Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM:

PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN


PERKOTAAN

KEGIATAN:

PENGELOLAAN SAMPAH KOTA


PEKERJAAN:

PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN


KOTA MBAY

TAHUN ANGGARAN 2010


Bab 1
Pendahuluan
1. Latar Belakang

Dengan ditetapkannya kota Mbay sebagai Ibukota Kabupaten Nagekeo melalui


UU nomor 5 tahun 2007 kota Mbay mengalami perkembangan jumlah
penduduk yang relatif pesat baik akibat pertambahan alami, maupun
(terutama) karena perpindahan penduduk dari desa ke kota/urbanisasi.

Jumlah penduduk kota Mbay yang terus meningkat ini secara langsung akan
menyebabkan peningkatan timbulan sampah kota khususnya; yang bila tidak
diantisipasi sejak awal akan berpotensi menimbulkan berbagai gangguan akibat
tidak tertanganinya sampah sesuai ketentuan teknis lingkungan. Pencemaran
lingkungan akibat sampah selanjutnya dapat mengganggu kenyamanan dan
kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah Kota Mbay, karena itu menjadi
kebutuhan penting dan mendesak. Pengelolaan sampah kota bertujuan untuk
melayani sampah yang dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung
turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan
yang bersih, indah dan sehat.

Untuk dapat mengelola sampah perkotaan dengan timbulan sampah semakin


banyak dengan masalah yang kompleks, diperlukan suatu system
pengelolaan yang mencakup lembaga atau institusi yang dilengkapi dengan
peraturan, pembiayaan/pendanaan, perwadahan, pengangkutan serta peralatan
yang memadai serta ditunjang dengan kesadaran masyarakat yang tinggi.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Mbay akan pelayanan umum


persampahan maka pembangunan prasarana dan sarana bidang persampahan
harus terus diupayakan untuk mencapai tingkat pelayanan yang direncanakan
dan kualitas pelayanan yang menjamin kesinambungan pelayanan
persampahan itu sendiri.
Untuk mendukung rencana pembangunan prasarana dan sarana persampahan
tersebut maka sangat diperlukan rencana induk pengelolaan sampah kota
Mbay dan perencanaan teknis prasarana dan sarana yang diperlukan sebagai
acuan bagi Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat untuk pembangunan dan
pengelolaan sampah kota.

Sehubungan dengan itu Pemerintah Kabupaten Nagekeo, menganngap penting


mengalokasikan dana melalui APBD Perubahan Tahun anggaran 2011 untuk
membiayai pekerjaan penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay yang
dikuti dengan Detailed Engineering Design (DED) Perencanaan Detail Teknis
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.
1.1 Tujuan
Perencanaan Masterplan Persampahan dan DED TPA kota Mbay ini pada
dasarnya ditujukan pada pendayagunaan segenap potensi sumber daya
yang ada secara efisien dan efektif demi mewujudkan gagasan
pembangunan system pengelolaan sampah kota Mbay yang berkualitas
sesuai dengan kaidah-kaidah fungsional, strukural dan ekologis.

1.2 Sasaran
Dihasilkannya rekomendasi teknis berupa arahan rencana induk
pengembangan/pengelolaan sampah kota Mbay yang dilengkapi dengan
DED (detailed enggineering design), Rencana Anggaran Biaya
(engineering estimate), spesifikasi teknis serta rencana kerja dan syarat-
syarat sebagai kelengkapan dokumen pelaksanaan pembangunan TPA
sampah kota Mbay.

1.3 Kegunaan
 Sebagai pedoman/acuan bagi proses pelaksanaan pembangunan
fisik/konstruksi pembangunan Gedung Kantor Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Statistik Kabupaten Nagekeo
 Sebagai jaminan kepastian hukum dalam pelaksanaan
pembangunan termasuk kepastian untuk mendapatkan kondisi
bangunan Gedung Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
dan Statistik Kabupaten Nagekeo yang bermutu dari segi fungsional,
struktural dan estetika

