MAKALAH
oleh
Aliya Nayyara Rahma Rusdinar
Kelas XI-5
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis mendapat kemudahan dan kelancaran dalam
menyusun makalah yang berjudul “Nilai Kaseise dalam Dongeng Sebatang
Jerami”.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas bidang studi Bahasa
Indonesia. Penelitian dalam makalah ini bertujuan untuk mengetahui nilai
berbuat baik kepada sesame dalam dongen sebatang jerami.
Dalam proses pengerjaan makalah ini, penulis mendapatkan petunjuk,
bimbingan, koreksi, dan saran. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada
1. Ibu Lena Mariana, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia;
2. kedua orang tua tercinta; dan
3. teman-teman saya yang telah memotivasi dan memberikan ruang untuk
berkeluh kesah serta bertukar pikiran bersama penulis untuk menyelesaikan
penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk dijadikan acuan penelitian di masa yang akan datang.
Penulis berharap adanya manfaat dari penulisan makalah ini sehingga dapat
bermanfaat bagi masyarakat.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui isi cerita dongen Sebatang Jerami.
2. Menemukan nilai kaseise yang terdapat dalam cerita Sebatang Jerami.
D. Manfaat Penelitian
Secara teoretis manfaat penelitian ini diharapkan dapat menemukan
perbuatan tolong menolong dalam dongeng Sebatang Jerami. Adapun secara
praktis, penelitian ini diharapkan
1. Bagi masyarakat umum dapat memberikan tambahan wawasan tentang
kaseise dalam dongeng Sebatang Jerami
2. Bagi peneliti dapat menambah keterampilan dalam menganalisis sebuah
karya sastra.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dongeng
Menurut Huck, Hepler, dan Hickman (1987), dongeng adalah segala
bentuk narasi baik itu tertulis atau oral, yang sudah ada dari tahun ke tahun.
“all forms of narrative, written, or oral, which have come to be handed down
through the years”. Jadi, dongeng adalah segala bentuk ceritacerita yang sejak
dulu sudah ada dan diceritakan secara turun-temurun.
Menurut Priyono (2006:9) dongeng adalah cerita khayalan atau cerita
yang mengada-ada serta tidak masuk akal dan dapat ditarik manfaatnya.
Menurut Carr Lemon dan Cannadine (2010) dongeng adalah cerita sejarah
yang berisi pengalaman tentang kejadian masa lampau (past human events)
dan merupakan salah satu sumber sejarah berupa tradisi lisan.
Menurut Sawyer dan Comer (1996) dongeng pada umumnya adalah “The
common man’s fairy tale. They are unadorned stories. Folk tales common plots
where good overcomes evil and justice served”. Menurutnya, dongeng
merupakan cerita biasa yang mengisahkan tentang cerita peri. Dongeng
adalah cerita yang tidak indah. Dongeng mengisahkan tentang kebaikan yang
akan selalu menang melawan kejahatan. Cerita ini secara turun-temurun
disampaikan sejak dulu dan merupakan kebudayaan.
Dongeng Sebatang Jerami ini menceritakan tentang seorang pemuda yang
Bernama Yosaku yang menjadi kaya karena menolong orang lain dengan
hanya sebatang jerami.
B. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yg asal asal luar cerita. Wallek dan Warren
(Rokhmansyah, 2014: 33) mengemukakan bahwa unsur ekstrinsik karya
sastra mencakup unsur biografi; unsur psikologis; keadaan lingkungan; dan
etos pengarang. berdasarkan Nurgiyantoro (2005: 24) unsur ekstrinsik
meliputi: (1) keadaan subjektivitas pengarang (2) biografi pengarang (3)
keadaan psikologi (4) keadaan lingkungan pengarang.
C. Nilai Moral
Nilai moral dalam karya sastra merupakan salah satu unsur ekstrinsik
yang membangun sebuah karya sastra. Secara umum kisah yang dibangun
dalam sebuah novel hadap dan berkembang pada jaman waktu itu, atau
berkaitan dengan latar belakang pengarang. Dengan membaca karya sastra
pembaca akan memeroleh kecakapan dan pengalaman praktis sehingga
pengalaman yang diperoleh dapat dijadikan sebuah ilmu untuk memecahkan
permasalahan yang di hadapi sehari-hari. Di antaranya pengetahuan tentang
nilai-nilai moral, nilai moral merupakan nilai yang paling tinggi diantara nilai-
nilai yang lain, nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut : berkaitan dengan
tanggung jawab, berkaitan dengan hati nurani dan berkaitan dengan
kewajiban.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1) Dari dongeng Sebatang Jerami, didapatkan bahwa sekecil apapun kita
menolong seseorang, hal baik akan berbalik lagi pada kita
2) Dengan menolong orang, Yosaku mendapat timbal balik yang besar
hingga ia dapat sukses dengan memiliki sawahnya sendiri.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
dengan membaca dongeng Sebatang Jerami diharapkan kesadaran
masyarakat, terutamanya anak-anak, terhadap lingkungannya meningkat.
Dengan menolong satu sama lain, kita dapat mengembalikan budaya kaseise
yang sangat identic dengan budaya Indonesia sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Muh. Zainul. 2018. Nilai Moral Karya Sastra Sebagai Alternatif Pendidikan
Karakter (Novel Amuk Wisanggeni Karya Suwito Sarjono). Ponorogo.
Safitri Maylina A Girl Safitri, DKK. 2020. Analisis Unsur Ekstrinsik Nilai Moral dan
Nilai Kepercayaan Cerita Rakyat Asal Usul Banyuwangi Ditinjau Dari Kajian
Sastra Anak. Banyuwangi
Adi Mandala Putra. DKK. 2018. Eksistensi Kebudayaan Tolong Menolong (Kaseise)
Sebagai Bentuk Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Muna
Julaman K., DKK. 2019. Eksistensi Budaya Kaseise (Tolong-menolong) dalam
Penyelenggaraan Pernikahan Suku Muna