Mata Kuliah : Dasar Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)
Dosen Pengampu : Nawang Wulan, SKM, M.P.H Nama : Dekthon Noris Mote NIM : P0.71.33.2.21.006
Kesehatan Keselamatan Kerja adalah segala bentuk kegiatan yang bertujuan
memberikan jaminan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, baik dari kecelakaan maupun penyakit sehubungan dengan aktivitas kerja. Sejarah K3 dunia dimulai dari bangsa Babilonia pada 3000 – 2500 SM. Pada zaman Romawi dunia menyadari adanya penyakit yang ditimbulkan dalam sebuah pekerjaan. Pada waktu itu terkenal dengan adanya paparan bahan toksik berupa sulfur atau timbal yang menyebabkan penyakit bagi pekerjanya. Pada era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an hingga sekarang. Adanya kasus kecelakaan di Bhopal tahun 1984, akhirnya pada akhir abad 20 berkembanglah suatu konsep keterpaduan system manajemen K3. Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah lingkungan dalam suatu system manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000. Tujuan keselamatan kerja terdiri dari tiga yaitu melindungi pekerja dan menjamin keselamatannya serta memelihara sumber produksi dan mengatur penggunaannya secara aman dan efisien. Sementara tujuan kesehatan kerja terdiri dari empat yaitu menjaga kesehatan pekerja, mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada dan memberikan perlindungan kepada pekerja serta menempatkan pekerja di suatu lingkungan pekerjaan berdasarkan kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya serta keterampilannya. Pelaksanaan K3 di Indonesia kurangnya pengawasan Kementrian Ketenagakerjaan terhadap pelaksanaan K3 oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia dan belum adanya sanksi yang dijelaskan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 sehingga perusahaan-perusahaan tidak takut jika tidak menerapkan K3 pada Perusahaan. Untuk itu diperlukannya penambahan aturan mengenai sanksi pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 sehingga ada sanksi yang mengikat bagi perusahaan yang tidak menerapkan K3 serta meningkatkan pengawasan oleh Kementrian Ketenagakerjaan dan kesadaran dari pegawai untuk melaporkan apabila perusahaan tersebut tidak menerapkan K3 pada pelaksanaan pekerjaanya.