BAB I
PENDAHULUAN
(INTRODUCTION)
1. Latar Belakang
Modul pengetahuan keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan merupakan modul yang dapat memberikan penjelasan bagi kita
dimulai dari sejarah K3 di Indonesia & Dunia sampai pentingnya
keselamatan kerja. Berbagai macam kecelakaan yang mungkin terjadi di
lingkungan kerja dapat dicegah ataupun ditanggulangi keberadaannya, hal
tersebut merupakan salah satu kajian dari modul ini. Tujuan dari
mempelajari keselamatan kerja adalah untuk meminimalisir, mencegah dan
menghindari terjadi kecelakaan kerja dan mencegah terjadinya kerusakan
alat-alat produksi. Modul ini menguraikan mengenai pengetahuan dasar K3L
yang wajib diketahui & dimiliki oleh setiap mahasiswa/i, pekerja dan sebagai
pengetahuan dasar dalam setiap kegiatan/pekerjaan .
K3L atau Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan merupakan
salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu pekerjaan, karena dengan
adanya K3L atau Kesehatan, Keselamatan Kerja & lingkungan mencegah
terjadinya kecelakaan dalam kerja yang bersifat ringan sampai yang berat.
K3L merupakan langkah penghematan dan meningkatkan produktifitas.
Karena dengan K3L perusahaan tidak di bebani dengan biaya kesehatan
atau kecelakaan tenaga kerja atau karyawan karena kesehatan dan
keselamatan dalam kerja sudah terjamin.
Pemerintah membuat aturan K3 seperti pada Pasal 3 Ayat 1 UU No. 1
Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu : mencegah dan mengurangi
kecelakaan; mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; memberi kesempatan atau
jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain
yang berbahaya; memberikan pertolongan pada kecelakaan; memberi alat-
alat perlindungan diri pada para pekerja; mencegah dan mengendalikan
timbul atau menyebarluaskan suhu, kelembaban, debu kotoran, asap, uap,
gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
2. Sejarah K3 di Dunia
Sejarah keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan industri sebagai tempat kerja. Perkembangan industri ini
memunculkan resiko-resiko pekerjaan baru yang tidak terdapat pada tempat
kerja tradisional.
Pada saat manusia mulai memutuskan untuk bekerja memenuhi
kehidupannya, maka pada saat itu pula K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)
ada. Pada saat bekerja mereka mengalami kecelakaan dalam bentuk cidera
atau luka. Mereka dengan menggunakan akal pikirannya berusaha mencegah
terulangnya kecelakaan serupa.
Sejarah perkembangan K3 mulai dari zaman pra-sejarah sampai dengan
zaman modern sekarang secara ringkas adalah sebagai berikut:
hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah :
1. Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang
baru ditemukan sebagai sumber energi.
2. Penggunaan mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia
3. Pengenalan metode-metode baru dalam pengolahan bahan baku
(khususnya
bidang industri kimia dan logam).
4. Pengorganisasian pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar
berkembangnya industri yang ditopang oleh penggunaan mesin-mesin
baru.
Era Manajemen K3
Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an
hingga sekarang. Perkembangan ini dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang
meneliti penyebab-penyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi
karena faktor manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman
(unsafe condition).
Sejalan dengan itu, Frank Bird dari International Loss Control Institute
(ILCI) pada tahun 1972 mengemukakan teori Loss Causation Model yang
menyatakan bahwa faktor manajemen merupakan latar belakang penyebab
yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Berdasarkan perkembangan
tersebut serta adanya kasus kecelakaan di Bhopal tahun 1984, akhirnya pada
akhir abad 20 berkembanglah suatu konsep keterpaduan sistem manajemen K3
yang berorientasi pada koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber daya.
Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah
lingkungan dalam suatu sistem manajemen juga menuntut adanya kualitas yang
terjamin baik dari aspek input proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan
munculnya standar-standar internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO
45001.
K3 Era Mendatang
Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan
pada permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja.
Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau
untuk masyarakat luas. Penerapan aspek-aspek K3 mulai menyentuh segala
sektor aktifitas kehidupan dan lebih bertujuan untuk menjaga harkat dan
martabat manusia serta penerapan hak asasi manusia demi terwujudnya
kualitas hidup yang tinggi. Upaya ini tentu saja lebih bayak berorientasi kepada
aspek perilaku manusia yang merupakan perwujudan aspek-aspek K3
3. Sejarah K3 di Indonesia
Perkembangan K3 di Indonesia Tahun 1945-1970
Peraturan yang dibuat terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada
masa 1945 hingga 1970 antara lain:
1945. Undang-undang dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 telah menyebutkan ha
k atas pekerjaan yang layak
1947. Undang-undang nomor 33 tentang perlindungan pekerjan dari
bahaya kecelakaan atau kompensasi
1948. Undang-undang kerja nomor 12 diganti menjadi UU nomor 1 tahun
1951
1961. Undang-undang nomor 10 tentang memberlakukan Perpu nomor 1
tahun 1961 tentang pembungkusan, penandaan dan penanganan dalam
menjual dan menghasilkan barang telah dibuat
1967. Undang-undang nomor 11 tentang ketentuan pokok pertambangan
1969. Undang-undang nomor 3 tentang persetujuan konvensi ILO nomor
120 mengenai Hygiene dalam perniagaan dan kantor-kantor