Anda di halaman 1dari 8

Pengadaan Tong Sampah Organik dan Anorganik

Di Kecamatan Parittiga dan Kecamatan Muntok

Latar Belakang

Perkembangan Kabupaten Bangka Barat sebagai sebagai salah satu kabupaten pemekaran yang
perkembangnnya semakin pesat. Dengan pesatnya perkembangan yang ada sejalan dengan pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat. Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan bertambah pula
jumlah aktivitas yang ternyata sangat berpengaruh pada bertambahnya volume sampah karena
meningkatnya kemampuan ekonomi, produksi dan konsumtivitas.

Saat ini rata-rata sampah yang dihasilkan per hari


sebesar 30 m3 pada tahun 2012, dan tidak dapat
dipungkiri pada tahun-tahun selanjutnya jumlah
tersebut jadi bertambah besar. Hingga saat ini
pelayanan persampahan masih terbatas. Biasanya
pada ruas jalan yang dekat/bisa dijangkau dan dilalui
oleh truk sampah saja dan daerah kawasan
perdagangan. Akibatnya adalah masih ada sebagian
besar KK yang tidak terangkut sampahnya setiap
hari. KK yang tidak terangkut sampahnya oleh truck sampah ini biasanya akan membuang sampahnya
pada beberapa kontainer yang disediakan, gerobak sampah serta tempat sampah yang disediakan di tepi
jalan.

Namun dikarenakan keterbatasan jumlah sarana dan prasarana pendukung persampahan seperti tong
sampah, maka diperlukan adanya penambahan tong sampah terutama tong sampah yang terpilah sebagai
sarana pengumpulan sampah rumah tangga sebelum diangkut ke TPS atau Transfer depo sehingga
proses pelayanan persampahan semakin mudah dan terlayani dengan baik.

Upaya yang telah dilakukan

1. Mengadakan sosialisasi dibidang persampahan ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten


Bangka Barat muali dari tingkat sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas, dimana
sebagian materinya adalah kampanye buang sampah ditempatnya dan 3R dan dampak dari
menumpuknya sampah.
2. Pengadaan tong sampah organik dan anorganik oleh Dinas/Instansi yang terkait.
3. Rehabilitasi/Peningkatan TPA dari sistem Open Dumping ke sistem sanitary landfill.

Usulan Kegiatan

Masyarakat memegang peranan utama dalam setiap pengelolaan sampah. Untuk itu salah satu cara
pengelolaan sampah rumah tangga yang diusulkan adalah memilah sampah sejak mulai sampah tersebut
diletakkan atau di tingkat rumah tangga. Namun karena
kesiapan dan kesadaran masyarakat masih belum
optimal sehingga dengan metode pengelolaan sampah
tersebut dilakukan bertahap mulai dari pemilahan
sampah antara organik dan anorganik yang dilanjutkan
dengan 2R ( mengurangi sampah dan menggunakan
kembali sampah ) sejak awal maka sampah yang
dibawa ke TPA akan semakin sedikit dan menimbulkan
masalah seminimal mungkin.
Lokasi Kegiatan

Kecamatan Muntok dan Kecamatan Parittiga merupakan Kecamatan yang paling pesat pertumbuhan
ekonomi dan penduduk. Kecamatan Muntok dengan jumlah penduduk sebesar 53.155 jiwa, dan
Kecamatan Parittiga sebesar 34.606 jiwa adalah daerah yang berpotensi menghasilkan sampah yang
besar. Dampak yang dihasilkan inilah menjadikan kedua kecamatan tersebut menjadi lokasi dari proyek
pengadaan ini.

Tujuan Proyek

Tujuan umum : Meningkatkan kebersihan kota dan menghindari dampak negatif dari banyaknya timbunan
sampah yang tidak terpilah di Kabupaten Bangka Barat.
Sementara itu, tujuan spesifiknya adalah :
1. Memilah sampah sejak awal sampah diletakkan yaitu di rumah tangga
2. Menambah penghasilan / pemasukan keluarga melalui pengolahan sampah organik sebagai
pupuk tanaman
3. Memilah sampah organik dan anorganik sehingga konsep 2R dapat berjalan baik
4. Meminimalisir sampah yang sampai di TPA
5. Mengurangi beban / biaya transportasi pengangkutan sampah ke TPA
Keluaran Proyek

Proyek ini akan menghasilkan 5000 unit tong sampah beserta kelengkapannya yang akan diletakkan di
lingkungan permukiman di Kecamatan Muntok dan Kecamatan Parittiga..

Proyek ini juga akan membiayai persiapan masyarakat sampai dengan terbentuk dan beroperasinya
organisasi pengelola, dan penyuluhan bagi kelompok masyarakat serta SKPD yang menjadi
penaggungjawab proyek

Aktivasi dan Durasi

Proyek ini akan terdiri dari beberapa kegiatan seperti berikut :


1. Mendesain bentuk dan spesifikasi dari tempat sampah terpisah (pertama model yang digunakan
untuk meletakkan sampah organik, dan yang kedua untuk meletakkan sampah anorganik)
2. Mengadakan sosialisasi/pengkondisian warga, kepada ibu-ibu dan PKK untuk menerapkan
pemilahan sampahnya, kepada bapak-bapaknya mengawasi/mengamankan tong yang berada di
luar rumah dan karang tarunanya supaya ikut terlibat dalam pengumpulan sampah anorganik
3. Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat sebagai penanggung jawab pengoperasian dan
monitoring kegiatan
4. Melakukan persiapan pelelangan (pengumuman lelang, persiapan dokumen lelang, penetapan
panitia lelang, dll.)
5. Melakukan pelelangan dan penentuan pemenang lelang
6. Pengadaan 5000 unit tempat sampah serempak di Kecamatan Muntok dan Kecamatan Parittiga
dengan melibatkan 1 kontraktor pelaksana .
Kegiatan – kegiatan diatas dilakukan dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan atau 1 tahun anggaran
Penerima Proyek dan Manfaat yang diberikan

Penerima proyek ini adalah warga Kabupaten Bangka Barat dan pemerintah Kabupaten Bangka Barat.
Warga Kabupaten Bangka Barat khususnya warga Kecamatan Muntok dan Kecamatan Parittiga :
1. Akan terbantu dalam menyediakan fasilitas bagi kebersihan lingkungannya,
2. Bisa menjadi sumber pendapatan,
3. Para pemulung diharapkan bisa beralih profesi menjadi pengepul,
4. Pihak – pihak yang memanfaatkan sampah juga akan dipermudah kerjanya sehingga mengurangi
biaya operasinya.

