Anda di halaman 1dari 15

MAKALA PENGANTAR TEKNIK

NAMA KELOMPOK:

JUNAEDIM GULE
MUSTAIN SYAHPUTRA
PAUDDIN
CIKAL RAKA CIWI
WANDA LAKSANA
FERDI CANDRA
NUR ROHMAT
IRFAN RAHMAT
ALDI MAULANA
GUNAWAN

TENTANG
KESEHATAN KESELAMATAN KERJA(K3)
 
 
BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian K3
 :Dalam penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (k3) atau yang dikenal
dengan istilah occupationalsafety and health (OSH) yang di gabung dengan
lingkungan ( environment ) sehingga menjadi OHSE ,terdapat beberapa
pengertian dasar seperti :

-Keselamatan ( safety ) merupakan suatu kondisi bebas dari cedera atau bahaya
atau perasaan takutakan terjadi kecelakaan, cedera maupun resiko bahaya.

-Kesehatan ( health ) merupakan suatu kondisi sehat secara fisik maupun mental
ataupun social.Kesehatan kerja biasa nya menyangkut berbagai ancaman
terhadap kesehatan pekerja yang bekerja pada tempat
atau lingkungan kerja dimana perusahaan berada.

-Lingkungan (environment) adalah suatu keadaan sekeliling tempat kerja atau


organisasi atau perusahaan bersangkutan beroperasi

-Kecelakaan kerja ( occupational accident ) dan Penyakit akibat kerja


(occupational disease ) danatau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
( walk related disease ) menelan korban berupa jiwa , kerugian , materi ,
baik bagi pekerja maupun pengusaha atau perusahaan dan
kemungkinanakan merusak lingkungan

-K3 merupakan perlindungan agar tenaga kerja orang lain atau pun perusahaan
di tempat kerjaselamat dan sehat serta agar setiap sumber produksi dapat
digunakan secara aman dan efesienTempat kerja ialah tiap ruangan atau
lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap , dimana tenagakerja bekerja
atau sering di masuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha. Tetapi karena
sekarang kitamembahas tentang K3 di wilayah Kampus POLBAN(Politeknik
Negeri Bandung), maka pengertianTempat kerja ialah tiap ruangan atau
lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap , dimana paramahasiswa
bekerja/melakukan praktek atau sering di masuki mahasiswa untuk keperluan
pembelajaranmata kuliah yg dijalani.Yang dimaksud tempat kerja ialah semua
ruangan , lapangan, halaman dan sekeliling ny yang merupakan bagian2 atau
yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.Upaya-upaya yang
ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan
caramencegah dan memberantas penyakit yang diidap oleh pekerja, mencegah
kelelahan kerja danmenciptakan lingkungan kerja yang sehat.
 
Upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja; menjaga keselamatan
orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan produksi;
menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan .
1.2 Ruang Lingkup Program K3
Ruang lingkup program k3 sangat mengarah kan baik pekerja maupun
perusahaan untuk menciptakanlingkungan kerja yang sehat, aman, sejahtera dan
produktif melalui upaya peningkatan keselamatan tenagakerja yang diserasikan
dengan kondisi lingkungan secara umum agar bisa meminimalisir kecelakaan
yangmungkin terjadi dan ruang lingkup K3 menurut pokok bahasan saat ini
adalah Bengkel PermesinanPOLBAN.
1.3 Unsur dasar kegiatan k3

 
Unsur kegiatan kerja dari suatu system operasional yang berinteraksi dengan
lingkungan dan akan berpengaruh langsung bagi keselamatan dan
kesehatan kerja.

 
Unsur unsur yang berpotensi memiliki dampak terhadap setiap perubahan
lingkungan keselamatandan kesehatan baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan baik secara keseluruhan maupunsebagian .
1.4 Faktor keberhasilan Kerja
Secara umum factor keberhasilan kerja dari seseorang di pengaruhi oleh :

 
Faktor Internal dari individu pekerja itu sendiri seperti attitude, sikap,
characteristic fisik nyaminat jenis kelamin motivasi dan pendidikan

 
Factor fisik biasa nya meliputi mesin atau peralatan/material metode dan
lingkungan kerja

 
Factor yang terkait dengan social dan keorganisasian diantara nya karakteristik
perusahaantraining, pengawasan, pengupahan dan lingkungan social
1.5 Aktifitas Kerja

 
Aktifitas Kerja mencakup :

 
Unsur Manusia

 
Mesin/Peralatan

 
Bahan

 
Aktifitas Kerja dilaksanakan pada waktu:

 
Pembangunan fasilitas industry

 
Pelaksanaan operasinal proses produksiKecelakaan dan penyakit akibat kerja
timbul karena aktifitas yang dilaksanakan dalam perusahaan/tempat kerja
 
 1.6 Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja
Berbagai kerugian yang terjadi akibat kecelakaan kerja diantaranya :

 
Kehilangan Jam kerja produktif, yang mengakibat kan system operasional atau
produksiterhenti, penalty , hilang waktu dan kesempatan untuk menjual dll.

 
Kerusakan lingkungan

 
Kerugian terjadi dalam rangkaian pasca kecelakaan kerja

 
Company Image, menurun nya nama baik perusahaan bahkan negative, atau
trauma

 
Kerugian bagi diri sendiri baik cedera ringan, cedera berat, cacat, sampai
kematian

 
DLL
1.7 Tujuan Pokok k3
K3 mempunyai tujuan pokok dalam upaya memajukan dan mengembangkan
proses industrialisasi,terutama dalam mewujudkan kesejahteraan pekerja.
1.8 Latar Belakang
Pada tahun 1760 sebelum Masehi, Raja Hammurabi, yang merupakan pendiri
Dinasti Babylonia,menyusun kumpulan undang-undang dan peraturan yang
kemudian disebut Kode Hammurabi. Kode ini,telah diterima oleh raja dari dewa
matahari, Shamash, yang memberikan prosedur mengenai hak-hak milik,hak
perorangan, dan hutang-piutang. Kode ini dibuat antara lain untuk mengatur
kerusakan yangdisebabkan oleh pengabaian dalam berbagai perdagangan.
Sebagai contoh, ini mengatur mengenai hal berikut :

 Jika seorang pembangun membangun rumah untuk seseorang
dan tidak membangunnya secara tepat,kemudian rumah tersebut
runtuh dan menewaskan pemiliknya, maka pembangun harus
dihukum mati. Jika pembuat kapal membuat perahu untuk
seseorang dan tidak membuatnya dengan kuat, jika selamatahun yang
sama perahu tersebut rusak, maka pembuat kapal harus memperbaikinya
dengan biayanya
 sendiri. Kapal yang telah diperbaiki tersebut harus diberikan kepada
pemiliknya”.
 
Mungkin kutipan di atas tidak sesuai dengan judul makalah ini. Namun dari
kutipan tersebut, dapatkita pahami bahwa hal tersebut di atas merupakan sejarah
lahirnya SK3 di dunia. Maksudnya, ternyata SK3sudah ada dan di terapkan
sejak zaman dahulu. Tak hanya itu, SK3 juga mencakup berbagai
aspekkehidupan baik politik, sosial dan budaya, industri, iptek dan lain-lain.Tapi
kenyataan di lapangan sangat berbeda. Sistem ini, seakan diabaikan oleh semua
pihak, baikoleh kaum intelegent, pengusaha, dan khalayak ramai. Pada hal ini
khususnya masyarakat umum banyakyang tidak tahu mengenai keberadaan
SK3 di sekelilingnya. Dampaknya, banyak sekali kecelakaan-kecelakaan yang
terjadi di masyarakat dan industry karena kita tidak tahu tentang pentingnya
penerapanSK3.
 
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara
berhak atas pekerjaandan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27
ayat 2). Pekerjaan yang layak bagi kemanusiaanadalah pekerjaan yang bersifat
manusiawi sesuai dengan harkat dan martabat manusia, sehingga
pekerja berada dalam kondisi selamat dan sehat, terhindar dari kecelak
aan dan penyakit akibat kerja.Berdasarkan ketentuan tersebut, telah
diterbitkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentangKetenagakerjaan, antara
lain mengatur tentang perlindungan tenaga kerja yaitu bahwa setiap tenaga kerja
 
 berhak mendapat perlindungan
atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja
serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan
nilai agama.Selanjutnya, UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
sebagai pengganti undang-undangkeselamatan yang diterbitkan di zaman
Hindia Belanda pada tahun 1910 yang dikenal dengan singkatan
VR yaitu “Veilegheids Reglement”. Undang
-undang No. 1 tahun 1970 lebih bersifat preventif dibandingdengan VR
yang bersifat represif.Ruang lingkup keselamatan kerja yang diatur dalam UU
No. 1 tahun 1970 mencakup keselamatankerja di semua tempat kerja baik di
darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udaradi wilayah
negara Republik Indonesia.Karena itu sumber bahaya yang dapat menimbulkan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang berada ditempat kerja harus
dikendalikan melalui penerapan syarat keselamatan dan kesehatan kerja sejak
tahap perencanaan, proses produksi, pemeliharaan, pengangkutan, per
edaran, perdagangan, pemasaran, pemakaian, penyimpanan,
pembongkaran dan pemusnahan bahan, barang produk teknis dan alat
produksiyang mendukung dan dapat menimbulkan bahaya dan kecelakaan.
 
