Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING

Sekolah : SMP IT Amal Insani Jepara


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Tema : Menjadi pembaca efektif
Materi pokok : Buku fiksi dan nonfiksi
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (daring)

A. Kompetensi Dasar
3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca.

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran daring, siswa dapat
1. Menentukan unsur-unsur buku fiksi.
2. Menentukan unsur-unsur buku nonfiksi.
3. Menentukan persamaan dan perbedaan unsur buku fiksi dan nonfiksi.

C. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, ucapan syukur, berdoa bersama, dan
memotivasi siswa agar selalu semangat belajar serta selalu menjaga kesehatan.
2. Guru memantau kehadiran siswa dalam grup.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa pada
pertemuan ini dan memotivasi siswa agar tetap semangat mengikuti pelajaran.
4. Guru mengirim gambar dan melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali
kegiatan literasi tentang yang dilakukan setiap hari di rumah dan bertanya:
- Siapakah pengarang buku tersebut?
- Informasi apa yang bisa kita temukan di bagian sampul buku?
- Bagian buku mana yang paling Kamu suka?
- Menurutmu, apa jenis buku tersebut, fiksi atau nonfiksi?
5. Siswa merespons dengan memberi jawaban tentang buku yang pernah mereka baca.
6. Siswa yang aktif menjawab dan bertanya mendapat nilai tambah dalam penilaian sikap.
7. Guru mengarahkan siswa untuk melihat materi melalui link video yang diberikan
selama 10 menit.
8. Guru membimbing siswa mengerjakan latihan soal mengisi tabel perbandingan unsur
buku fiksi dan nonfiksi (menggunakan buku yang dimiliki di rumah masing-masing).
9. Siswa mengerjakan soal secara mandiri dan memberitahukan kendala yang dihadapi
dalam mengerjakan soal.
10. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan.
11. Manfaat apa yang diperioleh dari pembelajaran hari ini?
12. Kendala apa yang dihadapi dalam membaca buku?
13. Guru menutup pertemuan pembelajaran jarak jauh dengan memberi apresiasi kepada
siswa dan berdoa penutup serta salam.

D. Penilaian
a. Sikap : keaktifan dalam grup wa
b. Pengetahuan : hasil mengerjakan latihan pengisian tabel
c. Keterampilan : menemukan unsur fiksi dan nonfiksi buku

Mengetahui, Jepara, …. Januari 2021


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Harwanto, M.Pd.I. Lis Dany Zusnafiah, S.Pd.


LAMPIRAN

A. MATERI PEMBELAJARAN

 Unsur-Unsur Buku Fiksi


a. Unsur-unsur buku fiksi terdiri atas
- Bagian cover buku
- Rincian subbab buku
- Judul subbab
- Tokoh dan penokohan
- Tema cerita
- Bahasa yang digunakan, dan
- Penyajian alur cerita.

b. Ciri-ciri Karangan Fiksi


- Berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembaca
- Dipengaruhi oleh subjektivitas pengarangnya.
- Bahasa yang digunakan bermakna konotatif (tidak sebenarnya), denotatif
(sebenarnya), dan ekspresif (memberi bayangan suasana pribadi pengarang),
sugestif (bersifat memengaruhi pembaca), dan plastis (bersifat indah untuk
menggugah perasaan pembaca).

 Unsur-Unsur Buku Nonfiksi


a. Unsur-Unsur Buku Nonfiksi Meliputi
- Bagian cover buku
- Rincian subbab buku
- Judul subab
- Tokoh dan penokohan
- Tema cerita
- Bahasa yang digunakan
- Penyajian alur cerita

b. Ciri-ciri Tulisan Nonfiksi


- Biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature,
skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan sebagainya.
- Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi, berusaha
menarik dan menggugah nalar (pikiran) pembaca.
- Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas
sehingga tidak bermakna ganda.
 Persamaan dan perbedaan unsur buku fiksi dan nonfiksi:
Karangan fiksi adalah karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan
khayalan atau imajinasi pengarang. Fiksi atau cerita rekaan biasanya berbentuk roman,
novel, dan cerita pendek (cerpen). Sedangkan buku nonfiksi atau buku ilmiah adalah
fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori, atau spekulasi ilmiah.

B. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap

Jurnal Perkembangan Sikap


Nama Sekolah : SMP Amal Insani Jepara
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Butir Positif/ Tindak
Nama Catatan
No. Hari/Tanggal Sikap Negati lanjut
Siswa Perilaku
f

Sikap dicatat dalam jurnal perkembangan sikap pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil
penilaian tidak berupa angka, tetapi deskripsi untuk pengolahan nilai rapor.

2. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja, Portofolio
Rubrik Penilaian portofolio : Lampiran

3. Lampiran Penilaian Aspek Keterampilan

Rubrik penilaian portofolio laporan buku fiksi


No Aspek Deskripsi
1. Data buku Apakah data buku diisi dengan lengkap?
2. Latar dan alur Di mana, kapan cerita terjadi?
Apa yang terjadi (di awal, tengah, akhir)?
3. Tokoh dan karakter Siapa tokoh utama?
Siapa tokoh favoritmu, mengapa?
Siapa tokoh yang tidak kamu suka, mengapa?
4. Masalah dan solusi Konflik tentang apa dan bagaimana cerita diakhiri (solusi)?
5. Pendapat Kamu suka buku ini?
Apa bagian favoritmu, mengapa?
Rubrik penilaian portofolio laporan buku nonfiksi
DATA BUKU ISI
Judul
Penulis
Editor
Desainer Layout
Desainer Sampul
Penerbit
ISBN
Tahun terbit
Gambar sampul
Jumlah halaman isi
Lebar
Tinggi

Penskoran
4 = jika semua unsur ditampilkan dengan baik
3 = jika tidak semua unsur ditampilkan dengan baik
2 = jika hanya sedikit unsur ditampilkan dengan baik
1 = jika tidak ada unsur yang ditampilkan dengan baik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LURING
Sekolah : SMP IT Amal Insani Jepara
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Tema : Menjadi pembaca efektif
Materi pokok : Buku fiksi dan nonfiksi
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (luring)

A. Kompetensi Dasar
3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca.

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran luring, siswa dapat
1. Menentukan unsur-unsur buku fiksi.
2. Menentukan unsur-unsur buku nonfiksi.
3. Menentukan persamaan dan perbedaan unsur buku fiksi dan nonfiksi.

C. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan (15 Menit)
1) Guru dan siswa berdoa bersama dan mengucapkan salam.
2) Guru dan siswa mengondisikan kelas untuk siap belajar (memeriksa kehadiran,
kebersihan, dan kerapian kelas, menyiapkan buku tulis, alat tulis dan buku pelajaran)
3) Guru memotivasi siswa dengan cara membacakan kisah orang-orang sukses karena
membaca dan menulis buku. Guru juga mengajak siswa bertanya jawab tentang
pentingnya membaca buku
4) Siswa menerima informasi mengenai tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu menentukan unsur-unsur buku fiksi
unsur-unsur buku nonfiksi.

b. Kegiatan Inti (50 menit)


1) Mengamati
Siswa membaca buku fiksi dan nonfiksi yang mereka pilih masing-masing
2) Bertanya
Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bagian-bagian dari buku yang mereka
baca
3) Mengeksplorasi/Mencoba
Siswa membandingkan unsur-unsur buku fiksi dan non fiksi
4) Menalar
Siswa mengisi tabel perbandingan unsur buku fiksi dan nonfiksi
Unsur-unsur buku nonfiksi meliputi bagian cover buku, rincian subbab buku,
judul subbab, isi buku, cara menyajikan isi buku, bahasa yang digunakan,
sistematika penulisan. 
Sedangkan unsur-unsur buku fiksi terdiri dari bagian cover buku, rincian subbab
buku, judul subbab, tokoh dan penokohan, tema cerita, bahasa yang digunakan,
dan penyajian alur cerita.

Perbedaan dari segi bentuk, isi dan bahasa yang digunakan:


No Buku Fiksi Buku Nonfiksi
1 Fiksi ditulis berdasarkan Nonfiksi dibuat berdasarkan
imajinasi pengarang dan bersifat fakta, realitas, atau hal-hal yang
fiksi benar-benar terjadi dalam
kehidupan
2 Fiksi dapat berbentuk cerpen, Nonfiksi dapat berupa esai,
novel, novelet, roman, atau feature, kolom, artikel, resensi,
cerita bersambung atau opini
3 Fiksi dipengaruhi oleh Nonfiksi berusaha mencapai
subjektivitas pengarang, taraf objektivitas tinggi,
berusaha menggugah perasaan berusaha menarik dan
dan emosi pembaca menggugah nalar (pikiran)
pembaca
4 Bahasa karangan fiksi bersifat Bahasa nonfiksi bersifat
konotatif dan dekoratif dan denotatif dan menunjuk pada
sangat mungkin menimbulkan pengertian yang sudah terbatas
tafsiran yang beragam sehingga tidak bermaksud
ganda

5) Mengomunikasikan
1) Salah seorang siswa membacakan kesimpulan yang diperolehnya mengenai
perbandingan unsur buku fiksi dan nonfiksi.
2) Siswa lain membandingkan dengan hasil masing-masing dan memberikan
tanggapan.
3) Guru menjadi fasilitator dan memberikan apresiasi nilai kepada siswa yang
kinerjanya baik. Guru memperbaiki kekurangan pada kesimpulan yang disajikan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
1) Guru dan siswa bersama-sama menyusun kesimpulan mengenai perbandingan unsur-
unsur fiksi dan nonfiksi
2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bagian yang kurang
dipahaminya.
3) Guru dan siswa melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah dilakukan.
- Bagaimana pembelajaran hari ini, apakah menyenangkan?
- Apa manfaat yang diperolah dari belajar tentang unsur fiksi dan nonfiksi?
4) Guru memberikan penguatan mengenai unsur fiksi dan nonfiksi
5) Guru dan siswa menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi salam

D. Penilaian
Sikap : kejujuran dan tanggung jawab yang terlihat dari proses membaca dua buku
pada jurnal membaca
Pengetahuan : hasil mengerjakan latihan pengisian tabel
Keterampilan : menemukan unsur fiksi dan nonfiksi buku

Mengetahui, Jepara, …. Januari 2021


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Harwanto, M.Pd.I. Lis Dany Zusnafiah, S.Pd.


LAMPIRAN

A. MATERI PEMBELAJARAN

 Unsur-Unsur Buku Fiksi


a. Unsur-unsur buku fiksi terdiri atas
- Bagian cover buku
- Rincian subbab buku
- Judul subbab
- Tokoh dan penokohan
- Tema cerita
- Bahasa yang digunakan, dan
- Penyajian alur cerita.

b. Ciri-ciri Karangan Fiksi


- Berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembaca
- Dipengaruhi oleh subjektivitas pengarangnya.
- Bahasa yang digunakan bermakna konotatif (tidak sebenarnya), denotatif
(sebenarnya), dan ekspresif (memberi bayangan suasana pribadi pengarang),
sugestif (bersifat memengaruhi pembaca), dan plastis (bersifat indah untuk
menggugah perasaan pembaca).

 Unsur-Unsur Buku Nonfiksi


a. Unsur-Unsur Buku Nonfiksi Meliputi
- Bagian cover buku
- Rincian subbab buku
- Judul subab
- Tokoh dan penokohan
- Tema cerita
- Bahasa yang digunakan
- Penyajian alur cerita

b. Ciri-ciri Tulisan Nonfiksi


- Biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature,
skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan sebagainya.
- Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi, berusaha
menarik dan menggugah nalar (pikiran) pembaca.
- Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas
sehingga tidak bermakna ganda.
 Persamaan dan perbedaan unsur buku fiksi dan nonfiksi:
Karangan fiksi adalah karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan
khayalan atau imajinasi pengarang. Fiksi atau cerita rekaan biasanya berbentuk roman,
novel, dan cerita pendek (cerpen). Sedangkan buku nonfiksi atau buku ilmiah adalah
fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori, atau spekulasi ilmiah.

C. PENILAIAN
4. Penilaian Sikap

Jurnal Perkembangan Sikap


Nama Sekolah : SMP Amal Insani Jepara
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Butir Positif/ Tindak
Nama Catatan
No. Hari/Tanggal Sikap Negati lanjut
Siswa Perilaku
f

Sikap dicatat dalam jurnal perkembangan sikap pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil
penilaian tidak berupa angka, tetapi deskripsi untuk pengolahan nilai rapor.

5. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja, Portofolio
Rubrik Penilaian portofolio : Lampiran

6. Lampiran Penilaian Aspek Keterampilan


Rubrik penilaian portofolio laporan buku fiksi
No Aspek Deskripsi
Data buku Apakah data buku diisi dengan lengkap?
1
Latar dan alur Di mana, kapan cerita terjadi?
2 Apa yang terjadi (di awal, tengah, akhir)?
Tokoh dan karakter Siapa tokoh utama?
3 Siapa tokoh favoritmu, mengapa?
Siapa tokoh yang tidak kamu suka, mengapa?
Masalah dan solusi Konflik tentang apa dan bagaimana cerita diakhiri (solusi)?
4
5 Pendapat Kamu suka buku ini?
Apa bagian favoritmu, mengapa?
Rubrik penilaian portofolio laporan buku nonfiksi
DATA BUKU ISI
Judul
Penulis
Editor
Desainer Layout
Desainer Sampul
Penerbit
ISBN
Tahun terbit
Gambar sampul
Jumlah halaman isi
Lebar
Tinggi

Penskoran
4 = jika semua unsur ditampilkan dengan baik
3 = jika tidak semua unsur ditampilkan dengan baik
2 = jika hanya sedikit unsur ditampilkan dengan baik
1 = jika tidak ada unsur yang ditampilkan dengan baik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING

Sekolah : SMP IT Amal Insani Jepara


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Tema : Menjadi pembaca efektif
Materi pokok : Buku fiksi dan nonfiksi
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (daring)

A. Kompetensi Dasar
4.15 Membuat peta pikiran/rangkuman alur tentang isi buku fiksi/buku nonfiksi yang
dibaca

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran daring, siswa dapat membuat rangkuman dalam bentuk pemetaan
pikiran.

C. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Guru membuka pelajaran dengan salam, ucapan syukur, berdoa bersama, dan
memotivasi siswa agar selalu semangat belajar serta selalu menjaga kesehatan.
2) Guru memantau kehadiran siswa dalam grup.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa pada
pertemuan ini dan memotivasi siswa agar tetap semangat mengikuti pelajaran.
4) Guru menginformasikan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu membuat
rangkuman dengan pemetaan pikiran.
5) Guru mengirim video berdurasi 10 menit yang berisi langkah-langkah dan cara
membuat rangkuman dalam bentuk pemetaan.
6) Guru mengirim teks dalam bentuk Microsoft word untuk dirangkum dalam bentuk
pemetaan.
7) Siswa mengerjakan secara mandiri dan memberitahukan kendala yang dihadapi.
8) Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang telah
dilakukan.
9) Manfaat apa yang diperioleh dari pembelajaran hari ini?
10) Kendala apa yang dihadapi dalam membuat rangkuman dalam bentuk pemetaan?
11) Guru menutup pertemuan pembelajaran jarak jauh dengan memberi apresiasi kepada
siswa dan berdoa penutup serta salam.

D. Penilaian
Sikap : keaktifan dalam grup wa
Pengetahuan : hasil merangkum dalam bentuk pemetaan
Keterampilan : membuat rangkuman dalam bentuk pemetaan pikiran
Mengetahui, Jepara, …. Januari 2021
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Harwanto, M.Pd.I. Lis Dany Zusnafiah, S.Pd.


LAMPIRAN

A. MATERI PEMBELAJARAN

 Rangkuman
Rangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman adalah hasil menyarikan semua
gagasan gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau
pendek. Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.

