Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar. Data
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Tahun 2020 menunjukkan bahwa
jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 270.203.917 jiwa. Kepadatan penduduk
yang tinggi menimbulkan berbagai permasalahan, salah satunya ialah
permasalahan lingkungan. Sampah merupakan material sisa dari suatu kegiatan
manusia baik industri maupun domestik yang tidak diinginkan lagi dan dianggap
tidak berguna pada waktu tertentu (Fadly 2017). Cari refrensi
Sampah menjadi permasalahan yang perlu penanganan khusus, pasalnya
jumlah sampah saat ini terus mengalami peningkatan. Kelurahan Toro, Kecamatan
Tanete Riattang Timur, Kota Bone merupakan salah satu contoh wilayah yang
menghadapi permasalahan sampah yang cukup serius. Menurut data Sistem yang
diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Bone tahun 2022, data menunjukkan
bahwa timbulan sampah tahunan Kota Bone mencapai 100 ton/hari. Berdasarkan
hitungan BPS, laju pertumbuhan penduduk di kota Bone pada 2022, yaitu sebesar
1,17%, hal ini menunjukan bertambahnya volume sampah masyarakat. Kondisi ini
diperparah dengan kurangnya fasilitas pengolahan sampah, seperti kecilnya lahan
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan sedikitnya fasilitas untuk memobilisasi
sampah ke TPA. Sehingga, petugas kebersihan hanya mampu menampung
setangah dari jumlah sampah harian yang dihasilkan di kota Bone. Data BPS cari
lagi,
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, nyata bahwa sampah
merupakan material sisa atau tidak berguna tetapi jika tidak dioleh dengan baik
akan merugikan wilayah sekitarnya. Laporan ini bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat maupun instasi-instasi lainnya untuk tidak menganggap
remeh tentang pengelolahan sampah. Sehingga, diharapkan masyarakat dan
pemerintah bisa berperan aktif untuk memunculkan ide-ide inovatif ataupun
pengelolahan yang efektif agar ke depannya tidak terjadi adanya ledakan

MICHAEL PUTERA DIMAR LUBIS


KELOMPOK IV / D131221052
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN

sampah, . Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kota Bone.


Penggunaan kata formal.

MICHAEL PUTERA DIMAR LUBIS


KELOMPOK IV / D131221052
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penyusunan tugas besar ini adalah :

1. Berapa jumlah timbulan sampah di Kelurahan Toro?

2. Berapa jumlah sampah yang dapat dimanfaatkan dan diangkut ke TPA dari
Kelurahan Galung Toro?
3. Berapa jumlah tempat pewadahan yang dibutuhkan di
Kelurahan Toro?
4. Berapa waktu yang diperlukan ritasi pengangkutan di Kelurahan Toro?
5. Berapa jumlah alat pemindah dan pengangkut sampah di Kelurahan
Toro?
6. Berapa luas lahan TPA yang dibutuhkan untuk menampung sampah dari
Kelurahan Toro ?
7. Berapa rencana anggaran biaya yang dibutuhkan di Kelurahan Toro ?

1.3. Maksud dan Tujuan


Adapun tujuan dari perencanaan pengelolaan sampah ini yaitu:

1. Mengurangi jumlah timbulan sampah di Kelurahan Toro

2. Meningkatkan pemanfaatan dari sampah dan meminimalisir sampah yang di


angkut ke TPA di Kelurahan Toro
3. Menyediakan tempat pewadahan sampah yang memadai di wilayah
Kelurahan Toro
4. Mengoptimalkan waktu ritasi dalam pengangkutan sampah di Kelurahan
Toro
5. Menyediakan alat pemindah dan pengangkut sampah yang memadai di
Kelurahan Toro
6. Meminimalisir kebutuhan lahan TPA untuk sampah yang berada di
Kelurahan Toro
7. Menyusun rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pengelolahan
sampah di Kelurahan Toro

MICHAEL PUTERA DIMAR LUBIS


KELOMPOK IV / D131221052
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN

1.4. Ruang Lingkup

MICHAEL PUTERA DIMAR LUBIS


KELOMPOK IV / D131221052
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN

BAB II
PERATURAN TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
Undang” kasih paling atas
Undang” menteri
SNI

2.1 PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 22 TAHUN


2018
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga adalah sampah rumah tangga yang
berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. Tempat penampungan
sementara adalah tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang,
pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu. Tempat pengolahan
sampah terpadu adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan,
pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan
akhir sampah. Adapun strategi pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Rumah Tangga sebagaimana dimaksud :
a. melaksanakan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam pengurangan
sampah rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga,
b. penguatan koordinasi dan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah,
c. penguatan komitmen lembaga eksekutif dan legislatif di daerah dalam
penyediaan anggaran pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga,
d. peningkatan kapasitas kepemimpinan, kelembagaan, dan sumber daya
manusia dalam upaya pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga,
e. pembentukan sistem informasi,
f. penguatan keterlibatan masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan
edukasi, penerapan dan pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalam
pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga, dan penguatan komitmen dunia usaha melalui penerapan kewajiban

MICHAEL PUTERA DIMAR LUBIS


KELOMPOK IV / D131221052
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN

produsen dalam pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah sejenis


sampah rumah tangga.
2.2 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18
TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
Sampah menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengelolaan sampah merupakan proses kegiatan pemanfaatan sumber daya
dengan fungsi-fungsi manajemen secara sistematis, menyeluruh dan
berkesinambungan untuk mengatasi permasalahan sampah yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah. pengelolaan sampah merupakan
manajemen pelayanan publik dalam bidang pelayanan jasa publik.
Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
tentang pengelolaan sampah pada pasal 2 ayat 1 terdiri atas:
a. Sampah rumah tangga, berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah
tangga tidak termasuk tinja dan sampah spesifik
b. Sampah sejenis sampah rumah tangga, merupakan sampah yang berasal
dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
umum, dan/atau fasilitas lain
c. Sampah spesifik meliputi
• Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
• Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun
• Sampah yang timbul akibat bencana
• Puing bongkaran bangunan
• Sampah yang timbul secara teknologi belum dapat diolah, dan/atau
• Sampah yang timbul secara periodik
Asas pengelolaan sampah tertua pada UU RI No 18 tahun 2008 adalah asas
tanggung jawab, nilai ekonomi, keamanan, keselamatan, kebersamaan, kesadaran,
keadilan manfaat, dan berkelanjutan. Strategi pengelolaan sampah dilakukan
dengan konsep daur ulang dan pengelolaan sampah 5R, yaitu:
a. Reduce, mengurangi produk sampah yang kita hasilkan atau mengurangi

MICHAEL PUTERA DIMAR LUBIS


KELOMPOK IV / D131221052
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN

penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan.


b. Reuse, menggunakan kembali barang-barang yang berbahan plastik atau
bahan lainnya yang memungkinkan untuk diolah menjadi hasil kerajinan
yang bernilai ekonomis.
c. Recycle, mendaur ulang barang yang sudah tidak digunakan lagi dan
mengubahnya menjadi barang yang bisa digunakan kembali. Salah satu
caranya yaitu mendaur ulang sampah anorganik misalnya plastik yang bisa
meminimalkan jumlah pemakaian plastik yang ada. Daur ulang merupakan
strategi penanganan sampah berkelanjutan yang paling banyak dilakukan
di negara-negara maju khususnya di Uni Eropa. Strategi ini merupakan
langkah alternatif yang menekankan sampah secara signifikan.
d. Replace, mengganti atau menghindari barang yang sekali pakai dengan
barang yang bisa dipakai berulang-ulang. Misalnya membawa kantong
belanja sendiri saat berbelanja. Cara tersebut efektif untuk mengurangi
sampah plastik dari bungkus belanjaan.
e. Repair, tindakan memperbaiki barang-barang yang sudah rusak agar dapat
dipakai kembali. Dengan cara tersebut kita tidak perlu membeli barang-
barang baru lagi karena barang lama masih bisa dipakai

2.3 SNI 19-2454-2002 Tata Cara Pengelolaan Teknik Operasional


Pengelolaan Sampah Perkotaan
SNI 19-2454-2002 adalah tata cara teknik operasional pengelolaan sampah
perkotaan. Tata cara ini merupakan panduan bagi perencana dan pelaksana yang
bergerak di dalam pengelolaan sampah perkotaan. Teknik operasional
pengelolaan sampah perkotaan yang terdiri dari kegiatan pewadahan sampai
dengan pembuangan akhir sampah harus bersifat terpadu dengan melakukan
pemilahan sejak dari sumbernya.
Pada proses pewadahan sampah, pewadahan dimulai dengan pemilahan baik
untuk pewadahan individual maupun komunal sesuai dengan pengelompokan
pengelolaan sampah. Pengolahan sampah biasanya dapat berubah pengomposan;
inseneras; daur ulang; pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau
pemadatan, dan biogasifikasi. Metode pembuangan akhir dapat dilakukan dengan
MICHAEL PUTERA DIMAR LUBIS
KELOMPOK IV / D131221052
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN

penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas; lahan urug saniter
termasuk lindi dan gas; serta metode penimbunan sampah untuk daerah pasang
surut dengan menggunakan sistem yang biasa digunakan, yaitu sistem kolam.

MICHAEL PUTERA DIMAR LUBIS


KELOMPOK IV / D131221052
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN

BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN

3.1 Tahap Pengerjaan

MICHAEL PUTERA DIMAR LUBIS


KELOMPOK IV / D131221052

Anda mungkin juga menyukai