SKRIPSI
i
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Lebih baik menjadi harimau satu hari, dari pada menjadi kambing seumur hidup
Persembahan:
Kupersembahkan hidupku untuk terus belajar demi kedua orang tua,keluarga dan
orang-orang yang menyayangiku.
vii
ABSTRAK
Muh Isnul Ikhsan. 2022. Makna yang Terkandung dalam Teks Aru Tubarania
Gowa. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Andi
Adam dan Pembimbing II Akbar Avincenna.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam
teks aru tubarania gowa. Penelitian ini bersifat deskrptif kualitatif. Data dari
penelitian ini berupa makna teks aru tubarania. Sumber data penelitian ini berupa
teks aru tubarania gowa dalam kajian semantik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis makna yang terkandung dalam teks
aru tubarania gowa terbagi atas dua yaitu makna denotatif dan makna konotatif
sebanyak 17 data. Makna denotatif merupakan makna umum atau makna yang
mengandung arti yang sebenarnya, ditemukan sebanyak 9 data, sedangkan makna
konotatif adalah makna yang sifatnya kias atau bukan makna yang sebenarnya,
ditemukan sebanyak 8 data
vi
KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang patut diucapkan oleh peneliti selain puji syukur
mempersembahkan proposal skripsi ini, bukti dari perjuangan yang Panjang dan
jawaban atas do’a dan senantiasa mengalir dari orang-orang terkasih. Sholawat serta
kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Sang pejuang sejati yang telah
Proposal skripsi dengan judul “analisis makna yang terkandung dalam teks
aru tubarania dalam(kajian semantik), sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
sarjana ilmu Pendidikan pada jurusan Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia di
hingga akhir proses pembuatan proposal skripsi ini bukanlah hal yang mudah. Ada
banyak rintangan, hambatan dan cobaan yang selalu menyertai. Hanya dengan
ketekunan, kerja cerdas, dan ikhlas sehingga membuat penulis termotivasi dalam
menyelesaikan proposal skripsi ini. Juga dengan adanya berbagai bantuan baik
berupa moril dan materil dari berbagi pihak sehinggah mempermudah penyelesaiaan
penulisan proposal skripsi ini. Dan terima kasih utamanya kepada kedua orang tua
saya yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik dengan sepenuh hati dalam
buaian kasih sayang kepada penulis. Doa, restu, nasihat, dan petunjuk dari mereka
merupakan dorongan moril yang efektif sehingga penulis bersemangat dan semakin
ix
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Andi Adam S.Pd., M.Pd
Akib, S.Pd., M.Pd., Ph. D. Serta para wakil Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Prof. Dr. Dra. Munirah, M.Pd dan
sekertaris Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia Dr. Paida, S.Pd., M.Pd.
beserta seluruh staffnya. Dosen penasehat Akademik penulis selama 4 tahun dalam
Terima kasih penulis ucapkan juga kepada kedua orang tua yang membantu
selama penulis menyusun skripsi, Ayahanda Silahuddin S.Pd dan Ibunda Kartia,
serta semua keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang dan cintanya dalam
viii
Teman-teman dan sahabat-sahabat khususnya dikelas PBSI-B dan angkatan
018 yang selama ini sudah seperti saudara yang memberikan banyak kebahagian
yang luar biasa dan selalu membersamai baik suka maupun duka. Serta sahabat,
teman-teman berbagai pihak yang tidak bisa sebut satu persatu yang telah
membantu penulis dengan ikhlas dalam hal yang berhubungan dengan
dan saran dari berbagai pihak,selama saran dan kritikan tersebut sifatnya
membangun karna penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama
Penulis
ix
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
1. Sastra...................................................................................................... 11
3. Kebudayaan ........................................................................................... 16
4. Bahasa .................................................................................................... 18
xii
5. Semantik ................................................................................................ 19
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................... 59
B. Saran ........................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra berasal dari bahasa Sanskerta yaitu shaastra, yang berarti "teks
yang mengandung instruksi" atau "pedoman". Shaastra berasal dari kata dasar
śās- atau shaas- yang berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau
instruksi, dan tra yang berarti alat atau sarana.sastra juga merupakan ungkapa
tersebut.satra tidak hanya sebatas tulisan pada selembar kertas saja,tetapi juga
berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk),
1
2
dikaji dan di pahami yaitu Analisis makna yang terkandung dalam teks aru
tubarania gowa .
Aru tubarania merupakan ikrar atau ungkapan sumpah setia yang sering
bahwa apa yang telah diucapkan dalam Aru itu akan dilaksanakan sungguh-
memotivasi untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita sang raja dalam
latar sosial budaya dalam situasi dan suasana sosial masyarakat Gowa pada
disampaikan oleh orang-orang Gowa pada masa kerajaan yang hingga kini
putri dari alam atas (kayangan). Kisah tersebut secara garis besar menceritakan
tersebut, dilakukan sebuah ritual sumpah atau kontrak politik antara raja dan
Salapang merupakan kumpulan sembilan pengabdi Kerajaan Gowa, hal ini dapat
membentuk Kerajaan Gowa. Sayangnya tidak ada istilah yang digunakan untuk
prajurit terhadap rajanya, Tradisi ini dilakukan saat hendak berangkat ke medan
simulasi medan perang. Hal demikian menjadikan orang yang turut menyaksikan
Tradisi Angngaru Tubarani merupakan salah satu tradisi yang telah lama
4
ada dalam tubuh masyarakat gowa. Dalam catatan sejarah, Angngaru Tubarania
disebut juga sebagai salah satu tradisi tertua di Kerajaan Gowa. Hal tersebut
sebelum menuju medan perang, dan beberapa agenda sakral terkait kegiatan
terjaga namun dalam bentuk yang lebih transformatif dari sebelumnya, yakni
budaya pertunjukan.
tradisi ini, dari konteks zaman kerajaan kemasa modern saat ini. Perubahan
untuk mempertahankan dan mewariskan suatu tradisi yang bisa jadi akan
tergeser dan hilang apabila tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat itu
sendiri.
seorang pria sambil memegang keris atau senjata lainnya dan umumnya
lainnyaa. Menurut KBBI(edisi ke V), Angngaru berasal dari kata aruk yang
Makassar (tinggi) yang artinya sumpah atau ikrar. Dg. Tutu menyebutkan bahwa
angngaru merupakan suatu bentuk ikrar kesetiaan terhadap Raja Gowa yang
sifatnya sangat sakral. Tradisi tersebut merupakan tradisi yang disaksikan oleh
Tomanurung Baineya seorang putri yang turun dari kayangan saat diangkat
menjadi Raja Gowa yang pertama oleh ke sembilan federasi kerajaan atau yang
sebagai salah satu ritual tertua dalam lingkungan Kerajaan Gowa. Hal tersebut
sumpah, diberi prefiks a‟/ang sebagai bentuk kata kerja yang Dalam hal lain,
6
tradisi tersebut merupakan ikrar yang hanya diperuntukkan bagi raja-raja baru
sumpah dari prajurit, raja seyogianya juga harus menjamin kehidupan rakyat
di waktu lampau. Hal tersebut juga menjadi titik perhatian penulis dalam artikel
hingga ke luar negeri. Hal tersebut tentu saja tidak berlebihan mengingat dalam
yang mempelajari makna / arti yang terkandung dalam bahasa, kode, atau jenis
lain dari representasi. Dengan kata lain, semantik adalah studi tentang makna.
7
menurut frida unsiah dan ria yulianti dalam pengantar ilmu linguistik, semantic
adalah ilmu yang mempelajari tentamg makna dan arti,seperti yang melekat di
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah makna yang terkandung dalam teks
C.Tujuan Penelitian
tubarania gowa.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan
1. Manfaat Teoritis
Dalam menganalisis makna yang terkandung dalam teks aru tubarania gowa
terhadap makna dalam teks aru tubarania gowa dan kajian semantik sebagai ilmu
seni memahami.
2. Manfaat Praktis
bagi mahasiswa dan Dosen terutama di program studi Pendidikan Bahasa dan
c. Bagi peneliti selanjutnya,hasil peneliti ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Relevan
sastra lisan aru (Angngaru) dengan . Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
sastra sebagai cerminan kehidupan sosial masyarakat dalam teks sastra lisan
Angngaru. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam
penelitian ini adalah teks, kalimat, ungkapan yang terdapat dalam teks Angngaru.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca, dan teknik
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa teks sastra lisan Angngaru
yang menggambarkan keberanian serta kesetiaan raja dan para prajurit yang dapat
mencerminkan kehidupan masyarakat Gowa pada zaman dulu, Penelitian yang sama
dilakukan oleh;
“Analisis semantik Puisi Penerimaan karya Chairil Anwar) Pesan atau makna yang
disampaikan dalam puisi tidak selalu menggunakan kalimat sederhana. Oleh karena
itu, artikel ini bertujuan untuk menganalisis puisi Penerimaan karya Chairil Anwar
mengenai segi makna leksikal, makna gramatikal, makna referensial, dan makna
kias yang terdapat pada puisi Penerimaan karya Chairil Anwar. Teknik
menunjukkan bahwa puisi Penerimaan karya Chairil Anwar terdiri dari delapan bait
bermakna lesikal, 5 kata bermakna referensial, dan 5 kata bermakna kias. Makna
semantik yang terbanyak ditemukan pada puisi tersebut, yaitu leksikal. Hal tersebut
karena pengarang menggunakan kata yang memiliki makna sebenarnya atau sesuai
dengan kamus, seperti “aku”,“kau” dan “masih”. Akhir dari analisis semantik
disimpulkan bahwa puisi ini bercerita tentang kisah cinta seorang lakilaki kepada
Penelitian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan
dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada objek dan sumber data
penelitian. Objek penelitian yang akan dilakukan adalah jenis-jenis makna kata pada
Selain itu, sumber data yang digunakan oleh peneliti juga berbeda dengan peneliti
11
Persibangga.
Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif deskriptif.
dengan peneliti yang akan dilakukan. Peneliti akan serupa dengan penelitian
terutama jenis maknanya. Perbedaan antara peneliti yang dilakukan oleh peneliti
terletak pada objek dan sumber data penelitiannya. Objek penelitian yang akan
dilakukan adalah jenis makna dalam lirik lagu Abu Nawas An Recognition, dan
objek penelitian sebelumnya adalah makna, informasi dan maksud dalam lirik lagu
seni kleninga
B. Kajian Teori
1. Sastra
a. Pengertian Sastra
Sastra di dalam bahasa Sansekerta disebut dengan Shastra yakni kata serapan
dalam bahasa Indonesia, kata ini umumnya dipakai untuk mengacu pada
kesusastraan atau tulisan yang memiliki keindahan atau arti tertentu. Menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) sastra adalah karya tulis yang jika dibandingkan
keartistikan, keindahan, isi dan ungkapan. Karya sastra sendiri merupakan karangan
yang memiliki nilai kebaikan berupa tulisan dengan bahasa yang indah penuh
mengenai manusia, sosial, intelek, dengan gaya yang khas dan unik. Di mana
manusia (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai media dan memiliki efek positif
(1986 : 68)Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri
b. Fungsi Sastra
Fungsi sastra sendiri memiliki aneka ragam tegantung dari golongannya. Berikut ini
adalah beberapa fungsi sastra di dalam kehidupan masyarakat yang bisa diambil dan
dirasakan.
a. Fungsi reaktif.
Bahwa sastra memiliki fungsi reaktif artinya adalah sastra itu dapat
menghibur bagi pembaca dan penikmatnya. Seperti halnya pada drama komedi yang
mana dapat menghibur para penontonnya. Sedangkan drama sendiri tercipta atau
b. Fungsi didaktif.
Karena di dalam karya sastra terdapat berbagai unsure dan nilai yang bisa kita petik
Seperti puisi, karyanya dapat hanya memberikan keindahan atau nilai estetis
penikmat/pembacanya.
d. Fungsi Sosial
isu-isu sosial yang tengah terjadi di dunia. Melalui perumpamaan atau cerminan
realita, tulisan ini juga dapat mengkritik tanpa main hakim sendiri (judging), karena
e. Fungsi Sejarah
Sejarah sudah terlalu sering ditunggangi oleh kepentingan dari pihak yang
diunggulkan pada masanya. Sehingga sejarah dapat menjadi sangat tidak objektif
dan memihak. Sastra dapat menjadi saksi bisu sekaligus pengomentar terhadap
c. Jenis-jenis sastra
a. Drama
Drama adalah salah satu bentuk dari suatu karya sastra yang mana
didalamnya menceritakan kehidupan dari manusia melalui media gerak dan juga
suara
b. Puisi
14
Puisi merupakan salah satu bentuk dari karya sastra yang sangat
bergantung pada aturan tertentu, seperti irama, rima, serta menyusun bait dan juga
baris yang mana bahasanya nampak indah dan juga penuh dengan makna
c. Dongeng
Dongeng adalah salah satu karya sastra lama yang berisi cerita yang lebih
bersifat fiksi atau imajinasi yang terkandung di dalamnya sangat luar biasa.
permasalahannya.
d. Sastra memberikan hiburan. dalam lubuk hati manusia terpatri kecintaan dan
keindahan. Manusia adalah makhluk yang suka keindahan. Karya sastra adalah
apresiasi keindahan itu. Karena itu, karya sastra yang baik selalu menyenangkan
pembaca.
pengalaman hidup manusia, yang baik, yang jahat, yang benar, maupun yang
salah. Karena itu manusia lain dapat memetik pelajaran yang baik dari pelajaran
f. Sastra melampaui batas bangsa dan zaman. Nilai-nilai kebenaran, ide, atau
gagasan dalam karya sastra yang baik bersifat universal, sehingga dapat dinikmati
2. Sastra Makassar
Sastra daerah adalah satra yang memiliki yang memiliki kedudukan yang
sangat penting dalam ditengah masyarakat.hal ini karenakan sastra daerah dapat
kebudayaan,disini sagat terlihat jelas bahwa sastra tidak akan perna bisa dilepaskan
dari konteks kebudayaan, Zaidan dkk mengatakan bahwa sastra daerah adalah
gendre sastra yang ditulis dalam bahasa daerah bertema universal (Dalam Didipu,
2010:10).
Sulawesi selatan yang didiami oleh suku makassar beserta semangat yang
pandang(makssar),Gowa,takalar,jeneponto,bantaeng,bulukumba,sinjai,dan selayar.
ditinjauh dari dari segi bentuk maupun isinya. Karya sastra prosa daerah daerah
Paruntu kana (Peribahasa), Kelong (Pantun), Pakkio Bunting, Dondo, dan Aru
(Ikrar/janji) termasuk pula dalam sastra daerah makassar adalah bahasa berirama
makassar antara daerah satu yang satu dengan daerah lainnya memiliki perbedaan.
Perbedaan tuturan yang disebabkan oleh letak geografis disebut dialek. Bahasa
makassar dibagi menjadi lima dialek, yaitu lakiung, Turatea, Bantaeng, Konjo, dan
16
selayar. Dialek yang dianggap standar adalah bahasa makassar dialek lakiung
karena dialek inilah yang digunakan sebagai alat komunikasi resmi pada masa
3. Kebudayaan
A.Pengertian kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi, diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang
berasal dari bahasa Latin yaitu cultura. Kebudayaan secara umum mengarah pada
sebutan dari cara hidup sekelompok orang, yang berarti cara mereka melakukan
orang tertentu, yang meliputi bahasa, agama, masakan, kebiasaan sosial, musik, dan
seni. Dipahami pula pengertian kebudayaan secara umum adalah pola bersama
umum juga mengarah pada hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Ini bisa meliputi pandangan, sikap, nilai, moral, tujuan, dan adat istiadat.
umum adalah sebagai buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam. Hal itu merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran guna
bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa,
Ada beberapa macam ciri-ciri budaya atau kebudayaan, diantaranya adalah sebagai
berikut;
d. Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang terus berubah sepanjang waktu.
C. Fungsi Kebudayaan
masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan masyarakat
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar
4. Bahasa
Bahasa merupakan salah satu ciri yang paling khas dan manusiawi untuk
komunikasi adalah suatu bagian dari sistem kebudayaan, bahkan merupakan bagian
inti kebudayaan. Bahasa juga terlibat dalam semua aspek kebudayaan. Kebudayaan
manusia tidak akan mungkin terjadi tanpa bahasa karena bahasa merupakan faktor
kebudayaan. Oleh karena itu, bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan budaya
manusia karena antara bahasa dan budaya memiliki hubungan kausalitas atau
sedangkan budaya manusia banyak pula dipengaruhi oleh bahasa. Lebih penting dari
itu, kebudayaan manusia tidak akan dapat terjadi tanpa bahasa karena bahasalah
2017).
Menurut (Beta Puspa Sari ;2015) Bahasa bagian dari kebudayaan dan
sekarang. Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat
adaptasi sosial, hal ini mengingat bahwa Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang
Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan,
dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik
maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari
bahasa iyalah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan
dengan apa yang di ungkapkan oleh Abdula chaer(Sari 2018:13) Bahasa adalah
suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu
suatu sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah atau pola-pola
tertentu,baik dalam tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat.
bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) bersifat arbitrer dan
manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.oleh karna itu untuk memahami
5. Semantik
a . pengertian semantik
kata bahasa Yunani Kuno sema (bentuk nominal) yang berarti "tanda" atau
20
padanan kata "sema" itu adalah tanda linguistik (Prancis: signe linguistique) seperti
linguistik itu terdiri dari komponen penanda (Prancis: signifie) yang berwujud
bunyi, dan komponen petanda (Prancis: signifie) yang berwujud konsep atau makna.
terkandung dalam bahasa, kode, atau jenis lain dari representasi. Dengan kata lain,
semantik adalah studi tentang makna. Semantik biasanya berhubungan dengan dua
aspek lain: sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih
sederhana, dan pragmatis, penggunaan praktis simbol oleh rakyat dalam konteks
tertent Studi semantik juga menyelidiki tingkat pemahaman seseorang agar dapat
memahami makna dalam teks dan dapat menyimpulkan arti sesungguhnya yang ada
dalam teks tersebut, baik berupa kata maupun kalimat. Studi ini menggalibanyaknya
jenis makna yang akan terungkap, terutama dalam bentuk analisis yang akan diteliti
serta ingin dipahami oleh manusia. Kambartel dalam Pateda (2010:7) menyatakan,
“Semantik merupakan bahasa yang terdiri dari struktur yang menampakkan makna
Makna adalah pertautan yang ada diantara unsur-unsur bahasa itu sendiri terutama
Semantik dinyatakan dengan tegas sebagai ilmu makna, baru pada tahun
1990-an dengan munculnya Essai de semantikue dari Breal, yang kemudian pada
periode berikutnya disusul oleh karya Stern. Tetapi, sebelum kelahiran karya stern,
di Jenewa telah diterbitkan bahan, kumpulan kuliah dari seorang pengajar bahasa
lambanglambang dengan hal-hal yang ditandainya dan disebut makna atau arti”.
Pandangan ini kemudian menimbulkan suatu arahan bahwa makna akan muncul jika
pemahaman makna, wujud makna, jenis-jenis makna, aspek-aspek makna hal yang
hanya mempunyai satu makna atau lebih, dan cara memahami makna dalam sebuah
kata, semuanya dapat ditelusuri melalui disiplin ilmu yang disebut semantik”.
memahami makna dalam teks dan dapat menyimpulkan arti sesungguhnya yang ada
dalam teks tersebut, baik berupa kata maupun kalimat. Studi ini menggali
banyaknya jenis makna yang akan terungkap, terutama dalam bentuk analisis yang
akan diteliti serta ingin dipahami oleh manusia. Kambartel dalam Pateda
(2010:7) menyatakan, “Semantik merupakan bahasa yang terdiri dari struktur yang
pengalaman manusia”. Makna adalah pertautan yang ada diantara unsur- unsur
bahasa itu sendiri terutama pada kata-kata semantik.oleh karna itu untuk mengetahui
b. Jenis Semantik
Telah dijelaskan bahwa semantik adalah disiplin linguistik yang mengkaji sistem
makna. Jadi, objeknya makna. Makna yang dikaji dalam semantik dapat dikaji dari
22
banyak segi, terutama teori atau aliran yang berbeda dalam linguistik. Teori yang
behavioris tidak terlalu yakin dengan istilah-istilah yang bersifat mentalistik berupa
mind, concept, dan idea: Tidak ada perbedaan esensial antara tingkah laku manusia
dan hewan:
Berdasarkan sketsa itu makna berada dalam rentangan antara stimulus dan
respon, antara rangsangan dan jawaban. Makna ditentukan oleh situasi yang
berarti ditentukan oleh lingkungan. Karena itu, makna hanya dapat dipahami
jika ada data yang dapat diamati yang berada dalam lingkungan pengalaman
manusia.
2. Semantik Deskriptif
makna yang sekarang berlaku. Makna kata ketika kata itu untuk pertama kali
muncul. Tidak diperhatikan. Misalnya dalam bahasa Indonesia ada kata juara yaitu
3. Semantik Generatif
b. Struktur luar, yaitu unsur bahasa berupa kata atau kalimat yang seperti
terdengar:dan
c. Struktur dalam, yaitu makna yang berada dalam struktur luar. Aliran ini menjadi
terkenal dengan munculnya buku Chomsky tahun 1957 yang kemudian diperbarui.
Teori semantic generatif muncul tahun 1968 karena ketidakpuasan linguis terhadap
sintaksis bersifat homogen. Struktur dalam tidak sama dengan struktur semantik.
Teori ini tiba pada kesimpulan bahwa tata bahasa terdiri dari struktur dalam yang
berisi tidak lain dari struktur semantik dan struktur luar yang merupakan
perwujudan ujaran kedua struktur ini dihubungkan dengan suatu proses yang
disebut transformasi.
4. Semantik Gramatikal
gramatikal jauh lebih sulit dianalisis. Untuk menganalisis kalimat masih duduk,
yang ada dibalik kalimat itu. Sebuah kata akan bergesr maknanya apabila
5. Semantik Leksikal
pembahasan sistem makna ayang terdapat dalam kata. Semantik leksikal tidak
terlalu sulit. Sebuah kamus merupakan contoh yang tepat untuk Semantik
24
mandiri.
6. Semantik Historis
Semantik historis adalah studi semantik yang mengkaji sistem makna dalam
rangkaian waktu. Studi semantik historis ini menekankan studi makna dalam
rentangan waktu, bukan perubahan bentuk kata. Perubahan bentuk kata lebih
banyak dikaji dalam linguistic hoistoris. Asal-usul kata menjadi bagian studi
antara kata pada masa tertentu dengan kata pada bahasa yang lain. Misalnya
dalam BI terdapat kata padi dan dalam bahasa jawa terdapat kata pari. Fonem/
d/ dan/ r/ berkorespondensi.
7. Semantik Logika
Sematik logika adalah cabang logika modern yang berkaitan dengan konsep-
konsep dan notasi simbolik dalam analisis bahasa semantik logika mengkaji
sistem makna yang dilihat dari logika seperti yang berlaku dalam matematika
yang mangacu kepada kata pengkajian makna atau penafsiran terutama yang
dibentuk dalam sistem logika yang oleh Carnap disebut semantik. Dalam
semantik logika dibahas makna proprsi yang dibedakan dengan kalimat, sebab
kalimat yang berbeda dalam bahasa yang sama dapat aja diujarkan dalam
proporsi yang sama. Sebaliknya, sebuah kalimat dapat diujarkan dalam dua atau
lebih proporsi. Proporsi boleh benar boleh salah, dan lambang disebut sebagai
8. Semantik Struktural
bahasa adalah sebuah sistem, sebuah hubungan struktur yang unik yang terdiri
dari satuan satuan yang disebut struktur. Struktur itu terjelma dalam unsure
berupa fonem, morfem, kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana yang
6. Semantik Leksikal
pembahasan sistem makna ayang terdapat dalam kata. Semantik leksikal tidak
terlalu sulit. Sebuah kamus merupakan contoh yang tepat untuk Semantik
mandiri. Semantik leksikal dari bahasa lain, maka jenis semantiknya disebut
laksemlaksem dari bahasa tersebut. oleh karena itu, maka yang ada pada
laksemlaksem itu disebut makna leksikal. laksem adalah istilah yang lazim
Istilah leksim inikurang lebih dapat dipandangkan dengan istilah kata yang lazim
digunakan dalam studi morfologi dan sintaksis, dan yang lazim didefinisikan
Makna kata merupakan bidang kajian yang dibahas dalam ilmu semantik.
merupakan ilmu yang mengkaji bahasa lisan dan tulisan yang memiliki ciriciri
bahwa makna suatu kata dalam bahasa dapat diketahui dengan landasan ilmu
semantik.
26
Makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dan selalu melekat dari apa
Chaer, makna sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada
tanda, dapat diketahui bahwa terdapat dua unsur dasar dalam sitem tanda yang
secara langsung memiliki hubungan dengan makna. Kedua unsur dasar itu
adalah signifiant, sebagai unsur abstrak yang akhirnya terwujud dalam sign atau
lambang, serta signifikator yang dengan adanya makna dalam lambang itu
konseptualisasi.
Adapun fokus penelitian ini yaitu berfokus pada makna Denotatif dan
makna konotatif:
a. Makna Denotatif
Makna denotatif disebut juga dengan beberapa istilah seperti makna denotasional
yang merupakan kata yang tidak mengandung makna atau perasaanperasaan. Makna
makna itu merujuk pada (doneto) kepada suatu referen,kondep atau ide dari suatu
referen. Makna denotatif adalah makna yang sampaikan secara wajar dan eksplisit.Eko
(2019:25).
b. Makna Konotatif
kerena adanya akibat dari sikap sosial,sikap pribadi,dan kriteria tambahan yang
dikenakan pada sebuah makna konseptual. Eko (2019:14). Makna konotatif terkadang
27
berisikan kiasan ataupun makna yang biasa timbul setelah disusun dalam kalimat
Menurut etimologi kata angngaru berasal dari kata dasar aru yang berarti
sumpah, diberi prefiks a‟/ang sebagai bentuk kata kerja yang Dalam hal lain, aru
yang diucapkan oleh prajurit disebut Aru Tubarania‖ (sumpah pemberani). Secara
lingkungan Kerajaan Gowa mengingat tradisi tersebut merupakan ikrar yang hanya
nilai kepemimpinan di dalamnya. Apabila raja telah menerima sumpah dari prajurit,
raja sedianya juga harus menjamin kehidupan rakyat yang telah berjanji setia
Kerajaan Gowa pada masanya termahsyur hingga ke luar negeri. Hal tersebut tentu
saja tidak berlebihan mengingat dalam sejarah Kerajaan Gowa, prajurit-prajurit dari
kerajaan ini dikenal sebagai prajurit yang pemberani dan memiliki militansi yang
tinggi.
terhadap rajanya, Tradisi ini dilakukan saat hendak berangkat ke medan laga
pedangnya, dengan suara yang lantang disertai ekpresi emosional yang ditunjukkan
perang. Hal demikian menjadikan orang yang turut menyaksikan ritual ini seakan-
2015).
menjelaskan bahwa Angngaru berasal dari kata Aru yang jika diartikan secara
harfiah berarti melakukan amuk.Namun jika kita melihat esensi dari arti
angngaru,maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa arti dari angngaru atau aru
adalah sebuah ikrar setia yang dilakukan oleh seorang Tu barani (prajurit atau
panglima perang) dihadapan sang raja dan menguraikan isi dari teks aru beserta
artinya.
menjelaskan Awal tradisi angngaru pada masa kerajaan ketika bissu menegas saat
(gatal-gatal semacam cacar) ritual ini semacam menyampaikan pesan dan doa pada
Pariwisata Gowa”. menjelaskan bahwa angngaru adalah semacam ikrar atau janji
para ksatria dimasa lampau kepada para raja. Bahkan, para raja pun ikut
angngaru hanya digunakan dalam berbagai hal antara lain upacara adat atau
29
penyambutan tamu-tamu agung. Angngaru ini merupakan ciri khas dari masyarakat
Awal Era Moderen” Mengatakan bahwa Angngaru Tubarani merupakan janji setia
menyampaikan suatu sumpah atau ikrar dihadapan seorang raja, maka dipilihlah
seseorang dari wakil masyarakat atau tubarania untuk untuk mengucapakan sumpah
setia, orang yang terpilih umumnya mempunyai vocal yang lantang,wajah yang
bahwa angngaru pada zaman dahulu merupakan prosesi sumpah kesetiaan seorang
hamba pada rajanya, begitu pula raja sedianya juga harus menjamin kehidupan
C. Kerangka pikir
Objek peelitian ini adalah makna Aru tubarania gowa yang tergolong karya
sastra lisan Makassar yang berbentuk puisi dari bahasa dan cara penyampaianya,
baik dengan menggunakan alat music maupun tanpa alat music. Berdasarkan
landasan teori yang telah penulis paparkan diatas, maka pada bagian ini diuraikan
beberapa hal yang dijadikan sebagai acuan (arah dan pedoman) selanjutnya.
Kerangka pikir yang di maksud mengarahkan penulis untuk memperoleh data dan
penelitian ini, penulis tertarik mengangkat judul “Analisis makna dan yang
Sastra
Analisis
Temuan
Makna Makna
Denotatif Konotatif
Sastra Makassar
Aru Tubarania
Semantik
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini juga berupa metode penelitian yang dilakukan terfokus pada
berupa tulisan atau ucapan, serta perilaku orang yang diamati. Penelitian ini
bermaksud untuk memahami fonomena tentang apa yang dialami oleh subjek
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
B. Desain penelitian
34
35
32
kualitatif, oleh karena, dalam desain penelitian ini harus dirancang berdasarkan
fokus penelitian sesuai dengan fakta. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat
(2014: 19) data yang dihasilkan pada penelitian ini adalah data deskriptif berupa
terkandung dalam naskah atau teks sastra lisan aru tubarania gowa
1. Data
Data dalam penelitian ini merupakan data tertulis berupa teks aru tubarania yang
mengandung makna
2. Sumber data
Adapun sumber data dari penelitian ini berupa teks aru tubarania gowa
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa adalah alat atau fasilitas yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Arikunto:2019)
D.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini berupa teknik
Analisis data kualitatif biasana digunakan untuk karya tulis ilmiah yang
mengkaji tentang karya sastra,seperti sastra lisan yang penulis ingin teliti yaitu
makna yang terkandung dalam teks aru tubarania gowa,adapun langka yang
2. Membaca teks aru tubarania gowa menggunakan teknik baca dalam kajian
3. Menafsirkan berbagai peristiwa yang terdapat dalam teks aru tubarania gowa
4. Menarik kesimpulan atas analisis yang telah dilakukan terhadap aru tubarania
BAB IV
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam teks
aru tubarania gowa, makna aru tubarania yaitu sebuah pesan-pesan dan juga
adanya aru tubarania gowa yang mengandung makna atau pesan-pesan yang
dulunya sangat dipegang teguh oleh masyarakat gowa dan sekarang mulai
dilupakan seiring perkembangan zaman. Penelitian ini juga bisa menjadi penyadar
bagi mahasiswa jurusan bahasa dan sastra indonesia yang sekarang notabenenya
melupakan sastra dan membuat mereka tidak tertarik meneliti tentang sastra klasik
dan kebudayaan.
dikenal dengan keanekaragaman budaya dan kaya akan nilai tradisi lokal, Hal ini
disebabkan karena kepulauan nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan mulai
dari sabang sampai ke merauke Indonesia dipenuhi oleh berbagai ragam budaya
yang berbeda disetiap pelosok negeri sehingga banyak yang menarik minat para
Kebudayaan sendiri adalah perwujudan dari sebuah renungan, kerja keras dan
Kebudayaan bukan sesuatu yang datang secara alamiah sejak lahir, melainkan
37
sosialnya. Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
sebagai anggota masyarakat ( E.B Tylor, dalam Soerjono Soekanto, 2014: 14)
Semantik diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu satu
dari tiga tataran analisis bahasa:fonologi, gramatikal, dan semantik. Kata semantik
disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari
dengan kata lain,bidang studi dalam linguistic yang mempelajari makna atau arti
dalam bahasa. Semantik adalah cabang linguistic yang mempunyai hubungan erat
dengan ilmu-ilmu sosial lain seperti sosiologi atau antropologi, bahkan juga dengan
Makna dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu: arti, maksud pembicara
atau penulis. Makna adalah proses aktif yang ditafsirkan seseorang dalam suatu
pesan. Semua ahli komunikasi, seperti dikutip Jalaluddin Rakhmat (1996), sepakat
bahwa makna kata sangat subjektif words don’t mean, people mean
(Sobur:2015;20). Ada tiga hal yang dijelaskan para filsuf dan linguis sehubungan
dengan usaha menjelaskan istilah makna. Ketiga hal itu, yakni : (1) menjelaskan
Maka dari itu sesungguhnya istilah makna adalah istilah yang memiliki banyak arti.
Menurut F.R Plamer dikutip Sobur (2015;24), untuk dapat memahami apa yang
disebut makna, kita mesti kembali ke teori Ferdinand de Saussure. Dimana dalam
linguistik. Tiap tanda linguistik terdiri atas dua unsur, yakni yang diartikan (unsur
makna) dan yang mengartikan (unsur bunyi). Kedua unsur ini, yang disebut unsur
(Sobur:2015;24).
Gowa dulu. Biasanya diucapkan oleh abdi raja kepada rajanya, atau sebaliknya,
oleh raja kepada rakyatnya. Aru dipercayai mengandung nilai magis dan religius.
pergi berperang, mereka mengucapkan aru di depan Raja Gowa bahwa mereka akan
akan mundur selangkah pun sebelum musuh melangkahi mayatnya. aru tubarani,
Atta...karaeng (sungguh...karaeng)
Iya sani sompo bonangpi kianyu (di air pasang kami hanyut)
Salama...(amin)...
A. Hasil Penelitian
bahasa makassar (tinggi) yang artinya sumpah atau ikrar,dg tutu menebutkan
bahwa angngaru merupakan suatu bentuk ikrar kesetiaan terhadap raja gowa yang
tomanurung baineya sorang petri yang turun dari kanyangan saat di angkat menjadi
raja gowa yang pertama oleh sembilan federasi kerajaaan atau yang disebut
kasuwiyang salapan.
