Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENGADAAN

TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTARA,


PENGELOLAAN SAMPAH, RODA SAMPAH DAN SAFETY

Alamat : Kp. Babakan Leuwibandung RW. 02 Desa Citeureup Kec.


Dayeuhkolot Kab. Bandung HP. 0895 7031 46037
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT., Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah
memberikan segala kenikmatan kepada kita semua, semoga kita semua termasuk mahlukya yang
selalu bersyukur atas nikmat-Nya.
Pembangunan di daerah merupakan keinginan dan cita-cita bersama, dimana kemajuan suatu
daerah dapat dilihat dari peran serta masyarakat dalam pelaksanan program-program pemerintah,
salah satu permasalahan yang ada dimasyarakat/daerah adalah kebersihan, dimana pengelolaan
sampah merupakan permasalahan yang belum bias dipecahkan.
Rukun Warga (RW) 02 Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung merupakan
sebuah wilayah yang berada dibantaran sungai Citarum dan Cikapundung, sehingga pengelolaan
sampah merupakan pekerjaan yang harus sangat diperhatikan, karena bila tidak dikelola dengan
baik maka sampah rumah tangga akan bertumpuk di aliran sungai.
Maka dengan pemikiran tersebut kami selaku Pengurus RW. 02 Desa Citeureup, melalui proposal
ini meminta berbagai pihak baik Pemerintah, Swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat atau pun
Organisasi Kemasyarakatan, agar dapat membantu untuk ketersediaan Roda Sampah.
Demikian pengantar ini kami sampaikan semoga semua pihak dapat bergandeng tangan untuk
mengatasi permasalahan ini

Dayeuhkolot, 3 Mei 2021


Ketua RW. 02

DEDI SUPRIADI
BAB I
PENDAHULUAN

Pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab pemeritah baik pusat maupun daerah sesuai
dengan pasal 5 Undang – undang Nomor 18 tahun 2008, dimana Pemerintah dan pemerintah
daerah bertugas menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan
lingkungan sesuai dengan tujuan sebagai mana dimaksud dalam undang – undang.

Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam menangani sampah sejak
ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan di dalam pengelolaan
sampah meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan transport,
pengolahan dan pembuangan akhir. (Yudhi Kartikawan, 2000)

Sementara tugas pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana dimasud dalam pasal 5 undang-
undang No. 18 Tahun 2008 adalah :
a. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
sampah;
b. Melakukan penelitian, pengembangan teknologi, pengurangan dan penanganan sampah;
c. Memfasilitas, mengembangkan dan melaksanakan upaya pengurangan, penanganan dan
pemanfaatan sampah;
d. Melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana
pengelolaan sampah;
e. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil pengilahan sampah;
f. Memfasilitasi penerapan teknologi spesifik local untuk mengurangi dan menangani
sampah; dan
g. Melakukan koordinasi antarlembaga pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha agar
terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah.

Secara umum pengelolaan sampah dilakukan memlaui 3 tahap kegiatan, yakni pengumpulan,
pengankutan dan pembuangan akhir. (Alfirnda , 2009) menggambarkan secara sederhana tahapan-
tahapan dari proses kegiatan dalam pengelolaan sampah sebagai berikut :
a. Pengumpulan, diartikan sebagai pengelolaan sampah dari tempat asalnya sampai ke tempat
pembuangan sementara sebelum menuju tahapan berikutnya. Pada tahapan ini digunakan
sarana bantuan berupa tong sampah, bak sampah, peti kemas sampah, gerobak dorong, atau
tempat pembuangan sementara. Untuk melakukan pengumpulan, umumnya melibatkan
sejumlah tenaga yang mengumpulkan sampah setiap periode waktu tertentu;
b. Pengangkutan, yaitu mengangkut sampah dengan menggunakan sarana bantuan berupa alat
transportasi tertentu ke tempat pembuangan akhir/pengolahan. Pada tahapan ini juga
melibatkan tenaga yang pada periode waktu tertentu mengangkut sampah dari tempat
pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir (TPA);
c. Pembuangan akhir, dimana sampah akan mengalami pemrosesan baik secara fisik, kimia
maupun biologis hingga tuntas penyelesaian seluruh proses.
Departemen Pekerjaan Umum (2007) menjelaskan bahwa prinsip 3R dapat diuraikan sebagai
berikut.
(a) Prinsip pertama adalah reduce atau reduksi sampah, yaitu upaya untuk mengurangi
timbulan sampah di lingkungan sumber dan bahkan dapat dilakukan sejak sebelum sampah
dihasilkan. Setiap sumber dapat melakukan upaya reduksi sampah dengan cara mengubah
pola hidup konsumtif, yaitu perubahan kebiasaan dari yang boros dan menghasilkan
banyak sampah menjadi hemat/efisien dan hanya menghasilkan sedikit sampah;
(b) Prinsip kedua adalah reuse yang berarti menggunakan kembali bahan atau material agar
tidak menjadi sampah (tanpa melalui proses pengolahan), seperti menggunakan kertas
bolak balik, menggunakan kembali botol bekas minuman untuk tempat air, dan lain-lain.
Dengan demikian reuse dapat memperpanjang usia penggunaan barang melalui perawatan
dan pemanfaatan kembali barang secara langsung;
(c) Prinsip ketiga adalah recycle yang berarti mendaur ulang suatu bahan yang sudah tidak
berguna menjadi bahan lain atau barang yang baru setelah melalui proses pengolahan.
Beberapa sampah dapat didaur ulang secara langsung oleh masyarakat dengan
menggunakan teknologi dan alat yang sederhana, seperti mengolah sisa kain perca menjadi
selimut, kain lap, keset kaki dan sebagainya, atau sampah dapur yang berupa sisa-sisa
makanan untuk dijadikan kompos