 Langkah Merangkum dalam bentuk pemetaan Pikiran


Langkah yang harus dilakukan untuk merangkum dengan pemetaan pikiran diuraikan
sebagai berikut.
1. Tulis judul di tengah-tengah kertas dan beri gambar yang sesuai untuk memudahkan
mengingat judul tersebut.
2. Buat cabang utama terkait topik tadi misalkan apa definisi mind map, bagaimana otak
bekerja, apa itu kesuksesan, latihan apa yang bisa dilakukan dan bagaimana aplikasinya.
3. Teruskan dengan membuat cabang-cabang utama lainnya dan gunakan warna berbeda.
4. Ingat beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci saja. Semakin sedikit semakin
baik. Kalian mencatat bukan untuk menghafal melainkan untuk memahami dengan bahasa
sendiri.
5. Selanjutnya dari tiap cabang buatsub cabang untuk hal-hal yang saling berhubungan.
6. Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman buat. Tidak ada aturan khusus dalam
membuat peta pikiran.
7. Jika ada hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, Kalian bisa menarik garis
sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut.

B. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap

Jurnal Perkembangan Sikap


Nama Sekolah : SMP Amal Insani Jepara
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Pelajaran : 2020/2021
No Hari/Tangga Catatan Butir Positif/ Tindak
Nama Siswa
. l Perilaku Sikap Negatif lanjut

2. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja, Portofolio
Rubrik Penilaian portofolio : Lampiran

3. Lampiran Penilaian Aspek Keterampilan


 Rubrik penilaian portofolio rangkuman bentuk pemetaan pikiran
Jagung merupakan tanaman semusim (annual) dengan usia tanam sekitar 80-150
hari. Usia tanam jagung di masyarakat Indonesia sering dipakai untuk menunjukan
waktu sehingga mucul istilah “seumur jagung”.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi sekitar 2 hingga 2,5 m meskipun ada juga
yang dapat mencapai tinggi 12 m pada lingkungan tumbuh tertentu.
Sebagaimana halnya rumput-rumputan, batang tanaman jagung tidak mengandung
zat kayu (lignin), batangnya beruas-ruas dengan tiap ruas kira-kira 20 cm. Dari buku
melekatlah pelepah daun yang menempel melingkar tangkai batang.
Daun jagung merupakan daun sempurna, memiliki pelepah, tangkai, dan helai daun
dengan bentuk memanjang. Antara pelepah dan tangkai daun terdapat lidah-lidah
(ligula).

JAGUNG

Usia 80-
150 hari Istilah seumur jagung

tangkai

Daun panjang
Tinggi 2—2,5 m pelepah

Batangnya Daunnya
beruas sempurna

 Rubrik penilaian portofolio rangkuman bentuk pemetaan pikiran


Skor Kelengkapan Isi
80--100 isi lengkap dan menarik/kreatif
70--79 Isi lengkap dan tampilan biasa
< 69 Isi kurang lengkap dan tidak menarik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LURING


Sekolah : SMP IT Amal Insani Jepara
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Tema : Menjadi pembaca efektif
Materi pokok : Buku fiksi dan nonfiksi
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (daring)

A. Kompetensi Dasar
4.15 Membuat peta pikiran/rangkuman alur tentang isi buku fiksi/buku nonfiksi yang dibaca

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran luring, siswa dapat membuat rangkuman dalam bentuk pemetaan

C. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan (15 menit)
1) Guru dan siswa berdoa bersama dan mengucapkan salam
2) Guru dan siswa mengondisikan kelas untuk siap belajar (memeriksa kehadiran,
memeriksa kebersihan dan kerapian kelas, menyiapkan alat buku pelajaran)
3) Guru bertanya mengenai kesiapan setiap siswa mengenai buku yang akan dibuat
rangkumannya
4) Siswa menerima informasi mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu membuat
rangkuman dengan pemetaan pikiran.
5) Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan kelompok yang telah disusun pada
pertemuan sebelumnya.

b. Kegiatan Inti (55 menit)