40
Berdasarkan hasil analisis diatas data yang telah dilakukan oleh peneliti
mengenai makna yang terkandung dalam teks aru tubarnia gowa di temukan hasil
sebagai berikut:
Adapun hasil penlitian beserta teks aru tubarania yang ditemukan oleh
Atta...karaeng (sungguh...karaeng)
Iya sani sompo bonangpi kianyu (di air pasang kami hanyut)
mengabulkannya) Salama...(amin)...
makna denotatif dan makna konotatif untuk memahami isi dari teks tersebut.
1. Makna Denotatif
arti sebenarnya. Adapun hasil penelitian dari makna denotative di uraikan sebagai
berikut :
Data 1
Atta...karaeng (sungguh...karaeng)
tersebut dapat dilihat dari keseluruhan kalimat yang merupakan makna yang
sumpah (aru) dihadapan rajanya dan meminta maaf dihadapan sang raja disisi
Data 2
tersebut dapat dilihat dari keseluruhan kalimat yang merupakan makna yang
dirinya terlebih dahulu didepan sang raja bahwa dia adalah pejuang dari tanah
Data 3
rajanya bahwa siapa pun nanti yang raja yang tidak memperjuangkan sebuah
ini maka akan aku hancurka dimana pun iya berada bahkan akan kubuat menjadi
mengandung makna denotatif. Hal tersebut dapat dilihat dari keseluruhan kalimat
Data 4
untuk berbicara dan diberikan sebuah tugas kepadanya maka iya akan
kalimat yang mengandung makna denotatif. Hal tersebut dapat dilihat dari
Data 5
Hal tersebut dapat dilihat dari keseluruhan kalimat yang merupakan makna yang
sebenarnya. Ketika seorang raja sudah memerintahkan maka tidak ada alasan bagi
harus menjalankan tugas tersebut dan akan membuktikan bahwa tugas yang sudah
Data 6
Hal tersebut dapat dilihat dari keseluruhan kalimat yang merupakan makna yang
Data 7
ana' tanjari (pesankan pada anak-cucu) ketika seorang prajurit tidak dapat
untuk diberitahukan kepada anak yang akan lahir terutama kedapa anak dan
Hal tersebut dapat dilihat dari keseluruhan kalimat yang merupakan makna yang
sebenarnya.
Data 8
tersebut dapat dilihat dari keseluruhan kalimat yang merupakan makna yang
sebenarnya, kalimat diatas janji seorang prajurit terhaap rajanya hanya mampu
berbicara atau bersumpah dihadapa rajanya tapi dia sendiri tidak mampu
Data 9
Salama...(amin)...
tersebut dapat dilihat dari keseluruhan kalimat yang merupakan makna yang
sebenarnya, kalimat tersebut merupakan sekian sumpah yang sudah saya ucapakan
di hadapan raja, semoga tuhan mengabulkan semua sumpah yang sudah saya
ucapkan dihadapanmu…aamin.
2. Makna Konotatif
Adapun hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti dalam teks aru
Data 1
makna konotatif. Hal tersebut dapat dilihat dari serangkaian kalimat yang saling
untuk memegang senjata (badik) demi menlindungi rajanya dari berbagai bahaya
Data 2
bahwa “ seorang prajurit akan selalu berada dibarisan terdepan dalam pertempuran
dan menjadi orang pertama yang akan menghadapi musuh yang ada dimedan
perang”
Data 3
49
pengkajian peneliti. Hal tersebut dapat dilihat dari serangkaian kalimat yang saling
terkandung pada bait kutipan tersebut menjelskan bahwa “ seorang raja harus tetap
hidup agar dia dapat melihat bahwa dimemiliki prajurit yang tangguh”
Data 4
pengkajian peneliti. Hal tersebut dapat dilihat dari serangkaian kalimat yang saling
terkandung pada bait kutipan tersebut menjelskan bahwa “ kesetiaan prajurit dapat
dilihat dari bait diatas dimana seorang prajurit rela mati demi melindungi rajanya”
Data 5
50
bahwanya “seorang raja bagaikan sumber semangat bagi prajuritnya maka dari itu
Data 6
Iya sani sompo bonangpi kianyu (di air pasang kami hanyut)
pengkajian peneliti. Hal tersebut dapat dilihat dari serangkaian kalimat yang saling
terkandung pada bait kutipan tersebut menjelskan bahwa “Dimanapun raja berada
maka seorang prajurit akan selalu ikut bersamnya, kalaupun harus gugur(mati)
Data 7
konotatif. Hal tersebut dapat dilihat dari serangkaian kalimat yang saling
terkandung pada bait kutipan tersebut menjelskan bahwanya “seorang raja harus
memiliki sikap yang tegas dan pembemberani, maka seperti itupula yang harus
Data 8
hasil pengkajian peneliti. Hal tersebut dapat dilihat dari serangkaian kalimat yang
yang terkandung pada bait kutipan tersebut menjelskan bahwa “ketika seorang
prajurit tidak mampu membuktikan sumpah yang telah iya ucapakan, maka iya
meminta untuk diberikan julukan pada dirinya bahwa dia orang gagal menjalangkan
tugasnya”
52
dalam teks aru tubarania gowa.dari kutipan pertama hingga akhir dalam aru
tubarania gowa mengandung makna atau pesan yakni suatu peristiwa sumpah
Besar harapan penulis untuk masyarakat yang ada khususnya di kab gowa agar
tetap memegang teguh makna yang terkandung dalam aru tersebut dan kembali
melestarikan aru tubarania gowa yang menjadi budaya sejak dulu,karena beradaan
aru sudah memprihatikan dan sudah banyak orang yang tidak tau bentuk atau bunyi
aru itu,padahal dari teks aru ini bisa menjadi pengingat bagai kita tentang arti
sebuah keseiaan dan perjuangan,dan semoga adanya penelitian ini masyarakat dan
kembali semangat serta kemampuan literasinya agar aru bisa dilestarikan dan
kembali dikenal banyak orang khususnya masyarakat yang ada di kab gowa dan
PENUTUP
A. Simpulan
terkandung dalam teks aru tubarania gowa, Aru merupakan salah satu karya sastra
daerah makassar yang berupa puisi yang perlu dikaji dalam usaha pelestarian karya
dibahas karena merupakan suatu bentuk sastra yang hidup didalam masyarakat
makna atau pesan yang terkandung dalam teks tersebut disampaikan atau
diungkapkan kepada khalayak pada saat acara tertentu.Namun pada saat ini aru
masih kurang diminati kaum muda sehingga jarang dijumpai kecuali pada saat
acara tertentu.tujuan peneliti meneliti makna aru tubarania gowa ini agar peneliti
yang terkandung dalam teks aru tersebut yang kelak akan menjadi penerus dan bisa
sadar akan kebudayaannya yang harus dijaga dan dilestarikan,jangan sampai hanya
petuah-petuah (orang-orang dulu) saja yang dapat membaca teks dan makna aru
tubarania ini,akan tetapi remaja-remaja juga harus bisa mempelajari membaca dan
memaknai apa yang terkandung dalam aru tubarania tersebut agar budaya kita tetap
terjaga.
54
56
B. Saran
Analisis yang terdapat didalam makna aru tubarania gowa menggunakan kajian
pendekatan dan cara analisis yang berbeda,hal ini peneliti juga mampu memberi
manfaat bagi para pembaca dan mengembangkan ilmu sastra dan pengetahuan
masyarakat dan peneliti selanjutnya tentang makna yang terkandung dalam teks
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, N., Harahap, E. M., & Nasution, D. Y. (2021). Analisis Makna Semantik
Bahasa Jawa Terhadap Bahasa Indonesia di Desa Hapesong Baru.
LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra, 6(1), 66–77.
55
Asmara, R., Mubtada’i, N. R., & Bimantara, V. (2021). Optimasi Mesin Pencari
Buku FIKSI Berdasarkan Pada Semantik Impresi. METHOMIKA: Jurnal
Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi, 5(1), 1–8.
Chaer, A. (2020). Seputar tata bahasa baku bahasa indonesia. Rineka Cipta.
Chaer, A., & Muliastuti, L. (2014). Makna dan semantik. Semantik Bahasa Indonesia, 1–
39.
Eri, M. (2019). Analisis Makna Leksikal pada Kumpulan Lagu Karya Iwan Fals
sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas. STKIP
Muhammadiyah Kotabumi.
Haslinda, D., Pd, S., & Pd, M. (2019). Kajian Apresiasi Prosa Fiksi Berbasis Kearifan Lokal
Makassar. Makassar: LPP Unismuh Makassar.
Kurniawan, F. (n.d.). Tradisi Angngaru Tubarani Gowa: Dari Ritual Menjadi Pertunjukan
Populer. Pangadereng, 6(1), 47–56.
Limpo, S. Y., Culla, A. S., & Tika, Z. (1995). Profil Sejarah, Budaya dan Pariwisata Gowa.
Cet. I.
Lubis, S. S. W. (2017). Sastra daerah dalam muatan pembelajaran Bahasa Indonesia di MI.
ARICIS PROCEEDINGS, 1.
Noermanzah, N. (2019). Bahasa sebagai alat komunikasi, citra pikiran, dan kepribadian.
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra, 306–319.
Panuti, S., & Van Zoest, A. (1996). Serba-serbi semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Pratikno, A. (2016). Aspek- Aspek Makna Dalam Lirik Lagu Suporter Persibangga
Tahun 2015. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Tehupeiory, M., Suwatra, I. I. W., Tirtayani, L. A., & Psi, S. (2014). Penerapan
Metode Bercerita Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berbahasa Anak Kelompok B Semester Ii Tahun Pelajaran
2013/2014 Di Tk Kemala Bhayangkari 2 Singaraja. Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini Undiksha, 2(1).
Wahyudi, A. V., & Gunawan, I. (2020). Peran Tari Dalam Perspektif Gender Dan Budaya.
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak, 2(2), 130–141.
P
57
KORPUS DATA
Makna Denotatif
Makna Aru Data Sumber
Tubarania
Atta...karaeng Teks Aru Tubarania
Tabe' Gowa
kipammoporang mama'
Data 1
Ridallekang
labbiritta Risa'ri
karatuanta Riempoang
matinggita
Inakkemi anne karaeng
Lambara tatassallanna Gowa Teks Aru Tubarania
Nakareppekangi sallang Gowa
karaeng
Data 2
58
Tamappiadaki adaka
Kusalagai siri'na Kuisara
parallakkenna
Data 3
Data 4
Mannyabbu mamaki mae Teks Aru Tubarania
karaeng Naikambe Gowa
mappa'rupa
Data 5
Punna sallang takammayya Teks Aru Tubarania
Aruku ri dallekanta riana- Gowa
ana makukanga
Data 6
TERJEMAHAN
Makna Aru Data Sumber
Tubarania
Tradisi tersbut dilakukan Teks Aru Tubarania
Data 1 sebelum berangkat Gowa
berperang sang kesatria
yang mengucapkan
sumpah yaitu
bersungguhsungguh dalam
mengikrarkan sumpah
(aru) dihadapan rajanya
dan meminta maaf
dihadapan sang raja disisi
kekuasaannya dan
didepan singgasananya.
Ketika seorang raja sudah Teks Aru Tubarania
memerintahkan maka Gowa
tidak ada alasan bagi
seorang prajurit tidak
menjalankan perintah
tersebut, bahkan seorang
Data 2 prajurit harus
menjalankan tugas
tersebut dan akan
membuktikan bahwa
tugas yang sudah
diberikan dapat iya
buktikan didepan sang
raja.
60
TERJEMAHAN
Makna Aru Data Sumber
Tubarania
keberanian peraajurit untuk Teks Aru Tubarania
memegang senjata (badik) Gowa
demi menlindungi rajanya
Data 1 dari berbagai bahaya yang
ada di medan-perang
RIWAYAT HIDUP