Berdasarkan pengertian – pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sampah
merupakan tanggung jawab semua pihak baik, pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dunia usaha
dan industri, organisasi kemasyarakan, lembaga swadaya masyarakat maupun masyarakat itu
sendiri.

Diwilayah RW. 02 Desa Citeureup saat ini timbul sebuah permasalahan yang harus segera
dipecahkan, yaitu :
1. Belum memiliki Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), yang refresentative;
2. Belum memiliki fasilitas pengelolaan sampah yang memadai;
3. Kurangnya Roda pengangkut sampah (standar minimal 5 Roda sampah, yang dimiliki 1
Roda sampah dengan kondisi Rusak);
4. Petugas sampah yang tidak memiliki jaminan penghidupan (honor Rp. 500.000/bulan), dan
jaminan kesehatan; dan
5. Peralatan keselamatan kerja bagi petugas yang tidak ada.

Maka melalui Proposal ini kami mohon semua pihak dapat membantu kebutuhan-kebutuhan
tersebut agar pengelolaan sampah di RW. 02 desa Citereup dapat dilakukan dengan baik.
BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT

A. Maksud

Maksud Pengajuan proposal ini adalah sebagai berikut :


1. Mengajukan pengadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara;
2. Mengajikan tempat pengelolaan dan pengolahan sampah organic dan non organic, agar
menjadi manfaat.
3. Mengajukan pengadaan 3 (tiga) buah Roda Sampah.
4. Mengajukan peralatan dan dan pakaian Keselamatan untuk petugas sampah

B. Tujuan
Tujuan pengajuan proposal ini adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Sementara di RW. 02.
2. Pembuatan tempat pengelolaan dan pengolahan sampah yang ramah lingkungan dan
memberikan manfaat kepada masyarakat.
3. Memiliki 4 roda sampah yang baik dan dapat digunakan dengan baik
4. Meberikan peralatan dan pakaian yang meadai (savety) untuk petugas sampah.

C. Manfaat
Manfaat dari pengajuan proposan ini adalah :
1. Manfaat bagi pemerintah, dapat mengurangi produksi sampah yang dikelola oleh
pemerintah.
2. Manfaat bagi masyarakat, dapat memperoleh manfaat dari pengelolaan sampah yang
baik.
3. Manfaat bagi petugas sampah, dapat memiliki rasa aman dalam melakukan pekerjaannya.
4. Manfaat bagi pihak lain, memberikan kontribusi yang positive untuk pengelolaan sampah
yang baik dan ramah lingkungan.
5. Terciptanya wilayah yang bersih, sehat dan berkemandirian dalam pengelolaan sampah
6. Menjadi wilayah percontohan dalam pengelolaan sampah, dengan bantuan pihak-pihak
terkait.
BAB III
RENCANA GAMBAR DAN ANGGARAN BIAYA

A. Rencana Tempat Pembuagan Sampah Sementara

B. Rencana Tempat Pengelolaan Sampah


C. Rencana Roda Sampah

D. Rencana Pakaian Savety Petugas Sampah


BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat dengan harapan segala rencana yang telah kami buat dapat
terlaksana demi terlaksananya pembelajaran yang berbasis bakat dan minat siswa, kami menyadari
dalam Menyusun proposal ini sangat banyak kekurangan, untuk itu kami berharap semua pihak
dapat memakluminya, dan selalu memberikan masukan dan sarannya agar ada perbaikan
dikemudian hari.
Akhir dari proposal ini kami ucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya semua pihak
baik Pemerintah, swasta, dunia usaha dan industri maupun lembaga lainnya atas kesempatannya,
sehingga kami dapat mengajukan proposal ini, semoga segala Langkah kita selalu berada dalam
lindungan-Nya. Aamiin.

Dayeuhkolot, 3 Mei 2021


Ketua RW. 02

DEDI SUPARIADI

Anda mungkin juga menyukai