BAB IILANDASAN TEORI
Berdasarkan penelitian, hanya 46% dari 4000 respoden yang
memahami tentangkeselamatan dan kesehatan kerja (K3), yang
dilakukan badan peninjau kelengkapan Politeknik se-
kota Bandung tentang K3, 42% tidak sesuai dengan standartumum
yang ada. Dilain pihak kecelakaan kerja yang terjadi di pabrik
kebanyakan darilulusan SMK termasuk juga Politeknik. Hal ini
membuktikan kalau fasilitas K3 di
laboratorium permesinan masih kurang diperhatikan. . Mengacu pada
masalah diatas maka tujuan pembuatan buku panduan ini yaitu untuk
mengetahui bagaimanafasilitas K3 pada laboratorium pemesinan di
Politeknik Negeri Bandung ditinjau
dari perlindungan bahaya kebakaran, perlindungan bahaya listrik, dan 
kondisi lingkungankerja.Rancangan yang di gunakan dalam
mengetahui kecelakaan di lab permesinan disini sangatdeskriptif ,
dimana sedikit sekali yang memperhatikan safety first keselamatan
kerja dilaboratorium permesinan, contoh pada saat menggerinda pada
mesin gerinda banyak sekalimahasiswa yang tidak memperhatikan
hand safety nya sendiri dengan menggerinda benda kerjasecara over
heating yang mengakibat kan tangan melepuh dan membengkak, itu
hanya sebagiancontoh kecil yang seharus nya bisa di hindari dengan
cara menggerinda step by step apabila benda panas celupkan kedalam
bromus. Dari contoh contoh kecil itu lah yang harus sangat di
perhatikan jika tidak, bisa saja menimbulkan kecelakaan yang
lebih berbahaya dan tidak di ingin kan.Jika ditinjau lebih riskan lagi
meliputi: jumlah pemadam
kebakaran, penempatannya, pemberian symbol untuk bahan yang muda
h terbakar, tempat penyimpanannya serta tanda bahaya jika terjadi ke
bakaran. Perlindungan bahaya listrik16% yang harus diperbaiki meliputi:
pengadaan alat perlindungan dari kontak listrik
serta penggunaan alat penurun tegangan pada las listrik. Untuk kondisi 
lingkungan kerja 20%yang perlu perhatian meliputi: ventilasi udara, akustik,
ukuran ruangan, pengadaanruangan, dan sarana informasi keselematan dan
kesehatan kerja (K3).
 
2.1
 
Sistem Management Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
OHSAS 1800 diterbitkan oleh sekumpulan organisasi dunia seperti :1.
 
Japanese Standart Assosiation2.
 
British Standart Institution3.
 
South African Bureau of Standart4.
 
 National Standart Authority of Ireland5.
 
Bureaus Veritas Quality International6.
 
Det Norske Veritas7.
 
Lyoyds Register Quality Assurance8.
 
SFS Certification
 
9.
 
SGS Yarsley International Certification Services10.
 
 National Quality Insurance11.
 
Association Espanola de Normalization y Certification12.
 
International Safety Management Organization Ltd.13.
 
SIRIM QAS Sdn Bdn14.
 
International Certification Serfices15.
 
The High Pressure Gas Safety Institute of Japan16.
 
The Engineering Employers Federation17.
 
Singapore Productifity Standarts Board18.
 
Instituto Maxicano de Normalization y CertificationKarena saat ini OHSAS
18000 sudah dikenal memiliki struktur hampir sama dengan ISO 14001 :1996,
maka akan lebih mudah untuk diintegrasikan dengan ISO 14000dan ISO 9000
dan sistemaudit nya pun hampir sama pula.PERMENAKER 05/MEN/1996
merupakan salah satu jenis yang sama yang telah di kembangkandi indonesia
dengan nama Sistem ManajemenK-3 , walaupun ada sedikitperbedaan dengan
OHSAS18000 dimana PERMENAKER 05.MEN/1996 membagi jumlah/jenis
elemen untuk jenis perusahaan tergantung pada besar kecil
nya perusahaan itu sendiri, sehingga dalam penerpannyaterbagi menjadi
:1.
 
Perusahaan kecil dengan tingkat resiko rendah harus menetapkan sebanyak 64
kriteria2.
 
Perusahaan sedang dengan tingkat resiko menengah harus menerapkan
sejumlah 122 kriteria3.
 
Perusahaan besar dengan tingkat resiko tinggi harus menerapkan 166
kriteriaSedangkan OHSAS 18000 emnsyaratkan pemberlakuan untuk semua
jenis organisasi dengan tidakmelihat besar kecilnya jenis perusahaan.Ukuran
keberhasilan penerapan PERMENAKER 05/MEN/1996 dengan kompensasi
berikut :1.
 
Tingkat pencapaian penerapan 0
 – 
 59% dan pelanggaran peraturan perundang-undangan ( nonconformance)
dikenai tindakan hukum2.
 
Pencapaian penerapan 60
 – 
 80% diberikan sertifikat dan bendera perak3.
 
Pncapaian penerapan 85% - 100% di berikan sertifikat dan bendera
emasDengan demikian penerapan Sistem Manajemen K-3 dan lingkungan
perlu dilakukan secara berkesinambungan , maka tahap demi tahap
dalam proses penerapannya perlu disesuaikan dengansiklus Plan-Do-
Check-Action (PDCA) dengan siklus sperti gambar berikut:

You're Reading a Preview


Upload your documents to download.
Upload to Download
OR
Become a Scribd member to read and download full documents.
Start Your 30 Day FREE Trial
 
 Gambar 2.1 siklus manajemen k3
2.2
 
Tujuan penerapan SMK
 – 
 3

 
Mengendalikan Resiko kecelakaan kerja

 
Membantu pimpinan perusahaan dalam menerapkan standar
 – 
 standar K-3Yang merupakan tuntutan masyarakat nasional dan internasional

 
Menjamin Kosistensi dan efektifitas perusahaan dalam pengendalian sumber
bahaya

 
Mengurangi dan mencegah kecelakan dan penyakit akibat kerja

 
Mengantisipasi pemberlakuan sertifikasi K-3 ataupun standarisasi K-3
secaraInternational

 
Memacu peningkatan daya saing barang dan jasa yang di hasil kan

 
Memaksimalkan efesiensi perubahan

 
Meningkatkan produktifitas perusahaan

You're Reading a Preview


Upload your documents to download.
Upload to Download
OR
Become a Scribd member to read and download full documents.
Start Your 30 Day FREE Trial
 
2.3
 
Dasar Hukum

 
Undang
 – 
 undang No.1 tahun 1970 tentang kesehatan dan keselamatan kerja

 
Peraturan Menteri No. Per. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan danKesehatan Kerja

 
Peraturan Perundangan lainnya yang berkaitan dengan Peraturan menteri
tersebut
2.4
 
Aspek Dasar
Semua unsure atau elemen system dalam kegiatan organisasi yang dapat
berinteraksi denganlingkungan dan berpengaruh langsung terhadap keselamatn
dan kesehatan kerja tenaga kerja,sehingga berdampak pada setiap perubahan
terhadap lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja.Dalam proses evaluasi
nya perlu dipertimbangkan ; dampak terhadap tenaga kerja , factor
hokum ,kerugian
 – 
 kerugian secara ekonomi , frekuensi kejadian, kemampuan personil dll.
2.5
 
Implementasi

 
Seluruh lingkungan/tempat kerja

 
Terutama tempat kerja/perusahaan yang :

 
Mempekerjakan tenaga sebanyak seratus orang atau lebih dan atau

 
Mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses
atau bahan produksi yang dapat mengakibat kan kecelakaan kerja
seperti , peledakan,kebakaran, pencemaran penyakit akibat kerja.
2.6
 
Element dasar Sistem Management K-3 berbasis ISO
1.
 
Pembagunan dan pemeliharaan komitmen2.
 
Strategi pendokumentasian3.
 
Peninjauan ulang rancangan (design) dan kontrak4.
 
Pengendalian dokumen5.
 
Pembelian6.
 
Keamanan bekerja berdasarkan SMK37.
 
Standar Pemantauan8.
 
Pemantauan dan Perbaikan kekurangan9.
 
Pengelolaan material dan pemindahan nya10.
 
Pengumpulan dan penggunaan data ( Sistem Informasi K3 )11.
 
Pemeriksaan system manajemen / Audit SMK-312.
 
Pengembangan keterampilan dan kemampuan
2.7
 
Langkah-langkah penerapan
Ada dua tahap dasar dalam proses penerpan yakni :a.
 
Tahap Persiapan , merupakan tahap awal yang berupa kegiatan :

 
Komitmen Manajemen puncak

 
Menentukan ruang lingkup

 
Menerapkan cara penerapannya

 
Mebentuk kelompok kerja

You're Reading a Preview


Upload your documents to download.
Upload to Download
OR
Become a Scribd member to read and download full documents.
Start Your 30 Day FREE Trial
You're reading a previewUnlock full access (pages 9-22) by
uploading documents or with a 30 day free trial
Continue for Free
You're reading a previewUnlock full access (pages 26-32) by
uploading documents or with a 30 day free trial
Continue for Free
You're reading a previewUnlock full access (pages 36-52) by
uploading documents or with a 30 day free trial
Continue for Free

Reward Your Curiosity


Everything you want to read.
Anytime. Anywhere. Any device.
Read free for 30 days
No Commitment. Cancel anytime.

Share this document


Share or Embed Document
Sharing Options

 Share on Facebook, opens a new window


 Share on Twitter, opens a new window
 Share on LinkedIn, opens a new window
 Share with Email, opens mail client
 Copy Link

Anda mungkin juga menyukai