Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGELOLAAN SAMPAH

DISUSUN:

NAMA : ATIKAH

NIM : P0.71.33.2.21.003

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

PROGRAM STUDI –III SANITASI KAMPUS MIMIKA

TAHUN AJARAN 2022/2023


DAFTAR ISI

COVER ------------------------------------------------------------------------------ i

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------ ii

BAB 1 PENDAHULUAN -------------------------------------------------------- 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ------------------------------------------------ 6

BAB III PEMBAHASAN -------------------------------------------------------- 9

BAB IV PENUTUP ---------------------------------------------------------------- 15

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------- 16


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pengolahan,

mendaur ulang dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada

material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya

dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan,

atau estetika. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan

sumber daya alam (resources recovery). Pengelolaan sampah bisa

melibatkan zat padat,gas, cair atau radioaktif dengan metode dan

keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.

Pengelolaan sampah di Indonesia dibagi menjadi dua, pertama yaitu

pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah

tangga dan kedua yaitu pengelolaan sampah spesifik. Pengelolaan sampah

spesifik adalah tanggung jawab pemerintah, sedangkan pengelolaan

sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga terdiri

atas pengurangan sampah dan penanganan sampah, pengurangan sampah

yang meliputi pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan

pemanfaatan kembali sampah. Dalam hal ini, pemerintah pusat,

pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat memiliki perannya

masing-masing.

Kegiatan penanganan sampah meliputi : pemilahan sampah sesuai

jenis, jumlah, dan/atau sifatnya; pengumpulan sampah ke tempat


pengolahan residu; pengangkutan sampah dari tempat pengolahan residu

ke TPA; pengolahan sampah dalam bentuk mengubah karakteristik,

komposisi, dan jumlah sampah; dan pemrosesan akhir dalam bentuk

pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke

media lingkungan secara aman.

Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan

negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah

pedesaan dan antara daerah perumahan dengan daerah industri.

Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di

area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,

sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya

ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode pengelolaan sampah

berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat sampah, lahan

yang digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan lahan. Adapun tujuan

dari pengelolaan sampah yaitu:

 mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis

(pemanfaatan sampah)

 mengolah sampah agar menjadi material  yang tidak membahayakan

bagi lingkungan hidup.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan sampah?


2. Apa saja jenis-jenis sampah?

3. Bagaimana cara pengelolaan sampah?

4. Apa dampak pengelolaan sampah?

5. Bagaimana cara menangani sampah untuk mencegah timbulnya

pencemaran?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui apa itu sampah

2. Dapat mengetahui jenis-jenis sampah

3. Dapat mengetahui cara pengelolaan sampah

4. Dapat mengetahui dampak dari pengelolaan sampah

5. Dapat mengetahui cara menangani sampah

D. Manfaat

1. Menambah pengetahuan tentang sampah

2. Dapat membedakan jenis-jenis sampah

3. Menerapkan pengetahuan tentang cara pengelolaan sampah

4. Bisa mencegah terjadinya dampak dari sampah

5. Menerapakan cara menangani sampah agar tidak menimbulkan

pencemaran
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Undang-undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah. Di dalam UU tersebut dijelaskan bahwa Pengelolaan

sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan

berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab,

asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas

kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi.

Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat

dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya

(dalam Putra, 2017).

Secara umum pengelolaan sampah di perkotaan dilakukan melalui 3

tahapan kegiatan, yakni: pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan

akhir. Menurut Aboejoewono, 1985 (dalam Alfiandra, 2009)

menggambarkan secara sederhana tahapan-tahapan dari proses kegiatan

dalam pengelolaan sampah sebagai berikut:

 Pengumpulan diartikan sebagai pengelolaan sampah dari tempat

asalnya sampai ke tempat pembuangan sementara sebelum menuju

tahapan berikutnya. Pada tahapan ini digunakan sarana bantuan berupa

tong sampah, bak sampah, peti kemas sampah, gerobak dorong

maupun tempat pembuangan sementara (TPS/Dipo). Untuk melakukan


pengumpulan, umumnya melibatkan sejumlah tenaga yang

mengumpulkan sampah setiap periode waktu tertentu.

 Pengumpulan diartikan sebagai pengelolaan sampah dari tempat

asalnya sampai ke tempat pembuangan sementara sebelum menuju

tahapan berikutnya. Pada tahapan ini digunakan sarana bantuan berupa

tong sampah, bak sampah, peti kemas sampah, gerobak dorong

maupun tempat pembuangan sementara (TPS/Dipo). Untuk melakukan

pengumpulan, umumnya melibatkan sejumlah tenaga yang

mengumpulkan sampah setiap periode waktu tertentu.

 Tahapan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan sarana

bantuan berupa alat transportasi tertentu menuju ke tempat

pembuangan akhir/pengolahan. Pada tahapan ini juga melibatkan

tenaga yang pada periode waktu tertentu mengangkut sampah dari

tempat pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Pada tahap pembuangan akhir/pengolahan, sampah akan mengalami

pemrosesan baik secara fisik, kimia maupun biologis sedemikian

hingga tuntas penyelesaian seluruh proses. Pengelolaan sampah,

terutama di kawasan perkotaan, dewasa ini dihadapkan kepada

berbagai permasalahan yang cukup kompleks.

Berdasarkan PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah

Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, pengelolaan

sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan

berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penangan sampah.


Sistem pengelolaan sampah minimal mengandung lima aspek yaitu aspek

hukum, aspek kelembagaan, aspek teknik operasional, aspek pembiayaan

dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.


BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah

Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegitan rumah tangga,

pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri,

puingan bahan dan besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah

merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai

(Sucipto, 2012). Menurut Subekti, 2009 dalam (Alfiandra, 2009) bahwa

Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik yang

dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan

lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.

Sampah berasal dari kegiatan manusia, yang berupa sampah organik

dan sampah anorganik. sampah organik merupakan sampah yang dapat

diuraikan seperti sampah hasil perkebunan salak yaitu dedaunan kering,

ranting, dan kuliat buah salak. Tidak hanya sampah dari hasil

perkebuanan salak akan tetapi bisa bersal dari sampah sisa makanan dan

sayuran. Sedangkan sampah sampah anorganik adalah sampah yang susah

diuraikan seperti sampah plastik, sampah botol, kaca, sampah hasil

kontruksi bangunan. Besarnya sampah ditentukan oleh besarnya

konsumsi penduduk terhadap suatu barang. Oleh sebab itu semakin tinggi

jumlah penduduk makan akan semakin tinggi jumlah timbulan sampah.


pada timbulan sampah ada beberapa sampah yang masih digunakan

kembali hal ini disesuai dengan kondisi sampah tersebut.

Berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,

disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses

alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau

anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap

sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.

B. Jenis-Jenis Sampah

Pengelolaan sampah yang benar mensyaratkan adanya keterpaduan

dari berbagai aspek, mulai dari hulu sampai hilir. Berikut merupakan

jenis-jenis sampah menurut Sucipto, 2012 :

1. Sampah Organik

Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia,

hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi

dua yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Istilah

sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan

air yang cukup tinggi. Contohnya: kulit buah dan sisa sayuran.

Sementara bahan yang termasuk dalam sampah organik kering adalah

bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah

organik kering diantaranya kertas, kayu atau ranting pohon dan

dedaunan kering.
2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini

bisa berasal dari bahan yang bisa diperbaharui dan bahan yang

berbahaya serta beracun. Jenis yang termasuk ke dalam kategori bisa

didaur ulang (recycle) ono misalnya bahan yang terbuat dari plastik

dan logam.

3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Sampah B3 merupakan jenis sampah yang dikategorikan beracun

dan berbahaya bagi manusia. Umumnya, sampah jenis ini

mengandung merkuri seperti kaleng bekas cat semprot atau minyak

wangi. Namun, tidak menutup kemungkinan sampah yang

mengandung jenis racun lain yang berbahaya.

C. Cara Pengelolaan Sampah

1. Memisahkan Sampah Sesuai Jenisnya

Cara pertama yang dapat kamu lakukan untuk pengelolaan sampah,

dapat dimulai dengan memisahkan sampah menjadi 2 bagian, yakni

organik dan anorganik. Kamu bisa mulai menyediakan 2 buah tempat

sampah di rumah dan beri tanda untuk mempermudahnya.


2. Melakukan Zero Waste

Konsep zero waste yang mulai sering disuarakan agar manusia

mulai peduli dengan alam dapat diwujudkan dengan menggunakan

barang-barang yang tidak habis pakai. Salah satunya seperti mengganti

plastik dengan tas belanja kain, mengganti styrofoam dengan kotak

bekal, dan memakai botol untuk mengurangi pemakaian air minum

dalam kemasan.

3. Membuat Pupuk Dari Sampah Organik

Pengelolaan sampah selanjutnya juga dapat dilakukan pada sampah

organik. Kamu tentunya sudah tidak asing dengan teknik daur ulang,

bukan? Daripada membiarkan sampah organik berbau busuk karena 

karena bakteri pengurai ada baiknya kamu melakukan daur ulang

dengan menjadikannya sebagai pupuk kompos pada tanaman.

4. Membersihkan Tempat Sampah Setiap Hari

Tempat sampah di dalam rumah sangat penting untuk dijaga

kebersihannya. Oleh sebab itu, kamu perlu menjaganya dengan selalu

membuang sampah setiap hari dan memastikan tempatnya bersih agar

tidak menimbulkan aroma tidak sedap di dalam ruangan.

Kamu bisa mengalasi tempat sampah dengan plastik yang ramah

lingkungan sehingga kebersihannya tetap terjaga setiap saat.


5. Melakukan Daur Ulang Pada Sampah Anorganik

Sama seperti konsep 3R (reuse, reduce, dan recycle) kamu dapat

membantu pengelolaan sampah dengan memilih barang-barang yang

masih dapat digunakan kembali. Misalnya botol kaca yang dapat

dibersihkan dan digunakan kembali untuk menyimpan barang atau

menjadikannya sebagai hiasan rumah.

D. Dampak Pengelolaan Sampah

 Dampak positif bagi manusia pentingnya pengelolaan sampah yaitu:

1. Menghemat Energi

Pengolahan sampah menjadi sebuah energy baru dapat menghemat

energy yang dibutuhkan oleh manusia. Energi yang dimaksud

tentunya sangat beragam mulai dari bahan bakar, pupuk kompos,

dan masih banyak lagi. Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar

tentunya dapat dapat menghemat energy lebih tinggi daripada

harus menggunakan batu bara sebagai energy utamanya.

2. Mengurangi polusi

Pemakaian sumber daya alam yang berlebihan dapat

mengakibatkan tingkat polusi semakin tinggi dan menyebabkan

pemanasan global. Pengolahan lahan merupakan jalan yang terbaik

unuk mengurangi polusi yang ada, sehingga bumi tetap aman dan

terjauh dari global warming.


3. Menghemat SDA

Manfaat pengolahan sampah dengan baik dapat pula

menghemat sumber daya alam yang ada. Sehingga bahan alam

dapat terawat dengan baik. Seperti penggunaan tissue yang terbuat

sari serat pohon yang membuat hutan menjadi rusak yang

kemudian berpengaruh terhadap ekosistem yang ada didalamnya.

4. Ekonomis

Dengan modal kreativitas dan ketekunan, sampah akan menjadi

berharga. Sehingga selain menghasilkan barang yang menarik

tetapi juga pengeluaran biaya yang lebih sedikit.

5. Menghemat Uang

Kebutuhan akan suatu barang membuat manusia harus

mengeluarkan uang untuk membelinya.Namun bagi mereka yang

tahu manfaat pengolahan sampah dengan baik dan benar dapat

menghemat biaya pengeluaran.

 Dampak Negatif

Sampah mempunyai dampak yang sangat merugikan manusia dan

juga kehidupan makhluk hidup lainnya. Dengan terganggunya

makhluk yang lain tentu memiliki hubungan dengan kehidupan

manusia. Beberapa dampak negatif akibat sampah tidak ditangani

dengan serius yaitu :

1) Menyebabkan kerusakan ekologis

2) Menyebarkan penyakit
3) Menyebabkan terjadinya banjir

4) Menyebabkan bau tidak sedap/bau busuk

5) Menyebabkan terganggunya estetik suatu daerah

E. Cara menangani sampah untuk tidak timbulnya pencemaran

Menangani sampah untuk mencegah untuk timbulnya pencemaran

menurut Sastraijaya (2000;74) :

a. Dengan cara penimbunan (dumping) dengan maksud menutupi

rawa,jurang, lekukan tanah di tempat terbuka dan dilaut

b. Pengisian tanah kesehatan(Sanitary landfill) dengan mengisi tanah

berlegok dan kemudian menutupnya dengan tanah, pada cara ini

diperlukan tanah yang luas. Diharapkan sampah tidak akan mencemari

lagi karena di timbun dan ditutup.

c. Pencacahan(grinding). Limbah organik dimasukkan kedalam alat

penggiling sehingga menjadi kecil-kecil, dialirkan keselokan, hanyut

ketempat pengolahan lebih lanjut.

d. Pengomposan(composting)pengolahan limbah untuk memperoleh

kompos untuk menyuburkan tanah.

e. Pembakaran(incenaration) dengan hasil gas dan residu

f. Pirolisis adalah pengolahan limbah dengan proses dekomposisi

senyawa kimia pada suhu tertinggi dengan pembakaran tidak

sempurna.
Menurut Achmad (2004;140) untuk menanggulang pencemaran tanah

akibat penumpukan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara

seperti melalui program 3R yaitu:

a. Reduce

b. Reuse

c. Recycle
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam

yang berbentuk padat. Berdasarkan sumbernya jenis-jenis sampah

diantaranya :Sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, dan

limbah radioaktif. Adapun aampah berdasarkan materi penyusun yaitu:

Sampah organik (degradable), sampah anorganik (undegradable) ,dan

sampah bahan berbahaya dan beracun (B3). Serta sampah berdasarkan

sifatnya yaitu sampah padat dan sampah cair.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai