Anda di halaman 1dari 17

ROADMAP PENELITIAN KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA K3 (KENAIKAN ATAU


PENURUNAN ANGKA KECELAKAAN KERJA PADA
TAHUN 2020 DAN 2021)

BAB I

A. Latar Belakang
Setiap pekerjaan selalu memiliki resiko bagi kesehatan dan
keselamatan kerja. Penanganan masalah kesehatan dan keselamatan kerja
diharuskan di lihat & ditangani serius oleh perusahaan atau organisasi.
Work accident & loss dapat dihindarkan bila penerapan standar kesehatan
dan keselamatan kerja dilakukan dengan baik dan kerugian pun dapat
dihindarkan.

Kelalalaian penggunaan alat memunculkan bahaya yang mengancam


seperti penggunan alat yang tidak sesuai dengan standar kesehatan dan
keselamatan kerja dengan alasan untuk efisiensi kerja. Dengan kejadian
itu, optimalisasi kesehatan dan keselamatan kerja harus dilakukan untuk
kepentingan bersama. Optimalisasi harus dilakukan untuk kepentingan
banyak. Biaya yang dikeluarkan akibat kelalaian mengatasi kesehatan dan
keselamatan kerja jauh lebih besar dibanding ganti rugi akibat kelalaian
yang terjadi.

Untuk meminimalisir kejadian kecelakan kesehatan dan keselamatan


kerja, berikut beberapa contoh gambaran kecekalaan kerja sebagai acuan
untuk optimalisasi:

1
Gambar 1.1

Dilansir dari buku Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang


dikeluarkan oleh Universitas Negeri Yogyakarta, permasalahan K3 di
beberapa perusahaan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. PT Jamsostek memberitahukan jika tahun 2013 terdapat 103.285


kasus kecelakaan kerja di Indonesia.
2. Indonesia mengalami degradasi keselamatan sudah mendekati
kulminasi, jika langkah pengendalian tidak dilakukan, maka
korban angka korban akan semakin meningkat.
3. Degradasi keselamatan terjadi akibat transisi dari masyarakat
agraris menuju industri, dari low risk society ke high risk society.
4. Kecelakaan akan berdampak ke berbagai hal khususnya pada daya
saing global.
5. Budaya keselamatan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan. Semakin meningkat kesejahteraan maka kebutuhan
keselamatan semakin tinggi
Sebagian masyarakat masih berpikiran bahwa mereka tidak perlu
keselamatan, karena keselamatan dan K3 menurut mereka adalah
sesuatu yang mahal.
6. Peran pemerintah sangat diperlukan untuk pengembangan K3.

2
Variabel Pendukung

Variabel X
Variabel Y • Keselamatan kerja adalah • Hal ini sejalan dengan teori • Kesehatan kerja didalam
keselamatan yang Kartawidjaja (2011) perusahaan merupakan
berhubungan dengan aktivitas keselamatan dan kesehatan spesialisasi dalam ilmu
kerja manusia baik pada kerja adalah sebuah konsep kesehatan beserta prakteknya
industri, manufaktur dan yang dimaksudkan untuk dengan mengadakan penilaian
kontruksi, yang melibatkan memberikan rasa kepada faktor-faktor
mesin, peralatan, penanganan perlindungan kepada pekerja penyebab penyakit dalam
material, pesawat uap, bejana atas keselamatan dan lingkungan kerja dan
bertekanan, alat kerja bahan kesehatannya dalam perusahaan melalui
baku dan proses melaksanakan pekerjaan. pengukuran yang hasilnya
pengolahannya, landasan dipergunakan untuk dasar
tempat kerja dan tindakan korektif dan bila
lingkungannya serta cara-cara perlu pencegahan kepada
melakukan pekerjaan, lingkungan tersebut, agar
maupun industri jasa, yang pekerja dan masyarakat
melibatkan peralatan sekitar perusahaan terhindar
pembersih gedung, sarana dari bahaya akibat kerja, serta
transportasi, dan lain-lain dimungkinkan untuk
(Meggison dalam mengecap derajat kesehatan
Mangkunegara, 2002:138). setinggi-tingginya (Kuswana :
2014).

Grafik 1.1

Dengan membuat perbandingan kecelakaan kerja dari dua tahun


kebelakang, kita akan mengetahui grafik atau hasil dari tingkat kesadaran
yang dilakukan perusahaan terhadap kesadaran keselamatan dan
kesehatan kerja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, peneliti menarik
rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apa saja upaya yang sudah dilakukan oleh perusahaan untuk


meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja?
b. Apakah terjadi peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan
kerja di dua tahun kebelakang?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dijelaskan, peneliti
menarik tujuan penelitian sebagai berikut:

3
a. Mengetahui hal-hal yang sudah dilakukan oleh perusahaan untuk
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
b. Mengetahui progress yang terjadi di dua tahun kebelakang tentang
keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan oleh perusahaan.

4
BAB II

A. Pembahasan
“Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan
aktivitas kerja manusia baik pada industri, manufaktur dan kontruksi,
yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan material, pesawat uap,
bejana bertekanan, alat kerja bahan baku dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan
pekerjaan, maupun industri jasa, yang melibatkan peralatan pembersih
gedung, sarana transportasi, dan lain-lain” (Meggison dalam
Mangkunegara, 2002:138). “Kesehatan kerja didalam perusahaan
merupakan spesialisasi dalam ilmu kesehatan beserta prakteknya dengan
mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit dalam
lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya
dipergunakan untuk dasar tindakan korektif dan bila perlu pencegahan
kepada lingkungan tersebut, agar pekerja dan masyarakat sekitar
perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta dimungkinkan untuk
mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya” (Kuswana : 2014).

Menurut International Association of Safety Professional, Filosofi K3


terbagi menjadi 8 filosofi yaitu:

1. “Safety is an ethical responsibility. K3 tidak hanya sekedar


pemenuhan perundangan atau kewajiban. K3 merupakan
tanggung jawab moral/etik. Masalah K3 seharusnya menjadi
tanggung awab moral untuk menjaga keselamatan sesama
manusia.”
2. “Safety is a culture, not a program. K3 sudah semestinya menjadi
cerminan dari budaya dan organisasi, bukan hanya sebagai
program yang dijalankan untuk memperoleh penghargaan dan
sertifikat.”

5
3. “Management is responsible. Yang memegang tanggung jawab
untuk K3 adalah Manajemen Perusahaan. Beberapa tanggung
jawab dapat diberikan kepada tingkat yang lebih bawah dibanding
dengan Manajemen Perusahaan.”
4. “Employee must be trained to work safety. Pada setiap lingkungan
kerja ataupun jenis pekerjaan, pasti memiliki karakteristik dan
persyaratan K3 yang berbeda-beda. Hal ini bisa dibangun dengan
cara melakukan pembinaan dan pelatihan.”
5. “Safety is a condition of employment. Lingkungan kerja yang baik
merupakan lingkungan kerja yang aman, dimana lingkungan
tersebut mendukung tingkat keselamatan para pekerjanya. Hal
tersebut dapat dilihat dari kondisi K3 yang terdapat pada
perusahaan sebagai cerminan dari kondisi ketenagakerjaan yang
ada di dalam perusahaanya.”
6. “All injuries are preventable. Prinsip dasar yang dimiliki oleh K3
adalah dimana semua kecelakaan dapat dicegah karena
kecelakaan ada sebabnya. Jika sebab kecelakaan dapat dihindari,
maka kemungkinan kecelakaan dapat dihindarkan.”
7. “Safety program must be site specific. Program K3 semestinya
dibuat dan dirancang secara spesifik oleh organisasi dan
perusahaan dengan acuan kebutuhan kondisi dan kebutuhan nyata
yang terdapat di tempat kerja sesuai dengan potensi bahayanya.”
8. “Safety is good business. Pelaksanaan K3 tidak boleh dianggap
sebagai kegiatan yang merugikan perusahaan. Pelaksanaan
kegiatan ini adalah salah satu investasi yang baik bagi perusahaan
terhadap para sumber daya manusianya.”

Dalam pandangan Islam, dua perkara pokok (jaminan


keselamatan kerja dan upah) mendapat perhatian penting. Jaminan
tersebut salah satunya terkandung dalam hadiś yang diriwayatkan
Imam Ahmad. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Para pekerja
adalah saudaramu yang dikuasakan Allah kepadamu. Maka, barang

6
siapa mempunyai pekerja, hendaklah pekerja itu diberi makanan
sebagaimana yang ia makan, diberi pakaian sebagaimana yang ia
pakai, dan jangan dipaksa melakukan sesuatu yang ia tidak mampu.
Jika terpaksa, ia harus dibantu”(HR. Imam Ahmad).