1.4 Acuan Hukum

 UU No 7 / 2004 tentang Sumber Daya Air,


 UU No 32/2004 tentang Otonomi Daerah,
 UU No 33 / 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah,
 UU No 23/1997 tentang Pokok-Pokok Lingkungan Hidup,
 UU No 24 /1992 tentang Penataan Ruang,
 UU No 23/1992 tentang Kesehatan,
 UU No 2/1992 Perumahan dan Permukiman
 PP tentang Badan Layanan Umum,
 PP No 16 / 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum ,
 PP No.27 tahun 1999 tentang Amdal,
 PP No. 18 jo 85/1999 tentang Limbah B3
 PP 16/2005 tentang Pengembangan Sistem penyediaan Air Minum
 Agenda 21 berkaitan dengan program optimaalisasi minimalisasi
limbah secara bertahap sampai tahun 2020,
 Kyoto Protocol tentang CDM (clean development mechanism),
 MDGs tentang upaya pencapaian target pengurangan jumlah
orang miskin dan akses terhadap air minum dan sanitasi (target 10
dan 11)
 SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah
Perkotaan,
 SNI tentang Spesifikasi Controlled Landfill,
 SK SNI S-04-1992-03 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Kota
Sedang dan Kota Kecil,
 SNI 03-3242-1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah
Permukiman,
 SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA,
 SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran
Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah.

1.5 Pengguna Jasa


a. Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat dan Tata Ruang
Kabupaten Nagekeo
b. Pengguna Anggran : Drs. Frans Kogha
Bab 2
Pengertian Dasar
• Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam
yang berbentuk padat.

• Sampah organik atau sampah basah atau sampah hayati adalah: sampah yang
mudah mumbusuk, seperti sampah sisa dapur, daun-daunan, sayur-sayuran,
buah-buahan dan sebagainya.

• Sampah anorganik atau sampah kering atau sampah non-hayati: sampah


yang sukar atau tidak dapat membusuk, seperti logam, kaleng, plastik, kaca, dan
sebagainya.

• Pengelolaan sampah adalah: kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan


yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

• Pengurangan sampah adalah: upaya yang meliputi kegiatan membatasi (R1 =


reduce), mengguna-ulang (R2 = reuse) dan mendaur-ulang sampah (R3 =
recycle).

• Kegiatan membatasi (R1) sampah adalah: upaya meminimalkan produk sampah.

• Kegiatan mengguna-ulang (R2) upaya untuk menggunakan kembali sampah


secara langsung.

• Kegiatan mendaur-ulang (R3) adalah upaya untuk memanfaatkan kembali


sampah setelah melalui proses.

• Penanganan sampah adalah: upaya yang meliputi kegiatan pemilahan,


pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pemerosesan akhir
sampah.

• Pemilahan sampah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai


dengan jenis, jumlah dan/atau sifat sampah.

• Pengumpulan sampah: kegiatan pengambilan dan pemindahan sampah dari


sumber sampah ke tempat penyimpanan sementara.

• Pengangkutan sampah adalah: kegiatan membawa sampah dari tempat


penyimpanan sementara dan/atau pemindahan menuju ke tempat daur ulang,
pengolahan atau pemerosesan akhir.

• Pengolahan sampah adalah: kegiatan untuk mengubah karakteristik, komposisi,


dan jumlah sampah agar dapat diproses lebih lanjut, dimanfaatkan atau
dikembalikan ke media lingkungan secara aman.
• Pemerosesan akhir adalah: kegiatan untuk mengembalikan sampah dan/atau
residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Bab 3
Ruang Lingkup Pekerjaan
3.1 Obyek Perencanaan

Tugas pekerjaan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay dan DED


TPA Sampah Kota Mbay ini secara keseluruhan meliputi perwujudan
rekomendasi teknis berupa Rencana Induk Pengembangan Persampahan
dan perwujudan lingkungan binaan berupa bangunan dan bentang alam
(landscape) dalam suatu tatanan fisik Bangunan Tempat Pembuangan Akhir
Sampah Kota Mbay.

3.2 Lokasi Perencanaan

Wilayah kajian dalam kaitan pekerjaan ini adalah Wilayah Fungsional kota
Mbay dengan kedalaman teknis penyusunan DED TPA Sampah pada lahan
yang disiapkan untuk pembangunan TPA sekitar 30.000.000 M² di kelurahan
…….Kecamatan Aesesa

3.3 Tugas dan Tanggungjawab Konsultan

Konsultan yang akan ditunjuk untuk melakukan pekerjaan ini, diharapkan


dapat melakukan studi yang bermutu sesuai dengan tujuannya, di mana
produk akhir yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pedoman dan
arahan umum pengelolaan sampah kota Mbay dan sekaligus arahan terinci
dan operasional bagi proses pembangunan Tempat pembuangan akhir
Sampah. Tugas dan tanggungjawab konsultan dalam kaitan dengan
pekerjan perencanaan ini dapat dirinci sebagai berikut:

a. Tugas 1 : Survey dan Pengukuran


Meliputi kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder yang
melipputi :
 Rencana Tata Ruang Kota Mbay
 Kondisi fisik dasar dan sumberdaya alam kota Mbay
 Kondisi sosial ekonomi masyarakat kota Mbay
 Kondisi sumber daya manusia/masyarakat kota Mbay
 Kondisi sumber daya buatan
 Bentuk dan kondisi topografi lahan pada lokasi TPA (didapat
dengan melakukan pengukuran lapangan)
 Harga bahan dan upah tenaga kerja di kota Kupang dan
sekitarnya
 Data dan informasi terkait lainnya

b. Tugas 2: Analisis Makro Wilayah kota Mbay

Meliputi kajian analitis mengenai:


• Kemapuan Tumbuh dan Berkembangnya kota Mbay
• Pertumbuhan dan persebaran penduduk
• Prakiraan timbulan sampah kota
• Pembiayaan dan pengelolaan pembangunan
• Sistem pengelolaan sampah kota Mbay

c. Tugas 3: Analisis Terinci Lokasi TPA Sampah


o Analisis kelayakan teknis lokasi TPA
o Analisis kelayakan ekonomis dan lingkungan

o Analisis daya dukung lahan


o Analisis stuktur dan konstruksi bangunan TPA,
o Analisis sistem utilitas dan pengamanan bangunan
o Analisis tata hijau

d. Tugas 4: Perancangan Tapak TPA

Meliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik tapak antara lain
mengenai:
 Sistem sirkulasi dalam tapak

 Tata letak bangunan gedung dan bukan gedung


 Hubungan fungsional antara bangunan dengan lingkungan

 Tata hijau

e. Tugas 5: Perancangan Bangunan TPA

Meliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik bangunan antara


lain mengenai:

 Tata letak bangunan dalam tapak

 Struktur dan kosntruksi bangunan

 Sistem utilitas dan sanitasi

 Sistem pengamanan bangunan

f. Tugas 6: Pembuatan Gambar Kerja Lengkap

Meliputi kegiatan pengembangan gambar detail teknis untuk semua


elemen fisik/konstruksi bangunan gedung dan bukan gedung dalam
bentuk dua atau tiga dimensional

g. Tugas 7: Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Meliputi kegiatan penghitungan secara cermat dan terinci mengenai:

 Volume/besaran setiap unit konstruksi bangunan

 Jumlah harga untuk masing-masing komponen konstruksi


bangunan

 Analisa harga satuan

h. Tugas 8 : Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Meliputi kegiatan pengkajian dan penyusunan rencana kerja syarat-


syarat secara terinci antara lain mengenai:
 Rencana kerja dan bobot masing-masing komponen konstruksi
 Spesifikasi teknis dari setiap komponen konstruksi banggunan

3.4 Pembiayaan Pekerjaan


 Untuk menyelesaikan pekerjaan ini Konsultan wajib mengusulkan
perhitungan rencana anggaran biaya yang didasari pada kebutuhan
tenaga dan waktu yang tersedia untuk penyelesaian pekerjaan
tersebut
 Biaya tersebut pada butir satu bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja kabupaten Nagekeo, sesuai Perda nomor ……….. yakni
sebesar Rp. 400.000.000,00- (Empat ratus juta rupiah)
 Termasuk di dalam biaya tersebut di atas antara lain: biaya layanan
keahlian, pajak dan penggandaan produk.
Bab 4
Metodologi dan Prosedur
4.1 Metodologi
Konsultan harus mengusulkan metodologi pendekatan yang menjelaskan
metode dan teknik penyelesaian pekerjaan yang meliputi:
 Metode pengumpulan data terkait
 Metode analisis kebutuhan pengembangan
 Metode perancangan bangunan gedung dan bukan gedung
 Metode perhitungan struktur dan kebutuhan biaya pembangunan

Metode pendekatan tersebut harus sistematis, mudah dipahami, mudah


pelaksanaannya dan konsisten diikuti.

4.2 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Seluruh rangkaian kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan dalam
jangka waktu 90 hari kalender.

4.3 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan


Prosedur pelaksanaan pekerjaan ini secara kronologis dapat
digambarkan sebagai berikut:
 Survey dan Pengukuran
 Analisis Makro wilayah kota Mbay
 Perumusan Rencana Induk Pengeloaan Sampah Kota
 Analisis terinci lokasi TPA Sampah
 Pembuatan Pra-rancangan
 Pembuatan Gambar Kerja Langkap
 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (Engineer Estomate)
 Perumusan Rencana Kerja dan Syarat-syarat

4.4 Pendekatan Perencanaan


a. Kriteria
Dalam penyusunan Masterplan persampahan dan DED TPA Sampah
yang dimaksud dalam penugasan ini, Konsultan Perencana harus
memperhatikan kriteria/kaidah umum bangunan yaitu :
 Kriteria/kaidah Fungsional dilihat dari aspek daya dukung
dan daya tampung lahan
 Kriteria/kaidah Kekuatan/Kekokohan/Kenadalan ditinjau dari
segi struktur dan konstruksi bangunan
 Kriteria/kaidah estetika ditinjau dari keterturan
 Kriteria/kaidah ekologi ditinjau dari keberlanjutan sediaan
sumber daya

b. Asas
Sebagai bangunan umum milik pemerintah maka perencanaan ini
harus disusun dengan memperhatikan asas berikut:
 Fusnsional, Efisien, Menarik tetapi tidak berlebihan
 Biaya invsetasi dan pemeliharaan bangunan sedapat mungkin
ditekan
 Dapat dilaksanakan dalam waktu pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya
 Ikut meningkatkan kualitas lingkungan sekitar
Bab 5
Kebutuhan Tenaga dan
Layanan Keahlian
5.1 Kebutuhan Tenaga Ahli Utama dan Pendukung

Untuk meyelesaikan pekerjaan Masterplan persampahan dan DED TPA


Sampah ini, konsultan perencana harus menyediakan tim ahli utama dan
pendukung, masing-masing dengan latar belakang pendidikan dan
keahlian sebagai berikut:

1. Ketua Tim : Ahli Teknik Lingkungan


2. Tenaga Ahli :
1 Ahli Arsitektur/Permukiman
2 Ahli Sipil
3 Ahli Sosiologi
Ahli Geologi/Geologi Teknik
4 Ahli Ekonomi Pembangunan
Ahli Kebijakan Publik
5

6
3. Asisten Tenaga :
Ahli
1 Asisten Ahli Teknik Lingkungan
4. Tenaga :
Pendukung
1 Adminstrasi/Keuangan
2 Juru Gambar
3 Opertor komputer
4 Surveyor
5.2 Layanan Keahlian
Untuk mendapatkan hasil kerja yang bermutu maka konsultan wajib
menyediakan tim konsultan sesuai keahlian tersebut di atas dengan
kualifikasi keahlian dan pengalaman kerja profesional yang memadai,
minimal sebagai berikut:

Kebutuhan Tenaga Ahli Utama dan Pendukung


Menurut Spesifikasi Keahlian

No. Jenis Tenga Ahli Kualifika Pengalaman Jml. Keterang


si Kerja an
Keahlian
01 02 03 04
A Ketua Tim : 1
Ahli Teknik Lingkungan S2 4 tahun
B Tenaga Ahli
1 Ahli Arsitektur S1 8 tahun 1
2 Ahli Sipil S1 8 tahun 1
3 Ahli Geologi Teknik S1 8 tahun 1
4 Ahli Sosial S1 8 tahun 1

C Asisten Tenaga Ahli


1 Asisten Ahli Teknik S1 4 Tahun 1
Lingkungsn

D Tenaga Pendukung
1 Adminstrasi/Keuangan D3 1
2 Juru Gambar D3 2
3 Opertor komputer SMA 1
4 Juru ukur D3 1

Bab 6
Keluaran yang Dihasilkan
6.1 Tahap Survey dan Pengukuran
Konsultan harus melakukan pengumpulan data primer maupun sekuder
yang antara lain meliputi:
 Rencana Tata Ruang Kota Mbay
 Kondisi fisik dasar dan sumberdaya alam kota Mbay
 Kondisi social ekonomi masyarakat kota Mbay
 Kondisi sumber daya manusia/masyarakat kota Mbay
 Kondisi sumber daya buatan
 Bentuk dan kondisi topografi lahan pada lokasi TPA (didapat
dengan melakukan pengukuran lapangan)
 Harga bahan dan upah tenaga kerja di kota Kupang dan
sekitarnya
 Data dan informasi terkait lainnya

6.2 Tahap Analisis Makro Wilayah kota Mbay


Meliputi kajian analitis mengenai:
• Kemapuan Tumbuh dan Berkembangnya kota Mbay
• Pertumbuhan dan persebaran penduduk
• Prakiraan timbulan sampah kota
• Pembiayaan dan pengelolaan pembangunan
• Sistem pengelolaan sampah kota Mbay
6.3 Tahap Analisis Terinci Lokasi TPA Sampah
• Analisis kelayakan teknis lokasi TPA
• Analisis kelayakan ekonomis dan lingkungan

• Analisis daya dukung lahan

• Analisis stuktur dan konstruksi bangunan TPA,

• Analisis sistem utilitas dan pengamanan bangunan


• Analisis tata hijau
6.4Tahap Perumusan Rencana Induk Pengelolaan Sampah
• Perumusan Skenario dan Strategi Pengelolaan Sampah
• Rencana Sistem Pengeleolaan Sampah
• Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana Persampahan
• Rencana Sistem Pewadahan
• Rencana Sistem Pengangakuan
• Rencana Sistem Penglahan Akhir
• Rencan Sistem Kelembagaan
• Rencana Sistem Pembayaan dan pengeloaan Pembangunan
• Indikasi Program

6.5 Tahap Perencanaan DED TPA


Meliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik tapak antara lain
mengenai:
 Sistem sirkulasi dalam tapak

 Tata letak bangunan gedung dan bukan gedung

 Hubungan fungsional antara bangunan dengan lingkungan


 Tata hijau

6.6 Tahap Perancangan Bangunan TPA


Meliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik bangunan antara
lain mengenai:
 Tata letak bangunan dalam tapak

 Struktur dan kosntruksi bangunan


 Sistem utilitas dan sanitasi

 Sistem pengamanan bangunan


6.7 Tahap Pembuatan Gambar Kerja Lengkap
Meliputi kegiatan pengembangan gambar detail teknis untuk semua elemen
fisik/konstruksi bangunan gedung dan bukan gedung dalam bentuk dua atau
tiga dimensional

6.8 Tahap Perhitungan Rencana Anggaran Biaya


Meliputi kegiatan penghitungan secara cermat dan terinci mengenai:
 Volume/besaran setiap unit konstruksi bangunan
 Jumlah harga untuk masing-masing komponen konstruksi
bangunan
 Analisa harga satuan

6.9 Tahap Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat


Meliputi kegiatan pengkajian dan penyusunan rencana kerja syarat-syarat
secara terinci antara lain mengenai:
 Rencana kerja dan bobot masing-masing komponen konstruksi
 Spesifikasi teknis dari setiap komponen konstruksi banggunan
Bab 7
Sistem Pelaporan
Hasil dari kegiatan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay yang harus
disampaikan kepada pemberi kerja adalah berupa Laporan Perencanaan dan
dokumen pelaksanaan masing-masing sebagai berikut :

7.1 Laporan
Laporan yang harus disampaikan pada pemberikan kerja adalah berupa
laporan pendahuluan dan laporan akhir

a. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi uraian tentang:
 Pemahaman KAK
 Rencana Kerja yang mencakup, metolodologi dan prosedur pelaksanaan
pekerjaan, jadual pelaksanaan pekerjaan.

Laporan Pendahuluan ini harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 minggu


setelah penandatanganan kontrak dan harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Kerja sebelum dibahas dalam worksshop. Laporan tersebut diserahkan kepada
pemberi kerja sebanyak 6 buku.

b. Laporan Akhir
Laporan ini berisi uraian lengkap mengenai
 Analisis aktifitas perkotaan dan prakiraan timbulan sampah kota Mbay
 Anlaisis kebutuhan dan besaran sarana dan prasarana pengolahan sampah
 Analisis kelayakan teknis, ekonomis dan ekologi lokasi TPA
 Rumusan rencana induk pengelolaan sampah kota Mbay
 Rumusan Rencana Teknis Pengelolaan TPA

Laporan ini harus diselesaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan


terhitung dari tanggal penandatanganan kontrak dan harus mendapat
persetujuan dari pemberi kerja. Laporan ini harus diserahkan kepada
pemilik pekerjaan dalam rangkap 3 buku disertai dengan Album gambar
sejumlah 3 buku
7.2 Dokumen Teknis Pelaksanaan

Selain buku laporan, konsultan juga harus menyerahkan dokumen teknis


perencanaan DED TPA berupa:
• Album gambar Kerja DED TPA sejumlah 3 buku
• Spesifikasi Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan TPA
• Rencana Anggaran Biaya Pembangunan TPA,
• Bill Of Quantity bangunan TPA
Bab 8
Penutup
Setelah diterimanya Kerangka Acuan Kerja ini, penyedia jasa/konsultan wajib
memberikan tanggapan dan apresiasi yang di dalamnya dimungkinkan adanya
inovasi konstruktif demi menyempurnakan dan/atau melengkapi hal-hal yang
dianggap perlu.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dijadikan pedoman dan arahan
teknis dalam pelaksanaan pekerjaan Masterplan persampahan dan DED TPA
Sampah oleh Konsultan, sekaligus sebagai pedoman bagi Tim Pegarah dan Tim
Penilai, sebagai bahan acuan untuk Monitoring dan Pengendalian.

Pengguan Anggaran
Dinas Perumahan Rakyat dan Sumber Daya
Mineral
Kabupaten Nagekeo

DRS. FRANS KOGHA

Anda mungkin juga menyukai