Latar Belakang
Perkembangan Kabupaten Bangka Barat sebagai sebagai salah satu kabupaten pemekaran yang
perkembangnnya semakin pesat. Dengan pesatnya perkembangan yang ada sejalan dengan pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat. Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan bertambah pula
jumlah aktivitas yang ternyata sangat berpengaruh pada bertambahnya volume sampah karena
meningkatnya kemampuan ekonomi, produksi dan konsumtivitas.
Namun dikarenakan keterbatasan jumlah sarana dan prasarana pendukung persampahan seperti tong
sampah, maka diperlukan adanya penambahan tong sampah terutama tong sampah yang terpilah sebagai
sarana pengumpulan sampah rumah tangga sebelum diangkut ke TPS atau Transfer depo sehingga
proses pelayanan persampahan semakin mudah dan terlayani dengan baik.
Usulan Kegiatan
Masyarakat memegang peranan utama dalam setiap pengelolaan sampah. Untuk itu salah satu cara
pengelolaan sampah rumah tangga yang diusulkan adalah memilah sampah sejak mulai sampah tersebut
diletakkan atau di tingkat rumah tangga. Namun karena
kesiapan dan kesadaran masyarakat masih belum
optimal sehingga dengan metode pengelolaan sampah
tersebut dilakukan bertahap mulai dari pemilahan
sampah antara organik dan anorganik yang dilanjutkan
dengan 2R ( mengurangi sampah dan menggunakan
kembali sampah ) sejak awal maka sampah yang
dibawa ke TPA akan semakin sedikit dan menimbulkan
masalah seminimal mungkin.
Lokasi Kegiatan
Kecamatan Muntok dan Kecamatan Parittiga merupakan Kecamatan yang paling pesat pertumbuhan
ekonomi dan penduduk. Kecamatan Muntok dengan jumlah penduduk sebesar 53.155 jiwa, dan
Kecamatan Parittiga sebesar 34.606 jiwa adalah daerah yang berpotensi menghasilkan sampah yang
besar. Dampak yang dihasilkan inilah menjadikan kedua kecamatan tersebut menjadi lokasi dari proyek
pengadaan ini.
Tujuan Proyek
Tujuan umum : Meningkatkan kebersihan kota dan menghindari dampak negatif dari banyaknya timbunan
sampah yang tidak terpilah di Kabupaten Bangka Barat.
Sementara itu, tujuan spesifiknya adalah :
1. Memilah sampah sejak awal sampah diletakkan yaitu di rumah tangga
2. Menambah penghasilan / pemasukan keluarga melalui pengolahan sampah organik sebagai
pupuk tanaman
3. Memilah sampah organik dan anorganik sehingga konsep 2R dapat berjalan baik
4. Meminimalisir sampah yang sampai di TPA
5. Mengurangi beban / biaya transportasi pengangkutan sampah ke TPA
Keluaran Proyek
Proyek ini akan menghasilkan 5000 unit tong sampah beserta kelengkapannya yang akan diletakkan di
lingkungan permukiman di Kecamatan Muntok dan Kecamatan Parittiga..
Proyek ini juga akan membiayai persiapan masyarakat sampai dengan terbentuk dan beroperasinya
organisasi pengelola, dan penyuluhan bagi kelompok masyarakat serta SKPD yang menjadi
penaggungjawab proyek
Penerima proyek ini adalah warga Kabupaten Bangka Barat dan pemerintah Kabupaten Bangka Barat.
Warga Kabupaten Bangka Barat khususnya warga Kecamatan Muntok dan Kecamatan Parittiga :
1. Akan terbantu dalam menyediakan fasilitas bagi kebersihan lingkungannya,
2. Bisa menjadi sumber pendapatan,
3. Para pemulung diharapkan bisa beralih profesi menjadi pengepul,
4. Pihak – pihak yang memanfaatkan sampah juga akan dipermudah kerjanya sehingga mengurangi
biaya operasinya.
Bagi pemerintah Kabupaten Bangka Barat , manfaat proyek ini banyak diantaranya :
1. Memperlancar tugas dinas kebersihan,
2. Mengurangi beban TPA Air Belo
3. Meringankan tugas penarik gerobak sampah,
4. Meringankan biaya angkut sampah dari TPS ke TPA,
5. Menjadi ajang “promosi” kebersihan bagi warga Kabupaten Bangka Barat, dan
6. “Memancing” pihak lain yang akan berpartisipasi dalam proyek serupa.
Pengelola Proyek
Penanggungjawab proyek atau supervisor proyek adalah Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah
atau Bapedalda, Namun pengelolaannya dapat diserahkan kepada pihak lain yang disetujui baik oleh
pemberi hibah, karena merupakan penyedia dana proyek maupun pihak Bapedalda.
Agar tujuan proyek ini yaitu realisasi pembuatan 5000 unit tempat sampah dalam jangka waktu 1 tahun
desertai kegiatan penyuluhannya, maka diperlukan pengelola dan pengawas proyek yang handal. Pihak
yang ditunjuk donor dan pemerintah kabupaten untuk mengelola proyek (bisa tim kecil dari berbagai unsur
– pokja, atau LSM, kelompok masyarakat) harus benar- benar dapat mengawasi pembuatan tempat
sampah sesuai disain, spesifikasi dan berada pada lokasi – lokasi (titik – titik) yang telah ditentukan, dan
memastikan bahwa kontraktor pelaksana bekerja tepat waktu, karena jika tidak tepat waktu harus
dikenakan denda/penalti kepada kontraktor pelaksana.
Dalam mencapai tujuan proyek agar dapat terlaksana dengan baik, maka berikut ini adalah anggaran biaya
proyek pengadaan tempat sampah di Kecamatan Muntok dan Kecamatan Parittiga.
3. Kontraktor A 250.000.000
Masalah Persampahan
Kategori : Issue