PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
NPM : 191025377001
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis diberikan kesempatan dan kemudahan
untuk menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Utama
Dalam Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini”. Shalawat beserta
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga dan
sahabatnya.
Proposal penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia di STKIP
Muhammadiyah Sungai Penuh.
ii
6. Bapak Adli Sumantri, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan arahan, masukan, petunjuk dan ilmu yang sangat
bermanfaat serta waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis
dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
7. Kepada kedua orang tua dan saudara yang tak henti-hentinya memberi doa
dan dukungan kepada penulis.
8. Rekan- rekan seperjuangan yang telah memberikan semangat dan doa
untuk menyelesaikan proposal penelitian ini, serta semua pihak yang telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga
persahabatan kita tetap terjaga.
Penulis
Nora Azura
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah...................................................................................4
1.3 Batasan Masalah.........................................................................................4
1.4 Rumusan Masalah.......................................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian........................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian......................................................................................6
1.7 Defenisi Operasional..................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................8
2.1 Karya Sastra ...............................................................................................8
2.2 Novel...........................................................................................................9
2.2.1 Pengertian Novel..............................................................................9
2.2.2 Unsur Pembangun Novel..................................................................10
2.3 Hakikat Konflik Batin.................................................................................15
2.3.1 Pengertian Konflik............................................................................15
2.3.2 Pengertian Konflik Batin..................................................................15
2.3.3 Jenis Konflik.....................................................................................16
2.3.4 Bentuk Konflik Internal....................................................................17
2.3.5 Faktor Penyebab Konflik Internal (Batin) .......................................18
2.4 Hakikat Psikologi Sastra.............................................................................19
2.4.1 Pengertian Psikologi Sastra..............................................................19
2.4.2 Pendekatan Psikologi Sastra.............................................................19
iv
2.4.3 Psikoanalisis Sigmund Freud............................................................20
2.5 Penelitian yang Relevan.............................................................................22
2.6 Kerangka Konseptual..................................................................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................26
3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................26
3.2 Sumber Data...............................................................................................27
3.3 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................27
3.4 Instrumen Penelitian...................................................................................27
3.5 Teknik Analisis Data..................................................................................28
3.6 Teknik Keabsahan Data.............................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................30
v
BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara mengenai sastra tidak akan lepas dari karya yang membahas
persoalan dalam kehidupan bermasyarakat. Karya sastra diciptakan untuk dibaca
dan dinikmati oleh pembaca, dengan menikmati karya sastra, pembaca dapat
menerima beberapa manfaat berupa pengetahuan dan pengalaman yang mendalam
tentang kehidupan masyarakat. Sastra harus mampu melahirkan sesuatu yang
bermanfaat dan berguna sesuai dengan tujuan penulisannya. Karya sastra tidak
lepas dari seorang pengarang, di mana seorang pengarang juga hidup di tengah
masyarakat dengan mewujudkan ide-ide kreatifnya dalam menghasilkan sebuah
karya yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat.
Konflik dapat terjadi antar manusia ataupun dalam diri manusia. Konflik
yang terjadi dalam satu diri manusia saja atau diri sendiri disebut dengan konflik
batin. Konflik merupakan proses dinamika psikologi dalam kehidupan individu.
Konflik dapat diketahui dari cara bersikap, raut wajah, perasaan, dan bahkan
menimbulkan rasa cemas yang membuat manusia tidak tenang. Konflik yang
1
2
dialami seseorang juga akan menimbulkan frustrasi karena apa yang diinginkan
tidak tercapai atau karena adanya tekanan. Konflik batin merupakan sesuatu yang
tidak menyenangkan yang terjadi atau yang dialami oleh tokoh cerita.
Permasalahan yang sering dialami oleh manusia dalam cerita fiksi seperti novel
dapat menimbulkan konflik batin pada si tokoh. Terkadang sebagai manusia,
dalam menyikapi permasalahan yang terjadi sangat menonjolkan emosi atau
perasaan sehingga permasalahan yang sederhana menjadi masalah yang besar.
Hal ini dilakukan agar dikemudian hari pembaca mampu dan memahami
sebuah karya sastra, karya sastra juga merupakan salah satu bentuk dari prosa
fiksi. Prosa fiksi adalah bagian dari ilmu sastra yang berbentuk karangan fiksi
imajinatif yang berangkat dari kenyataan yang ada. Prosa disebut juga karangan
fiksi, dunia imajinasi dan cerita rekaan. Setiap teks dalam prosa pada dasarnya
adalah pesan tersirat yang disajikan secara implisit dan eksplisit oleh pengarang,
tetapi kebanyakan pengarang menyampaikan pesan dalam bentuk implist atau
pesan tersirat pengarang.
Salah satu tokoh yang dipandang sebagai pencetus ide psikologi sastra
adalah Sigmund Freud. Selain mencetuskan psikologi sastra, di dalam kajian
psikologi sastra Sigmund Freud juga memunculkan teori tentang struktur
kepribadian yang terdiri dari tiga macam, yaitu Id, Ego dan Super Ego. Novel Dua
Garis Biru salah satu novel yang begitu kuat menonjolkan sisi psikologis
3
tokohnya. Novel Dua Garis Biru ditulis oleh Lucia Priandarini yang diadaptasi
dari skenario film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer. Lucia Priandini adalah
seorang penulis sekaligus reporter.
Novel ini menceritakan tentang Dara, gadis pintar kesayangan guru, dan
Bima, murid santai yang cenderung masa bodoh, menyadari bahwa mereka bukan
pasangan sempurna. Namun perbedaan itu justru membuat keduanya bahagia
menciptakan dunia mereka sendiri. Dunia tak sempurna tempat mereka biasa
saling menertawakan kebodohan dan menerbangkan mimpi mereka. Namun suatu
waktu kenyamanan membuat mereka melanggar batas. Satu kesalahan dengan
konsekuensi besar yang baru disadari kemudian, kesalahan yang selamanya akan
mengubah hidup mereka dan orang-orang yang mereka sayangi. Di usia 17,
mereka dihadapkan dengan pilihan berat, antara memperjuangkan masa depan
atau menjadi orang tua. Ternyata cinta sederhana saja tidak cukup, kenyataan dan
harapan keluarga membuat Dara dan Bima semakin terdesak ke persimpangan,
siap menjalani hidup bersama atau melangkah pergi ke dua arah berbeda.
Pemilihan novel Dua Garis Biru sebagai sumber penelitian ini karena
sangat menarik untuk dikaji yaitu, aspek kepribadian dalam novel Dua Garis Biru
berhubungan dengan tingkah laku atau sikap tokoh utama, yaitu Bima dan Dara.
Dara memiliki kepribadian tidak sabar, ragu-ragu dalam mengambil keputusan,
dan sensitif. Sedangkan, Bima mudah kecewa, suka melakukan sesuatu tanpa
memikirkan risiko dan mudah terpengaruh lingkungan. Pada penelitian ini
membahas mengenai kepribadian seorang remaja dalam menanggung beban yang
sangat berat karena kurangnya edukasi tentang pergaulan bebas, seks, reproduksi
dan kurangnya komunikasi dengan keluarga.
Tokoh utama yaitu Dara mempunyai kepribadian tidak sabar dan ragu-
ragu dalam mengambil keputusan terlihat pada saat Dara mengetahui bahwa
dirinya hamil, pada saat itu juga Dara ingin menggugurkan kehamilannya, tetapi
ia tidak melakukannya karena ia ragu dengan keputusan yang ia ambil. Sedangkan
Bima, memiliki kepribadian yang mudah kecewa, suka melakukan sesuatu tanpa
4
Beberapa alasan tersebut yang membuat novel ini sangat menarik untuk
diteliti dari segi struktur kepribadian tokoh utamanya, karena dalam penelitian ini
peneliti menganalisis mengenai kepribadian remaja yang sedang menanggung
beban yang dapat merenggut masa depan mereka. Sementara itu pemerintah juga
gencar memberi sosialisasi terhadap masyarakat khususnya para remaja tentang
kenakalan remaja dan penikahan dini yang dapat merusak mental dan masa depan
remaja. Alasan peneliti memilih novel ini dikarenakan permasalahan yang
disajikan oleh pengarang sangat berkaitan dengan pemasalahan yang sedang
marak terjadi dalam masyarakat saat ini.
1. Unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia
Priandarini.
2. Aspek Id tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia
Priandarini.
3. Aspek Ego tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia
Priandarini.
4. Aspek Super Ego tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia
Priadarini.
1. Unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia
Priandarini.
5
2. Aspek Id tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia
Priandarini.
3. Aspek Ego tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia
Priandarini.
4. Aspek Super Ego tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia
Priadarini.
1. Bagaimana unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Dua Garis Biru
karya Lucia Priandarini?
2. Bagaimana aspek Id tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia
Priandarini?
3. Bagaimana aspek Ego tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru karya
Lucia Priandarini?
4. Bagaimana aspek Super Ego tokoh utama dalam novel Dua Garis Biru
karya Lucia Priadarini?
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
peneliti, pembaca, guru, dan peneliti lainnya.
1) Bagi Peneliti
2) Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini berguna bagi pembaca untuk menambah kemampuan dan
minat dalam mengapresiasi karya sastra, khususnya novel.
3) Bagi Guru
TINJAUAN PUSTAKA
Karya sastra dan manusia tidak dapat dipisahkan karena sebagai manusia
sebagai individu yang melakukan penciptaan karya sastra dan juga sebagai pelaku
fenomena dalam bermasyarakat. Banyak masalah-masalah tentang kemanusiaan
yang mengisi konflik sebuah karya sastra Waluyo, (dalam Navira, Resdianto, dan
Titik 2022:3). Permasalahan itu dapat terjadi akibat penyimpangan norma-norma
masyarakat, keacuhan masyarakat terhadap peraturan yang ditetapkan dan konflik
batin yang timbul karena perbedaan tujuan manusia satu dengan manusia lain.
Akhirnya terjadi kritik sosial yang dimunculkan pengarang pada karya sastranya.
Kritik sosial yang muncul bisa dengan jelas tersurat ataupun bisa juga tersirat
sesuai keinginan pengarang.
Sebuah karya sastra tidak lepas dari penggambaran suatu realitas sosial
dalam masyarakat. Segala peristiwa dan fenomena yang terjadi dapat
memunculkan suatu ide bagi penulis untuk menuangkan imajinasinya dalam
bentuk tulisan. Karya sastra yang terinspirasi dari kehidupan nyata bersifat
imajinatif yang dapat dinikmati, dikritik dan diapresiasi oleh orang lain Imam,
(dalam Navira, Resdianto dan Titik, 2022:3).
8
9
2.2 Novel
Novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang secara harfiah berarti
sebuah barang baru yang kecil, kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam
bentuk prosa. Novel juga berasal dari bahasa latin novellus yang diturunkan pula
dari kata novie yang berarti baru. Dikatakan baru karena novel dibandingkan
dengan jenis-jenis sastra lain seperti puisi, drama, dan lain sebagainya maka jenis
novel ini muncul kemudian.
Secara garis besar karya sastra dibangun oleh dua unsur yaitu unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur inilah yang banyak digunakan dalam
mengkaji novel atau karya sastra pada umumnya.
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik dibedakan atas dua macam, yaitu unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama adalah semua yang berkaitan dengan pemberian makna
yang disampaikan melalui bahasa. Unsur penunjang adalah segala upaya yang
digunakan dalam memanfaatkan bahasa. Dapat disampaikan bahwa unsur intrinsik
adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, tanpa adanya unsur
intrinsik maka akan sulit untuk membangun keterpaduan antar cerita di dalam
karya sastra karena keterpaduan antar unsur ilmiah yang membuat sebuah novel
terwujud.
1) Tema
Dalam tema mencakup persoalan dan tujuan atau amanat dari pengarang.
Tema akan menjadi dasar dari pengembangan cerita di dalam novel dan akan
menjiwai seluruh bagian cerita. Kehadiran tema dalam cerita tidak dilukiskan
secara khusus, melainkan pembaca yang akan menemukanya sendiri di dalam
cerita. Jadi dapat disimpulkan bahwa tema dalam novel merupakan suatu inti bagi
peneliti dalam menganalisis karya sastra.
2) Penokohan
cerita. Jadi dapat disimpulkan bahwa alur atau plot dapat diartikan sebagai suatu
rangkaian berjalanya suatu cerita yang berusaha memecahkan konflik-konflik
yang ada dalam cerita, yang disajikan oleh pengarang secara runtut dan menarik
berdasarkan sebab akibat yang ada dalam cerita.
4) Latar
5) Sudut Pandang
6) Gaya Bahasa
7) Amanat
2. Unsur Ekstrinsik
14
Pada bagian ini akan dibahas beberapa teori yang berhubungan dengan
konflik. Dalam teori ini terdiri dari dua bagian penting. Adapun teori-teori
tersebut adalah sebagai berikut.
Emzir, (2015:189) menyatakan bahwa konflik juga dapat terjadi jika tidak
adanya kesepakatan antara ego satu dan ego yang lain. Sementara itu Wellek dan
Warren, (dalam Emzir 2015:189) mengatakan bahwa konflik adalah sesuatu yang
dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang yang
menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Berdasarkan pendapat para ahli
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa konflik merupakan dua pertarungan
antara diri seseorang dengan kata hatinya yang saling bertolak belakang sehingga
mengakibatkan terjadinya suatu konflik.
oleh pengarang untuk membentuk seri cerita yang menarik untuk dibahas.
Pergejolakan batin yang digambarkan dalam cerita seakan-akan kita merasakan
apa yang dirasakan oleh tokoh dalam cerita tersebut.
1) Konflik dalam diri seorang (tokoh), konflik tersebut sering disebut juga
dengan psychological conflict atau konflik kejiwaan. Konflik jenis ini
biasanya terjadi musabab suatu pertarungan individual atau perjuangan
seorang tokoh dalam melawan dirinya sendiri, sampai pada akhirnya ia
dapat mengatasi dan menentukan apa yang mesti dilakukannya.
2) Konflik antara orang-orang atau seseorang dan masyarakat. Konflik
tersebut disebut dengan istilah social conflict atau konflik sosial. Konflik
seperti ini biasanya terjadi antara tokoh dengan lingkungan sekitarnya.
Konflik tersebut timbul dari sikap individu terhadap lingkungan sosial dan
menyangkut pada masalah yang terjadi di masyarakat.
3) Konflik antara manusia dan alam. konflik seperti ini sering disebut sebagai
physical or element conflict atau konflik alamiah. Konflik ini tidak bisa
memanfaatkan dan membudayakan alam sekitar. Apabila hubungan
manusia dengan alamnya tidak serasi, maka akan terjadi disharmoni yang
dapat menyebabkan terjadinya konflik tersebut.
relasi dengan orang tuanya dikemudian hari atau keterkaitan pada ibu merupakan
penyebab predisposisi terjadinya gangguan pada seseorang.
Psikologi sastra adalah telaah karya sastra yang mencerminkan proses dan
aktivitas kejiwaan. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diuraikan (a)
pengertian psikologi sastra, (b) pendekatan psikologi sastra, dan (c) psikoanalisis
Sigmund Freud.
disimpulkan bahwa psikologi sastra adalah kajian yang mengundang karya sastra
sebagai aktivitas kejiwaan serta kreativitas pengarang yang dipengaruhi dengan
menggunakan cipta, rasa dalam berkarya dengan mempelajari aspek-aspek
kejiwaan orang lain yang berkaitan dengan pegarang, karya dan pembaca.
dari ketiga struktur kepribadian, dalam penelitian ini penulis menggunakan teori
psikoanalisis dari Sigmund Freud untuk meneliti lebih dalam tentang konflik batin
pada tokoh utama. Menurut Suryabrata, (2013:124-125), Freud mengenalkan tiga
model struktur kepribadian, yakni Id, Ego serta Super Ego. Berikut ini penjelasan
mengenai komponen struktural tingkat kesadaran yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud adalah sebagai berikut.
1. Id
2. Ego
besar daerah operasi ego berada di kesadaran, namun ada sebagian kecil ego
beroperasi di daerah prasadar dan daerah tak sadar. Ego adalah eksekutif
(pelaksana) dari kepribadian, yang memiliki dua tugas utama; pertama, memilih
stimuli mana yang hendak direspon dan atau insting mana yang akan dipuaskan
sesuai dengan prioritas kebutuhan. Jadi ego adalah tindakan yang di timbulkan
oleh id.
3. Superego
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan
acuan serta referensi adalah sebagai berikut:
Pertama Diana, (2016) dengan judul penelitian “Konflik Batin Tokoh Utama
dalam Novel Wanita Di Lautan Sunyi karya Nurul Asmayani”. Hasil
penelitiannya adalah berbagai persoalan dan masalah kehidupan cukup banyak
dilewatinya, yaitu: banyak konflik batin yang dialami oleh tokoh utama yang
masuk dalam kategori id, ego, dan super ego pada novel Wanita di Lautan Sunyi
karya Nurul Asmayani. Berawal dari perpisahan tokoh utama dengan putra
tercinta sehingga persoalan tokoh utama mengalami konflik batin yang luar biasa.
Perbedaannya terletak pada sumber data dan objek kajiannya. Sedangkan
22
persamaannya sama-sama membahas tentang konflik batin id, ego, dan super ego
tokoh utama.
Kedua Nuryati dan Sobari, (2019) dengan judul penelitian “Analisis Kajian
Psiikologi Sastra Pada Novel Pulang Karya Leila S. Chudori. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa tokoh Dimas Suryo yang mengalami berbagai konflik batin
akibat memikirkan kejadian demi kejadian yang terjadi di tanah airnya dan juga
keinginannya yang kuat untuk pulang ke tanah air walaupun beberapa kali gagal
dalam usaha tersebut.
Dalam penelitian terhadap novel ‘Dua Garis Biru’ Karya Lucia Priandarini
ini digunakan pendekatan strukturan, pendekatan sosiologi sastra dan pendekatan
mimetik. Kerangka berpikir yang digunakan dalam menganalisis novel ‘Dua Garis
Biru’ Karya Lucia Priandarini adalah sebagai berikut:
Studi Pustaka
Pendekatan Struktural
Kajian Psikologi Sastra
Unsur Intrinsik dan Unsur
Ekstrinsik Id, Ego, dan Super Ego
Kajian Psikologi Sastra dalam mengkaji konflik batin tokoh utama dalam
novel ‘Dua Garis Biru’ karya Lucia Priandarini
Kesimpulan
Konflik batin dalam novel ‘Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Dua
Garis Biru Karya Lucia Priandarini
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Dua
Garis Biru Karya Lucia Priandarini” merupakan sebuah penelitian deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari eksplorasi ini dikumpulkan
dan biasanya berupa sebuah data deskriptif (berbentuk teks). Penelitian jenis
deskriptif merupakan penelitan yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan
suatu fakta dan wilayah tertentu secara sistematis, faktual, dan akurat. Kunci
sumber data dari suatu penelitian bisa didapatkan dari mana saja. Pertanyaan
penelitian deskriptif didasarkan pada “bagaimana” karena, berusaha melukiskan
gejala yang dijumpai dalam masyarakat. Menurut Anggito, (2018:8), penelitian
kualitatif mengemban tradisi post positivisme, cenderung sebagai proses
penelitian untuk memahami berdasarkan tradisi metodologi penelitian tertentu
dengan cara menyelidiki masalah/fenomena sosial pada manusia dengan segala
perilakunya.
25
26
setiap bagian atau kutipan yang dianggap terkait dengan kebutuhan data
penelitian. Teknik terakhir yaitu teknik mencatat yang merupakan lanjutan dari
teknik membaca, artinya setelah peneliti membaca, menganalisis, dan memberi
tanda pada sumber data, langkah selanjutnya adalah memindahkan data tersebut
ke media atau buku lain untuk dijadikan sebuah teks hasil penelitian.
1. Pengumpulan data
Dari penelitian ini, data dikumpulkan dari beberapa sumber. Antara lain
data berupa novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini, buku, dan jurnal.
2. Reduksi data.
3. Penyajian data.
Tabel 3.1 bentuk analisis Id, Ego, dan Super Ego dalam novel “Dua
Garis Biru”.
1.
2.
Pada tahap ini penarikan kesimpulain dan verifikasi diperoleh dari hasil
analisis data. Data yang telah dianalisis mengunakan teori sastra yaitu melihat
konflik batin yang terdapat pada novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini,
kemudian ditarik kesimpulannya.
Agustina, Rini. 2015. Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Catatan Malam
Terakhir Karya Firdya Taufiqurrahman. Jurnal Pendidikan Bahasa. Vol.4.
No.2. https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/bahasa/article/view/94.
Diakses 12 Februari 2023.
Diana, Ani. 2016. Analisis Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Wanita Di
Lautan Sunyi Karya Nurul Asmayani. Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu.
https://ejournal.umpri.ac.id/index.php/pesona/article/view/139. Diakses 1
Februari 2023.
Emzir, dan Saifur Rohman. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Maiza, Suci dan Nidde Puspita. 2021. Telaah Dan Apresiasi Prosa Fiksi.
Surabaya: Pustaka Media Guru.
Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra: Karya Sastra Metode, Teori dan
Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Muhardi dan Hasanuddin WS. 2021. Prosedur Analisis Fiksi. Bandung: Subha
Mandiri Jaya.
Navira, dkk. 2020. Kritik Sosial dan Nilai Moral Individu Tokoh Utama dalam
Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori. Jurnal Pendidikan Bahasa,
Sastra, Seni, dan Budaya. https://doi.org./10.37.7832. Diakses 4 Februari.
Nuryati, Melia dan Teti Sobari.2019. Analisis Kajian Psikologi Sastra Pada Novel
Pulang Karya Leila S. Chudori. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Vol 2. Nomor 4.
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/download/2877/
pdf. Diakses 8 Februari 2023
30
31
Poni Ernis. 2018. Perbandingan Karakter Tokoh Utama Novel Salah Asuhan
Karya Abdoel Moeis Dan Belenggu Karya Armin Pane. STKIP Yayasan
Abdi Pendidikan Payakumbuh. Pena Literasi Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia. Volume 1 No 1 April 2018.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasi/article/view/2439. Diakses 2
Februari 2023.
Priandarini, Lucia dan Gina S. Noer. 2019. Dua Garis Biru. Jakarta: Pustaka
Utama.
Ratna, Nyoman Kuta. 2010. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sidiq, Umar dan Miftacul Choiri. 2019. Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang
Pendidikan. Ponoroga: Cv Nata Karya.
Tara, dkk. 2019. Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Karya Ruwi Meita
Tinjauan Psikologi Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra
Indonesia Di SMA. BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya.
Vol.7. No.1. https://jurnal.uns.ac.id/Basastra/article/view/35521. Diakses 12
Februari 2023.