1) Mengamati
Siswa mengamati langkah yang harus dilakukan untuk merangkum dengan pemetaan
pikiran.
2) Bertanya
Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai langkah-langkah merangkum dengan
pemetaan pikiran.
3) Mengeksplorasi
Guru membimbing siswa dalam membuat pemetaan pikiran
4) Menalar
Siswa merangkum buku yang dipilih dengan pemetaan pikiran
5) Mengomunikasikan
Salah seorang siswa menyajikan hasil pemetaan pikiran dari buku yang dipilih
Guru memberikan apresiasi pujian dan nilai kepada siswa yang menyelesaikan
tugasnya.

c. Penutup
1) Guru dan siswa melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Guru memberikan penguatan mengenai langkah merangkum dengan pemetaan
pikiran
3) Guru menugaskan siswa untuk melanjutkan merangkum dengan pemetaan pikiran di
rumah untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
4) Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi salam.

d. Penilaian
Sikap : keaktifan siswa bertanya dan memperhatikan saat dijelaskan
Pengetahuan : hasil merangkum dalam bentuk pemetaan pikiran
Keterampilan : membuat rangkuman dalam bentuk pemetaan pikiran

Mengetahui, Jepara, …. Januari 2021


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Harwanto, M.Pd.I. Lis Dany Zusnafiah, S.Pd.

LAMPIRAN
A. MATERI PEMBELAJARAN

 Rangkuman
Rangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman adalah hasil menyarikan semua
gagasan gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau
pendek. Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.

 Langkah Merangkum dalam bentuk pemetaan Pikiran


Langkah yang harus dilakukan untuk merangkum dengan pemetaan pikiran diuraikan
sebagai berikut.
1) Tulis judul di tengah-tengah kertas dan beri gambar yang sesuai untuk memudahkan
mengingat judul tersebut.
2) Buat cabang utama terkait topik tadi misalkan apa definisi mind map, bagaimana otak
bekerja, apa itu kesuksesan, latihan apa yang bisa dilakukan dan bagaimana aplikasinya.
3) Teruskan dengan membuat cabang-cabang utama lainnya dan gunakan warna berbeda.
4) Ingat beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci saja. Semakin sedikit semakin
baik. Kalian mencatat bukan untuk menghafal melainkan untuk memahami dengan bahasa
sendiri.
5) Selanjutnya dari tiap cabang buatsub cabang untuk hal-hal yang saling berhubungan.
6) Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman buat. Tidak ada aturan khusus dalam
membuat peta pikiran.
7) Jika ada hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, Kalian bisa menarik garis
sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut.

B. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap

Jurnal Perkembangan Sikap


Nama Sekolah : SMP Amal Insani Jepara
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Pelajaran : 2020/2021
No Hari/Tangga Catatan Butir Positif/ Tindak
Nama Siswa
. l Perilaku Sikap Negatif lanjut

2. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja, Portofolio
Rubrik Penilaian portofolio : Lampiran

3. Lampiran Penilaian Aspek Keterampilan


 Rubrik penilaian portofolio rangkuman bentuk pemetaan pikiran
Mengenal Macam-Macam Jenis Bayam
Membaca tentang jenis bayam yang berada di Indonesia sangat banyak, mulai dari
yang tumbuh liar baik itu di hutan ataupun yang di pasaran hasil budidaya. Untuk
singkatnya maka kita bagi dua jenis. Berikut ini adalah jenis bayam yang sering kita
temukan :
1. Bayam Liar
Bayam ini tumbuh secara liar dan dapat dijumpal di lahan-lahan kosong tak terurus
sebagai gulma di lahan pertanian atau di tempat-tempat yang lembap, seperti di tepi
selokan. Tanaman ini tumbuh cepat dan semakin subur jika musim hujan tiba.
Bayam ini dapat dikonsumsi, tetapi rasanya agak getir sehingga lebih banyak
digunakan sebagai obat atau bahan untuk kecantikan. Jenis bayam liar sebagai
berikut:
a) Bayam tanah (A blitum L)
Mempunyai ciri utamanya terletak pada batang yang berwarna merah dan berduri,
daunnya berbentuk lancip dan kecil. Rasanya agak keras dan kasar.
b) Bayam berduri (A spinosus L)
Mempunyai ciri-ciri yang sama dengan bayam tanah, yaitu daun kecil dan batang
berwarna merah dan keras. Batangnya berduri.

2. Bayam Budidaya
Jenis ini memang sengaja dibudidayakan untuk dikonsumsi karena rasa daunnya
enak, empuk, dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Jenis bayam budidaya di
antaranya sebagai berikut:
a. Bayam cabut (A. tricolor L)
Bayam cabut disebut juga bayam sekul atau bayam putih. Ciri daunnya agak bulat
dengan daging yang tebal dan lemas. Bunga keluar dari bagian ketiak cabang.
Batang berwama hijau keputih-putihan sampai merah. Dari warna batang dan
daun dikenal jenis bayam putih clan bayam merah. Bayam ini dicabut bersama
akarmya kemudian dijual dalam bentuk ikatan.

Kecuali untuk diambil bijinya, tanaman dibiarkan sampai berbunga dan berbiji.
Tanaman bayam cabut dapat tumbuh sepanjang musim. Biasanya banyak ditanam
pada daerah dataran rendah di tegalan atau pekarangan rumah. Bayam cabut
termasuk sayuran yang banyak dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dan
sering dijumpai di setiap pasar, baik pasar tradisional atau pasar swalayan dan
harganya pun relatif murah. Dengan kemajuan teknologi, jenis-jenis bayam cabut
berkembang pesat sehingga diperoleh varietas unggul yang kualitas maupun
kuantitasnya lebih baik dari yang sudah ada. Adapun varietas unggul bayam cabut
yang banyak ditanam adalah sebagai berikut :
b. Bayam cabut varietas lokal
a) Git hjau
Tanaman ini adalah introduksi dari Thailand. Bayam umur 28 hari dapat
dipanen. Tanaman tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 20-25 cm. Bercabang
sedikit, bentuk batang bulat langsing, halus, dan berwarna keputih-putihan.
Daun berwarna hijau keputihan, berbentuk mirip delta, berukuran kecil, dan
berurat halus. Varietas ini termasuk yang banyak ditanam oleh petani karena
banyak disukai dan potensi hasilnya cukup tinggi yaitu mencapai sekitar 8,4
ton/ha.

Tanaman mulai berbunga pada umur 35 hari dan masak atau dapat dipanen pada
umur 50-60 hari. Git merah bayam ini juga merupakan tanaman introduksi dari
Thailand. Ciri-ciri tanaman antara lain bercabang sedikit, tinggi tanaman pada
waktu cabut, yaitu 20—25 cm. Batang berwarna merah tua, bentuk bulat
langsing dan halus. Daunnya berwarna hijau dengan belang merah tua di
tengahnya. Berbentuk mirip delta, berukuran lebar, dan berurat halus. Rasa
daun masak enak dan keras. Tanaman dapat dipanen pada umur 30 hari.
Produktivitas varietas ini yaitu 7,9 ton/ha.

c. Bayam cabut varietas impor


a) Green lake
Pertumbuhannya cepat dan produksinya tinggi. Tanaman agak tegak. Daun
lebar dengan topi sedikit bergerigi dan berwama hijau muda. Tangkai daun
kecil dan panjang. Benihnya bulat dan mudah ditanam. Varietas ini cocok
ditanam di daerah beriklim sedang sampai dingin, terutama dataran tinggi.

b) Spark
Pertumbuhan varietas ini cepat dan kuat. Produksinya tinggi. Tanaman tegak,
besar, dan tinggi. Daun berwarna hijau, berserat halus, dan rasanya tidak
pahit. Tangkai daun panjang. Benihnya bulat, tidak berduri, dan mudah
ditanam. Varietas ini cocok ditanam di daerah dingin.

BAYAM
Bayam liar Bayam budidaya

Bayam Bayam Bayam cabut Bayam Bayam


tanah berduri (A. tricolor L) cabut cabut
varietas varietas
lokal impor

Git hjau

Green lake Spark

 Rubrik penilaian portofolio rangkuman bentuk pemetaan pikiran


Skor Kelengkapan Isi
80--100 isi lengkap, detail, dan menarik/kreatif
70--79 Isi lengkap dan tampilan biasa
< 69 Isi kurang lengkap dan tidak menarik

Anda mungkin juga menyukai