Untuk melengkapi bahasan kita mengenai puisi, kali ini kita akan mengulas
tentang puisi kontemporer. Setelah sebelumnya memaparkan secara singkat
tentang jenis jenis puisi, kemudian dilanjutkan dengan jenis jenis puisi
lama dan jenis jenis puisi baru. Dalam bahasan kita kali ini, kita akan
diuraikan mengenai lengkap mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, dan
contoh dari puisi kontemporer.
Sebelum mempelajari lebih jauh tentang puisi kontemporer, akan lebih baik
kita mengenal dahulu siapa sih tokoh yang berperan penting dalam
perkembangan puisi ini.
1. Puisi Mantra
Jenis puisi kontemporer yang satu ini berkaitan dengan salah satu jenis puisi
lama yaitu mantra. Puisi mantra pertama kali diperkenalkan oleh Sutardji
Calzoum Bachri. Puisi mantra memiliki beberapa ciri, yaitu:
Berikut adalah salah satu contoh puisi mantra karya Sutardji Calzoum Bachri:
Shang Hai
ping di atas pong
pong di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
2. Puisi Mbeling
Kata “mbeling” berasal dari bahasa Jawa yang berarti nakal atau sulit diatur.
Arti kata mbeling ini ternyata sesuai dengan ciri khas puisi ini. Ketentuan-
ketentuan umum dalam puisi tidak berlaku dalam puisi mbeling. Puisi
mbeling tidak mengikuti aturan. Ciri-ciri puisi mbeling antara lain:
Contoh:
Kesejukan
kesejukan
di tengah kota
pasti AC
kesejukan
di tengah kampung
sepoi angin
yang satu
membuang uang
karena kebutuhan
yang satu
gratis menyehatkan
Pedas
pedas
cabai rawit
semua kecanduan
pedas
harga cabe rawit
haruskah mati kecanduan?
super pedas
ulah sang penguasa
pedas kecanduan
Hoax
hoax
negeri serba hoax
pemberi kebenaran hoax
penyampai bukti hoax
tak sepaham hoax
pembela haq hoax
axHOAXho
3. Puisi Konkret
Contoh:
Cinta
Cinta
Cinta
Cin
ta
Cin ta
Cin
KAU
ta
Cin
ta
Cin
ta
Cin
ta
Cin
ta
Cin
ta
Cin
ta
Cin ta
Cin ta
Cinta
Contoh:
mati
———————m—————-
———-a—————————-
—————————-t———-
—————i—————-i!!!!!!!!!!
Puisi ini merupakan jenis puisi kontemporer yang minim sekali menggunakan
kata, akan tetapi dilengkapi simbol lain berupa huruf, garis, atau tanda baca.
Contoh:
Reformasi
RR R
RRRRR
R
RRRRRRRRR
RRRRRRRRR
RRRRRRRR
!! REFORMASI !!
Puisi multi lingual menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa,
baik bahasa daerah atau bahasa asing.
Contoh:
Merapi
merapi…
gagah bak penguasa
asap putih memayungimu
lebat hutan pengawalmu
sejarah laharmu abadi kini
merapi…
saumpamane kowe bisa nguri-uri
kabeh sing kaleksana ing tanah Jawi
prilakune manungsa
becik lan ora
marang alam
karunia sang Illahi.
Contoh:
Puisi idiom baru menggunakan idiom baru di dalamnya. Kata yang digunakan
dalam puisi ini diungkapkan dengan cara baru sehingga mengandung nyawa
baru. Idiom yang digunakan dalam puisi ini adalah idiom yang jarang
digunakan.
Contoh: