i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. Berkat rahmat dan karunia-
Nya, proposal tesis yang berjudul “Analisis Nilai Moral dalam Novel The Maze
Runner Karya James Dashner” dapat diselesaikan dengan baik. Peneliti menyadari
bahwa proposal tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada:
1. Dr. Jebul Suroso, S.Kp.,Ns.,M.Kep., rektor Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
2. Dr. Furqanul Aziez, M.Pd., direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
3. Prof. Dr. Sukirno, M.Pd., dosen mata kuliah Proposal Tesis yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan bantuan kepada peneliti.
4. Dr. Furqanul Aziez, M.Pd., dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, dan bantuan kepada peneliti.
5. Seluruh dosen-dosen yang telah memberikan ilmu dan arahan kepada peneliti.
6. Dewan penguji Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
7. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penyusunan proposal tesis
ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa penulisan proposal tesis ini masih terdapat
banyak kekurangan, karena itu diharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan yang lebih lanjut. Akhir kata peneliti berharap semoga
proposal tesis ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembacanya.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Nilai moral merupakan salah satu unsur penting dalam karya sastra sebab
nilai moral dapat membimbing seseorang dalam melakukan sesuatu dan
berperilaku. Dengan membaca karya sastra, setiap orang dapat mempelajari
sesuatu dari karya sastra yang telah dibacanya. Karena itu, sastra dan kehidupan
nyata memiliki hubungan yang erat. Kenny (via Nurgiyantoro 2009: 320)
menyatakan bahwa nilai moral dalam sebuah karya sastra berkaitan dengan
perilaku dan sikap luhur manusia. Perilaku luhur manusia dapat dilihat melalui
penokohan dan perilaku para tokoh dalam karya sastra. Sastra dapat menjadi
media untuk menunjukkan segala sesuatu dalam kehidupan manusia. Nilai-nilai
moral dalam karya sastra dapat menyadarkan kita akan segala sesuatu yang dapat
terjadi dalam hidup kita. Nilai moral dalam karya sastra dapat ditemukan melalui
cara para tokoh dalam karya sastra memecahkan masalah dan konfliknya.
Salah satu karya sastra yang memiliki beberapa nilai moral adalah The
Maze Runner karya James Dashner. The Maze Runner merupakan salah satu buku
terlaris di New York Times (Dashner, 2010). Dalam novel tersebut, distopia
1
terjadi karena bencana alam yang ekstrim yaitu virus dan penyakit menyerang
dunia dan akhirnya mendorong pemerintah dan ilmuwan untuk melakukan apa
saja demi menyelamatkan nyawa dengan tindakan yang paling tidak biasa
sekalipun. Sementara dalam novel lain biasanya situasi distopia itu terjadi karena
perang, politik, psikologi dan penelitian teknologi. Faktor distopia yang berbeda
itulah yang membuat The Maze Runner berbeda dengan cerita novel lainnya.
Beberapa konflik yang dialami oleh pemeran utama dan cara pemeran utama
dalam menyelesaikan konfliknya dapat memberi pembacanya nilai moral. Nilai-
nilai moral dalam novel tersebut dapat menjadi acuan bagi pembaca ketika
mengalami konflik juga bisa menjadi sumber motivasi bagi pembaca. Alasan
penulis memilih The Maze Runner sebagai objek penelitian ini adalah bukan saja
karena ceritanya berbeda dengan tidak hanya cerita yang berbeda dari novel lain,
tetapi juga dapat memberikan pembaca beberapa nilai moral yang dapat
memotivasi pembaca.
Dari cara Thomas menyelesaikan konfliknya, ada beberapa nilai moral yang
bisa diungkap. Pembaca tidak hanya bisa mendapatkan hiburan dari plot cerita
dan konflik dalam The Maze Runner, tetapi pembaca juga bisa mengambil
pelajaran berupa nilai moral dari cara Thomas menyelesaikan konfliknya. Hal
inilah yang menjadi alasan penulis memilih novel ini sebagai objek penelitian.
2
Walaupun cerita The Maze Runner hanya fiksi belaka, namun pembaca dapat
mempelajari berbagai nilai moral dan dapat menerapkannya dalam kehidupan.
Kajian ini fokus pada nilai-nilai moral yang terungkap melalui cara Thomas
menyelesaikan konflik-konfliknya. Dengan demikian, pembaca dapat melihat
nilai-nilai moral dalam novel tersebut.
B. Rumusan Masalah
Ada tiga pertanyaan yang dibahas dalam penelitian ini. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut dirumuskan sebagai berikut:
3. Nilai moral apa yang terungkap melalui cara tokoh utama menyelesaikan
konfliknya?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, ada
tiga tujuan yang akan dibahas dalam penelitian ini.
1. Untuk mendeskripsikan konflik yang dialami oleh tokoh utama.
2. Untuk menjelaskan bagaimana tokoh utama menyelesaikan konflik-
konfliknya.
3. Untuk mengungkapkan nilai-nilai moral melalui jalan tokoh utama
memecahkan konfliknya dalam novel.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan praktis
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai tinjauan
untuk memahami ajaran nilai moral dalam novel The Maze Runner.
3
b. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan
karya sastra, terutama karya sastra yang banyak mengandung ajaran nilai
moral.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pengarang, penelitian ini dapat memperluas khazanah ilmu
pengetahuan terutama bidang Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya
dalam analisis novel dengan tinjauan nilai moralnya.
b. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada mahasiswa dan guru, khususnya Program Bahasa dan Sastra
Indonesia dalam mengkaji dan menelaah novel.
c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memperkaya wawasan sastra dan
menambah khazanah penelitian sastra Indonesia sehingga bermanfaat
bagi perkembangan sastra Indonesia.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoretis
1. Pragmatik
a. Pragmatik
5
sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca.
Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan politik, pendidikan,
moral, agama maupun tujuan yang lain. Dalam praktiknya pendekatan ini
cenderung menilai karya sastra menurut keberhasilannya dalam mencapai
tujuan tertentu bagi pembacanya.
6
2. Pengertian Moral
Pengertian moral dalam KBBI (2008: 929) adalah “ajaran baik
buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
akhlak dan budi pakerti”. Moral merupakan sesuatu yang ingin
disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, yang merupakan makna
yang terkandung dalam sebuah karya sastra dan makna yang disarankan
lewat cerita (Nurgiyantoro, 2009: 321). Hal ini berarti pengarang
menyampaikan pesan-pesan moral kepada pembaca melalui karya sastra
baik penyampaian secara langsung maupun tidak langsung.
7
3. Moral dalam Karya Sastra
a. Pengertian Moral dalam Karya Sastra
8
efeknya dibandingkan yang lewat tulisan nonfiksi (Nurgiyantoro, 2009:
321).
Jenis atau wujud pesan moral yang terdapat dalam karya sastra
akan bergantung kepada keyakinan, keinginan, dan interes pengarang
yang bersangkutan. Jenis ajaran moral itu sendiri dapat mencakup
masalah, yang boleh dikatakan, bersifat dan tak terbatas. Dapat
mencakup seluruh persoalan hidup dan kehidupan, seluruh persoalan
yang menyangkut harkat dan martabat manusia. Secara garis besar
persoalan hidup dan kehidupan manusia itu dapat dibedakan ke dalam
persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia
dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk hubungannya dengan
lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhannya (via
Nurgiyantoro, 2009:323). Hampir sependapat dengan apa yang
dikemukakan Daroesa (1986: 27) bahwa moral digunakan untuk menilai
perbuatan manusia yang meliputi empat aspek penghidupan.
9
Keempat aspek kehidupan tersebut meliputi hubungan manusia
dengan Tuhan, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan
manusia dengan lingkungan alam sekitar. Dapat dikatakan bahwa pada
hakikatnya sastra sangat erat kaitannya dengan agama, sosial dan
individual. Sebagaimana diungkapkan di atas, maka hal-hal dalam sastra
akan senantiasa berurusan dengan masalah manusia dengan Tuhan,
dalam hubungan dengan diri sendiri, dan dalam hubungan dengan
manusia lain atau alam.
10
sesama manusia dengan lingkungannya bisa berupa persoalan yang
positif maupun persoalan yang negatif. Mengingat bahwa manusia pada
dasarnya adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain
termasuk hubungan dengan alam sekitar sebagai kelengkapan dalam
hidupnya terkadang menimbulkan berbagai macam permasalahan.
Gesekan kepentingan (hak dan kewajiban) yang timbul antara seseorang
individu dengan individu lain maupun dengan lingkungan, biasanya akan
menimbulkan permasalahan moral. Permaslaahan-permasalahan moral
pada umumnya bermuara pada ketidak sepakatan terhadap prinsip-prinsip
moral itu sendiri (Haricahyono, 1995: 238).
4. Tokoh
Tokoh cerita (character), menurut Abrams (via Nurgiyantoro, 2009:
165-166), adalah orang (-orang) yang ditampilkan dalam suatu karya naratif,
atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa
yang dilakukan dalam tindakan. Dari kutipan tersebut juga dapat diketahui
bahwa antara seorang tokoh dengan kualitas pribadinya erat berkaitan dalam
penerimaan pembaca. Pembedaan antara tokoh yang satu dengan tokoh yng
lain lebih di tentukan oleh kualitas pribadi dari pada dilihat secara fisik.
11
Menurut Sayuti 2000: 73, tokoh adalah elemen struktural fiksi yang
melahirkan peristiwa. Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas tokoh
merupakan pemeran dalam suatu karya sastra yang menghasilkan peristiwa
yang memiliki kualitas moral. Menurut Wiyatmi 2006: 30, tokoh adalah
para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi merupakan
ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-
orang yang hidup di alam nyata. Oleh karena itu, dalam sebuah fiksi tokoh
hendaknya dihadirkan secara alamiah.
12
cerita yang bersifat “memberi tahu” atau memudahkan pembaca untuk
memahaminya, hal yang demikian juga terjadi dalam penyampaian pesan
moral. Artinya, moral yang ingin disampaikan atau diajarkan kepada
pembaca itu dilakukan secara langsung dan eksplisit. Pengarang, dalam
hal ini, tampak bersifat menggurui pembaca, secara langsung
memberikan nasihat dan petuahnya.
13
Hubungan yang terjadi antara pengarang dengan pembaca adalah
tidak langsung dan tersirat. Kurang ada pretensi pengarang untuk
langsung menggurui pembaca sebab yang demikian justru tidak efektif
disamping juga merendahkan kadar literer karya yang bersangkutan.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif kualitatif dengan dasar penelitian studi kasus. Moleong
(2019: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur
analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi
lainnya. Penelitian kualitatif juga merupakan penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Suatu
prosedur penelitian dengan hasil sajian data deskriptif berupa tuturan pengarang
dalam novel The Maze Runner. Sudaryanto (1993: 62), menyatakan bahwa istilah
deskriptif menyarankan kepada suatu penelitian yang semata-mata hanya
berdasarkan pada fakta-fakta yang ada dan juga fenomena yang memang secara
empiris hidup di dalam penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat
berupa uraian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret: paparan seperti
apa adanya.
F. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam prosedur penelitian ini adalah
sebagai berikut: (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap
penyajian hasil analisis data.
16
DAFTAR PUSTAKA
Haryanti, Sri. (1999). Nilai-nilai Moral dalam Cerita Remaja Minggu Pagi.
Yogyakarta. FBS. UNY
Lyamouri-Bajja, N., Genneby, N., Markosyan, R., & Ohana, Y. (2012). Youth
Transforming Conflict. Strasbourg Cedex: Council of Europe Publishing.
Pradopo. Rahmat Djoko. (1995). Beberapa Teori Sastra. Metode Kritik dan
Penerapan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
17
Rasjidi, H.M. 1984. Persoalan-Persoalan Filsafat. Jakarta. Bulan Bintang.
Wiki. (2022). Welcome To The Maze Runner Wiki. Retrieved from Fandom:
https://mazerunner.fandom.com/wiki/The_Maze_Runner_Wiki
18