Itu berarti, Islam berusaha meletakkan hubungan pekerja


bukan sekadar relasi atas bawah, tapi sejajar dan lebih
manusiawi.

Dilansir dari Andiballado, angka kecelakaan kerja selama


tiga tahun (2019-2021) ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

B. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan data yang telah diperoleh. Dapat di ambil hipotesis berupa
penurunan kecelakaan kerja yang terjadi di rentan tahun 2020 ke tahun 2021.
Dengan jumlah angka penurunan yakni 175 ribu kasus.

Hipotesis penyebab penurunan tersebut adalah, dikarenakan melonjaknya


Covid-19 yang terjadi di tahun 2020 membuat kecelakaan kerja yang
ditimbulkan semakin meningkat, dan pada 2021, keadaan mulai membaik
sehingga angka kecelakaan kerja terlihat menurun dari tahun sebelumnya.

7
BAB III

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif.

B. Variabel Penelitian
Variabel X : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Variabel Y : Meminimalisir Kecelakaan Kerja yang Terjadi di


Lapangan

C. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang

menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan

dilaksanakan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Komaruddin

(1994 : 29) bahwa, “Definisi istilah adalah pengertian yang lengkap

tentang sesuatu istilah yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri

utama istilah itu”.

Definisi operasional digunakan untuk memberikan pengertian yang

operasional dalam penelitian. Definisi ini digunakan sebagai landasan

dalam merinci kisi-kisi instrumen penelitian. Nazir (1999:152)

mengemukakan sebagai berikut:

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu

variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikan

kegiatan, ataupun memberikan suatu operasionalisasi yang diperlukan

untuk mengukur konstrak atau variabel tertentu.

8
Definisi operasional digunakan untuk menyamakan kemungkinan

pengertian yang beragam antara peneliti dengan orang yang membaca

penelitiannya. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka definisi

operasional disusun dalam suatu penelitian.

Dengan demikian, definisi operasional yang digunakan dalam


penelitian ini adalah:

1. Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015:1045), ―”pengaruh
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang” .‖
“Pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari
sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang
ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada
disekitarnya” (Yosin, 2012:1). Menurut surakhmad (2012: 1),
“Pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari sesuatu benda atau
orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan
yang dapat membentuk kepercayaan atau perubahan. Dalam
penelitian ini menggunakan variabel terikat yang akan
mempengaruhi variabel bebas pada pelaksanaanya”
C. Subjek Penelitian
a. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pekerja
dalam garis besar yang termasuk kedalam golongan penerima K3

b. Sample
Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah
kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2020 dan 2021.
c. Karakteristik Penelitian

9
Karakteristik penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
adanya kenaikan atau penurunan dari kecelakaan kerja yang
terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 2020 dan 2021 serta apa
saja faktor pendukung yang mempengaruhi kenaikan atau
penurunan tersebut.

10
BAB IV

A. Hasil Penelitian

Gambar 4.1
Dalam grafik yang disajikan di atas, selama kurun waktu 2020
dan 2021, terjadi penurunan angka kecelakaan kerja sebanyak 175
ribu kasus.
Artinya selama 2 tahun antara kurun wakti 2020 dan 2021,
Indonesia banyak melakukan perubahan dengan terjadinya penurunan
angka kecelakaan kerja.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja adalah
jam kerja yang tidak sehat, kelelahan saat bekerja, sistem shift yang
menyababkan kecelakaan kerja, dan lain sebagainya.
Dengan menurunnya angka kecelakaan kerja, berarti
pemerintah sudah berbenah mengenai fakor-faktor yang
mempengaruhi kecelakaan kerja.
B. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan penelitian yang dialami selama oleh peneliti
diantara lain adalah sebagai berikut:
1. Terbatasnya akses untuk mencari sumber terpercaya dan
resmi untuk grafik angka kecelakaan kerja.

11
2. Banyak sumber yang menyatakan hal yang berbeda untuk
grafik jumlah angka kecelakaan kerja, sehingga peneliti
memilih salah satu untuk dimasukan kedalam penelitian
ini.

12
BAB V

A. Kesimpulan
Dari menurunnya angka kecelakaan kerja, dapat disimpulkan
bahwa kinerja pemerintan dalam mengatasi angka kecelakaan
kerja cukup bagus dan terlihat dalam kurun waktu 12 bulan. Hal
ini merupakan pencapaian yang baik, dimana progress dapat
ditingkatkan lagi untuk tahun sebelumnya agar penurunan terus
terjadi.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah pemerintah dapat
terus meningkatkan kinerjanya untuk menurunkan angka
kecelakaan kerja dan memakmurkan pekerja sehingga kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia dapat semakin
meningkat dan berkembang.

13
DAFTAR PUSTAKA

International Labor Organization. Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan


Pekerja Muda. Kantor Perburuhan Internasional , CH- 1211 Geneva
22, Switzerland (2018).

BPJS Ketenagakerjaan. Angka Kecelakaan Kerja Cenderung Meningkat,


BPJS Ketenagakerjaan Bayar Santunan Rp1,2 Triliun. (2019).
Available at: https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/23
322/Angka-Kecelakaan-Kerja-CenderungMeningkat,-BPJS-
Ketenagakerjaan-BayarSantunan-Rp1,2-Triliun. (Accessed: 13th
March 2020)

Kementerian PUPR. Safety Construction : Komitmen dan Konsistensi


Terapkan SMK3. Kementeri. Pekerj. Umum dan Perumah. Rakyat
14–19 (2018).

Idoro, G. I. Comparing occupational health and safety (OHS) management


efforts and performance of nigerian construction contractors. J.
Constr. Dev. Ctries. 16, 151–173 (2011).

Tucker, P. & Folkard, S. Working Time, Health and Safety: a Research


Synthesis Paper. Conditions of Work and Employment Series No. 31
Conditions 48, (2012).

Loughborough, U. Causal factors In Construction Accidents. Heal. Saf. Exec.


1–222 (2003).

Martiwi, R. et al. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Pembangunan


Gedung. 1, 61–71 (2017).

Aryantiningsih, D. S. & Husmaryuli, D. Kejadian Kecelakaan Kerja Pekerja


Aspal Mixing Plant (AMP) & Batching Plant di PT. LWP Pekanbaru
2015. J. Kesehat. Masy. Andalas 10, 145–150 (2016).

14
Akmalia, R. R. & Nawawinetu, E. D. Hubungan Karakteristik Pekerja Dan
Lingkungan Kerja Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Di Pt Pt
Waskita Karya ( Persero ). J. Ind. Hyg. Occup. Heal. 3, (2018).

Dzulfikri, A., Fitri, A. M., Pembangunan, U. & Veteran, N. Faktor Individu,


Pengawasan, Pelatihan dan Kecelakaan Kerja Pekerja Zona 5 Dan 6
PT Waskita Karya pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta –
Cikampek Tahun 2018 Individual Factors , Supervision , Training and
Work Accidents at PT Waskita Karya Zone 5 And. 11, 117–125
(2018).

15
LAMPIRAN

A. Lampiran
Gambar 1.1 Halaman 2
Grafik 1.1 Halaman 3
Gambar 2.1 Halaman 7
Gambar 4.1 Halaman 11

B. Dokumen Pendukung
1. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6994
Tahun 2019 tentang Agenda Riset Keagamaan Nasional
(ARKAN) 2018-2028, Nomor 101 Tahun 2019 tentang
MORAREF, Nomor 102 Tahun 2019 tentang standar keagamaan
PTKI, dan Nomor 103 Tahun 2019 tentang MORA-BASe
2. Dokumen standar keagamaan PTKI 2019
3. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2952
Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Pembentukan Komite
Penilaian Dan/Atau Reviewer Dan Tata Cara Pelaksanaan
Penilaian Penelitian Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
4. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1056
Tahun 2017 Tentang Panduan Umum Perencanaan, Pelaksanaan
Dan Pelaporan Penelitian Pada Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam
5. Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
7177 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Program
Penelitian Tahun Anggaran 2018
6. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 7242
Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Program
Penerbitan Publikasi Ilmiah Tahun 2018

16
7. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2951
Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Dana Boptn Penelitian Pada
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Dengan Rahmat Tuhan Yang
Maha Esa Direktur Jenderal Pendidikan Islam
8. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7211
Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan
Penelitian Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Tahun
2018 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Direktur Jenderal
Pendidikan Islam [unduh]
9. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7142
TAHUN 2017 Tentang Pencegahan Plagiarism
10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5459
Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Program Bantuan Penelitian,
Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun
Anggaran 2019

17

Anda mungkin juga menyukai