Dosen Pengampuh
Kelompok 6
1. Riris Hi Syahdjuan
2. Nahdatul Fikra
3. Masdiana Darmin
4. Sulasti Tauda
5. Nurlaili Ade
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya milik ALLAH SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kami semua sehingga kami bisa melakukan aktivitas kami
dengan baik, sehingga tugas makalah kelompok kami dapat terselesaikan dengan baik.
Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
Saw yang telah mengayomi kita semua dengan cinta kasih serta perjuangan beliau sehingga kita
bisa menghirup udara segar ini penuh dengan nikmat yang tak akan mampu kita menghitungnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya dan bagi saya selaku penulis pada khususnya, Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
BAB I , PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN .........................................................................................4
BAB II , PEMBAHASAN...................................................................................................5
BAB III, PENUTUP ...........................................................................................................6
A. KESIMPULAN.......................................................................................................7
DAFTAR REFERENSI....................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi dapat di artikan sebagaiilmu yang mempelajari menganai psikis
seseorang, psikis sendiri merupakan keadaan jiwa yang bisa ddi pelajari melalui proses
berpikir atau kognisi, emosi atau afeksi, dan perilakuatau konasi.. Beberapa ilmuan
psikologi merupakan sebagai ilmu pengetahuan di mana di dalamnya mempelajari
tingkah laku manusia baik sebagai individu ataupun dalam hubungannya dengan
lingkungan dan tingkah laku. Maksudnya adalah tingkah laku yang tampak maupun tidak
tampak baik di sadari maupun tidak. Sedangkan eksperimen sendiri memiliki artian
sebagai metode dalam ilmu pengetahuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaaan
sementaraatau sebagai hipotesa secarah ilmuah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan eksperimen psikolinguistik
2. Apa yang di maksud dengan Metode Eksperimen
3. Apa yang di maksud dengan sejarah psikologi eksperimen
4. Pendekatan psikologi eksperimen
5. Fungsi eksperimen psikologi
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Eksperiemn Psikologi
2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Metode Eksperimen
3. Untuk mengetahui sejarah Eksperimen Psikologi
4. Untuk mengetahui pendakataan Psikologi Eksperimen
5. Untuk mengetahui fungsi Eksperimen Psikologi
BAB II
PEMBAHASAN
Eksperimen sebagai cabang ilmu dari psikologi mengkaji beberapa proses psikis
seseorang, di anatarnya adalah misalnyaproses perceiving, proses learning atau
pembeljaran dan proses persepsi tentang pemikiran seseorang mengenai dunia atau
bagaimana seseorang memandang kehidupan. Kenyataan atau realitas yang saling
berhubungan di percaya bisa mendaterminasikan bahwa perilaku dari seseorang pasti
memiliki sebab musabab, atau dalam hal ilmiah memiliki determain, hanya saja
kenyataan-kenyataan tersebut tidak dapat di jelaskan dengan pendekatan-pendekatan
ilmiah seperti tenacity, intuisi, authority, bahkan tidak juga bisa di jelaskan dengan
menggunakan metode eksperimen.
Ada beberapa penelitian yang merupakan bagian dari penelitian metode deskriptif.
Beberapa contohnya adalah observasi naturalistik, secondary record, dan field
studies yang setidaknya terdiri atas empat metode yang secara detail. Empat metode
tersebut yaitu participant observation, survey (survey, correlation studies, longitudinal
and cross studies), sebagai contoh adalah post facto studies dan meta analysis.
Metode eksperimen dikenal sebagai metode yang paling tepat dan mampu menjamin
dapat diketahuinya hubungan atau asosiasi sebab-akibat diantara realitas-realitas yag
diteliti, akan tetapi metode psikologi eksperimen ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Misalnya saja, dikarenakan metode ini cenderung dilakukan di laboratorium, maka hasil
dari penelitian ini akan sangan eksklusif dan terbatas, dalam artian hanya dapat
dibenarkan atau dilegitimasi untuk eksperiman yang dilakukan saja (penelitian terkait)
yang akhirnya mengakibatkan akan menimbulkan keraguan jika digunakan pada populasi
yang lebih luas
Pada awal tahun 1980-an dalam kajian-kajian dibidang psikofisik dan intelegensi
menjadikan banyak ahli dibidang psikologi berkeyakinan, bahwa ilmu psikologi akan
mampu menjadi ilmu pengetahuan yang mandiri dan dapat berdiri sendiri. Para ahli
dibidang psikologi kenamaan seperti Ernest Weber (Jerman, 1875-1878) dan Gustav
Fenchner (Jerman, 1801-1887) memulai melakukan kajian dibidang psikofisik,
Sementara ahli yang mengkaji intelegensi antara lain ada nama Sir Francis
Galton (Inggris, 1822-1911) dan Alfred binet (Prancis, 1851-1911).
Pada tahun 1832 sampai 1920 dikenal dikalangan ahli psikologis bernama Wilhelm
Wunndt, yang pada akhirnya dianggap sebagai bapak psikologi eksperimental yang juga
dikenal sebagai bapak psikologi modern pada dewasa ini. Wundt lahir di daerah
Neckerau, Baden, Jerman pada tanggal 16 agustus 1832. Lalu memasuki universitas
pada usia 19 tahun untuk mempelajari ilmu kedokteran di Berlin.
Kemudian, setelah itu pada tahun 1857 ia ditunjukan sebagai dosen untuk mengajar
fisiologis, baru pada tahun 1867 memfokuskan diri pada kajian tantang keterkaitan antara
psikologis dan fisiologis. Dan akhirnya pada tahun 1875 ,Wundt menjadi profesor filsafat
di leipzig dan mengembangkan karya-karya psikologisnya selama 45 tahun kedepannya.
Salah satu hasil karyanya adalah mendirikan laboratorium psikologi yang pertama,
didalamnya ia mendemontrasikan apa yang sekarang dikenal dengan sensasi dan persepsi
yang merupakan tonggak sejarah berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang
mandiri dan terlepas dari kaitanya dengan ilmu filsafat.
Contoh pertama adalah tentang studi atau penelitian yang mempelajari hubungan antara
nilai ujian tengah semester pada ujian sekolah dengan hasil akhir raport pada pelajar di
suatu sekolah tertentu.
Contoh selanjutnya adalah mengenai studi atau penelitian mengenai analisis faktor
hubungan antara tingkat pengetahuan, pendidikan, dan status sosial dengan pemilihan
jenis pakaian di desa tertinggal.
2. Penelitian kausal-Komparatif (Causal-Comparative research)
Salah satu tujuan dari penelitian yang menggunakan metode kausal komparatif adalah
untuk mengetahui dan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian ini
dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap efek yang ada, kemudian kembali menemukan
aspek yang diduga sebagai penyebab melalui data tertentu.
Penelitian kausal komparatif bersifat ex post facto, yang artinya data dikumpulkan setelah
semua kejadian yang dipersoalkan telah berlangsung (lewat). Peneliti akan menguji satu atau
lebih akibat sebagai “variabel dependent” dengan menjelajahi kembali ke masa lalu untuk
menemukan sebab-sebab, keterkaitan hubungan dan maknanya.
Salah satu contoh dari penelitian tindakan misalnya adalah penelitiain ini tentang
pelaksanaan suatu program yang dinamakan inservice trainin, untuk melatih para
konselor bekerja dengan anak putus sekolah, Penelitian ini juga biasanya untuk
menyusun program penjajahan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan. Contoh
lain adalah misalnya penelitian untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan
teknologi modern atau metode menanam padi yang inovatif.
Ciri dari penelitan tindakan antara lain misalnya adalah sebagai berikut:
1. Pertama, penelitian tindakan praktis, langsung relevan dalam situasi aktual di dunia kerja.
2. Kedua, penelitian ini menyediakan struktur kerja yang teratur. Berfungsi untuk
menyelesaikan masalah dan perkembangan baru.
3. Ketiga, penelitian ini juga mendasarkan diri kepada pengamatan aktual dan
laporan tentang tingkah laku. Kemudian penelitian ini tidak berdasar pada opini subyektif
yang didasarkan pada pengalaman masa lampau.
4. Keempat, penelitian tindakan memiliki sifat yang fleksibel dan adaptif. Hal ini
membolehkan perubahan selama masa penelitiannya, dan mengorbankan kontrol untuk
kepentingan on-the spot experimentation dan inovasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN