenaga ahli dan
tenaga pendukung yang terdiri dari : Surveyor, Computer Operator dan Staf Administrasi.
Jumlah dari personil tenaga pendukung tersebut disesuaikan dengan lingkup pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.

No Tenaga Ahli Sertifikat Keahlian


1 Team Leader Ahli Bangunan Gedung -
Madya
2. Ahli Arsitektur Lansekap Ahli Arsitektur Lanskap - Madya
3. Ahli Struktur Ahli Bangunan Gedung - Muda
4. Ahli Sumber Daya Air Ahli Sumber Daya Air - Madya
5. Ahli Lingkungan Ahli Teknik lingkungan - Muda
6. Ahli Planologi Ahli Perencanaan Wilayah dan
Kota
7. Cost Estimator Ahli Bangunan Gedung - Muda

IX. WAKTU PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

1. WAKTU PELAKSANAAN :
Pekerjaan B i a y a Perencanaan Pembangunan Sarana RTH Hutan Kota Pb. Seuleumak Kota
Langsa dilaksanakan selama 60 (Enam Puluh) hari kalender / 2 (dua) bulan dengan rincian
kegiatan penyusunan laporan sebagai berikut :
- Laporan Pendahuluan : minggu ke – 2 (dua) pada bulan ke – 1 (satu)
- Laporan Antara : awal bulan ke – 2 (dua)
- Laporan Draf Akhir : minggu ke – 2 (tiga) pada bulan ke – 2 (dua)
- Laporan Akhir : seminggu sebelum kontrak berakhir

2. PELAPORAN :
Laporan Pekerjaan Biaya Perencanaan Pembangunan Sarana RTH Hutan Kota Pb. Seuleumak
Kota Langsayang diserahkan konsultan kepada Pemberi Tugas adalah sebagai berikut :

(A) Laporan Pendahuluan


Laporan Pendahuluan ini berisi kompilasi data, metodologi dan kegiatan
pelaksanaan survey termasuk analisis dan penyusunan konsep perencanaan yang
diserahkan paling lambat dalam waktu 2 (dua) minggu setelah ditandatanganinya Surat
Perjanjian (Kontrak) atau sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

(B) Laporan Antara


Laporan antara ini berisi tentang desain awal dari Perencanaan, data lapangan dan hasil
laboratorium dari pelaksaaan survey (engineering survey), serta perkiraan awal dari biaya
konstruksi. Laporan ini diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar dan paling lambat diserahkan
pada awal bulan ke-2 (dua).

(C) Laporan Draf Akhir


Laporan ini merupakan laporan draf final dilengkapi dengan dokumen tender yang
mencakup Album Gambar, Rencana Anggaran Biaya, Rencana Kerja dan Syarat – Syarat,
Detail Design. Laporan akhir ini diserahkan oleh konsultan sebanyak 5 eksemplar. Diserahkan
paling lambat pada minggu ke – 3 (tiga) bulan ke – 2 (dua).
(D) Laporan Akhir
Laporan ini merupakan laporan final dilengkapi dengan dokumen tender yang mencakup
Album Gambar, Rencana Anggaran Biaya, Rencana Kerja dan Syarat
– Syarat, Detail Design. Laporan akhir ini diserahkan oleh konsultan sebanyak 5 eksemplar dan
dalam bentuk media optikal (DVD/CD) sebanyak 5 (lima) buah yang berisikan seluruh data
perencanaan dan progres hasil dari pelaksanaan pekerjaan. Diserahkan paling lambat dalam
waktu 1 (satu) minggu sebelum masa
kontrak selesai.

X. PEMBIAYAAN

Sumber pendanaan pekerjaan ini direncanakan dari APBK Tahun 2018 dengan nilai pagu total
pekerjaan Rp. 200.000.000.00,- (Dua Ratus Juta Rupiah).

XI. KEPEMILIKAN DAN PERANGKAT LAINNYA

Semua hasil dari kegiatan ini termasuk segenap keluaran sebagaimana beserta data,
informasi, dokumen, peraturan, peta, gambar dan peralatan/ perlengkapan/ fasilitas yang
digunakan selama pelaksanaan kegiatan jasa konsultasi ini harus diberikan oleh Penyedia
Jasa Kepada Pengguna Jasa (Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata) dengan Berita
Acara tertulis dan menjadi milik Penguna Jasa.

Anda mungkin juga menyukai