Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

DINAS LINGKUNGAN HIDUP


Komplek Perkantoran Jajaway Jl. Jend. Sudirman
Palabuhanratu Sukabumi 43364 Tlp. (0266) 436428 Fax. (0266) 436427
programblh_kabsukabumi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KERJA


PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULANSI SITEPLAN TPA SAGARANTEN
KABUPATEN SUKABUMI

I. LATAR BELAKANG

Perkembangan sebuah kota diantaranya ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk
serta berubahnya pola konsumsi masyarakat. Kedua faktor tersebut dapat menimbulkan efek yang
negatif bagi perkembangan kota tersebut selanjutnya apabila dampak-dampak dari adanya kedua
faktor tersebut tidak ditangani dengan baik. Salah satu dampak yang cukup signifikan adalah semakin
meningkatnya jumlah dan jenis sampah yang diproduksi oleh kota tersebut.
Permasalahan tersebut dialami hampir oleh seluruh kota di dunia, termasuk Kabupaten Sukabumi,
data menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penduduk yang terjadi setiap tahun mengakibatkan
peingkatan produksi sampah. Demikian juga dengan perubahan pola konsumsi warga yang
mengakibatkan semakin beragamnya jenis sampah yang dihasilkan, antara lain sampah kemasan yang
berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam.
Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak
berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah
masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe) yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan
dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah. Meskipun sejak munculnya Undang-Undang No.18
tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, konsep pengelolaan sampah secara end-of-pipe terus
diupayakan untuk direduksi (dengan perubahan paradigma pengelolaan sampah), namun hingga saat
ini tempat pemrosesan akhir masih menjadi solusi utama dalam hal penanganan sampah kota termasuk
di Kabupaten Sukabumi.
Berdasakan kajian masterplan persampahan Kabupaten Sukabumi, Zona pelayanan pengelolaan
sampah Kabupaten Sukabumi dibagi menjadi 8 Koorwil, yang meliputi Koorwil Cisaat, Koorwil
Cibadak, Koorwil Cicurug, Koorwil Palabuhanratu, Koorwil Jampang Kulon, Koorwil Sukaraja,
Koorwil Sagaranten, dan Koorwil Jampangtengah.
Dalam upaya meralisasikan dan meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah di Kabupaten
Sukabumi, sebagai langkah awal pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Lingkungan Hidup
akan melakukan kajian untuk Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsulansi Siteplan TPA Sagaranten.
Luas area yang direncanakan dalam pelayanan sampak koorwil Sagaranten seluas 12 HA, lokasi TPA
terletak di Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi. Dengan wilayah pelayanan
meliputi 7 Kecamatan yaitu (Sagaranten, Purabaya, Pabuaran, Curugkembar, Tegalbuleud, Cidolog
dan Cidadap).
Dasar Hukum:
1. Undang-undang No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
2. Peraturan Pemerintah No 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum,
Pasal 20 ayat 2 yang menyebutkan bahwa : pengolahan sampah dilakukan dengan metode yang
ramah lingkungan, terpadu, dengan mempertimbangkan karakteristik sampah, keselamatan kerja
dan kondisi sosial masyarakat setempat
3. Peraturan Menteri Dalam Negri No. 33 tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah
4. Kebijakan PU No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Persampahan

II. MAKSUD DAN TUJUAN

II.1. MAKSUD
Menyelenggarakan Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsulansi Siteplan TPA Sagaranten di Wilayah
pelayanan Sagaranten melalui jasa Konsultan, yang meliputi aspek-aspek penataan, yaitu :
perencanaan, pemanfaatan ruang (perwujudan rencana) dan pengendalian pemanfaatan ruang,
berdasarkan hasil pengukuran topografis lapangan, karakteristik daya dukung lahan, dan pertimbangan
kelestarian ekosistem lingkungan

II.2. TUJUAN

Sebagaimana diatur dalam UU No. 18 tahun 2008, Pemerintah Daerah bertugas menjamin
terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan guna mencapai tujuan
pengelolaan sampah yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan
serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Tujuan Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsulansi
Siteplan TPA Sagaranten ini adalah diperolehnya dokumen siteplan pada lahan TPA Sagaranten untuk
pembangunan TPA Koorwil Sagaranten dalam bentuk rencana induk, yang dapat berfungsi sebagai
bahan referensi, rujukan, serta pedoman dalam memberikan rekomendasi alokasi ruang bagi
pembangunan TPA Sagaranten termasuk fasilitas penunjang lainnya,

III. SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah :


 Kompilasi fakta terhadap berbagai aspek kegiatan pelayanan persampahan yang selama ini terjadi
beserta kajian/ analisis setiap aspek fakta yang ada, sehingga diperoleh gambaran sarana dan
prasarana kegiatan pelayanan persampahan yang perlu dikembangkan
 Pemiilihan lokasi yang layak untuk area pengembangan sarana dan prasarana kegiatan Pengelolaan
Sampah pada lahan TPA (Project Area) berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran lapangan
serta hasil kajian tersebut diatas, termasuk pembuatan rancang bangun rencana tapak (site plan)nya
 Rumusan pemanfaatan ruang
 Rumusan aspek pengendalian pemanfaatan ruang beserta indikasi kelembagaannya
IV. SUMBER PEBIAYAAN

Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsulansi Siteplan TPA Sagaranten ini dibiayai dari sumber pendanaan :
Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2019 yang dimuat dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada mata anggaran Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Persampahan dengan kode rekening 1.03 . 2.05.01 . 85 . 02 . 5 . 2 . 3 . 49 . 04 sebesar Rp.
247.280.000,00 (Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)

V. NAMA PPK DAN ORGANISASI PEMBERI TUGAS

Nama PPK : Denis Eriska, SP.,M.Si


NIP : 19720718 199901 1 001
Satuan Kerja : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi.

VI. DATA DASAR

1. Masterpan Persampahan Kabupaten Sukabumi


2. FS TPA Sagaranten

VII. STANDAR TEKNIS

1. Observasi lapangan
2. Penelitian laboratorium
3. Pengukuran Lapangan
4. Perhitungan teknis
5. Pengkajian secara ilmiah

VIII. STUDI-STUDI TERDAHULU

1. Revisi Master Plan Persampahan Kabupaten Sukabumi (tahun 2017)


2. Feasibility Study TPA Sagaranten (tahun 2017)

IX. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi antara lain:


a. Kriteria-kriteria design yang akan diambil sebagai pegangan dalam perencanaan site plan, bentuk-
bentuk teori kerjasama yang umum berlaku di Indonesia, dll.
b. Uraian dimensi, jumlah, beserta kebutuhan ruangnya untuk setiap jenis sarana-prasarana, fasilitas
dan utilitas TPA yang akan dibangun pada lokasi pilihan tsb.,
c. Rencana BCR (building coverage ratio) atau KDB (koefisien dasar bangunan), dan KLB
(koefisien lantai bangunan) yang akan diterapkan,
d. Rencana GSB (garis sempadan bangunan), sempadan sungai, Damija (daerah milik jalan) dan
Damaja (daerah manfaat jalan) beserta status indikasi jalannya,
e. Rencana tata letak dan pengaturan bangunan beserta jalur hijau, rencana jalan, jaringan utilitas,
garis sempadan dan taman, rencana pematangan lahan, termasuk simulasi /image-image arahan
model bangunan dan accessories TPA,
f. Rencana jadwal masa dan waktu penyelenggaraan setiap jenis sarana-prasarana atau fasilitas dan
utilitas TPA yang akan dibangun terhitung sejak pembebasan lahan, pematangan lahan,
penyelesaian bangunan, hingga operasionalisasi pemanfaatan bangunan,
g. Perhitungan perkiraan rencana biaya yang diperlukan sejak pembebasan lahan, pematangan lahan,
hingga penyelesaian bangunannnya.

X. TAHAPAH KEGIATAN

X.1. TAHAP PERSIAPAN


a. Melakukan perumusan masalah dan penyusunan rencana kerja
b. Mempersiapkan anggota tim yang akan dilibatkan dalam penyusunan Siteplan
c. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait jajaran Pemda Kabupaten Sukabumi

X.2. TAHAP PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


a. Survey Pendahuluan
Survai Pendahuluan atau Reconnaissance Survey adalah survey yang dilakukan pada awal
pekerjaan di lokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh data awal sebagai bagian
penting bahan kajian kelayakan teknis untuk bahan pekerjaan selanjutnya. Survey ini
diharapkan mampu memberikan saran dan bahan pertimbangan terhadap survey detail lanjutan.
Tim melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi / unsur – unsur terkait di daerah
sehubungan dengan dilaksanakannya survey pendahuluan. Tim bersama-sama melaksanakan
survey dan mendiskusikannya serta membuat usulan perencanaan di lapangan bagian demi
bagian sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing serta membuat sketsa dilengkapi
catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di lapangan berupa patok serta dilengkapi foto –
foto penting dan identitasnya masing-masing yang akan dioptimalkan di kantor sebagai bahan
penyusunan laporan setelah kembali. Adapun survey pendahuluan untuk masing-masing bagian
adalah sebagai berikut:
1. Survey Pendahuluan untuk kondisi lokasi adalah :
 Menentukan areal pengukuran serta pemasangan patok yang dikaitkan pada patok
Bench Mark yang ada.
 Mengamati kondisi topografi
 Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran
 Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik yang akan dijadikan referensi.
2. Survey Pendahuluan untuk mengamati kondisi hidraulik/ hidrologi adalah :
 Mengumpulkan data curah hujan.
 Mengamati tata guna lahan
 Menginventarisasi bangunan drainase existing.
 Menginventirasi bangunan instalasi pengolahan lindi.
 Melakukan pengukuran laboratorium yang diperlukan seperti sondir dan analisa tanah.
 Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.
 Membuat rencana kerja untuk survey detail.
 Mengamati karakter aliran sungai / morfologi yang mungkin berpengaruh terhadap
konstruksi dan saran-saran yang diperlukan untuk menjadi pertimbangan dalam
perencanaan berikut
b. Survey Topografi
Pengukuran topografi dilakukan pada lokasi perencanaan lahan TPA Sagaranten. Jenis
pengukuran ini meliputi pekerjaan sebagai berikut:
1 Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal
2 Pengukuran situasi
3 Pengukuran penampang memanjang dan melintang di lokasi yang diperlukan
4 Perhitungan dan penggambaran peta topografi.

X.3. PERENCANAAN TEKNIS


a. Analisa Data Lapangan
Data – data yang diperoleh dari peninjauan lapangan maupun survey detail di lapangan harus
dianalisa untuk mendapatkan data yang dapat digunakan guna menunjang kegiatan
perencanaan.
b. Penggambaran Topografi
Hasil survey pengukuran yang dilakukan harus dituangkan dalam bentuk gambar peta, termasuk
kontur tanah dan potongan – potongan yang diperlukan dalam perencanaan
c. Kegiatan Perencanaan
Setelah melakukan soil test atau sondir, pengukuran dan data lapangan, maka konsultan harus
segera menuangkan dalam bentuk perencanaan detail siteplan termasuk gambar-gambar yang
bisa digunakan dalam pelaksanaan.

XI. KEWAJIBAN KONSULTAN

a. Bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan perjanjian


yang telah disepakati bersama.
b. Melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, kode etik profesi dan senantiasa bersifat independen
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan mematuhi jadwal secara
tepat waktu
d. Konsultan wajib sepenuhnya merahasiakan data dan informasi yang diberikan atau dipergunakan
untuk keperluan lain
e. Konsultan harus menjamin tidak ada conflict of interest dalam Pekerjaan Pengadaan Jasa
Konsulansi Siteplan TPA Sagaranten Kabupaten Sukabumi
f. Pelaksanaan pekerjaan dinyatakan berakhir setelah selesai secara keseluruhan dan diterima baik
oleh pemberi tugas yang akan ditunagkan dalam berita acara serah terima pekerjaan.

XII. KEBUTUHAN TENAGA KERJA

Banyaknya jumlah tenaga kerja nilai (valuer) yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
a. Team Leader
Adalah seorang sarjana strata-1 Teknik Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota) atau yang
lebih tinggi dan bersertifikasi keahlian di bidang nya dan berpengalaman selama 5-8 (lima
sampai dengan delapan) tahun, dimana tugas utama team leader adalah bertanggungjawab pada
hal-hal berikut:
1 Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan personil yang terlibat
dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil
yang diharapkan.
2 Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan data,
pengolahan dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.
3 Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup
perencanaan struktur serta memberikan masukan kepada Tenaga Ahli lainnya yang terkait.
b. Ahli Lingkungan
Adalah seorang sarjana strata-1 Teknik Lingkungan atau yang lebih tinggi, bersertifikasi tenaga
ahli Lingkungan dan berpengalaman di bidangnya selama 1-4 (satu sampai empat) tahun, dimana
tugas ahli lingkungan adalah merencakan dan melaksanakan semua perencanaan kebutuhan
sarana prasarana, fasilitas TPA dan kebutuhan metoda pengolahan yang diperlukan serta
memberikan masukan kepada Tenaga Ahli lainnya yang terkait
c. Ahli Arsitektur
Adalah seorang sarjana strata-1 Teknik Arsitektur atau yang lebih tinggi, bersertifikasi tenaga
ahli arsitektur dan berpengalaman di bidangnya selama 1-4 (satu sampai empat) tahun dan
diutamakan memiliki sertifikat arsitektur landscape, dimana tugas ahli arsitektur adalah
merencakan dan melaksanakan penataan sarana prasarana, fasilitas TPA dan kebutuhan serta
memberikan masukan kepada Tenaga Ahli lainnya yang terkait
d. Ahli Geologi
Adalah seorang serjana strata-1 Teknik Geologi atau yang lebih tinggi, dan berpengalaman di
bidangnya selama 5-8 (lima sampai delapan) tahun, dimana tugas ahli geologi adalah
menganalisis dan merencanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup daya dukung
lahan dari aspek geologi serta memberikan masukan kepada Tenaga Ahli lainnya yang terkait.
e. Geodetic Engineer
Adalah seorang sarjana strata-1 Teknik Geodesi atau yang lebih tinggi, bersertifikat tenaga ahli
Surveyor Sistem Informasi Geografi dan berpengalaman di bidangnya selama 1-4 (satu sampai
empat) tahun, dimana tugas Geodetic Engineer adalah merencanakan dan melaksanakan semua
kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup perencanaan yang berakitan pengukuran topografi
serta memberikan masukan kepada Tenaga Ahli lainnya yang terkait.
f. Ahli Ekonomi Pembangunan
Adalah seorang serjana strata-1 Ekonomi Pembangunan atau yang lebih tinggi, dan
berpengalaman di bidangnya selama 5-8 (lima sampai delapan) tahun, dimana tugas ahli ekonomi
pembangunan adalah menganalisis dan mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan
pembangunan pada lokasi perencanaan TPA serta memberikan masukan kepada Tenaga Ahli
lainnya yang terkait.
g. Tenaga Pendukung :
1. 2 orang Drafter
2. 2 orang Surveyor
3. 1 orang Office Manager
4. 1 orang Administrasi
5. 1 orang operator komputer

XIII. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN

Lamanya waktu untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsulansi Siteplan TPA
Sagaranten membutuhkan 90 ( Sembilan puluh) hari kalender.

XIV. PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA KEGIATAN KONSULTAN

Dalam melakukan penawaran, Konsultan harus membuat anggaran biaya konsultasi yang diajukan
bersama dengan dokumen penawaran dengan didasarkan pada rincian biaya Personil dan Non Personil
serta Curiculum Vitae Tenaga Ahli.
Adapun biaya personil mencakup:
a. Biaya Tenaga Ahli
b. Biaya Surveyor
c. Biaya Tenaga Pendukung.
Sedangkan biaya Non Personil harus mencakup semua biaya-biaya di luar personil yang terdiri dari :
a. Biaya Transportasi
b. Biaya Pemeriksaan Laboratorium (Sondir)
c. Biaya sewa alat ukur
d. Peralatan Alat Tulis Kantor
e. Biaya Laporan, dan
f. Biaya Pembahasan
Dalam menyusun anggaran biaya harus sudah memasukkan pajak PPN 10%.Curiculum Vitae (CV)
setiap tenaga ahli yang akan terlibat dalam pelaksanaan perencanaan, sekurang-kurangnya
menginformasikan:
a. Data Pribadi
b. Riwayat Pendidikan
Riwayat pendidikan sekurang-kurangnya menginformasikan jenjang pendidikan yang pernah
ditempuh dan tahun kelulusan, dilampirkan Surat Tanda Tamat Belajar/ ijazah sekurang-kurangnya
ijazah pendidikan terakhir.
c. Riwayat Pekerjaan
Riwayat pekerjaan sekurang-kurangnya menginformasikan pengalaman profesional terhitung sejak
tenaga ahli yang berasangkutan menyelesaikan pendidikan terakhirnya. Diinformasikan dengan jelas
pengalaman profesional dari tahun ke tahun sampai dengan saat pernyataan CV dibuat.

XV. PELAPORAN

a. Laporan Pendahuluan memuat:


 Pemilihan daerah pekerjaan (project area) dan wilayah studi yang dindikasikan akan terkena
pengaruh interaksinya (study area);
 Gambaran secara umum daerah pekerjaan (project area);
 Metodologi dan tahapan pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan, termasuk rencana
penggunaan aplikasi program-program komputer yang akan dipakai;
 Rencana kerja (Work plan) Konsultan (berdasarkan hasil penjabaran KAK ini) dalam
melaksanakan kegiatan, yang meliputi aspek-aspek: perencanaan, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang (termasuk rencana langkah-langkah dalam identifikasi dan atau
penanggulangan permasalahan yang berkembang selama ini);
 Jadwal dan tahapan kegiatan, beserta produk keluaran setiap tahap pelaksanaannya,
 Nama, kualifikasi, dan jadwal penugasan tenaga ahli yang akan dikerahkannya;
 Lampiran KAK (TOR) ini dan foto-foto berikut keterangannya, a.l. : keterlibatan peran serta
masyarakat, kondisi keadaan lapangan, dan kondisi area-area potensial yang diindikasikan cukup
strategis untuk ditumbuh-kembangkan, dll.
Dokumen ini, selanjutnya akan menjadi pedoman sebagai pegangan bersama selama proses tahapan
pelaksanaan berlangsung hingga akhir penyelesaian Pekerjaan. Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) set
Laporan Pendahuluan ini diserahkan paling lambat 30 Hari Kerja setelah penandatanganan SPMK.

b. Laporan Antara memuat :


 FAKTA, yang memuat data, fakta, dan informasi yang ada, antara lain meliputi:
 Tinjauan kebijakan Pemerintah dan Instansi sektoral pada daerah tersebut, termasuk kriteria-
kriteria dasar perencanaan ruang yang umum berlaku,
 Kondisi dan karakteristik Daya dukung lahan (topografis, geologis, hidrologis, geohidrologis,
geomorfologis, dll.) Demografi, Tata guna lahan beserta status dan fungsinya, Sosio-
ekonomi-budaya, Sarana dan prasarana, serta karakteristik Ekosistim lingkungan,
 Identifikasi potensi sumberdaya berikut permasalahan-permasalahan yang ada, termasuk
kondisi keuangan dan kemampuan pembiayaan daerah beserta kelembagaannya,
 Gambaran aspirasi yang berkembang selama ini di masyarakat,
 Tinjauan perkembangan pembangunan yang terjadi selama ini beserta inti permasalahannya,
 Kondisi aspek-aspek pengendalian pemanfaatan ruang yang ada, dll.
 ANALISA: Pada prinsipnya mengupas (a.l. melalui pendekatan teori “Strategic Management”
dan atau “Analisa Kebijakan Publik”) dalam hal mengindikasikan “Kekuatan” dan
“Kelemahan” serta “Peluang” dan “Kendala” dari setiap butiran aspek fakta sebagaimana
diungkap diatas, untuk kemudian dilakukan matriks guna memperoleh korelasi fungsional antar
elemen ruang (manusia, sarana-prasarana, fasilitas dan utilitas), sehingga dapat diungkap antara
lain hal-hal mengenai :
 Sebaran ketersediaan ruang yang mungkin untuk dapat dikembangkan sesuai dengan
peruntukan fungsinya berdasarkan hasil analisis karakteristik Daya dukung lahan, ruang
gerak, Tata guna lahan, pertimbangan kelestarian ekosistim lingkungan, dan karakteristik
fisik-alam lainnya; serta pemilihan ruang yang memungkinkan untuk lahan pengembangan
TPA pada project area, termasuk lahan-lahan cadangan yang sudah diindikasikan
peruntukannya,
 Kebutuhan akan sarana-prasarana, fasilitas dan utilitas TPA beserta kebutuhan akomodasi
ruangnya di masa mendatang berdasarkan analisa Kependudukan (minimal untuk 10 tahun
y.a.d.), sosio-ekonomi-budaya, dan aspirasi yang berkembang di masyarakat,
 Identifikasi kemampuan keuangan pada daerah setempat berdasarkan analisa peredaran
keuangan yang terjadi selama ini dan potensi sumberdaya yang ada,
 Identifikasi kelembagaan (termasuk perda-perda yang perlu diterbitkan) dan atau kelompok
masyarakat yang dapat dilibatkan dalam proses pembangunannya berdasarkan analisa
kelembagaan dan kemampuan keuangan setempat,
 Aspek pengendalian pemanfaatan ruang yang harus dilaksanakan berdasarkan analisa
permasalahan yang berkembang selama ini serta keterkaitannya dengan gambaran
kelembagaan sebagaimana hasil ungkapan tersebut diatas, dll.
 KEBIJAKAN-KEBIJAKAN : Pada prinsipnya memuat kesimpulan dan rekomendasi
kebijakan-kebijakan yang akan diakomodir dalam project area berdasarkan berbagai
pertimbangan dan pilihan-pilihan dari hasil analisa sebagaimana uraian diatas, seperti a.l.:
 Pilihan calon lokasi TPA pada project area,
 Kebutuhan sarana-prasarana, fasilitas dan utilitas TPA yang akan/dapat diakomodasikan pada
lokasi-lokasi pilihan beserta kebutuhan ruangnya,
 Kesimpulan mobilisasi pembiayaan,
 Kesimpulan keterlibatan berbagai pihak yang dapat dimobilisir dalam proses
pembangunannya.
 Kesimpulan berbagai aspek pengendalian pemanfaatan ruang yang perlu dilaksanakan, dll.
LAMPIRAN-LAMPIRAN, seperti antara.lain : Tabel-tabel, Grafik, Gambar, Foto-foto berikut
keterangannya, dan Hal-hal lain yang mendukung terhadap berbagai aspek hasil identifikasi
sebagaimana uraian diatas
Dokumen ini, statusnya merupakan bagian proses antara sebagai bahan kajian, telaahan dan
pembahasan bersama Tim Teknis beserta institusi terkait yang menjadi latar belakang dukungan kearah
penyusunan konsep rencana, Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) set
Laporan Antara ini diserahkan paling lambat 60 Hari Kerja setelah penandatanganan SPMK.

C. Laporan Akhir memuat :


a. Kriteria-kriteria design yang akan diambil sebagai pegangan dalam perencanaan site plan, bentuk-
bentuk teori kerjasama yang umum berlaku di Indonesia, dll.
b. Uraian dimensi, jumlah, beserta kebutuhan ruangnya untuk setiap jenis sarana-prasarana, fasilitas
dan utilitas TPA yang akan dibangun pada lokasi pilihan tsb.,
c. Rencana BCR (building coverage ratio) atau KDB (koefisien dasar bangunan), dan KLB
(koefisien lantai bangunan) yang akan diterapkan,
d. Rencana GSB (garis sempadan bangunan), sempadan sungai, Damija (daerah milik jalan) dan
Damija (daerah milik jalan) beserta status indikasi jalannya,
e. Rencana tata letak dan pengaturan bangunan beserta jalur hijau, rencana jalan, jaringan utilitas,
garis sempadan dan taman, rencana pematangan lahan, termasuk simulasi /image-image arahan
model bangunan dan accessories TPA,
f. Rencana jadwal masa dan waktu penyelenggaraan setiap jenis sarana-prasarana atau fasilitas dan
utilitas TPA yang akan dibangun terhitung sejak pembebasan lahan, pematangan lahan,
penyelesaian bangunan, hingga operasionalisasi pemanfaatan bangunan,
g. Perhitungan perkiraan rencana biaya yang diperlukan sejak pembebasan lahan, pematangan lahan,
hingga penyelesaian bangunannnya.
Laporan Akhir ini diserahkan paling lambat 90 Hari Kerja setelah penandatanganan SPMK
XVI. PENUTUP

Hal-hal lain yang belum dijelaskan/disebutkan dalam kerangka acuan kerja (KAK) ini bilamana
diperlukan akan dijelaskan pada saat Aanwizjing maupun saat-saat konsultasi.

Palabuhanratu, Juli 2019


Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

H. DENIS ERISKA, SP., M.Si


NIP. 19720718 199901 1 001

Anda mungkin juga menyukai