PROPOSAL
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Penyusunan Skripsi
Dania Fitriana
032119075
BAB I ........................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5
D. Kegunaan Penelitian.................................................................................................... 8
BAB II ..................................................................................................................................... 10
B. Novel............................................................................................................................ 10
D. Sosiosastra .................................................................................................................. 27
F. Tahap-Tahap Penelitian............................................................................................ 41
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan Penelitian dengan judul
Analisis Nilai Nasionalis Dalam Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori Serta
Impilikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Di SMA. Selawat
serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabat, dan seluruh pengikutnya. Semoga kita senantiasa diberi kesehatan untuk
mengikuti petunjuknya hingga akhir hayat. Proposal Penelitian ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program Strata-1 di Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pakuan.
Mencintai bangsa dapat kita pelajari dari memahami nilai-nilai nasionalis yang
ada di sekitar kita. Menghargai bangsa dan budaya, sikap peduli sosial juga cinta tanah
air terkandung dalam nilai nasionalis. Dalam pembelajaran di SMA, indikator-
indikator yang berada di dalam nilai nilai nasionalis dapat menjadi jembatan mereka
untuk belajar tentang kebangsaan beserta faktor-faktor yang ada di dalamnya.
Pada kesempatan kali ini, tidak lupa peneliti mengucapkan terima kasih ucapan
terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Dr. Eka
Suhardi, M.Si, dan segenap jajarannya.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. H Aam
Nurjaman, M.Pd, dan segenap jajarannya.
3
3. Dra. Tri Mahajani, M.Pd, selaku dosen pembimbing pertama yang telah
memberikan arahan agar proposal penelitian ini berjalan dan mendapatkan
hasil yang baik.
5. Dr. H. Aam Nurjaman, M.Pd selaku dosen wali dosen yang telah
membimbing saya hingga di titik ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal penelitian ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyadari proposal penelitian ini tidak
luput dari berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya proposal penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di lapangan serta bisa
dikembangkan lagi lebih lanjut.
Dania Fitriana
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya merupakan suatu bentuk tulis dari kreativitas pengarang yang memuat
beragam gambaran kehidupan manusia di lingkungan sosial masyarakat. Umumnya
karya sastra berisi tentang kehidupan pengarang, mengambil dari kisah nyata yang
dialami oleh seseorang atau cerita fiksi yang di dasarkan dari apa-apa yang ingin
didapatkan oleh si pengarang. Melalui karya sastra, pengarang berusaha menghidupkan
cerita yang ia buat, contohnya dalam sebuah novel, cerpen, puisi, drama dan lain-lain.
Dengan tujuan untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan.
Alasan penulis memilih novel Laut Bercerita, karena novel ini menarik banyak
sekali simpati bagi para pembaca. Novel ini juga berisi tentang perjuangan yang
dilakukan oleh para aktivis pada krisis moneter tahun 1998 yang masih menuai banyak
kontroversi dan perdebatan, tentang perlawanan yang diberikan untuk menentang
berbagai kebijakan yang mencekik sebelum memasuki orde baru. Novel ini
mengajarkan banyak sekali nilai nasionalis bagi para pembacanya.
Terjadi berbagai peristiwa penting di dalam novel Laut Bercerita karya Leila
S. Chudori. Salah satunya adalah peristiwa Blangguan yang berisi tentang pembelaan
para petani jagung yang lahannya dirampas oleh pemerintah. Berbagai aksi-aksi lain
5
seperti penculikan dan penyekapan para aktivis pada 1998, dan beberapa diantaranya
hilang tanpa jejak. Gambaran kekecewaan dari keluarga aktivis atas tindak kekerasan
dan ketidakadilan dari sudut pandang keluarga tokoh Biru Laut yang merupakan salah
satu korban penculikan dan penyekapan menjadi sorotan dalam novel ini.
Menurut kompas.com, novel ini dikemas dengan alur yang baik, dengan
penggunaan bahasa yang mudah dipahami. Ditambah cerita yang menarik dan
permasalahan yang kompleks juga epilog yang menjadikan semua cerita terasa
menyedihkan, pengalaman membaca novel ini terasa seru dan sangat cocok untuk
mengisi waktu luang.