Bagi pemerintah Kabupaten Bangka Barat , manfaat proyek ini banyak diantaranya :
1. Memperlancar tugas dinas kebersihan,
2. Mengurangi beban TPA Air Belo
3. Meringankan tugas penarik gerobak sampah,
4. Meringankan biaya angkut sampah dari TPS ke TPA,
5. Menjadi ajang “promosi” kebersihan bagi warga Kabupaten Bangka Barat, dan
6. “Memancing” pihak lain yang akan berpartisipasi dalam proyek serupa.

Bagi perusahaan pemberi dana CSR :


1. Disetiap tempat sampah yang diterima oleh warga, akan diberi tempat untuk mencantumkan logo
perusahaannya, tanpa ada biaya apapun yang dikenakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka
Barat.
2. Pada bak gerobag motor, juga akan diberikan tempat untuk memasang logo perusahaan.
3. Disetiap adanya acara sosialisasi, pendampingan, dan pertemuan – pertemuan yang berkaitan
dengan program pengadaan tempat sampah tersebut diatas, nama perusahaan pemberi dana
CSR akan selalu disebutkan.
Proyek ini apabila dikelola dengan baik akan dapat berlanjut pada proyek pemeliharaan dan perluasan
(penambahan titik – titik baru). Oleh karena itu peranan kegiatan penyuluhan/sosialisasi sangat besar bagi
keberlangsungan proyek.

Pengelola Proyek

Penanggungjawab proyek atau supervisor proyek adalah Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah
atau Bapedalda, Namun pengelolaannya dapat diserahkan kepada pihak lain yang disetujui baik oleh
pemberi hibah, karena merupakan penyedia dana proyek maupun pihak Bapedalda.

Agar tujuan proyek ini yaitu realisasi pembuatan 5000 unit tempat sampah dalam jangka waktu 1 tahun
desertai kegiatan penyuluhannya, maka diperlukan pengelola dan pengawas proyek yang handal. Pihak
yang ditunjuk donor dan pemerintah kabupaten untuk mengelola proyek (bisa tim kecil dari berbagai unsur
– pokja, atau LSM, kelompok masyarakat) harus benar- benar dapat mengawasi pembuatan tempat
sampah sesuai disain, spesifikasi dan berada pada lokasi – lokasi (titik – titik) yang telah ditentukan, dan
memastikan bahwa kontraktor pelaksana bekerja tepat waktu, karena jika tidak tepat waktu harus
dikenakan denda/penalti kepada kontraktor pelaksana.

Rencana Anggaran Biaya

Dalam mencapai tujuan proyek agar dapat terlaksana dengan baik, maka berikut ini adalah anggaran biaya
proyek pengadaan tempat sampah di Kecamatan Muntok dan Kecamatan Parittiga.

No. Uraian Pekerjaana Vol. Satuan Harga Satuan Jumlah Harga


(Rp.) (Rp.)
A. Biaya Persiapan Lelang 1 Ls 10.000.000 10.000.000
B. Biaya Pembuatan Tmpat
Sampah
1. Biaya Pembuatan Tempat 1000 Unit 600.000 600.000.000
Sampah

2. Biaya Sablon Tempat sampah 5000 Unit 50.000 250.000.000

3. Kontraktor A 250.000.000

C. Biaya Tim Pengelola Proyek


1. Ketua,bendahara/sekretaris; 3 bulan 500.000 10.500.000
ketua bidang; pelaksana (7
orng)

D. Biaya Sosialisasi 10 kali 1.000.000 10.000.000


E. Biaya Pendampingan 4 kuartal 2.000.000 8.000.000
F. Biaya Monitoring & Evaluasi 2.000.000 2.000.000

H. JUMLAH TOTAL PROYEK 1.140.500.000

Masalah Persampahan

Kategori : Issue

Kondisi dan Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan persampahan mencakup :


1. Timbulan sampah makin besar
- Jumlah populasi terus bertambah (alami/urbanisasi)
- Meningkatnya kemampuan ekonomi, produksi dan konsumtivitas
- Peran masyarakat dan dunia usaha sangat rendah dalam upaya minimalisasi sampah
2. Kapasitas pelayanan terbatas
- Paradigma lama pengelolaan sampah mengandalkan proses (kumpul-angkut-buang)
- Prioritas pendanaan sangat rendah dan tidak sebanding dengan kebutuhan pelayanan
- Kapasitas kelembagaan belum memadai (status, kewenangan, perencanaan, pengawasan, SDM, dll)
- Kinerja operasional pelayanan belum memenuhi standar pelayanan minimal
3. Kapasitas masyarakat dan swasta sebagai mitra belum dibangun dan dikembangkan
- Perhatian untuk sosialisasi, pembinaan, pendidikan, masyarakat sangat rendah
- Iklim dan birokrasi kemitraan belum kondusif dan menarik bagi swasta untuk berinvestasi

Anda mungkin juga menyukai