Disusun Oleh :
Mochammad Rizal
135060301111037
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MALANG
2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
BAB 1
PENDAHULUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian yakni:
1. Untuk Mengetahui Pengetahuan Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Tentang
K3 pada Laboratorium Elektro
2. Untuk Mengetahui Perlengkapan K3 pada Laboratorium Elektro
3. Untuk Mengetahui Kondisi Lingkungan pada Laboratorium Elektro
BAB 2
ISI
2.1 DEFINISI K3
1 Keamanan Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai
kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan.
3. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama
melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor yang
harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini yang menginginkan
terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan
lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan.
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan diatas.
Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
Teliti dalam bekerja
Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja.
Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan
(Sumamur).Sasaran Segala tempat kerja (darat, di dalam tanah, permukaan dan dalam air,
udara) :
Industri
Pertanian
Purtambangan
Perhubungan
Pekerjaan umum
Jas
a.
b.
c.
d.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat
selama bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan tempat terdapatnya
sumber-sumber bahaya.
2.2 TUJUAN K3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
terhadap tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari kondisi
kerja
yang
tidak
aman
dan
atau
tidak
sehat.
Syarat-syarat kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ditetapkan sejak tahap
perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan aparat
produksi
yang
mengandung
dan
dapat
menimbulkan
bahaya
kecelakaan.
Adapun yang menjadi tujuan keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
Dalam hubungan kondisi-kondisi dan situasi di Indonesia, keselamatan kerja dinilai seperti
berikut:
1. Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan
kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu
gerbang bagi keamanan tenaga kerja, kecelakaan selain menjadi sebab hambatanhambatan langsung juga merupakan kerugian-kerugian secara tidak langsung, yakni
kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi untuk beberapa saat,
kerusakan pada lingkungan kerja dan lain-lain. Biaya-biaya sebagai akibat kecelakaan
kerja, baik langsung ataupun tidak langsung, cukup bahkan kadang-kadang terlampau
besar sehingga bila diperhitungkan secara nasional hal itu merupakan kehilangan yang
berjumlah besar.
2. Analisa kecelakaan secara nasional berdasarkan angka-angka yang masuk atas dasar
wajib lapor kecelakaan dan data kompensasinya, dewasa ini seolah-olah relatif rendah
dibandingkan dengan banyaknya jam kerja tenaga kerja.
3. Potensi-potensi bahaya yang mengancam keselamatan pada berbagai sektor kegiatan
ekonomi jelas dapat diobservasi, misalnya: (a) Sektor pertanian yang juga meliputi
perkebunan menampilkan aspek-aspek bahaya potensial seperti modernisasi pertanian
dengan penggunaan racun-racun hama dan pemakaian alay baru seperti mekanisasi. (b)
Sektor industri disertai bahaya-bahaya potensial seperti keracunan- keracunan bahan
kimia, kecelakaan-kecelakaan oleh mesin, kebakaran, ledakan-ledakan dan lain-lain.
(c) Sektor pertambangan mempunyai risiko-risiko khusus sebagai akibat kecelakaan
tambang, sehingga keselamatan pertambangan perlu dikembangkan secara sendiri,
minyak dan gas bumi termasuk daerah rawan kecelakaan. (d) Sektor perhubungan
ditandai dengan kecelakaan-kecelakaan lalu lintas darat, laut dan udara serta bahayabahaya potensial pada industri pariwisata, demikian pula telekomunikasi mempunyai
kekhususan dalam risiko bahaya. (e) Sektor jasa, walaupun biasanya tidak rawan
kecelakaan juga menghadapkan problematik bahaya kecelakaan khusus.
sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara aefisien, dan proses produksi berjalan
lancar.
laboratorium
d.Tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan pelindung untuk kegiatan
e.Tidak mengikuti petunjuk atau aturan yang seharusnya ditaati
f.Tidak menggunakan perlengkapan pelindung atau menggunakan
peralatan/ bahan tidak sesuaig.Tidak berhati -hati dalam kegiatan
Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboratorium :
1. Terpeleset , biasanya karena lantai licin.
Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium.
Akibat :
- Ringan : memar
- Berat fraktura, dislokasi, memar otak, dll.
Pencegahan :
- Pakai sepatu anti slip
- Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar
- Hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan licin) atau tidak
rata konstruksinya.
- Pemeliharaan lantai dan tangga
2. Mengangkat beban
Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat, terutama bila mengabaikan
kaidah ergonomi.
Akibat : cedera pada punggung
Pencegahan :
- Beban jangan terlalu berat
tidak cocok dan tidak cukup aman melindungi mata dan wajah Anda dari kontaminasi
bahan kimia yang berbahaya.
aliran dalam dengan tekanan tinggi, adanya bocoran pada pipa atau peredam suara.
Gambar Alat Pelindung Telinga
(e) Alat Pelindung BADAN
Hal ini dimaksudkan agar bagian tubuh pekerja terlindungi dari segala
kemungkinan terluka atau kecelakaan ketika bekerja. Selain dari itu menggunakan
wearpack bertujuan untuk menyeragamkan pekerja dan memberikan identitasjabatan.Baju
yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, yang dikenal dengan sebutan jas
laboratorium ini, merupakan suatu perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum
memasuki
laboratorium. Jas laboratorium yang kerap sekali dikenal oleh masyarakat pengguna
bahan
kimia ini terbuat dari katun dan bahan sintetik. Ada beberapa hal yang
diperhatikan
perlu
terbuat dari plastik, tidak dikenakan pada area larutan yang mudah terbakar dan
bahan-bahan kimia yang dapat terbakar bila dipicu oleh elektrikstatis, Karena apron
jenis ini
dapat mengakumulasi loncatan listrik statis.Jump suits atau dikenal dengan sebutan baju
parasut ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko tinggi(mis., ketika
menangani bahan kimia yang bersifat karsinogenik dalam jumlah yang sangat
banyak)..Bahan dari peralatan perlindungan badan ini haruslah mampu member
perlindungan kepada pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap
lembab, dan radiasi.
Gambar Jas Lab.
(f) Alat Pelindung KAKI
Dalam sebuah praktikum pemilihan penggunaan sepatu sangatlah penting, Karena
dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang akan menciderai kaki para pekerja. Disini
kita
harus selektif dan menggunakan sepatu yang mempunyai ujung yang sangat keras dan
alas
yang tebal itu dimaksudkan agar kaki saat praktikum telindungi dari kecelakaan yang
akan
terjadi seperti halnya benda tajam yang dapat menciderai kaki praktikan, tumpahan
bahan
kimia yang mengenai kaki, dan lain sebagainya.
19
Gambar Sepatu
(g) Alat pelindung tangan
Perlindungan tangan merupakan alat pelindung yang
kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting apabila Anda terpapar bahan
melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut, sarung tangan juga
dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang pecah atau rusak, permukaan benda
yang kasar atau tajam, dan material yang panas atau dingin.Bahan kimia dapat dengan
cepat merusak sarung tangan yang Anda pakai jika tidak dipilih bahannya dengan benar
berdasarkan bahan kimia yang ditangani. Selain itu, kriteria yang lain adalah berdasarkan
pada ketebalan dan rata-rata day a tembus atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Sarung
tangan harus secara periodik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas
bahan kimia yang ditangani. Jenis sarung tangan yang sering dipakai di laboratorium,
diantaranya, terbuat dari bahan karet, kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk temperatur
tinggi. Jenis karet yang digunakan pada sarung tangan, diantaranya adalah karet butil atau
alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil klorida). Semua jenis sarung tangan tersebut
dipilih berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani. Sebagai contoh, sarung tangan yang
terbuat dari karet alam baik apabila Anda bekerja dengan Ammonium hidroxida, tetapi
tidak baik bila bekerja dengan Dietil eter.
20
Gambar sarung tangan
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, dan peneliti melakukan
percobaan.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaan alat alat
Laboratorium, bahan & proses Praktikum, tempat Praktikun & lingkungannya serta
cara-cara melakukan Praktikum.
4.2 SARAN
Disarankan kepada Praktikan , dosen, dan peneliti agar dapat mematuhi prosedur
keselamatan kerja yang telah Saya tulis dalam makalah ini. Semoga bermanfaat
bagi yang membaca.
Setiap laboratorium hendaknya memiliki utility untuk:
1.Kebakaran (Detektor Asap, Sprinkle, Alarm)
2.Kebocoran Gas (Detektor Gas)