Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

INSPEKSI JAJANAN KELILING


”Nyamina”

Disusun Oleh Kelompok 3 :


Jurlin Wanimbo
Jerlin Wanimbo
Melvin Tananti
Indah Lestari Nahumarury

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
PROGRAM STUDI D-III SANITASI MIMIKA
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Takjil adalah istilah umum untuk kudapan yang dimakan sesaat setelah berbuka puasa, biasanya
berupa makanan manis seperti kolak pisang, sup buah, es campur, dan lain sebagainya.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui hygiene sanitasi takjil
2. Mendapatkan ilmu serta pengetahuan terkait hygiene sanitasi jajanan takjil

C. Manfaat
Mempelajari dari hasil penelitian yang didapatkan agar pengetahuan bertambah luas
terhadap perilaku sehat bagi penjamah yang berkaitan langsung dengan konsumen
jajanan takjil.
BAB II
PELAKSANAAN PENGAMATAN

A. Lokasi pengamatan
Inspeksi ini dilakukan di “Simpang lima” yang tepatnya berada di SP II.

B. Waktu pengamatan
Pengamatan ini dilakukan pada tanggal  12-April-2023, pukul 16:46 sampai 17:04 WIT

C. Objek pengamatan
Objek yang kami amati pada inpeksi ini adalah kelayakan fisik serta pangan untuk
hygiene sanitasi jajanan keliling di “Bakso Srikoyo” antara lain:
A. Fasilitas Jajanan Takjil;

1. Lap bersih
2. Tempat sampah & Pembuangannya
3. Penjual pangan
4. Air mengalir
5. Alat angkut/gerobak pangan
6. Peralatan masak/makan &,
7. Pangan yang dijual
BAB III
HASIL PENGAMATAN

A. Gambaran Umum Lokasi


Lokasi pengamatan ‘Inspeksi Hygiene Sanitasi Jajanan Takjil’ yaitu Simpang lima ini
terletak di pinggir jalan, tepatnya berada di SP II Karena posisi Meja Takjil tersebut
berada di pinggir jalan sehingga Takjil ini banyak diketahui oleh masyarakat setempat
termasuk masyarakat yang tinggal di dekat sekitar area tersebut.
Takjil ini memiliki penjual pangan/pekerja 2 orang dimana pekerja ini memiliki tugas
masing-masing seperti melayani pembeli, kasir.

B. Hasil Pengamatan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan. kami menemukan persyaratan hygiene


sanitasi yang tidak memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Lokasi sekitar jajanan takjil :


1. Lokasi bebas dari pencemaran bau/Asap/debu/kotoran = 1
2. Lokasi bebas dari sumber vektor dan binatang pembawa penyakit = 1

2. Personel :

1. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara berkala sebelum menangani
pangan atau menggunakan handzanitizer secara teratur = 3
2. Tidak melakukan pemeriksaan kesehatan minimal 1 (satu) kali dalam setahun = 2
3. Belum mendapatkan penyuluhan keamanan pangan siap saji = 2

3. Penyimpanan dan pengamasan pangan matang:

1. Tidak ada vektor dan binatang pembawa penyakit pada area penyajian pangan = 3
2. Tersedia tempat sampah (dapat menggunakan tempat sampah khusus/plastik
untuk menampung sampah sementara) = 2
3. Jika menggunakan es batu, maka es batu dibuat dari air matang/sudah dimasak
atau berasal dari sumber yang terpercaya =3
4. Air untuk minum memenuhi standar kualitas air minum/air yang sudah
diolah/dimaak =3
Perhitungan :

Total Ketidaksesuaian = 20

= 100 – ( 20/71) x100)


= 100 – 0,28x100
= 100 – 28
= 72%
Maka, Jajanan takjil “Simpang lima” memiliki skor 72%.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
Jajanan Takjil “ simpang lima” yang telah kami amati. Semua pekerja sehat dan bebas
dari penyakit menular. namun, pekerjanya tidak mencuci tangan ketika melakukan kontak
fisik dengan bahan pangan,
Untuk lokasi Jajanan takjil “ Simpang lima” sendiri terletak di pinggir jalan, hal
ini juga dapat menyebabkan pangan terkontaminasi secara fisik melalui debu. Dan juga
terdapat vektor pembawa penyakit seperti lalat, dikarena tempat/lokasi jajana takjil yang
terbuka.
B. Saran
Sebaiknya pekerja mencuci tangan sebelum menjamah pangan agar pangan tidak
terkontaminasi sehingga tidak menyebabkan penyakit pada konsumen. Dan menyediakan
tempat sampah.
C. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai