Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PA/KPA : DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

OPD : DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

NAMA PPK : Ir. YANI RIJANINGSIH

NAMA PEKERJAAN : PENGADAAN JASA KONSULTANSI

PERENCANAAN TAMAN LINGKUNGAN MELONG

TAHUN ANGGARAN 2018


KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN PENATAAN RTH


Perencanaan Perencanaan Taman Lingkungan Melong
APBD T.A. 2018

A. LATAR BELAKANG

Kota Cimahi dengan luas 4.025 ha, memiliki Jumlah penduduk 586.580 jiwa (Badan Pusat
Statistik 2015). Jumlah penduduk yang padat mengakibatkan kebutuhan terhadap ruang publik
meningkat, sehingga harus didukung oleh sarana dan sarana penunjang yang memadai, termasuk
Taman. Kondisi Lahan yang terbatas menjadi kendala dalam upaya pemerintah Kota Cimahi menambah
luasan taman di Kota Cimahi. Tahun Anggaran 2017, Pembangunan Taman mulali difokuskan di taman
lingkungan RW.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 05 tahun 2008 Tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, Taman Lingkungan adalah
lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik, sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau
kegiatan lainnya pada tingkat lingkungan. Hingga akhir tahun 2018, rencana Pembangunan Taman
Lingkungan meliputi 17 RW. Penataan Taman lingkungan dikelurahan melong telah dilaksakanan pada
2018 di RW 23 dan RW 31 dan masih banyak potensi-potensi lahan yang dapat dikelola menjadi Taman
Lingkungan di Kelurahan Melong diantaranya RW 10 dan 11, yang memiliki lahan tepat dibawah area
SUTET, sehingga Pembangunan Taman di lokasi tersebut harus dapat memperhitungkan keamanan
pengguna taman dari efek Radiasi SUTET.

Konsep Perencanaan Pembangunan Taman Lingkungan menyesuaikan kondisi eksisting


yang ada dengan mengakomodir kebutuhan masyarakat. Dan dapat berfungsi sebagai ruang publik
yang menunjang aktifitas sosial masyarakat setempat. Fasilitas yang dapat di sediakan untuk taman
lingkungan diantaranya: Sarana Olah raga, Jogging Track, Children Playgroun, Vertical Garden, dll.

Perencanaan Pembangunan Taman Dustira diperlukan dalam rangka penyusunan


rencana penataan yang sinergis dengan penataan ruang sebelumnya yang telah dilaksanakan dan
terintegrasi dengan lingkungan sekitarnya agar kegiatan implementasi di lapangan kelak dapat berjalan
dengan optimal, memiliki nilai tambah baik secara ekologi, sosial maupun ekonomi lingkungan yang
diperuntukkan bagi seluruh warga kota.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan Perencanaan Perencanaan Taman Lingkungan Melong ini adalah
membuat rencana teknis sebagai pedoman untuk membangun taman pembentuk wajah lanskap
perkotaan di Kelurahan Melong. Kawasan ini dapat menjadi identitas penciri yang bersinergis dengan
lingkungan sekitarnya.

Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini :


1) melaksanakan perencanaan teknik lanskap yang didasarkan pada konsep penghijauan dan
beautifikasi yang inovatif di RW 10 dan 11 Kelurahan Melong meliputi dokumen analisis (kajian,
perhitungan, dll), gambar, RAB Engineering estimate, spesifikasi teknis atau Rencana Kerja dan
Syarat (RKS), bill of quantity, dan dokumentasi baik berupa hardcopy maupun softcopy sebagai
pedoman pelaksanaan pembangunan/Perencanaan Taman Lingkungan Melong.
2) menyusun Detailed Engineering Design RTH taman RW 10 dan 11 Kelurahan Melong dan
sekitarnya yang mengacu kepada :
- persyaratan geometris dan sirkulasi jalan maupun sirkulasi pejalan kaki;
- proses seleksi atau pemilihan jenis tanaman baik individual atau kelompok (cluster) terhadap
ukuran, warna, tekstur, warna daun dan bunga, dan karakteristik arsitektur lainnya yang
sesuai dengan fungsi dan kondisi yang diinginkan;
- konsep pemilihan elemen keras (hardscape) maupun elemen yang bersifat dekorasi kota
yang sesuai dengan kebutuhan ruang;
- konsep pemanfaatan ruang-ruang idle untuk dijadikan sebagai ruang terbuka hijau taman,
serta;
- konsep pembangunan ruang terbuka hijau tematik yang diselaraskan dengan program
Pemerintah Kota Cimahi;

C. SASARAN
Pemenuhan kebutuhan dan harmonisasi ruang terbuka hijau taman di RW 10 dan 11 Kelurahan
melong sebagai area publik serta meningkatkan kualitas kenyamanan dan keamanan baik fungsi maupun
visual bagi para penggunanya.

D. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan ini berlokasi di RW 10 dan 11 Kelurahan Melong Jalan Melong Raya
Gambaran peta lokasi dapat dilihat berikut ini:
E. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana pekerjaan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cimahi Tahun
Anggaran 2018, biaya yang diperlukan yaitu sebesar Rp. 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah)
telah mencakup kewajiban PPN sebesar 10%.
Biaya pekerjaan perancangandan tata cara pembayaran akan diatur secara kontraktual setelah melalui
tahapan seleksi pengadaan jasa konsultansi sesuai aturan yang berlaku, antara lain terdiri dari
honorarium tenaga ahli dan tenaga pendukung, sewa peralatan, materi dan penggandaan laporan,
biaya rapat-rapat, biaya survey, jasa dan overhead perancangan, dan pajak.
Pembayaran biaya perencanaan berdasarkan Permen PU Nomor 45 Tahun 2007 sesuai dengan
tahapan perencanaan, yaitu (maksimal):
a. tahap konsep rancangan 10 %
b. tahap pra-rancangan 20 %
c. tahap pengembangan 25 %
d. tahap rancangan gambar detail dan penyusunan RKS serta RAB 45 %.

F. NAMA ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan:
1. Nama instansi : Pemerintah Kota Cimahi
2. Nama OPD : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
3. Nama Pengguna Anggaran : Ir. Muhammad Nur Kuswandana M. Eng. Sc.,
- Pangkat : IV/c
- Jabatan :Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
- NIP : 19611112 198903 1 007
4. Nama PPK : Ir. Yani Rijaningsih
- Pangkat : IV/a
- Jabatan :Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman
- NIP : 19621003 199403 2 003
5. Nama PPTK : Mira Nurmeita Gantini, SP.
- Pangkat : III/c
- Jabatan :Kepala Seksi Pertamanan dan Dekorasi Kota
- NIP : 19760516 200604 2 005
DATA PENUNJANG

G. DATA DASAR
Data dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
Sumber data primer adalah kondisi eksisting wilayah menyangkut penggunaan lahan (land use) taman
kota yang didapat dari hasil survey langsung di lapangan.
b. Data Sekunder
Beberapa sumber data sekunder yang dapat dijadikan sarana perolehan data/data mentah (raw
datum) adalah:
i. Data-data statistik daerah yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan
instansi pemerintah daerah;
ii. Informasi spasial yang dibuat oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
iii. Data buku teks lainnya yang dianggap dapat dipergunakan.

H. STANDAR TEKNIS
1. Hasil perencanaan harus memenuhi peraturan, standar dan pedoman teknis sesuai ketentuan yang
berlaku:
- Dinas Pekerjaan Umum. 1996. Tata Cara Perencanaan Teknik Lansekap Jalan No.
033/TBM/1996. Dirjen Bina Marga. Jakarta.
- Pereturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 5/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan
- Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 05/PRT/M/2012
tentang Pedoman Penanaman Pohon pada Sistem Jaringan Jalan
2. Kelengkapan persyaratan teknis:
a) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas:
1. Menjamin bangunan taman dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya
2. Menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna dan lingkungan sekitarnya
b) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan:
1. Menjamin terwujudnya tata ruang lanskap yang selaras dan terintegrasi dengan
lingkungan sekitar
c) Kriteria khusus:
1. Pemilihan bahan untuk jenis konstruksi dan material tanaman agar memperhatikan
kemudahan, efisiensi, dan kecocokannya dalam pembangunan/penanaman dan
perawatan dengan umur bahan/material yang tahan lama dan mudah dipelihara.
2. Pemilihan disain agar mempertimbangkan kemudahan, efisiensi, dan efektifitas namun
tetap merupakan disain yang inovatif.
d) Hasil perencanaan harus dapat dipertanggungjawabkan selama 10 (sepuluh) tahun sesuai
masa tanggung jawab profesi perencana.
I. STUDI-STUDI TERDAHULU
1. Masterplan RTH Kota Cimahi T.A. 2013
2. Penyusunan Perencanaan Pengembangan RTH Kota Cimahi 2014
3. Rencana Lanskap Kota Cimahi 2014
4. Grand Design Pengelolaan Pertamanan di Kota Cimahi

J. REFERENSI HUKUM
1. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
2. Permendagri No. 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan
3. Permen PU No. 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) di Kawasan Perkotaan
4. Perda Kota Cimahi No. 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Cimahi
5. Perda Kota Cimahi No. 13 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Cimahi

K. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


K1. Ruang Lingkup Pekerjaan Perencanaan Perencanaan Taman Lingkungan Melong mencakup:
1. Perencanaan lanskap/pertamanan
2. Perencanaan pekerjaan arsitektur dan finishing
3. Perencanaan pekerjaan struktur dan konstruksi bangunan taman, khususnya elemen-elemen
wadah tanaman dan perabot ruang luar
4. Perencanaan pekerjaan beton, khususnya untuk elemen-elemen perabot ruang luar (street
furniture)
5. Perencanaan pekerjaan utilitas (ME), khususnya terkait dengan penyediaan utilitas pendukung
perawatan penghijauan, seperti air bersih untuk siram dan pembuangan air bekas siram, site electrical.
6. Perencanaan pekerjaan pedestrian (sirkulasi pejalan kaki)
7. Perencanaan pekerjaan lain yang dianggap perlu
Tahapan Pekerjaan Perencanaan Perencanaan Taman Lingkungan Melong adalah sebagai berikut:
1) Persiapan perencanaan seperti membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK,
mengumpulkan data melalui survei lokasi dan pengukuran, dan konsultasi dengan Pemerintah
Kota Cimahi khususnya Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Bidang Perumahan dan
Permukiman Seksi Pertamanan dan Dekorasi Kota dan instansi teknis mengenai
perijinan/peraturan daerah.
2) Penyusunan pra-rencana:
a. Rencana tapak
b. Perkiraan biaya pembangunan
c. Berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi
3) Penyusunan pengembangan rencana:
a. Rencana arsitektur lanskap beserta uraian konsep, kajian, dan visualisasi yang mudah
dimengerti pemberi tugas
b. Rencana struktur beserta konsep dan perhitungannya (jika ada)
c. Rencana utilitas (ME) beserta konsep dan perhitungannya
d. Rencana sirkulasi beserta konsep dan perhitungannya (jika ada)
e. Perkiraan biaya
4) Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat gambar-gambar dibuat mengikuti kaidah-kaidah
gambar kerja:
a. Gambar detail arsitektur lanskap, detail struktur, detail utilitas, detail sirkulasi
(pedestrian/trotoar) yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui
b. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya pekerjaan konstruksi
d. Laporan akhir perencanaan
5) Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan dan dalam pembuatan Berita
Acara Pemberian Penjelasan bila diperlukan
6) Melaksanakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan
kegiatan seperti:
a. Memberikan penjelasan terhadap gambar-gambar yang kurang jelas dan menuntun kontraktor
dalam membuat shop drawing,
b. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan
c. Memberikan penjelasan dan solusi terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi
d. Memberikan saran-saran pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan

L. KELUARAN
1. Output:
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Akhir
CD untuk semua dokumen

2. Pemaparan, Asistensi, dan Diskusi


Dilakukan di setiap selesainya suatu tahapan perencanaan antara konsultan perencana,
pemberi tugas, dan unsur-unsur instansi yang terkait guna membahas hasil pekerjaan yang telah
dicapai dan menambahkan/merevisi data yang diperlukan untuk tahapan perencanaan berikutnya.
Tahapan pembahasan ini sudah termasuk ke dalam waktu penyelesaian pekerjaan yang diajukan oleh
konsultan perencana.

M. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


- Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak
- Melaksanakan jasa konsultansi sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia
- Menyerahkan hasil pekerjaan esuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan
dalam kontrak
-
N. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini adalah 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender terhitung sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) hingga produk perancangan final. Pengawasan berkala
dilakukan selama masa pengerjaan konstruksi sesuai kontrak pekerjaan konstruksi.

O. KUALIFIKASI PENYEDIA DAN JENIS KONTRAK


Kualifikasi penyedia yaitu badan usaha yang memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa
Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Bangunan dan Lanskap (PR103). Jenis kontrak yang
digunakan menggunakan jenis kontrak lumpsum dan tahun tunggal.

P. TENAGA AHLI DAN TENAGA PENDUKUNG YANG DIBUTUHKAN


1. Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah :
1) Tenaga Arsitektur Lanskap (team leader)
1 (satu) orang, pendidikan minimal Sarjana Strata 1 di Bidang Arsitektur Lanskap/Pertamanan
besertifikat Ahli Madya sebagai Penanggung Jawab /Project Manager, pengalaman minimal 3
tahun dengan melampirkan SKA Ahli Madya Arsitektur Lanskap (103), dengan tugas:
- Merencanakan,mengoordinasikan, dan mengendalikan semua kegiatan dan personil yang
terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dan diterima oleh pihak
pemberi tugas dengan hasil yang memuaskan.
- Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan dan mempersiapkan petunjuk pelaksanaan
kegiatan; baik dalam pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian akhir dari keseluruhan
pekerjaan.
- Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup
perencanaan desain secara keseluruhan termasuk desain arsitektural lanskap, arsitektur,
struktur, dan utilitas, termasuk memberikan masukan kepada tenaga ahli lain yang terkait.

2) Tenaga Teknik Bangunan Gedung


1 (satu) orang, pendidikan minimal Sarjana Strata 1 di Bidang Teknik Sipil, besertifikat Ahli Muda,
pengalaman minimal 2 tahun dengan melampirkan SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung (201),
dengan tugas:
- Melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup perancangan struktur
- Melakukan pekerjaan sehubungan dengan konstruksi dan bahan baku bangunan yang
akan digunakan
- Membantu ahli lanskap dan ahli arsitek untuk menghitung kuantitas kebutuhan material
dan kualitas bahan yang digunakan serta daya dukung tapak dan bangunan yang akan
dibuat
- Membantu team leader untuk menyusun laporan terutama dalam penyusunan spesifikasi
teknis dan RKS pelaksanaan pekerjaan
- Bertanggung jawab kepada team leader atas pekerjaan yang diberikan
2. Tenaga pendukung yang diperlukan adalah:
1) Tenaga Surveyor (teknisi): 2 (dua) orang, lulusan STM Bangunan atau sederajat pengalaman 5
(lima) tahun
2) CAD operator/drafter: 1 (satu) orang, lulusan STM Pembangunan atau sederajat, pengalaman 5
(lima) tahun, dengan kemampuan menggambar menggunakan program AutoCAD
3) Administrasi Proyek: 1 (satu) orang, pendidikan minimal D3 Administrasi / Ekonomi / Keuangan /
Akutansi dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun

Q. JADWAL PEKERJAAN

No Tahapan Kegiatan Bulan I Bulan II


1 Persiapan dan penyusunan pra-rencana
2 Penyusunan pengembangan rencana
Asistensi narasumber, paparan
3 Pengembangan Rancangan
-Rapat koordinasi PT. Kereta Api Daops 2
Bandung)
- Rapat koordinasi (Setda, Dishub, DPUPR,
Satpol PP, Bid. Ekonomi danPemerintahan,
Bid. Kesra Kota Cimahi)
-Asistensi dengan narasumber
-Pekerjaan Studio Perancangan
4 Paparan akhir

5 Penyusunan laporan perancanganan

R. LAPORAN PEKERJAAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perancangan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini harus dapat
dipertanggung jawabkan oleh penyedia jasa konsultansi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Produk/hasil perancanganan yang harus
diserahkan kepada pengguna jasa adalah :

1. Dokumen Pendahuluan (Mencakup Hasil Tahap Konsep Rancangan Teknis).


Konsultan menyiapkan laporan pendahuluan yang berisikan :
A. Tahap Konsep Rancangan Teknis
1. Konsep penyiapan rancangan teknis, termasuk interpretasi secara garis besar terhadap KAK,
konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perancangan, jadwal dan metode pelaksanaan, dan
tanggung jawab waktu perancanganan.
2. Konsep skematik rancangan teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang, alur
kegiatan pengguna (flow of activity) dan lain-lain.
3. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk kondisi existing lahan dan sekitar lahan
perancanganan, hasil penelitiaan kondisi lahan serta studi literatur dan interpretasi terhadap
peraturan-peraturan yang berkaitan.
Jumlah laporan yang harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap diserahkan selambat-lambatnya 10
(sepuluh) hari sejak diterbitkannya SPMK. Tahap ini diikuti dengan diskusi dan pembahasan yang
melibatkan pihak konsultan perancangan dan pengguna jasa (owner) dengan notulensi dilampirkan dalam
Dokumen Pendahuluan.
2. Dokumen Perencanaan Final (Tahap Rancangan Detail)
Konsultan menyiapkan laporan berisi :
A. Tahap Rancangan Detail
1. Gambar rancangan teknis bangunan lengkap.
2. Rancangan kerja dan syarat-syarat (RKS).
3. Rancangan kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
4. Rancangan anggaran biaya (RAB).
5. Laporan perancanganan arsitektur lansekap lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang
diperlukan.
6. Rancangan pentahapan pembangunan beserta gambar detail dan rincian volume pelaksanaan
pekerjaan serta rancangan anggaran biaya pekerjaan konstruksi pada setiap tahapannya.
Jumlah laporan yang harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap diserahkan selambat-lambatnya 45
(empat puluh lima) hari sejak diterbitkannya SPMK. Tahap ini diikuti dengan diskusi dan pembahasan yang
melibatkan pihak konsultan perancangan dan pengguna jasa (owner) dengan notulensi dilampirkan dalam
Dokumen Perancanganan Final.

DIBUAT DI : CIMAHI
TANGGAL : MARET 2018
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
KEGIATAN PENATAAN RTH

IR. YANI RIJANINGSIH


NIP. 19621003 199403 2 003

Anda mungkin juga menyukai