Salah satu penelitian tentang nilai nasionalis pernah dilakukan oleh Nasirudin
Al Mustofa, dk. (2022) yang berjudul ”Nilai-Nilai Nasionalisme dalam Novel 5 Cm
Karya Donny Dhirgantoro.” Tujuan penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan
bahwa bahwa nilai-nilai nasionalisme di dalam novel 5 cm digunakan untuk mengajak
para pembaca memiliki jiwa nasionalisme dan rasa cinta terhadap bangsanya dari
perjuangan para tokohnya.
6
Perbedaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah objek
penelitian yang berbeda. Penelitian pertama dan kedua menekankan pada para tokoh
utama dalam novel. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti menekankan kepada aspek
nilai nasionalis dari alur cerita yang dimiliki oleh tokoh yang berjuang di dalamnya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ini akan menganalisis novel Laut Bercerita
karya Leila S. Chudori dengan mengungkapkan nilai-nilai nasionalis yang terkandung
pada novel serta implikasinya terhadap pembelaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
Sekolah Menengah Atas. Alasan peneliti memilih melakukan penelitian ini, karena
Sekolah Menengah Atas dimana usia anak yang harus tetap mempunyai jiwa dan sikap
nasionalis yang akan membantu mereka mengetahui sejarah bangsa dan meningkatkan
rasa cinta tanah air juga menjaga rasa persatuan dan kesatuan, mengajarkan pendidikan
moral kepada anak-anak usia SMA agar tetap menjaga ketertiban dan kerukunan
dimana pun mereka berada juga tetap sikap dan rasa hormat terhadap para sesama dan
menghargai jasa para pahlawan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti
menerapkan judul “Analisis Nilai Nasionalis Dalam Novel Laut Bercerita Karya Leila
S. Chudori Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di
SMA.”
B. Fokus Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi fokus peneliti
ini yaitu :
7
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus permasalahan di atas, tujuan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :
8
c) Kegunaan bagi Pembaca
Hasil penelitian ini pembaca diharapkan dapat lebih memahami isi dari
novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori dan mempelajari bagaimana sikap
nasionalis yang terkandung dalam novel tersebut.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Karya Satra
Sastra merupakan sebuah karya imajinatif manusia yang berkaitan dengan
kehidupan dan objeknya berupa manusia dan kehidupan yang penyampaiannya
melalui media tulis. Sastra adalah sebuah pekerjaan seni kreatif yang merupakan
hasil ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide,
semangat dan keyakinan yang membangkitkan suasana dengan bahasa sebagai
mediumnya. Menurut Eagleton (2010:4) sastra merupakan karya tulisan indah
(belle letters) yang mencatatkan sesuatu dalam bentuk bahasa yang dipadatkan,
didalamkan, diletakkan, dipanjang pendekan dan diputar balikan, dijadikan ganjil
atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat bahasa.
Berdasarkan definisi karya sastra dari para ahli di atas, penulis menyimpulkan
karya sastra adalah sebuah gambaran kehidupan sosial, yang memiliki efek positif
bagi kehidupan manusia, dimana dalam karyanya, mengandung kenyataan yang
bersifat seni dan dapat direpresentasikan dalam khayalan penikmatnya.
B. Novel
1. Pengertian Novel
10
prosa fiksi yang cukup panjang tidak terlalu panjang namun tidak terlalu
pendek.
2. Jenis-Jenis Novel
11
a. Berdasarkan nyata atau tidaknya suatu cerita.
1) Novel Fiksi
Sesuai namanya, novel berkisah tentang hal yang fiktif dan tidak
pernah terjadi, tokoh, alur maupun latar belakangnya hanya rekaan penulis
saja.
Novel ini kebalikan dari novel fiksi yaitu novel yang bercerita tentang
hal nyata yang sudah pernah terjadi, lumrahnya jenis novel ini berdasarkan
pengalaman seseorang,kisah nyata atau berdasarkan sejarah.
1) Novel Romantis
2) Novel Horror
12
3) Novel Misteri
Jenis novel ini lebih rumit dan dipenuhi teka-teki yang harus
dipecahkan. Biasanya disukai pembaca karena membuat rasa penasaran dari
awal sampai akhir.
4) Novel Komedi
Dilihat dari namanya novel ini memiliki unsur-unsur lucu dan humor.
Sehingga bisa membuat pembacanya terhibur dan sampai tertawa terbahak-
bahak.
5) Novel Inspiratif
1) Teenlit
Berasal dari kata teen yang berarti remaja dan lit dari kata literature
yang berarti tulisan atau karya tulis. Jenis novel ini bercerita seputar
permasalahan para remaja umumnya, tentang cinta atau persahabatan.
tokoh dan pangsa pasarnya novel ini adalah anak usia remaja, usia yang di
anggap labil dan memiliki banyak permasalahan.
13
2) Chicklit
Chick adalah bahasa slang dari amerika yang berarti wanita muda, jadi
jenis novel yang satu ini bercerita tentang seputar kehidupan atau
permasalahan yang di hadapi oleh seorang wanita muda pada umumnya.
Jenis buku novel ini sebenarnya bisa di nikmati oleh siapa saja, namun
umumnya cerita dari novel ini lebih kompleks, rumit bahkan kadang
mengandung unsur dewasa yang tidak terlalu mudah di tangkap oleh
pembaca usia remaja singkat.
3) Songlit
4) Novel Dewasa
Novel jenis ini tentu saja hanya di peruntukkan bagi orang dewasa
karena umumnya ceritanya bisa seputar percintaan yang mengandung unsur
sensualitas orang dewasa.
3. Unsur-Unsur Novel
14
a. Unsur Intrinsik
1) Tema
Tema merupakan inti sari atau ide dasar sebuah cerita. Tema suatu novel
menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik ini berupa
masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan dan sebagainya.
15
c) Menuju Pada Adanya Konflik (Rising Action)
d) Puncak Konflik
Bagian ini disebut juga bagian klimaks. Inilah bagian cerita yang paling
besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib
beberapa tokohnya.
e) Penyelesaian (Ending)
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib
yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu.
3) Latar
Latar atau setting adalah pelukisan keadaan tempat, waktu dan sosial.
Keadaan tempat adalah Latar tempat adalah suatu unsur latar yang mengarah
pada lokasi dan menjelaskan dimana peristiwa itu terjadi. Latar waktu
merupakan unsur latar yang mengarah pada kapan terjadinya suatu peristiwa-
peristiwa di dalam sebuah cerita fiksi. Latar sosial adalah latar yang
menjelaskan tata cara kehidupan sosial masyarakat yang meliputi masalah-
masalah dan kebiasan-kebiasaan pada masyarakat tersebut.
4) Penokohan
Penokohan dalam novel adalah unsur yang sama pentingnya dengan unsur-
unsur yang lain. Penokohan adalah teknik bagaimana pengarang menampilkan
tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para
16
tokoh. Unsur penokohan mencakup pada tokoh, perwatakan, dan bagaimana
penempatan dan pelukisannya dalam cerita.
5) Sudut Pandang
6) Amanat
7) Gaya Bahasa
"Unsur ektrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra atau cerita,
namun turut menentukan bentuk dan isi suatu karya atau cerita". Unsur
ekstrinsik meliputi agama, politik, sejarah, budaya" (Aminuddin, 2004:85).
17
1) Nilai Agama
Nilai agama adalah nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan
atau ajaran yang bersumber dari agama tertentu.
2) Nilai Moral
Nilai moral adalah nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak
atau etika. Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa pula
nilai moral yang buruk atau jelek.
3) Nilai Budaya
4) Nilai Sosial
Nilai sosial adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan atau
antara individu dalam masyarakat.
C. Nilai Nasionalis
1) Pengertian
Nation berasal dari bahasa Latin natio, yang dikembangkan dari kata
nascor (saya dilahirkan), maka pada awalnya nation (bangsa) dimaknai sebagai
“sekelompok orang yang dilahirkan di suatu daerah yang sama” (group of
people born ini the same place).
18
demi bangsa, toleransi, bangga pada budaya yang beraneka ragam, menghargai
jasa para pahlawan, dan peduli sosial.
19
kepentingan, rasa senasib sepenanggungan dalam menghadapi masa lalu dan
masa kini serta kesamaan pandangan, harapan dan tujuan dalam merumuskan
cita-cita masa depan bangsa. Untuk mewujudkan kesadaran tersebut
dibutuhkan semangat patriot dan perikemanusiaan yang tinggi, serta
demokratisasi dan kebebasan berpikir sehingga akan mampu menumbuhkan
semangat persatuan dalam masyarakat pluralis.
1) Bentuk-Bentuk Nasionalisme
20
2) Prinsip-Prinsip Nasionalisme
a) Kesatuan (unity), yang dinyatakan sebagai conditio sine qua non, syarat
yang tidak bisa ditolak;
a) Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung keyakinan dan pengakuan yang
diekspresikan dalam bentuk perbuatan terhadap Zat Yang Maha Tunggal.
b) Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung makna kesadaran sikap
dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas
dasar tuntutan mutlak hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal
sebagaimana mestinya. Hal yang perlu diperhatikan dan merupakan dasar
21
hubungan semua umat manusia dalam mewujudkan nilai kemanusiaan yang
adil dan beradab adalah pengakuan hak asasi manusia.
22
3) Indikator Nilai Nasionalisme
23
b. Peduli Sosial
Indikator dari sikap bangga pada budaya yang beraneka ragam ialah
menjaga kelestarian budaya yang dimiliki dan saling menghormati akan budaya
yang beraneka ragam. Salah satu cara bangga terhadap budaya yang beraneka
ragam contohnya, mengenakan batik saat hari batik sebagai bentuk apresiasi
terhadap batik di Indonesia.
24
d. Toleransi
Cinta tanah air menurut Suyadi (2013:9) cinta tanah air merupakan sikap
dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan
tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik dan lain sebagainya.
1) Adanya Rakyat
25
negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan Undang-undang sebagai warga negara”.
2) Adanya Wilayah
3) Adanya Pemerintahan
Mengucapkan syukur dan terima kasih untuk jasa para pahlawan yang
sudah memberikan kita kebebasan dan kemerdekaan atas jajahan dari bangsa
lain, merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk mengenang jasa
para pahlawan.
26
D. Sosiosastra
Sosiologi sastra adalah ilmu adalah ilmu tentang hubungan kelompok dalam
kehidupan manusia. Tujuan sosio sama dengan ilmu sosial lainnya, tetapi orang
melihat kejadian sosial dengan cara yang berbeda-beda. Dari pemahaman
materi materi dan budaya masuk ke dalam esensi pembentukan, kerjasama, dan
kehidupan semua golongan (Bouman dan Wahyuningtias dalam santoso,
2011:20).
27
mencakup semua pengalaman yang dilakukan siswa, dirancang, diarahkan,
diberikan bimbingan dan dipertanggungjawabkan oleh sekolah.
Kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai oleh anak
didik, dalam proses perencanaan biasanya menggunakan judgement ahli bidang
studi untuk menentukan mata pelajaran apa yang harus diajarkan pada siswa,
tingkat kesulitan, minat siswa, urutan bahan pelajaran, dan strategi pembelajaran
yang memungkinkan anak didik dapat menguasai materi pelajaran.
Dengan melakukan analisis novel, siswa akan memperoleh manfaat dari isi
novel yang dibaca, juga mendapatkan nilai-nilai positif serta menambah
pengetahuan. Dengan demikian, karakter yang dimiliki siswa perlahan akan
tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, analisis novel digunakan dalam
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Berhubungan dengan mata pelajaran
28
Bahasa dan Sastra Indonesia kompetensi dasar pada kelas XII yang relevan dengan
penelitian ini yaitu:
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Darmadi (2013:153) metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada ciri- ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistemati.
Menurut Darmadi (2013:153) metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada ciriciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah
suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
30
B. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data dalam penelitian ini yaitu
1. Data
Data dalam penelitian ini diambil berdasarkan isi cerita atau alur berbentuk
kata-kata, kalimat-kalimat, dan dialog-dialog. Data tersebut digunakan untuk
menganalisis nilai nasionalis dalam novel Laut Bercerita karya Leila S.
Chudori.
2. Sumber Data
Sumber data yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah novel
Laut Bercerita karya Leila S. Chudori.
Gambar 1
31
Judul : Laut Bercerita
Cetakan ke : Satu
Bahasa : Indonesia
3. Biografi Pengarang
32
d) Bahasa! Kumpulan Tulisan di Majalah Tempo oleh Amarzan Loebis,
Goenawan Mohamad, Leila S. Chudori (Editor), Bambang Bujono (Editor)
(2008)
4. Sinopsis
Cerita dalam novel Laut Bercerita terbagi menjadi dua bagian dengan jarak
waktu yang jauh berbeda. Adapun bagian pertama diceritakan melalui sudut
pandang tokoh bernama Biru Laut beserta para kawan sesama aktivisnya
seraya menyelesaikan visi atau tujuan mereka. Sementara pada bagian kedua,
kisahnya diambil dari sudut pandang Asmara Jati, adik dari Laut yang
mempunyai tujuan atau visi yang cenderung berlainan dengan Laut.
Kisah dan narasi akan diceritakan melalui perspektif Biru Laut. Laut adalah
seorang mahasiswa program studi Sastra Inggris di Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Ia sangat menggeluti dunia sastra dan tentunya tidak sedikit buku
sastra klasik yang dimilikinya, baik itu buku sastra bahasa Indonesia maupun
bahasa Inggris.
Laut gemar membaca berbagai buku karangan Pramoedya Ananta Toer yang
ketika itu peredarannya dilarang di Indonesia. Hal itu yang menekatkan dirinya
33
secara diam-diam untuk memfotokopi buku-buku tersebut di salah satu tempat
yang disebut sebagai fotokopi terlarang. Mulai dari sana, dirinya bertemu
dengan Kinan, salah satu mahasiswa FISIP yang memperkenalkan Laut akan
organisasi Winatra dan Wirasena.
Akan tetapi, jauh sebelum mereka melakukan aksi tersebut, Laut bersama
teman-temannya berdiskusi terlebih dahulu yang dikenal sebagai diskusi
Kwangju. Dari situlah, awal mula Laut dan rekan-rekannya mengetahui dan
mengenal arti dari sebuah pengkhianatan.
34
mereka. Beberapa anggota dari organisasi Winatra sedikit menaruh curiga
pada Naratama sebab dirinya tidak pernah tampak saat penangkapan
dilakukan, tetapi itu hanyalah dugaan mereka. Belum diketahui kebenaran
yang sesungguhnya seperti apa.
Laut, Bram, dan Alex dibawa ke suatu tempat, semacam markas tentara. Di
markas, sekelompok orang itu menginterogasi Laut, Bram, dan Alex. Tidak
hanya diinterogasi, mereka pun diperlakukan secara tidak manusiawi, seperti
disiksa, diinjak, dipukul, dan disetrum. Pertanyaan sekelompok orang tersebut
tidak lain adalah siapa dalang atas aktivitas yang mereka lakukan.
Setelah kurang lebih dua hari satu malam, penganiayaan dan penyekapan itu
pun berakhir. Laut, Bram, dan Alex dikembalikan ke terminal Bungurasih. Di
terminal Bungurasih, Laut, Bram, dan Alex dijemput oleh kedua kakak dari
Anjani. Mereka bertiga dibawa dan ditempatkan ke sebuah tempat yang aman
di Pacet. Di sana ada Daniel, Kinan, Anjani, beserta teman-teman yang lain
menunggu mereka.
Singkatnya, Laut diringkus lagi oleh sekelompok orang yang tidak dikenal,
tepatnya tanggal 13 Maret 1998. Semenjak mereka menjadi buronan di tahun
1996 sebab organisasi Winatra dan Wirasena dikatakan berbahaya bagi
pemerintah kemudian Sunu, Mas Gala, dan Narendra secara tiba-tiba hilang.
Kemudian, lambat laun beberapa rekan-rekan yang lain pun hilang entah ke
mana. Lalu, sekarang Laut disusul oleh Alex dan Daniel yang menghilang.
35
Saat penculikan dan penyekapan itu, mereka memperoleh siksaan yang sangat
tidak manusiawi, bisa dikatakan sangat sadis dan biadab. Mereka semua
dipukuli, disiram dengan air es, disetrum, digantung dengan kaki yang berada
di atas dan kepala berada di bawah, ditelentangkan di atas batangan es yang
sangat dingin, serta penyiksaan lainnya.
Sejak Laut kuliah di Yogyakarta, ia dengan bapak, ibu, dan Asmara (adiknya
Laut) semakin jarang berkumpul bersama. Oleh sebab itu, bapaknya
memutuskan bahwa hari Minggu adalah hari bersama untuk keluarga mereka,
tidak boleh ada yang mengganggu. Saat makan malam adalah hal yang paling
menarik bisa dikatakan menjadi sebuah ritual bagi mereka. Di sana adanya
kebersamaan dan kebahagiaan yang terpancar dari wajah-wajah mereka.
Tak hanya itu, novel Laut Bercerita juga menyisipkan kisah antara laut dengan
kegiatan kuliahnya, yakni sebagai seorang mahasiswa Sastra Inggris. Laut
memang aktif di organisasi Winatra itu, tetapi dirinya tidak lupa akan pelajaran
kuliahnya. Hal itu terbukti bahwa dia masih menyusun skripsi dan dapat
menuntaskannya.
36
gambar, hasil karya, maupun elektronik. Dokumen yang diperoleh kemudian
dianalisis, dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu kajian yang
sistematis, terrpadu dan utuh. Oleh karena itu, peneliti menggunakan novel Laut
Bercerita karya Leila S. Chudori sebagai sumber data, maka teknik pengumpulan
data dengan studi dokumen dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
a. Membaca secara kritis dan cermat novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori
sehingga diperoleh pemahaman tentang nilai nasionalis yang ada di dalamnya.
c. Mencatat data yang telah sudah diidentifikasi sesuai dengan permaslahan yaitu
nilai naionalis yang dilihat dari sikap bangga kepada bangsa dan budaya,
toleransi, cinta tanah air dan juga peduli sosial.
Menurut Denzin seperti yang dikutip Tohirin ada empat macam triangulasi
yang digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu triangulasi sumber, triangulasi
metode, triangulasi peneliti dan trangulasi teori.
37
apa yang dikatakannya sepanjang waktu, membandingkan keadaan dan
perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti
rakyat biasa, orang yang berpendidikan rendah, menengah dan tinggi, oang
berada dan orang pemerintahan, membandingkan hasil wawancara dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan.
38
TABEL 1
TABEL 2
39
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh
data.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
deskriptif kualitatif. Karena data memerlukan penjelasan secara deskriptif. Data
yang diperoleh kemudian di klasifikasi dan klasifikasi sesuai dengan kategori yang
telah ditentukan. Dilakukan juga inferensi, yaitu menyimpulkan data-data yang
kemudian dibuat kajian deskripsinya dengan kajian penelitian,.
TABEL 3
Keterangan:
T: Toleransi
40
SBD: Sikap Bangga Terhadap Budaya
F. Tahap-Tahap Penelitian
Tahapan penelitian dalam penelitian kali ini terdiri dari tiga unsur yaitu tahap
masukan, proses dan keluaran. Ketiga tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut :
41
d. Penulis menganalisis data yang ditemukan dalam novel Laut Bercerita
karya Leila S. Chudori.
3. Tahap Penyelesaian
Analisis data dalam penelitian tersebut akan menemukan hasil dari fokus
penelitian yang telah direncanakan. Pada tahap penyelesaian, setelah peneliti
melakukan pengecekan keabsahan data dengan mengikuti arahan pembimbing
selama melakukan penyusunan setiap bab dan melakukan analisis data, peneliti
menyimpulkan hasil penelitian yang dilakukan dan menyusun penelitian ini ke
dalam bentuk tugas akhir atau skripsi secara utuh. Arahan dan masukan dari
pembimbing diterima dan diikuti dengan baik oleh penulis. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian sampai akhir dengan hasil yang baik dan
maksimal.
42
DAFTAR PUSTAKA
Deanty Rumandang Bulan, Sri Ayu Dewi. 2019. “Analisis Unsur Intrinsik Novel Patah
Hati Terindah Karya Aguk Irawan Serta Pemanfaatannya Sebagai Salah Satu
Alternatif Bahan Ajar Di SMP Kelas VIII.” jurnal Bahasa Sastra Indonesia dan
Pengajarannya 12 Nomor 1(4): 27–34.
Fabiana Meijon Fadul. 2019. “済無No Title No Title No Title.” : 392–403.
Hermawan, Dani dan Shandi. 2019. “Pemanfaatan Hasil Analisis Novel Seruni Karya
Almas Sufeeya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.” Jurnal Bahasa, Sastra
Indonesia dan Pengajarannya 12(1): 11–20.
https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/metamorfosis/article/download/125/127/
468.
Kesetiaandalam, D A N, Gottlieb Tinjauan, and Sosiologi Sastra. “Novel Perempuan
Berwajah Seribu Karya Eli.”
Kusumawardani, Anggraeni, and Buletin Psikologi. 1951. “CONVENTION Générale
Entre La France et Le Grand-Duché de Luxembourg Sur La Sécurité Sociale.”
Archives de médecine sociale 7(1): 38–48.
Lestari, Sri Uji; Saraswati, Ufi; Muntholib, Abdul. 2018. “Penanaman Nilai-Nilai
Nasionalisme Dalam Pembelajaran Sejarah Lokal Perjuangan Rakyat Sukorejo
Kelas XI Di SMA Negeri 1 Sukorejo.” ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Sejarah 13(2): 205–15.
Literate, Syntax, and Jurnal Ilmiah Indonesia. 2020. “Penanaman Nilai Cinta Tanah
Air Disekolah.” : 274–82.
Liye, Tere et al. 2020. “NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL HUJAN KARYA
TERE LIYE SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN KAJIAN PROSA PADA
MAHASISWA PROGRAM STUDI DIKSATRASIADA UNIVERSITAS
MATHLA ’ UL ANWAR BANTEN Oleh Sopyan Sauri Program Studi
Diksatrasiada Universitas Mathla ’ Ul Anwar Banten.” V(1): 69–83.
Masyarakat, Era. 2022. Sastra Dan Anak Di Era Masyarakat 5.0.
Pratiwi, Nuning Indah. 2017. “(DATA PRIMER SEKUNDER) Penggunaan Media
Video Call Dalam Teknologi Komunikasi.” Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial 1(2):
212. http://journal.undiknas.ac.id/index.php/fisip/article/view/219/179.
Prosiding, Tim. 2000. “W W Id W W W . M.”
43
Rahma, Khofifa, and Eka Airlangga. 2020. “JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 4 No. 3
Juli 2020.” Jurnal Ilmiah Kohesi 4(3): 149–55.
Stilistika, Kajian et al. 2021. “Intan Ari Gita Saraswati, 2021 KAJIAN STILISTIKA
DALAM KUMPULAN CERPEN ORANG-ORANG PINGGIRAN KARYA
LEA PAMUNGKAS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR
MODUL DI KELAS XI SMA Universitas Pendidikan Indonesia |
Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu.” : 1–7.
Suhandi, Rahmad, Herman J Waluyo, and Nugraheni Eko Wardani. 2018. “Kajian
Sosiologi Sastra Pada Cerpen-Cerpen Karya Eka Kurniawan.” Seminar Nasional
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0 2(7): 317–
22.
Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, and Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia Kelas
XI SMA/MA/SMK/MAK.
Sumampir, S D Negeri. 2014. Mata Pelajaran Ips Pada Siswa Kelas Iv Mata Pelajaran
Ips Pada Siswa Kelas Iv.
Wiyatmi. 2013. “Sosiologi Sastra: Teori Dan Kajian Terhadap Sastra Indonesia.”
Kanwa Publiser: 1–159.
staffnew.uny.ac.id/upload/131873962/pendidikan/Bahan+ajar+Sosiologi+Sastra.
pdf.
Yanti, Windar, M Taufik, Indhira Asih, and Viviani Yandari. 2022. “PRIMARY :
JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR VOLUME 11 NOMOR 4
AGUSTUS 2022 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MAJALAH
PINTAR EDUKATIF IPS DEVELOPMENT OF SOCIAL SCIENCE
LEARNING SUBJECT ’ S EDUCATIVE SMART MAGAZINE AS
LEARNING MEDIA FOR STUDENTS AT GRADE I.” 11(4): 1055–62.
44
LEMBAR PROPOSAL PENELITIAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS PAKUAN
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Diketahui Oleh :
Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia